• Tidak ada hasil yang ditemukan

rancangan acak lengkap faktorial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "rancangan acak lengkap faktorial"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN ACAK LENGKAP FAKTORIAL

Sirmas Munte, ST, MT TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

Rancangan Faktorial adalah suatu percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor.

Rancangan Acak Lengkap Faktorial merupakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari dua atau lebih peubah bebas (faktor), misal ada dua faktor dalam klasifikasi silang yaitu faktor A yang terdiri dari a taraf dan faktor B yang terdiri dari b taraf dan diduga kedua faktor tersebut saling berinteraksi. Saling berinteraksi dimaksudkan bahwa pengaruh suatu faktor tergantung dari taraf faktor yang lain.

Jika faktor saling berinteraksi, maka taraf-taraf suatu faktor akan saling berpotongan dengan taraf-taraf faktor lainnya, sedangkan bila taraf faktor saling sejajar, maka antar masing-masing faktor tidak terjadi interaksi.

PENGERTIAN

(3)
(4)

Bentuk tabulasi data RAL Faktorial dapat disajikan sebagaimana pada tabel berikut :

(5)

ijk ij

j i

ijk

A B AB

Y       

MODEL LINIER

Model linier aditif secara umum untuk percobaan Rancangan Acak Lengkap Faktorial adalah :

dimana:

i =1,2,3,…,a ; j=1,2,3,…,b dan k=1,2,3,…,u

Yijk = Pengamatan faktor A pada taraf ke-i, faktor B pada taraf ke-j dan ulangan ke-k.

 = Rataan umum

Ai = Pengaruh faktor A pada taraf ke-i Bj = Pengaruh faktor B pada taraf ke-j

ABij= Interaksi faktor A pada taraf ke-i dan faktor B pada taraf ke-j

ijk = Pengaruh galat pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k.

(6)

Bentuk umum hipotesis yang akan diuji :

Hipotesis Rumus Defenisi

H0

H1

Ai = 0

Ai ≠ 0, i = 1, 2,…,a

Tidak ada taraf pada faktor A yang memberikan pengaruh nyata

Minimal ada satu taraf pada faktor A yang berpengaruh nyata

H0

H1

Bj = 0

Bj ≠ 0, j = 1, 2, …,b

Tidak ada taraf pada faktor B yang memberikan pengaruh nyata

Minimal ada satu taraf pada faktor B yang berpengaruh nyata

H0

H1

ABij = 0

ABij ≠ 0

Tidak ada interaksi antara dua faktor yang memberikan pengaruh nyata

Minimal ada satu interaksi antara dua faktor yang berpengaruh nyata

HIPOTESIS

(7)

Bentuk tabel sidik ragam RAL Faktorial dapat disajikan sebagaimana pada tabel berikut :

(8)

PERHITUNGAN

Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) :

Faktor Koreksi FK Yi. j.00k

2

Jumlah Kuadrat Faktor A JKA Y i FK

a i

k

1

) ( 200

Jumlah Kuadrat Faktor B JKB Y j FK

b j

1

) 0 ( 200

Jumlah Kuadrat Interaksi JKAB Y i j FK

a i

1

) 0 ( 200

.

Jumlah Kuadrat Galat JKG JKT JKA JKB JKAB

Jumlah Kuadrat Total JKT Y FK

r i

r j

r k

k

ij

  

1 1 1

) 2 (

(9)

Menghitung Kuadrat Tengah (KT) : Kuadrat Tengah Faktor A

dbA KTA JKA

Kuadrat Tengah Faktor B

dbB KTB JKB

Kuadrat Tengah Interaksi KTAB JKABdbAB Kuadrat Tengah Galat

dbG KTG JKG

Menentukan F Hitung : F Hitung Faktor A

KTG FhA KTA

F Hitung Faktor B FhB KTGKTB F Hitung Interaksi FhAB KTABKTG

(10)

Dalam menarik kesimpulan, beberapa kemungkinan kondisi antar faktor yang diuji akan memberikan hasil sebagai berikut :

Untuk Faktor A :

Jika FHitung < FTabel (0,05), maka H0 diterima, hal ini berarti faktor A tidak berpengaruh nyata.

Jika FHitung ≥ FTabel (0,05), maka H0 ditolak, hal ini berarti faktor A berpengaruh nyata.

Jika FHitung ≥ FTabel (0,01), maka H0 ditolak, hal ini berarti faktor A berpengaruh sangat nyata.

PENARIKAN KESIMPULAN

(11)

Untuk Faktor B :

Jika FHitung < FTabel (0,05), maka H0 diterima, hal ini berarti faktor B tidak berpengaruh nyata.

Jika FHitung ≥ FTabel (0,05), maka H0 ditolak, hal ini berarti faktor B berpengaruh nyata.

Jika FHitung ≥ FTabel (0,01), maka H0 ditolak, hal ini berarti faktor B berpengaruh sangat nyata.

Untuk Interaksi Kedua Faktor :

Jika FHitung < FTabel (0,05), maka H0 diterima, hal ini berarti interaksi kedua faktor tidak berpengaruh nyata.

Jika FHitung ≥ FTabel (0,05), maka H0 ditolak, hal ini berarti interaksi kedua faktor berpengaruh nyata.

Jika FHitung ≥ FTabel (0,01), maka H0 ditolak, hal ini berarti interaksi kedua faktor berpengaruh sangat nyata.

(12)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

sebesar 5,32 dengan =0,05 (fhitung &lt; ftabel)berarti H0 diterima dan Ha ditolak Jadi latihan overhand simultaneous throw tidak memberikan kontribusi yang

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F diperoleh Fhitung (0,249) &lt; Ftabel (3,28) maka H0 diterima, artinya tidak terdapat hubungan linier antara

hitung &lt; Ftabel , maka H0 diterima hitung &gt; Ftabel , maka H1 diterima Berdasarkan hasil output dari SPSS 16 pada lampiran 3, dapat diambil kesimpulan bahwa data yang

Bila perlakuan lebih dari 5 (p&gt;5), maka Uji BNT kurang baik digunakan untuk membandingkan rataan antar perlauan, maka uji yang lebih baik digunakan adalah Uji Renntangan

Dari yang didapat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Fhitung &lt; Ftabel, yaitu 0.1640 &lt; 2.68 yang artinya H0 diterima sehingga semua variabel bebas

Dengan demikian terlihat bahwa Fhitung = 20,415 &gt; Ftabel = 2,54, sehingga berdasarkan kriteria pengujian uji F, maka Hi diterima dan H0 ditolak atau dengan kata lain

Hasil pengujian menunjukkan bahwa diperoleh nilai Fhitung 9.266 > Ftabel 2,606 serta nilai signifikan 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diputuskan sebagai berikut : dimana Fhitung > Ftabel 1455,220 > 4,76, dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima,