• Tidak ada hasil yang ditemukan

Quraish Shihab

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Quraish Shihab"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 2009) 37. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang akhlak mahmudah tentang syukur kepada Allah dalam Al-Qur'an . Menyimpang dari permasalahan di atas, penulis ingin melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari ayat-ayat Alquran tentang syukur.

Sistematika Pembahasan

Bab ini merupakan pola dari keseluruhan isi disertasi yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II, merupakan kajian teori tentang konsep syukur dan Aqidah Akhlak, termasuk pengertian dan ruang lingkupnya. Bab III, berisi tentang data ayat syukur dalam tafsir al-Mishba>h karya M.

Syukur

Umar Faruq (Jakarta: Pustaka Amani i) Abu Ali Daqa>q, syukur merupakan pengakuan atas nikmat yang Allah berikan kepadanya dengan jabatannya. Nikmat iman dan Islam merupakan nikmat yang paling besar dan memiliki nilai tertinggi dibandingkan nikmat lainnya. Orang bisa melakukan apa saja karena berkah yang satu ini, yaitu kesempatan atau waktu luang.

راخبلا اورى

Nikmat agama yang paling patut disyukuri ialah nikmat Islam, iman dan ilmu Allah. Maksudnya: Maka bertasbihlah kamu kepada Allah ketika kamu berada di waktu petang dan ketika kamu berada di waktu subuh. Daripada ayat di atas, dapat difahami bahawa waktu untuk manusia bersyukur kepada Allah ialah pada waktu petang, subuh dan tengah hari.

ىّلص ها لوسر لاقمّلسو يلع ها

Aqidah Akhlak

Secara terminologi yaitu iman/keyakinan seseorang kepada Allah yang menciptakan alam semesta dan segala isinya dengan segala sifat dan perbuatannya.49 Sedangkan menurut H}asan al-Banna, aqidah adalah rangkaian hal-hal yang harus diyakini kebenarannya. dengan hati, bawa kedamaian jiwa, jadilah iman yang tidak bercampur dengan keraguan sekecil apa pun. Sedangkan menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy, akidah adalah rangkaian kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran terpatri dalam hati dan diyakini sah dan ada dengan pasti, dan segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran ditolak.50 Jadi dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah perkara yang harus dipertanggung jawabkan oleh hati dan jiwa dalam agar tetap tenteram karenanya, sehingga menjadi keyakinan yang kokoh dan teguh, tidak bercampur dengan keraguan dan kebimbangan.

Dari pengertian akidah akhlak di atas, dapat dipahami bahwa materi akidah akhlak adalah materi yang mengajarkan dan membimbing peserta didik agar dapat mengetahui, memahami, mengimani aqidah Islam serta membentuk dan mengamalkan akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Islam. 57 Kementerian Agama RI, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Menurut Muhammad Ali, akhlak dalam ajaran Islam mencakup berbagai aspek, yaitu akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia. makhluk dan moralitas terhadap lingkungan 63.

Pada dasarnya tujuan utama pengajaran Akides Akhlak adalah agar setiap muslim memiliki budi pekerti, kelakuan, tingkah laku atau tingkah laku yang baik menurut ajaran Islam. Untuk mempelajari Aqidah akhlak sangat diperlukan dan penting untuk mempelajarinya, karena Aqidah akhlak di Madrasah Tsanavije merupakan bagian integral dari pendidikan agama Islam. Walaupun bukan satu-satunya mata pelajaran, Aqidah Akhlak mempunyai sumbangan dalam memotivasikan pelajar untuk mengamalkan nilai-nilai pegangan agama dan akhlak kari>mah dalam . kehidupan seharian.67.

67 Kementerian Agama RI, Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) Standar Kompetensi Dasar (SK) Madrasah Tsanawiyah (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Madrasah Nasional.

Biografi M. Quraish Shihab

QURAISH SHIHAB DALAM Tafsir AL-MISHBAh al-Alwi dan putranya Ha{abi>b Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqi>h yang dikenal sebagai ulama ahli hadits. Pada tahun 1967, pada usia 23 tahun, dia memenangkan Lc. Lisensiat, Sarjana) di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits, Universitas al-Azhar, Kairo. Ia kemudian melanjutkan studinya di fakultas yang sama dan dua tahun kemudian, pada tahun 1969, meraih gelar M.A. Master of Art) peminatan tafsir Al-Qur'an dengan tesis berjudul al-I'ja>zat-Tasyri>'i> li al-Qur'a>n al-Kari>m.75.

Quraish Shihab direkrut ayahnya sebagai dosen di IAIN Alauddin Makassar (saat itu disebut Ujung Pandang) dan kemudian mendampingi ayahnya sebagai wakil rektor. Quraish Shihab kembali ke Kairo dan melanjutkan pendidikan di almamater lamanya, Universitas al-Azhar. Pada tahun 1982, dengan disertasi berjudul Nazhm al-Dura>r li al-Biqa>'iy, Tahqi>q wa Dira>sah, beliau memperoleh gelar doktor dalam ilmu Al-Qur'an dengan gelar Summa Cum Laude disertai dengan penghargaan tingkat I ( Mumta>z Ma'a Martabat al-Syara>f al-. 'U).77 Ia tercatat sebagai orang pertama di Asia Tenggara yang.

Setelah berhasil menyelesaikan gelar PhD dalam ilmu Al-Qur'an dari Universitas al-Azhar, M. Quraish Shihab telah menjawab secara cerdas dan bertanggung jawab terhadap tantangan dan peluang kehidupan akademik di ibukota. Quraish Shihab mulai dikenal di seluruh Indonesia sebagai seorang juru bahasa sehingga mendapat banyak jabatan di tingkat pusat.

Quraish Shihab sebagai seorang ulama yang ahli dalam penafsiran metode maudhu'i (tematik) dan seorang ulama yang terkenal, sangat terlibat dalam kegiatan keilmuan seperti seminar, diskusi dan sejenisnya.

Karya-Karya M. Quraish Shihab

Seterusnya beliau dilantik sebagai duta Republik Indonesia di Republik Arab Mesir pada zaman pemerintahan Presiden Habibie dan Abdurrahman Wahid.83. Beliau juga merupakan pengasuh pendidikan tafsir melalui ruangan tafsir al-Amanah di Majalah Amanah, penjaga ruangan “Pelita Hati” di Harian Pelita dan ruangan “Hikmah” di Harian Republika.84. Karya-karya ilmiahnya meliputi pelbagai bidang kehidupan beragama, walaupun kebanyakannya dalam bidang tafsir al-Qur'an. 85 Antara karya ilmiah M.

Keajaiban Al-Quran : dilihat dari aspek linguistik, isyarat saintifik dan berita ghaib (Mizan: 1996). Quraish Shihab, Mukjizat Al-Quran: Ditinjau Dari Aspek Linguistik, Isyarat Ilmiah dan Pesan-pesan Ghaib (Bandung: Mizan. Yang Tersembunyi: Jin, Iblis, Syaitan dan Malaikat dalam Al-Quran dan As-Sunnah dan Ulama Wacana Fikiran. masa lalu dan masa kini (Lentera Hati: 1999).88.

Karya-karya ilmiah para cendekiawan intelektual ini akan mewarnai banyak kajian dan pemikiran tentang Islam di masa mendatang.

Sekilas Tentang Tafsir al-Misba>h

Sehingga Al-Qur'an benar-benar dapat berfungsi sebagai petunjuk, pemisah antara yang benar dan yang batil serta jalan keluar bagi setiap persoalan hidup. Mufassir juga dituntut untuk menjernihkan kesalahpahaman tentang Alquran atau isi ayat-ayatnya. Quraish Shihab dalam karya tafsirnya, baik tahlili maupun maudhu’i, di antaranya adalah bahwa Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.91 Dalam al-Mishba>h, M.

91 http://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/14790/tafsir-al-mishbah-pesan-kesan-dan-keserasian-al-qur-an-volume-1.html. Tafsir al-Mishba>h banyak memberikan gambaran penjelas dari sejumlah mufassir ternama sehingga menjadi referensi yang berkualitas, informatif, dan argumentatif. Terutama pandangan ahli tafsir Ibra>hi>m bin Umar al-Biqa>'i (w. 885 H-1480 M), yang tafsirnya masih berbentuk.

Demikian pula komentar dari pemimpin tertinggi al-Azhar, Sayyid Muh}ammad T{ant}awi, juga Syekh Mutawalli al-Sha'rawi dan tak lupa Sayyid Qut}ub, Muh}ammad T{ahir ibn Ashu>r , Sayyid Muh } ammad H{usayn T{abat}aba'i. Dilihat dari namanya, al-Mishba>h berarti “lampu, pelita atau lentera”, yang menunjukkan arti kehidupan dan berbagai masalah bagi umat. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishba>h: Pesan, Kesan dan Keharmonisan Al-Qur'an, Jilid 1 (Jakarta: Lentera Hati, 2000), xx-xxi.

Quraish Shihab, Tafsir al-Mishba>h: Pesan, Kesan dan Keharmonisan Al-Qur'an vol.1, xvii.

Syukur Menurut M. Quraish Shihab

Jelas dari penjelasan di atas bahwa manusia harus bersyukur kepada Allah (swt) sehingga Allah (swt) akan perbanyaklah nikmatnya dan agar azabnya tidak menimpa manusia, agar kita bersyukur dengan hati, lisan dan amal. Quraish Shihab di atas sudah jelas bahwa segala nikmat Allah yang telah diberikan kepada manusia harus disyukuri. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia harus disyukuri.

Dari tafsir Quraish Shihab di atas dapat diketahui bahwa manfaat rasa syukur manusia kepada Allah adalah untuk kemaslahatan manusia itu sendiri, bukan untuk menyumbang kepada harta Allah. Quraish Shihab menulis tentang ayat di atas yang mengenang nikmat Allah tatkala Allah Yang Maha Pemelihara dan Pemberi anugerah berbagai-bagai kebaikan memberitahu kamu "Sesungguhnya Aku (Allah) bersumpah. Dari tafsiran di atas dapat diketahui bahwa kemaslahatan manusia adalah kepada Allah syukur atas segala kurniaan-Nya, Allah kehendaki.

Dari tafsir di atas terlihat bahwa kematian dan kehidupan yang Allah anugerahkan kepada seluruh makhluk-Nya harus disyukuri. Quraish Shihab menafsirkan ayat di atas bahwa beberapa hari yang telah ditentukan adalah dua puluh sembilan atau tiga puluh hari selama bulan Ramadhan. Dari tafsir di atas, terlihat bahwa yang sangat pantas dan patut disyukuri adalah ampunan Allah.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa manusia harus bersyukur kepada Allah SWT, Sang Pemberi nikmat. Berdasarkan ayat di atas, karunia Allah yang patut disyukuri adalah rezeki yang bermacam-macam bentuknya, melimpah, baik dan bermanfaat bagi manusia. Quraish Shihab menafsirkan ayat di atas bahwa Dia yang menyebabkan siang dan malam silih berganti.

Materi Syukur dalam Aqidah Akhlak Kelas VIII MTs

Menurut M. Kurejsh Shihab, syukur harus mencakup tiga hal, yaitu hati, mulut, dan perbuatan. Makna syukur secara istilah menurut M. Quraish Shihab sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Imam al-Ghazali bahwa syukur adalah penggunaan karunia Allah sesuai dengan tujuan pemberiannya. Mengenai nikmat atau hal-hal yang patut disyukuri, M. Quraish Shihab berbicara secara gamblang tentang nikmat Allah dalam beberapa ayat yang ditonjolkan dalam tafsir al-Mishba>h.

Hal ini sejalan dengan apa yang ditekankan dalam penafsiran M. Quraish Shihab dalam QS.. an-Nah}l: 78 bahwa Allah telah menciptakan manusia dan menghadirkannya ke dunia dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dalam QS. al-Ma>ida>h: 20, M. Quraish Shihab menafsirkan bahwa salah satu pemberian Allah kepada manusia adalah nikmat kebebasan. Quraish Shihab harus menutupi tiga sisi, yaitu syukur dengan hati, lisan dan perbuatan, yang merupakan cara manusia untuk bersyukur.

Sedangkan syukur dalam Aqidah Akhlak merupakan materi MTs kelas VIII bahwa syukur terdiri dari tiga hal yaitu ilmu, keadaan dan perbuatan. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishba>h relevan dengan materi syukur di kelas VIII Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah lebih dalam dan luas dari materi syukur dalam Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah.

Sedangkan syukur dalam Aqidah Akhlak berarti bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang diterima. Quraish Shihab sama halnya dengan yang ada pada soal syukur dalam Aqidah Akhlak, yaitu ada tiga cara: dengan hafalan, lisan dan perbuatan. Sementara itu, nikmat Allah yang wajib kita syukuri sebagai manusia tentang Aqidah Akhlaq adalah nikmat jasmani, nikmat ruhani, dan nikmat rezeki.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran 1. Pendidik

Referensi

Dokumen terkait

belum pernah mendapatkan sesuatu yang memuaskan, hampir semua ahli hukum dalam memberikan definisi tentang hukum berlainan isinya 3). Menurut Immanuel Kant “Hukum