PENDAHULUAN BAB I
- Latar Belakang
 - Dasar Hukum Penyusunan
 - Hubungan Antar Dokumen
 - Rancangan Awal RKPD dengan RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2021-2026
 - Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan dengan Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024
 - Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan dengan Rancangan Awal RKP Tahun 2024
 - Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan dengan Rancangan Awal Renja OPD Tahun 2024
 - Maksud Dan Tujuan
 - Maksud
 - Tujuan
 - Sistematika Rancangan Awal Rkpd Tahun 2023
 
Kebijakan pembangunan daerah Kota Pekalongan sebagaimana tertuang dalam Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 berkaitan dan sesuai dengan arah pembangunan yang tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan pembangunan nasional, dokumen perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah dan Pekalongan. Dokumen perencanaan kota. Rancangan awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 merupakan penjabaran dari rencana pembangunan tahun ketiga RPJMD 2021-2026. Arah kebijakan pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2024 sebagaimana tertuang dalam Rancangan Awal RKPD Tahun 2024 berpedoman pada Arah Kebijakan Tahun 2024 RPJMD 2021-2026.
Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan dengan Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Tengah untuk RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024. Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 disinergikan dengan Rancangan Awal Provinsi Jawa Tengah20 untuk pengembangan RKPD-dalam al20 prioritas dan fokus. Rencana pembangunan Kota Pekalongan juga sejalan dengan rencana pembangunan Pemerintah Pusat, yaitu antara Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 dan Rancangan Awal RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Tahun 2024.
Penyelarasan prioritas pembangunan Kota Pekalongan tahun 2024 dengan 7 (tujuh) agenda pembangunan sebagaimana disajikan pada Tabel 1.3 di bawah ini. Maksud dari penyusunan rancangan awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 adalah untuk menyusun rancangan awal rencana pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2024 dengan berpedoman pada RPJMD tahun tersebut, dengan memperhatikan arah kebijakan pusat dan provinsi, serta serta rancangan awal rencana kerja daerah (Renja).
PENDAHULUAN
Memberikan landasan operasional bagi seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan dalam menyusun rancangan pertama Rencana Kerja (Renja) tahun 2024.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
PENUTUP
KONDISI DAERAH
Kondisi Umum Kondisi Daerah
- Aspek Geografi Dan Demografi 1. Luas dan Batas Wilayah Administratif
 - Topografi dan Jenis Tanah
 - Geologi
 - Klimatologi
 - Penggunaan Lahan
 - Potensi Pengembangan Wilayah
 
Pekalongan Utara merupakan kecamatan terluas di Kota Pekalongan yaitu 15,32 km2 atau 33 persen dari luas wilayah Kota Pekalongan. Sedangkan DI yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Pekalongan meliputi DI kolam yang terletak di wilayah utara Kota Pekalongan. Air baku air bersih Kota Pekalongan berasal dari Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan.
Draf Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 23 No. Bulan Hari Hujan (Hari) Curah Hujan. Dilihat dari kondisi tersebut maka tipe iklim wilayah Kota Pekalongan menurut Smith dan Ferguson adalah Tipe B. Penggunaan lahan yang paling dominan di wilayah Kota Pekalongan adalah kawasan pemukiman, pertanian, tambak, serta perdagangan dan jasa.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan berdasarkan revisi RTRW Kota Pekalongan terdiri atas pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana. Berdasarkan RTRW Kota Pekalongan, peruntukan lahan mengikuti rencana pola tata ruang yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Kawasan Lindung
Berikut ini gambaran potensi perkembangan wilayah Kota Pekalongan yang tertuang dalam Rencana Pola Tata Ruang RTRW Kota Pekalongan Tahun 2009-2029 dalam Revisi RTRW Kota Pekalongan Tahun 2009-2029.
Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan Cagar Budaya
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota
Terdiri dari ruang terbuka hijau publik seluas 338 hektar (atau sekitar 13,16 persen dari luas terbangun Kota Pekalongan). Ruang Terbuka Hijau Publik terdiri dari taman, lapangan, dan kuburan yang tersebar di seluruh wilayah Kota Pekalongan.
Kawasan Ekosistem Mangrove
Kawasan budidaya
Kawasan Pertanian
Kawasan Perikanan
Kawasan Permukiman
Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan Pariwisata
Kawasan Pertahanan-Keamanan Negara
Sinergi Kota Pekalongan Dengan Daerah Tetangga Berkaitan Dengan Aspek Tata Ruang
- Wilayah Rawan Bencana
 - Aspek Demografi
 - Aspek Kesejahteraan Masyarakat 1 Pertumbuhan Ekonomi
 - Pertumbuhan PDRB
 - Inflasi
 - Indeks Gini
 - Kemiskinan
 - Angka Rasio Penduduk yang Bekerja
 - Angka Kriminalitas yang Ditangani
 - Indeks Pembangunan Manusia
 - Harapan Lama Sekolah
 - Usia Harapan Hidup
 - Pengeluaran Per Kapita
 - Angka Partisipasi Kasar
 - Angka Pendidikan yang Ditamatkan
 - Angka Partisipasi Murni (APM)
 - Angka Kematian Ibu (AKI)
 - Angka Kesakitan
 - Indeks Pembangunan Gender (IPG)
 - Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
 - Kebudayaan
 - Pemuda dan Olahraga
 - Aspek Pelayanan Umum
 - Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar 1. Pendidikan
 
Usia 5-15 tahun
Perkembangan APS Kota Pekalongan untuk jenjang pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) periode tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 disajikan pada Tabel 2.30 berikut ini. Berdasarkan data di atas, rasio aksesibilitas sekolah terhadap usia sekolah dasar di Kota Pekalongan disajikan pada Tabel 2.33 berikut ini. Rasio antara guru dan siswa per 10.000 penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar menunjukkan tersedianya tenaga pengajar.
Pada tahun 2017 rasionya sebesar 564,52, kemudian terjadi fluktuasi dimana pada tahun 2021 menjadi 587,87 seperti terlihat pada tabel 2.34 berikut ini. Rata-rata rasio guru/murid adalah perbandingan jumlah guru sekolah dasar per kelas dengan jumlah siswa sekolah dasar per 10.000 anak usia sekolah. Berdasarkan Tabel 2.35, rata-rata rasio guru terhadap siswa per ruang kelas per 10.000 anak usia sekolah mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun dan akhirnya meningkat pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2017 seperti terlihat pada Tabel 2.35 di bawah.
Sementara itu, rasio guru-siswa tingkat SD/MI di Kota Pekalongan pada tahun 2017 hingga 2021 juga mengalami fluktuasi. Telah mengalami naik turun sebesar 0,46 pada tahun 2017 hingga tahun 2021 dengan kondisi terakhir sebesar 0,45 seperti terlihat pada Tabel 2.36 di bawah ini. Pada tingkat SMP/sederajat, tabel tersebut menunjukkan rata-rata rasio guru-siswa (SMP/MT) per kelas adalah 10.000.
Pada tahun 2017-2018 kondisi bangunan dasar/sederajat membaik, namun pada tahun 2019 hingga tahun 2021 terus mengalami penurunan hingga mencapai 72,50 persen. Namun angka putus sekolah di tingkat SMP/MTs lebih tinggi dibandingkan di tingkat SD/MI. Persentase pendidikan sekolah menengah dari jenjang SD/sederajat hingga SMP/sederajat berada di atas 100 persen pada periode 2017-2021, meski perlahan berfluktuasi dan akan turun menjadi 97,82 pada tahun 2021.
Sementara itu, persentase melanjutkan SMP/sederajat ke SMA/sederajat cenderung menurun pada tahun 2017 hingga 2021 dan berada di bawah 100 persen pada tahun 2017 dan 2018. Persentase pelaksanaan pendidikan agama dan pendidikan karakter di Kota Pekalongan diukur berdasarkan rata-rata persentase pelaksanaan pendidikan agama dan pelaksanaan pendidikan karakter. Pendidikan agama di Kota Pekalongan telah dilaksanakan pada semua jenjang mulai dari anak usia dini hingga pendidikan dasar (PAUD, SD dan SMP).
Kesehatan
Seiring berjalannya waktu, rasio dokter umum di Kota Pekalongan semakin besar dibandingkan dokter spesialis dan dokter gigi. Rasio kunjungan RSUD Bendan Kota Pekalongan menunjukkan tren negatif pada tahun 2020 yaitu -14,39 persen. Secara rinci fasilitas farmasi di Kota Pekalongan yang memenuhi standar ditunjukkan pada Tabel 2.52 di bawah ini.
Secara umum, jumlah kasus gizi buruk pada balita di Kota Pekalongan berfluktuasi dalam kurun waktu lima (lima) tahun. Penyakit menular yang menjadi prioritas program di Kota Pekalongan adalah TBC, HIV/AIDS dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Berikut kondisi penyakit menular yang terdeteksi di Kota Pekalongan dalam lima tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.55 di bawah ini.
Data kepesertaan jaminan kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2021 adalah PBI APBN sebanyak 84.966 jiwa, turun 2 persen dibandingkan jumlah PBI APBN tahun 2020. Data lengkap masyarakat miskin penerima jaminan kesehatan di Kota Pekalongan dalam 5 tahun (tahun) terakhir disajikan pada tabel 2.58 sebagai berikut: Pada tahun 2018, Pemerintah Kota Pekalongan melaksanakan Program Percepatan Indikator Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Hasil pendataan tahun 2018 hingga 2021 menunjukkan angka IKS Kota Pekalongan masih sangat rendah. Tabel 2.59 di bawah ini merinci kinerja Indeks Keluarga Sehat Kota Pekalongan tahun 2018 hingga tahun 2021. Jalan dalam kondisi perkotaan baik yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Pekalongan pada tahun 2021 sepanjang 96,37 km.
Meski demikian, pemerintah Kota Pekalongan telah melakukan berbagai upaya, terutama untuk mengurangi dampak bencana atrisi tersebut. Pemerintah Kota Pekalongan harus memiliki alokasi sumber daya yang memadai untuk pengoperasian dan pemeliharaan bendungan; Pasca revisi RTRW, maka disusunlah dokumen RDTR mulai tahun 2021 yang terdiri dari 4 dokumen yaitu RDTR untuk 4 kecamatan Kota Pekalongan.
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan Tahun 2009–2029
- Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
 - Urusan Pemerintahan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
 - Ketenagakerjaan
 - Pangan
 - Pertanahan
 - Lingkungan Hidup
 - Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil a. Rasio Penduduk ber KTP
 - Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
 - Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana a. Rasio Akseptor KB
 - Kepemudaan dan Olahraga
 - Persandian
 - Kebudayaan
 - Perpustakaan
 - Kelautan dan Perikanan
 - Pariwisata
 - Pertanian
 - Perdagangan
 - Perindustrian
 - Unsur Penunjang 1. Sekretariat Daerah
 - Sekretariat DPRD
 - Unsur Pendukung 1. Perencanaan
 - Keuangan
 - Kepegawaian
 - Pendidikan dan Pelatihan
 - Unsur Pengawasan
 - Unsur Pemerintahan Umum 1. Kondusivitas Wilayah
 - Politik
 - Aspek Daya Saing Daerah 1. Kemampuan Ekonomi Daerah
 - Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
 - Jumlah Orang yang Melalui Terminal Per Tahun
 - Persentase Rumah Tangga (RT) Pengguna Air Bersih
 - Jenis, Kelas, dan Jumlah Penginapan/ Hotel
 - Lama Proses Perijinan
 - Jumlah Perda yang Mendukung Iklim Usaha
 - Nilai Investasi
 - Angka Kriminalitas
 - Fokus Sumber Daya Manusia Rasio Ketergantungan