Rancangan Awal Renas PB
Tahun 2025-2029
Renas PB 2025-2029
•
Renas PB memuat kebijakan dan strategi serta pilihan tindakan (rencana aksi PB untuk mencapai sasaran penyelenggaraan penanggulangan bencana nasional dalam kurun 5 tahun.
•
Renas PB merupakan Penjabaran Pelaksanaan 5 tahunan dari fokus capaian RIPB
• Renas PB menjadi acuan penyelenggaraan PB 5 tahunan K/L, TNI, POLRI, Pemda dan serta pemangku kepentingan yang lain.
• Renas PB harus dipadukan dengan RPJMN dan menjadi acuan RPB Daerah
Landasan Hukum:
•
UU24/2007 (pasal 35,36)
•
PP21/2008 (pasal 5.6)
•
Perpres 87/2020 (pasal 6)
SASARAN RENAS PB 2025-2029
KEMENTERIAN/LEMBAGA
RIPB 2020-2044
RPJMN 2025-2029
Memberikan masukan Program/ Kegiatan
Kebencanaan RENSTRA K/L+
BNPB
RPB, RPJMD, Renstra OPD
NON PEMERINTAH
PEMERINTAH DAERAH
Arah Kebijakan dan Prioritas Program/Kegiatan Penyelenggaraan PB
RENAS PB 2025-2029
Fokus Capaian
Periode II RIPB
KEDUDUKAN RENAS PB 2025-2029
RIPB
RPJPN
Policy Design
(Roadmap) Kebijakan
Sistem Nasional Penanggulangan
Bencana
Isu Srategis
Strategi Akar Masalah
Rencana Aksi (K/L)
BOBOT RENAS PB (Direktif)
BOBOT INPUT RENCANA K/L
RPJMN
(kegiatan prioritas, proyek prioritas, proyek)
KERANGKA PIKIR RENAS PB 2025-2029
Masalah Pokok
Proses Identifikasi dan Analisis Akar Masalah Renas PB 2025-2029
•
Hasil Monev RIPB dan Renas PB 2020-2024
•
Hasil Capaian MTR SFDRR 2015-2030
•
Hasil KRB 2021 dan IRBI 2022
•
Hasil Evaluasi PB (NAR), Hasil rakornas PB
•
Hasil Forum Diskusi
•
Publikasi dan Kajian lainnya
Masalah
Pokok Akar
Masalah Isu
Strategis
Tujuan Sasaran dan
FGD dengan K/L Walidata Ancaman Bencana
CATATAN:
Identifikasi Masalah Pokok berdasarkan FGD dengan K/L terkait dan menggunakan hasil capaian Penanggulangan
Bencana dokumen -dokumen terkait
Kebijakan Strategi dan
Rencana Aksi (Program dan
Kegiatan)
Isu Strategis Penanggulangan Bencana 2025-2029 (Rancangan Renas PB 2025-2029)
Peningkatan Potensi Dampak &
Risiko Bencana Geologi
Peningkatan Potensi Dampak &
Risiko Bencana Hidrometeorologi akibat Perubahan Iklim
Peningkatan Alih Fungsi Lahan dan Percepatan Perkembangan Pusat- Pusat Pertumbuhan & Kawasan Investasi
Tata Kelola Penanggulangan
Bencana & Kolaborasi Multi-Aktor Pentahelix
Pengelolaan Data & Pemanfaatan Sistem Informasi Teknologi
Kebencanaan Monitoring, Evaluasi, dan
Akuntabilitas Bidang
Penanggulangan Bencana
1. Penguatan tata kelola kolaboratif dalam penanggulangan bencana untuk peningkatan sinergitas antar pemangku kepentingan
2. Penguatan kerangka regulasi untuk mewujudkan sistem penanggulangan bencana yang efisien dan efektif
3. Peningkatan investasi pengurangan risiko bencana berbasis karakteristik wilayah
4. Peningkatan kapasitas dalam penanganan kedaruratan dan pemulihan pascabencana
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA 2025-2029
Kebijakan Penanggulangan Bencana 2025-2029 (Rancangan Renas PB 2025-2029)
Pentahapan Pembangunan RPJPN Pertama (2025-2029) :
Penguatan Fondasi Transformasi
Ketahanan Sosial Budaya & Ekologi
Peningkatan ketangguhan manusia dan masyarakat dalam menghadapi berbagai perubahan dan bencana
Kebijakan RIPB 2025-2029
1. Penguatan peraturan perundang-undangan penanggulangan bencana yang efektif dan efisien.
2. Peningkatan sinergi antar kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana.
3. Penguatan investasi pengelolaan risiko bencana sesuai dengan proyeksi peningkatan risiko bencana dengan memperhatikan tata ruang dan penataan kawasan.
4. Penguatan tata kelola penanggulangan bencana yang semakin profesional, transparan, dan akuntabel.
5. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas penanganan kedaruratan bencana yang cepat dan andal.
6. Percepatan pemulihan pascabencana pada daerah dan masyarakat terdampak bencana untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Isu Strategis
1. Peningkatan Potensi Dampak & Risiko Bencana Geologi
2. Peningkatan Alih Fungsi Lahan dan Percepatan Perkembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan & Kawasan Investasi
3. Monitoring, Evaluasi, dan Akuntabilitas Bidang Penanggulangan Bencana
4. Peningkatan Potensi Dampak & Risiko Bencana Hidrometeorologi akibat Perubahan Iklim
5. Tata Kelola Penanggulangan Bencana & Kolaborasi Multi-Aktor Pentahelix
6. Pengelolaan Data & Pemanfaatan Sistem Informasi Teknologi Kebencanaan
Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Bencana 2025-2029 (Rancangan Renas PB 2025-2029)
KEBIJAKAN
&
STRATEGI Penguatan tata kelola kolaboratif
dalam penanggulangan bencana untuk peningkatan sinergitas antar pemangku kepentingan
Penguatan kerangka regulasi
untuk mewujudkan sistem penanggulangan bencana yang efisien dan efektif
1.
Peningkatan investasi
2.pengurangan risiko bencana
3.
berbasis karakteristik wilayah Peningkatan kapasitas
dalam penanganan kedaruratan dan pemulihan pascabencana
1. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama multi-aktor pentahelix dan pemangku kepentingan lainnya dalam penanggulangan bencana
2. Mewujudkan perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan berbasis data dan sistem informasi teknologi kebencanaan
1. Membangun sistem regulasi yang handal dan terpadu dalam mendukung kinerja sistem penanggulangan bencana
2. Meningkatkan kualitas perangkat peraturan perundang-undangan dan NSPK penanggulangan bencana yang lebih adaptif
1. Mengembangkan dan mewujudkan program kesiapsiagaan dan pengelolaan risiko bencana berbasis karakteristik kebencanaan di wilayah
2. Meningkatkan investasi & pemanfaatan skema pendanaan inovatif dalam penanggulangan bencana
1. Meningkatkan peran dan kapasitas pemerintah daerah dalam penanganan kedaruratan dan pelaksanaan pemulihan pasca bencana
2. Meningkatkan kesiapan dan keandalan logistic serta peralatan untuk penanganan darurat bencana
3. Meningkatkan kualitas pelaksanaan rehabilitasi &
rekontruksi untuk mewujudkan pembangunan berketahanan bencana
WILAYAH SUMATERA
Profil dan Arah Program Penanggulangan Bencana Jangka Menengah Per Wilayah Pulau 2025-2029 (rancangan awal Renas PB 2025-2029)
Potensi Multibahaya KRB Tahun 2021
Luas Bahaya ( x 1000 Ha) 47.187,8
Potensi Jiwa Terpapar (x 1000 jiwa) 56.725,2
Kerugian Ekonomi (Rp Miliar) 638.832,4
Kerugian Fisik (Rp Miliar) 525.920,1
Kerusakan Lingkungan ( x 1000 Ha) 9.682,1
Arahan RPJPN 2025-2045
Arah Kebijakan Ketahanan Sosial Budaya & Ekologi Wilayah Sumatera
● Pengelolaan risiko bencana dengan meningkatkan kesiapsiagaan, penguatan kurikulum di setiap satuan Pendidikan,
● sistem peringatan dini, kesadaran dan literasi masyarakat akan potensi bahaya, seperti tsunami, gempa bumi, dan erupsi gunung api maupun bahaya lainnya serta
● mengembangkan mitigasi struktural & non-struktural di daerah rawan bencana tinggi
Banjir, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan gunung api dan kebakaran hutan dan lahan
Profil Ancaman Bencana Wilayah Sumatera
•Pengembangan pendidikan kebencanaan di satuan pendidikan formal (dasar, menengah,dan khusus)
•Peningkatan ketangguhan masyarakat untuk
pengurangan risiko bencana & adaptasi perubahan iklim
•Peningkatan layanan pemerintah dalam peringatan dini, kesiapsiagaan,
penyelamatan & evakuasi korban bencana
•Peningkatan kuaitas &
ketersediaan sarana dan prasarana berketahanan bencana
•Perencanaan tata ruang &
pengendalian pemanfaatan ruang serta oerencanaan pembangunan berbasis mitigasi bencana
•Peningkatan kapasitas SDM Pemerintah Daerah di bidang kebencanaan
Arahan Program Rancangan Renas PB 2025-2029 untuk Pemerintah Daerah
Arahan
RIPB 2020-2044
Fokus Capaian RIPB 2025-2029 (untuk Pemerintah Daerah)
• Kemudahan akses layanan peringatan dini terpadu multi ancaman
• Investasi yg memadai dalam pengurangan risiko bencana untuk ketangguhan
• Tata kelola risiko bencana yang dinergis antara pusat & daerah
• Pemahaman terhadap risiko bencana, bentang alam, dan adaptasi perubahan iklim, serta ketahanan sosial dan ketahanan Kesehatan masyarakat.
• Penataan ruang & permukiman serta perencanaan perkotaan yang terpadu terhadap ketahanan bencana & adaptasi perubahan iklim, serta ketahanan sosial &
ketahanan masyarakat
• Pelindungan ekosistem laut & pesisir yang berisiko bencana
• SDM yang memiliki keahlian & profesional di bidang kebencanaan.
• Pemulihan daerah terdampak bencana yang lebih baik, aman, & berkelanjutan dengan memperhatikan pengurangan risiko bencana
• Infrastruktur yang berkualitas, andal, serta berkelanjutan & Tangguh bencana