• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadwalan sebagai Upaya Optimalisasi Penjadwalan Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadwalan sebagai Upaya Optimalisasi Penjadwalan Pembelajaran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadwalan Sebagai Upaya Optimalisasi Penjadwalan Pembelajaran

Yuyun Tri Wiranti1*, Syamsul Mujahidin2, Dorce Berkat Tandirau3

1-3Institut Teknologi Kalimantan

Jl. Soekarno-Hatta KM 15 Kota Balikpapan 76127 Indonesia e-mail: yuyun@lecturer.itk.ac.id

Abstrak - Di era teknologi saat ini, organisasi harus mengikuti perubahan terutama di bidang teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi tidak dilihat dari ukuran sebuah organisasi. Instansi pemerintahan pun tak luput dari perkembangan teknologi sehingga banyak instansi pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang proses bisnis instansi. Dengan perkembangan sistem informasi, penggunaan sistem informasi pun dilakukan oleh organisasi pendidikan dalam seluruh aspek. Diharapkan aktivitas belajar mengajar serta aktivitas pengelolaan administrasi jadi lebih efisien dengan penggunaan sistem informasi pada organisasi pendidikan. Perguruan tinggi memiliki kegiatan utama belajar mengajar.

Sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, dilakukan penjadwalan mata kuliah sehingga kegiatan belajar mengajar terorganisir. Kendala yang dialami ketika melakukan penjadwalan adalah membagi kelas berdasarkan ruang kelas dimana terdapat kelas dengan kapasitas kecil dan kelas dengan kapasitas besar.

Kendala selanjutnya adalah penyesuaian agar jadwal mata kuliah tidak bertabrakan dengan jadwal praktikum dimana jadwal praktikum juga menyesuaikan terhadap jumlah ruang laboratorium yang terbatas. Kendala selanjutnya adalah penyesuaian jadwal mata kuliah yang dosen pengampunya terbatas sehingga jadwalnya tidak boleh bertabrakan. Selama ini proses penjadwalan dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft excel sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan mengingat banyaknya batasan yang perlu diperhatikan dalam proses penjadwalan. Untuk membuat proses penjadwalan yang dilakukan lebih mudah, efektif, efisien dan tepat serta meminimalisir adanya kesalahan dalam penjadwalan maka dilakukan pembangunan sistem informasi penjadwalan. Pembangunan sistem informasi penjadwalan ini menggunakan metode scrum dan sistem informasi yang dibangun berbasis website menggunakan framework laravel.

Penelitian ini terdiri dari tahap Kickoff Meeting, Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, dan Sprint Retrospective.

Kata kunci: Sistem Informasi, Penjadwalan, Scrum, Laravel, Sprint

Abstract - In today's technological era, organizations must keep up with changes, especially in the field of information technology. The use of information technology is not seen from the size of an organization.

Government agencies are also not immune from technological developments so that many government agencies utilize information technology to support agency business processes. With the development of information systems, the use of information systems is also carried out by educational organizations in all aspects. It is expected that teaching and learning activities and administrative management activities will be more efficient with the use of information systems in educational organizations. Universities have the main activity of teaching and learning. Before teaching and learning activities are carried out, course scheduling is carried out so that teaching and learning activities are organized. The obstacle experienced when scheduling is dividing classes based on classrooms where there are classes with small capacity and classes with large capacity. The next obstacle is the adjustment so that the course schedule does not collide with the practicum schedule where the practicum schedule also adjusts to the limited number of laboratory spaces.

The next obstacle is adjusting the schedule of courses whose lecturers are limited so that the schedules should not collide. So far, the scheduling process has been carried out manually using Microsoft excel so that it allows errors considering the many restrictions that need to be considered in the scheduling process. To make the scheduling process easier, effective, efficient and precise and minimize errors in scheduling, a scheduling information system is built. The construction of this scheduling information system uses the scrum method and the information system built is web-based using the Laravel framework. This research consists of the stages of Kickoff Meeting, Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, and Sprint Retrospective.

Keywords: Information System, Scheduling, Scrum, Laravel, Sprint 1. Pendahuluan

Saat ini di tengah maraknya penggunaan teknologi, perusahan maupun organisasi perlu mengikuti perubahan yang ada terutama pada bidang teknologi informasi. Ukuran sebuah organisasi tidak menjadi

Submitted Date : 06 Desember 2023 Accepted Date : 12 Desember 2023

(2)

faktor penentu dalam penggunaan teknologi informasi. Dapat dilihat bahwa hampir semua manajemen organisasi kini telah terkomputerisasi [1]. Instansi pemerintahan pun tak luput dari perkembangan teknologi sehingga banyak instansi pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang proses bisnis instansi [2]. Dengan perkembangan sistem informasi, penggunaan sistem informasi pun dilakukan oleh organisasi pendidikan dalam seluruh aspek. Diharapkan aktivitas belajar mengajar serta aktivitas pengelolaan administrasi jadi lebih efisien dengan penggunaan sistem informasi pada organisasi pendidikan [1].

Kemendikbudristek mendukung penggunaan teknologi dalam pendidikan atau disebut sebagai digitalisasi pendidikan, yang dapat dilihat dari adanya program PembaTIK yang merupakan singkatan dari Pembelajaran berbasis TIK dan Kihajar STEM. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan kebebasan belajar kepada pendidik dan peserta didik di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi [3].

Perguruan tinggi di bawah Kemendikbudristek memiliki kegiatan utama belajar mengajar. Sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, dilakukan penjadwalan mata kuliah sehingga kegiatan belajar mengajar terorganisir. Penjadwalan mata kuliah memiliki peran penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang baik. Dalam proses penjadwalan, terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan yaitu mata kuliah yang dibuka, dosen yang mengampu, ruangan kelas yang bisa digunakan, jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah, waktu perkuliahan serta aturan terkait ruangan dan waktu yang ada [4].

Kendala yang dialami ketika melakukan penjadwalan adalah membagi kelas berdasarkan ruang kelas dimana terdapat kelas dengan kapasitas kecil dan kelas dengan kapasitas besar. Kendala selanjutnya adalah penyesuaian agar jadwal mata kuliah tidak bertabrakan dengan jadwal praktikum dimana jadwal praktikum juga menyesuaikan terhadap jumlah ruang laboratorium yang terbatas. Kendala selanjutnya adalah penyesuaian jadwal mata kuliah yang dosen pengampunya terbatas sehingga jadwalnya tidak boleh bertabrakan. Selama ini proses penjadwalan dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft excel sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan mengingat banyaknya batasan yang perlu diperhatikan dalam proses penjadwalan.

Penelitian terkait optimasi penjadwalan mata kuliah pernah dilakukan oleh Sari dan kawan-kawan. Untuk mengatasi permasalahan terkait optimasi penjadwalan mata kuliah pada Program Studi Teknologi Informasi Universitas Lambung Mangkurat dibangun sistem informasi. Sistem informasi ini membantu user atau admin (Program Studi Teknologi Informasi) dengan kemudahan dan kecepatan yang lebih baik dalam proses penyusunan jadwal perkuliahan dibandingkan proses manual. Dengan menggunakan sistem yang dibangun, penyusunan jadwal yang sebelumnya memerlukan waktu 2 hari dalam pengerjaannya kini hanya memerlukan waktu 14,7 menit. Sistem juga berhasil menemukan kombinasi antara ruangan, mahasiswa, mata kuliah, serta dosen yang mengampu sehingga menghasilkan jadwal perkuliahan [4]. Penelitian sejenis lainnya adalah implementasi sistem penjadwalan akademik pada Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura [5]. Sistem yang dibangun berhasil dan membantu dalam proses penjadwalan akademik. Oleh karena itu, untuk membuat proses penjadwalan yang dilakukan lebih mudah, efektif, efisien dan tepat serta meminimalisir adanya kesalahan dalam penjadwalan maka akan dilakukan pembangunan sistem informasi penjadwalan berbasis website.

Pembangunan sistem informasi dilakukan menggunakan sebuah metodologi yaitu Software Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan siklus pengembangan perangkat lunak yang terdiri dari prosedur, langkah, dan perangkat bantu yang digunakan untuk membangun perangkat lunak. SDLC terdiri dari beberapa tahap, yaitu planning, modelling dan conctruction [6]. Agile merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam SDLC. Metode agile yang banyak digunakan untuk pengembangan sistem informasi berbasis website adalah model Scrum [7]. Model Scrum merupakan model yang mengedepankan kecepatan pengembangan. Pada prosesnya, rencana proyek sistem informasi diperiksa terus menerus dan disesuaikan pada proyek tersebut. Pada penelitian ini pembangunan sistem menggunakan metode Scrum karena metode Scrum menggunakan beberapa iterasi untuk mempermudah tim dalam memahami dan menyelesaikan setiap fitur-fitur yang telah ditentukan pada setiap iterasi serta kebutuhan sistem dapat berubah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sistem informasi yang dibangun pada penelitian ini berbasis website menggunakan Bahasa pemrograman PHP.

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Sistem Informasi Penjadwalan

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari orang-orang yang bekerja sama dengan aturan yang terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem memiliki karakteristik seperti komponen sistem, batasan sistem, penghubung sistem, lingkungan luar sistem, pengolahan sistem, masukan sistem, keluaran sistem, dan sasaran sistem. Informasi, di sisi lain adalah hasil olahan data agar lebih bermanfaat dan berarti bagi penerimanya, serta membantu mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan terkait suatu keadaan. Sistem informasi merupakan gabungan terstruktur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat

(3)

lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang bekerja sama dalam mengumpulkan, memproses, dan menyebarkan informasi pada suatu organisasi [8].

Suatu organisasi memiliki sistem informasi yang berfungsi untuk memberikan akses informasi kepada seluruh tingkatan dalam organisasi tersebut secara fleksibel. Sistem ini memungkinkan untuk menyimpan, mengambil, mengolah, mengubah, serta mengkomunikasikan informasi dengan menggunakan peralatan sistem informasi dan peralatan sistem lainnya [8].

Penjadwalan adalah suatu metode untuk membagi waktu untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dengan tujuan agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Dalam menyusun jadwal kegiatan, terdapat berbagai batasan yang harus dipenuhi sehingga memerlukan banyak pertimbangan agar jadwal tersebut dapat dibuat dengan baik. Penjadwalan seringkali menghadapi berbagai masalah, seperti menentukan waktu, orang, kejadian, serta kendaraan yang tepat. Masalah-masalah ini seringkali rumit karena adanya keterbatasan sumber daya seperti orang, tempat, dan waktu. Oleh karena itu, menentukan jadwal yang optimal menjadi sangat penting dalam menjalankan suatu kegiatan [5].

Penjadwalan mata kuliah berperan penting terhadap terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang baik.

Dalam proses penjadwalan, terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan yaitu mata kuliah yang dibuka, dosen yang mengampu, ruangan kelas yang bisa digunakan, jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah, waktu perkuliahan serta aturan terkait ruangan dan waktu yang ada [4]. Sistem informasi penjadwalan mata kuliah merupakan sistem yang mengelola data komponen-komponen yang mempengaruhi penjadwalan seperti data jam, data mata kuliah, data dosen pengampu, data mahasiswa, serta data ruang kelas yang kemudian data tersebut diolah oleh sistem sehingga menghasilkan jadwal mata kuliah secara otomatis.

2.2. Metode Agile

Dalam mengembangkan system perangkat lunak, digunakan metodologi yang disebut System Development Life Cycle atau SDLC. SDLC adalah model dan proses yang digunakan untuk membangun system perangkat lunak baru atau memperbaiki sistem yang sudah ada. SDLC mencakup tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem dari awal hingga selesai. Tahapan tersebut planning, analysis, design, implementation, serta maintenance [9].

Ada beberapa model SDLC seperti Waterfall Model dan Agile Model. Agile adalah suatu pendekatan manajemen proyek yang memanfaatkan siklus pengembangan singkat yang disebut sprint untuk memfokuskan pada peningkatan yang berkelanjutan dalam pengembangan produk atau layanan. Agile software development, yang juga dikenal sebagai metode agile, merupakan suatu proses iteratif dalam pembuatan perangkat lunak. Agile merupakan metode pengembangan yang dianggap cepat karena fokus utama dari metode ini adalah pada proses design-code-test yang dilakukan setiap hari. Terdapat tujuh jenis model agile dalam pengembangan, yaitu agile modelling, dynamic system development methodology, feature driven development, crystal, adaptive software development, extreme programming, serta scrum. Model scrum dianggap paling efektif dalam pengembangannya di antara ketujuh model yang ada, karena model ini menempatkan prioritas pada proses kerja yang cepat [10].

2.3. Metode Scrum

Scrum dapat diterapkan pada pengembangan sistem secara keseluruhan, sebagian, atau bahkan proyek internal atau pelanggan. Scrum bertujuan untuk melakukan inspeksi dan adaptasi terhadap permasalahan yang ada. Dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan scrum, focus yang diberikan pada setiap tahapan pengembangan dilakukan secara singkat. Fungsionalitas pada scrum menekankan pentingnya menyelesaikan setiap fungsi atau fitur dengan kualitas, pengujian, dokumentasi, dan peninjauan [11].

Terdapat 3 role utama pada scrum, yaitu product owner, scrum master, dan tim. Product owner adalah bagian dari tim scrum dan bisa bekerja sama dengan anggota tim lainnya dan memastikan bahwa pekerjaan yang dibutuhkan berhasil selesai sesuai keinginan. Product owner bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai produk dan hasil kerja tim pengembang. Scrum master bekerja dengan memastikan bahwa tim dapat melewati segala hambatan yang ditemukan dan sudah meminta bantuan sebelumnya. Tim scrum merupakan sekelompok individu yang bekerja sama untuk menghantarkan nilai dari produk yang diminta oleh pelanggan. Tim juga diharapkan mampu menghantarkan produk secara berkala, memaksimalkan kesempatan dan menerima masukan [11].

Sprint merupakan jantung dari scrum yang berarti bahwa dalam batasan waktu selama satu bulan atau kurang, dimana sebuah pekerjaan dianggap “selesai”, bisa digunakan, dan berpotensi untuk dirilis. Sprint biasanya memiliki durasi yang konsisten sepanjang proses pengembangan produk. Pada scrum terdapat beberapa event yaitu sprint, sprint planning, daily scrum, sprint review, dan sprint restropective [12].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini secara garis besar dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahapan penelitian dilakukan berdasarkan tahapan yang diadaptasi dari metode Scrum. Tahapan tersebut yaitu kickoff meeting, sprint

(4)

planning, daily scrum, sprint review, dan sprint retrospective. Gambar 1 merupakan diagram alir dari pembangunan sistem informasi penjadwalan.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian a. Kickoff Meeting

Kickoff meeting merupakan pertemuan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang terlibat.

b. Sprint Planning

Pada tahapan ini dilakukan perencanaan daftar pekerjaan yang akan dilakukan pada setiap sprint dijalankan berdasarkan initial product backlog yang sudah ditentukan sebelumnya. Satu sprint memiliki batas waktu maksimal sebulan dalam pengerjaannya. Pada tahap ini, backlog item yang akan dikerjakan diuraikan menjadi beberapa poin task dengan estimasi pengerjaan agar memudahkan ketika mengerjakannya.

c. Daily Scrum

Tujuan dari Daily Scrum adalah untuk memeriksa kemajuan terhadap Sprint Goal, menyesuaikan backlog item, dan merencanakan pekerjaan yang akan datang. Di luar event ini, dilakukan aktivitas harian yaitu implementasi backlog item yang sudah disusun pada sprint planning. Pada tahap ini akan menghasilkan backlog item yang sudah berhasil.

d. Sprint Review

Sprint Review bertujuan untuk memeriksa hasil dari pekerjaan yang dilakukan di Sprint. Tim Scrum mempresentasikan hasil kerja kepada stakeholders.

e. Sprint Retrospective

Tahap ini dilakukan setelah tahap sprint review selesai. Pada tahap ini development team dan scrum master akan mendiskusikan dan meninjau pekerjaan yang telah dikerjakan lalu diberi saran dan masukan berdasarkan penilaian dari product owner. Pada tahap ini juga dilakukan diskusi untuk membuat rencana terkait peningkatan yang akan dilakukan pada sprint selanjutnya.

f. User Training

Pada tahap ini dilakukan sosialisasi atau pelatihan pada stakeholder mengenai cara penggunaan dan pemakaian sistem yang telah dibangun. Pelatihan dilakukan dengan melakukan praktik secara langsung bagaimana cara menggunakan sistem yang dibangun untuk memberikan pemahaman terhadap fitur-fitur yang ada pada sistem.

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian dimulai dengan melaksanakan kickoff meeting. Pada tahap ini, dilakukan pembahasan terkait ruang lingkup penelitian serta gambaran kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk pembangunan sistem.

Product owner dapat memberikan rancangan umum terkait kebutuhan-kebutuhan sistem yang mencakup fitur, tampilan, proses, serta output dalam pembangunan sistem. Tahapan ini menghasilkan initial product backlog yang kemudian didefinisikan sebagai kebutuhan awal berupa daftar pekerjaan untuk memulai pembangunan sistem. Tabel 1 merupakan product backlog yang telah ditentukan berdasarkan wawancara dengan product owner.

Tabel 1. Initial Product Backlog

No As a [user] I can [do something] So that [perceived benefit]

1 Admin Login ke dalam sistem dengan hak akses sebagai admin

Mengakses fitur yang hanya bisa diakses oleh admin

2 Admin Mengelola data mata kuliah Menambah, melihat, memperbarui, dan menghapus data mata kuliah

3 Admin Mengelola data kelas Menambah, melihat, memperbarui, dan

(5)

No As a [user] I can [do something] So that [perceived benefit]

menghapus data kelas

4 Admin Mengelola data hari Menambah, melihat, memperbarui, dan menghapus data hari

5 Admin Mengelola data jam Menambah, melihat, memperbarui, dan menghapus data jam

6 Admin Mengelola data pengampu Menambah, melihat, memperbarui, dan menghapus data pengampu

7 Admin Mengelola data ruang Menambah, melihat, memperbarui, dan menghapus data ruang

8 Admin Mengelola data laboratorium Menambah, melihat, memperbarui, dan menghapus data ruang laboratorium 9 Admin Melakukan penjadwalan Menghasilkan penjadwalan secara otomatis 10 Admin Mengunduh data penjadwalan Mengunduh data penjadwalan ke excel

Setelah initial product backlog ditentukan, maka selanjutnya menguraikan backlog item menjadi beberapa poin task dengan estimasi pengerjaan agar memudahkan ketika mengerjakannya. Untuk memeriksa hasil pengerjaan backlog item dilakukan Sprint Review. Sprint review merupakan pertemuan yang dilakukan pada setiap akhir sprint yang dijalankan. Tahap ini dihadiri oleh development team, product owner, dan scrum master dimana dilakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan pada saat sprint terakhir dikerjakan apakah fitur yang dihasilkan telah sesuai dan berjalan sebagaimana mestinya dengan menggunakan black box testing. Pada tahap ini product owner dapat menambah permintaan baru sesuai hasil yang dikerjakan sebelumnya serta memberikan masukan berupa perbaikan yang perlu dilakukan pada fitur yang sudah dikerjakan. Apabila dalam pengerjaan sprint backlog ada yang tidak sesuai atau tidak selesai, sprint backlog dapat dikerjakan pada sprint selanjutnya. Setiap pelaksanaan sprint review dibuktikan dengan adanya dokumen pengujian pada product backlog. Product backlog tambahan maupun yang belum selesai digunakan sebagai acuan untuk sprint planning yang dilaksanakan pada sprint berikutnya.

Hasil dari sprint review akan menghasilkan sebuah produk siap pakai yang disebut increment. Increment merupakan gabungan dari beberapa product backlog yang telah diselesaikan pada saat sprint berjalan dan dari increment pada sprint sebelumnya. Contoh produk sistem informasi penjadwalan disajikan pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. Halaman Login

Halaman Login akan muncul saat user mengakses sistem informasi penjadwalan. Untuk masuk ke sistem, user harus memasukkan username dan password. Username dan password yang dimasukkan oleh user akan diperiksa validitasnya. Jika username dan password-nya otentik maka user akan masuk ke halaman Beranda.

Selanjutnya, halaman utama sistem ini adalah halaman Penjadwalan yang dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Halaman Penjadwalan

(6)

5. Kesimpulan

Sistem informasi penjadwalan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi yaitu keterbatasan jumlah dan kapasitas ruang kelas, pelaksanaan kuliah dengan praktikum, dan penyesuaian jadwal kuliah dengan pengampu. Selain itu, sistem ini juga membantu mempercepat proses penjadwalan yang sebelumnya dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel.

Daftar Pustaka

[1] I. S. Widiati, E. Utami and H. , "Perencanaan Strategis Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Sekolah Islam Terpadu," Gtec Journal, p. 330, 2015

[2] T. S. Agoan, H. F. Wowor and S. Karouw, "Analisa Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Manado Menggunakan Framework COBIT 5 Domain Evaluate, Deirect, Monitor (EDM) dan Deliver, Service, and Support (DSS)," E-Journal Teknik Informatika, p. 1, 2017.

[3] Sekretariat GTK, "Kemendikbudristek Mendukung Percepatan Digitalisasi Pendidikan di Indonesia," 25 Juni 2022. [Online]. Available: https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/kemendikbudristek-mendukung- percepatan-digitalisasi-pendidikan-di-indonesia.

[4] Y. Sari, M. Alkaff, E. S. Wijaya, S. Soraya and D. P. Kartikasari, "Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Metode Algoritma Genetika dengan Teknik Tournament Selection," Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), pp. 85-92, 2018.

[5] A. Christian, H. Sujaini and A. B. P. Negara, "Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknk Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika," Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN), pp. 93-99, 2017.

[6] H. Kamil and F. Pramulia, "Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Ujian pada Jurusan Sistem Informasi Universitas Andalas," Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi, pp. 159-160, 2020.

[7] H. S. Nova, P. A. Widodo and B. Warsito, "Analisis Metode Agile pada Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Website: Systematic Literature Review," Jurnal Teknologi Informasi, pp. 139-148, 2022.

[8] E. Y. Anggraeni and R. Irviani, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: ANDI, 2017.

[9] A. A. Sofyan, P. Puspitorini and M. A. Yulianto, "Aplikasi Media Informasi Sekolah Berbasis SMS Gateway Pada SMK Negeri 6 Tangerang Dengan Metode SDLC Pada di SMK Negeri 6 Tangerang,"

JURNAL SISFOTEK GLOBAL, pp. 27-28, 2017.

[10] N. Lutfiani, E. P. Harahap, Q. Aini, A. A. R. Ahmad and U. Rahardja, "Inovasi Manajemen Proyek I- Learning Menggunakan Metode Agile Scrumban," InfoTekJar: Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan, 2020.

[11] M. A. Firdaus, "Implementasi Kerangka Kerja Scrum pada Manajemen Pengembangan Sistem Informasi," in Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017, Yogyakarta, 2017.

[12] K. Schwaber and J. Sutherland, "Scrum Guide," ScrumGuide.org, 2020. [Online]. Available:

https://scrumguides.org/scrum-guide.html.

[13] D. Satria, Z. Zainal, and T. Hidayat, “Plant Watering System Based on the Internet of Thing,” J. Nas.

Komputasi dan Teknol. Inf., vol. 1, no. 1, 2018.

Referensi

Dokumen terkait

4 Dosen pengampu/ pengembang Akses daftar peserta mata kuliah Tidak tersedia informasi daftar peserta mata kuliah PDITT bagi dosen pengampu mata kuliah PDITT yang

Proses penjadwalan adalah suatu proses untuk menerapkan event yang berisi komponen mata kuliah, dosen, kelas dan semester pada time slot yang berisi komponen

Terdapat beberapa entitas dalam sistem informasi akademik ini yaitu : Universitas, Fakultas, Jurusan, Mahasiswa, Dosen, Mata Kuliah, Jadwal, Ruang Kuliah,

Penjadwalan mata pelajaran sekolah adalah suatu informasi yang menentukan mata pelajaran, hari dan jam dimulainya, ruang yang akan digunakan dimana akan membentuk

Gambar 4.11 menjelaskan tentang form user yang digunakan untuk mengelola data admin sistem informasi penjadwalan iklan dengan algoritma genetika Steady State pada Stasiun Radio

Informasi-informasi yang dimaksudkan adalah: registrasi siswa per semester; martikulasi kelas, dosen pengampu mata kuliah, dosen Penasehat Akademik; preparasi daftar

Analisis Data Pada perancangan proses penjadwalan kuliah ini akan diimplementasikan algoritma genetika yang terdiri dari beberapa tahapan metode seperti pembangkitan kromosom,

Rancang bangun dan aplikasi sistem informasi penjadwalan petugas piket dan layanan informasi 88 Penjadwalan petugas piket dalam sebuah organaisasi sangat penting yang bergerak di