• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI DAERAH

7. Sinergi Kota Pekalongan Dengan Daerah Tetangga Berkaitan Dengan Aspek Tata Ruang

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 1 Pertumbuhan Ekonomi

2.1.2.7. Kemiskinan

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 47

Uraian Tahun

2017 2018 2019 2020 2021

- ADHB (persen) 8,06 7,86 6,86 -0,53 5,24 - ADHK (persen) 4,40 4,79 4,60 -1,88 3,20 Sumber : BPS Kota Pekalongan (diolah), 2022

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 48

yang sangat diperhatikan oleh Pemerintah karena menjadi salah satu ukuran kesejahteraan masyarakat.

Program penanggulangan kemiskinan menurut Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2021, terdiri dari:

1. Program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, yang meliputi:

a. Bantuan pangan;

b. Bantuan kesehatan;

c. Bantuan pendidikan; dan d. Bantuan perumahan.

2. Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, meliputi:

a. Pelatihan keterampilan dalam berbagai jenis dan jenjang pelatihan;

b. Bimbingan pengelolaan/manajemen usaha;

c. Fasilitasi peningkatan partisipasi dan swadaya masyarakat;

d. Fasilitasi pengorganisasian relawan/pemerhati penanggulangan kemiskinan, e. Fasilitasi pengelolaan usaha kelompok;

f. Fasilitasi kemitraan Pemerintah Daerah, dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat.

3. Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, meliputi:

a. Peningkatan permodalan bagi penduduk miskin;

b. Perluasan akses pinjaman modal murah oleh lembaga keuangan bagi warga miskin;

c. Peningkatan pemberian pinjaman dana bergulir;

d. Peningkatan sarana dan prasarana usaha.

4. Programprogram lainnya yang baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin.

a. Program peningkatan perluasan kesempatan kerja dan berusaha;

b. Program pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup;

c. Program pengembangan infrastruktur penunjang bagi penanggulangan kemiskinan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

2.1.2.7.1. Garis Kemiskinan

Garis Kemiskinan merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan Non Makanan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilokalori perkapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang- kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dan lain-lain). Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan.

Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah pada Desember 2022, Garis

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 49

Kemiskinan di Kota Pekalongan sebesar Rp. 513.243/kapita/bulan. Angka ini diatas Garis Kemiskinan Nasional sebesar Rp. 505.469 dan Garis Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 438.833,00.

Tabel 2.12 Garis Kemiskinan (GK) Kota Pekalongan, Daerah Setara, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018-2022

Tahun

GK Kota Pekalongan

(Rp)

GK Kab Batang (Rp)

GK Kab Pekalongan

(Rp)

GK Kota Tegal (Rp)

GK Kota Salatiga

(Rp)

GK Provinsi Jawa Tengah

(Rp)

GK Nasional (Rp)

2018 415.172 256.549 361.297 455.488 380.856 350.875 401.220 2019 425.026 286.116 382.832 465.047 418.955 369.385 425.250 2020 460.789 309.202 403.662 502.031 454.154 395.407 454.652 2021 480.415 318.330 416.779 523.413 480.903 409.193 472.525 2022 513.243 341.252 441.765 565.826 518.815 438.833 505.469 (semester I

2022) Sumber : https://pekalongankota.bps.go.id/, https://jateng.bps.go.id/, dan https://www.bps.go.id/

(diolah), 2022

Untuk memberikan gambaran perbandingan garis kemiskinan antara Kota Pekalongan, daerah setara, Provinsi Jawa Tengah dan nasional, disajikan dalam grafik berikut.

Gambar 2.16 Perbandingan Garis Kemiskinan di Kota Pekalongan dengan Daerah Setara, Provinsi dan Nasional Tahun 2018-2022

Sumber : https://pekalongankota.bps.go.id/, https://jateng.bps.go.id/, dan https://www.bps.go.id/

(diolah), 2022

2.1.2.7.2. Jumlah Penduduk Miskin

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang.

2018 2019 2020 2021 2022

GK Kota Pekalongan (Rp) 415.172 425.026 460.789 480.415 513.243 GK Kab Batang (Rp) 256.549 286.116 309.202 318.330 341.252 GK Kab Pekalongan (Rp) 361.297 382.832 403.662 416.779 441.765 GK Kota Tegal (Rp) 455.488 465.047 502.031 523.413 565.826 GK Kota Salatiga (Rp) 380.856 418.955 454.154 480.903 518.815 GK Provinsi Jawa Tengah (Rp) 350.875 369.385 395.407 409.193 438.833

GK Nasional (Rp) 401.220 425.250 454.652 472.525 505.469

250.000 300.000 350.000 400.000 450.000 500.000 550.000 600.000

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 50

Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kemiskinan di Kota Pekalongan diantaranya adanya program-program seperti PKH, bantuan pangan non tunai, beasiswa untuk siswa miskin dan bantuan tunai yang bersumber dari DBHCHT. Di sektor kesehatan, juga disediakannya jaminan kesehatan bagi sebagian masyarakat akan sangat membantu menekan pengeluaran masyarakat. Peningkatan kapasitas masyarakat juga dilakukan melalui pelatihan keterampilan kerja untuk industri dan mendorong lahirya wirausaha baru.

Sepanjang kurun waktu tahun 2018-2022, bisa dikatakan bahwa jumlah penduduk miskin di Kota Pekalongan sangat fluktuatif. Tahun 2020 dan 2021 meningkat cukup tajam di angka 22,16 ribu jiwa dan 23,49 ribu jiwa. Hal ini dikarenakan dampak pandemi COVID-19. Dengan terus mendorong upaya pemulihan ekonomi, pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 21,81 ribu jiwa, atau berkurang 1,68 ribu jiwa dari tahun 2021.

Gambar 2.17 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Pekalongan Tahun 2018 – 2022 (000 jiwa) Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2022

Konsistensi strategi pengentasan kemiskinan harus terus dijaga dan ditingkatkan sehingga jumlah penduduk miskin dan tingkat kemiskinan dapat menurun signifikan.

Beberapa strategi tersebut adalah dengan mengurangi beban pengeluaran warga miskin, meningkatkan kemampuan dan pendapatan warga miskin, serta mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

Selama kurun waktu 2018 hingga tahun 2022, tingkat kemiskinan Kota Pekalongan selalu berada di bawah rata-rata tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Tengah, namun bersifat fluktuatif dan cenderung meningkat. Tahun 2021 adalah puncak tertinggi angka kemiskinan Kota Pekalongan sepanjang 5 tahun terakhir, yaitu 7,59 persen. Kemudian menurun di tahun 2022 menjadi 7,00 persen karena upaya pemulihan ekonomi dan percepatan vaksinasi COVID-19. Selengkapnya disajikan dalam grafik berikut.

18,00 19,00 20,00 21,00 22,00 23,00 24,00

2018 2019 2020 2021 2022

20,52 20,21

22,16

23,49

21,81

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 51

Gambar 2.18 Perbandiangan Rasio Penduduk Miskin Kota Pekalongan dengan Daerah Setara, Provinsi dan Nasional Tahun 2018-2022 Sumber : https://pekalongankota.bps.go.id/, https://jateng.bps.go.id/, dan

https://www.bps.go.id/ ( diolah), 2022 2.1.2.7.3. Indeks Kedalaman Kemiskinan

Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index – P1) merupakan ukuran rata- rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai P1 semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Indeks ini merupakan produk BPS dengan mengolah sumber data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional).

Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Pekalongan selama kurun waktu 2018-2022 cenderung fluktuatif, dimana pada tahun 2018 sebesar 1,01, menurun 0,09 menjadi 0,92 di tahun 2019, kemudian pada tahun 2020 dan 2021 meningkat di angka 1,28 dan 1,51.

Pada tahun 2022 kembali menurun menjadi 0,90. Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Pekalongan Tahun 2018-2022 disajikan dalam Gambar 2.19 berikut.

Gambar 2.19 Indeks Kedalaman Kemiskinan di Kota Pekalongan Tahun 2018-2022

Sumber : https://pekalongankota.bps.go.id/ dan https://jateng.bps.go.id/ (diolah), 2022 Apabila dibandingkan dengan Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan dan Kota Tegal, Indeks Kedalaman Kemiskinan di Kota Pekalongan cenderung lebih rendah.

Sedangkan jika dibandingkan dengan Kota Salatiga, Indeks Kedalaman Kemiskinan di

2018 2019 2020 2021 2022

Nasional (%) 9,66 9,22 10,19 9,71 9,54

Prov. Jawa Tengah (%) 11,32 10,80 11,41 11,79 10,93

Kota Magelang (%) 7,87 7,46 7,58 7,75 7,10

Kota Salatiga (%) 4,84 4,76 4,94 5,14 4,73

Kota Tegal (%) 7,81 7,47 7,80 8,12 7,91

Kota Pekalongan (%) 6,75 6,60 7,17 7,59 7,00

4,00 8,00 12,00

2018 2019 2020 2021 2022

Kota Pekalongan 1,01 0,92 1,28 1,51 0,90

0,80 0,90 1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 52

Kota Pekalongan lebih tinggi. Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Pekalongan masih berada di bawah Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi dan Nasional. Namun perlu upaya lebih keras bagi Pemerintah Kota Pekalongan untuk menurunkan Indeks Kedalaman Kemiskinan mengingat angka indeks yang cenderung mengalami kenaikan pada tahun-tahun sebelumnya. Selengkapnya disajikan dalam Gambar 2.20 berikut.

Gambar 2.20 Perbandingan Indeks Kedalaman Kemiskinan di Kota Pekalongan dengan Daerah Setara, Provinsi dan Nasional Tahun 2018-2022 Sumber : https://pekalongankota.bps.go.id/, https://jateng.bps.go.id/, dan https://www.bps.go.id/

(diolah), 2022

2.1.2.7.4. Indeks Keparahan Kemiskinan

Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index–P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Indeks ini merupakan produk BPS dengan mengolah sumber data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional).

Indeks keparahan kemiskinan Kota Pekalongan pada tahun 2018 sebesar 0,22 persen. Tahun selanjutnya, yaitu tahun 2019 indeks ini mengalami penurunan menjadi 0,18, yang berarti kondisi mebaik. Kemudian di tahun 2020 meningkat menjadi 0,30 yang artinya ketimpangan penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin pada tahun 2020 semakin bertambah dibanding tahun 2019. Pada tahun 2021 indeks keparahan kemiskinan Kota Pekalongan kembali meningkat menjadi 0,41 dan kembali mengalami penurunan menjadi 0,17 pada tahun 2022.

Gambar 2.21 Indeks Keparahan Kemiskinan di Kota Pekalongan Tahun 2018-2022

Sumber : https://pekalongankota.bps.go.id/ dan https://jateng.bps.go.id/ (diolah), 2022 0,50

0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00

2018 2019 2020 2021 2022

Nasional Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga Kota Tegal

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

2018 2019 2020 2021 2022

Kota Pekalongan 0,22 0,18 0,30 0,41 0,17

0,22 0,18

0,30

0,41

0,17

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 53

Indeks Keparahan Kemiskinan di Kota Pekalongan cenderung fluktuatif dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022. Dibandingkan dengan Kota Tegal, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan, pada tahun 2022 Indeks Keparahan Kemiskinan di Kota Pekalongan lebih rendah. Sedangkan jika dibandingkan dengan Kota Salatiga, pada tahun 2022 Indeks Keparahan Kemiskinan di Kota Pekalongan lebih tinggi.

Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Pekalongan masih berada di bawah Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi dan Nasional. Namun perlu upaya lebih keras bagi Pemerintah Kota Pekalongan untuk menurunkan Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Pekalongan mengingat angka indeks yang cenderung mengalami kenaikan pada tahun- tahun sebelumnya.

Gambar 2.22 Perbandingan Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Pekalongan dengan Daerah Setara, Provinsi dan Nasional

Tahun 2018-2022

Sumber : https://pekalongankota.bps.go.id/, https://jateng.bps.go.id/, dan https://www.bps.go.id/ (diolah), 2022

Pasca pandemi COVID-19, kondisi perekonomian belum pulih sepenuhnya. Hal ini dikarenakan penduduk terdampak pandemi, di antaranya penduduk yang telah menjadi pengangguran akibat PHK pada beberapa perusahaan, para pengusaha yang mengalami penurunan penghasilan akibat daya beli masyarakat yang menurun sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Kondisi ini mengakibatkan besarnya kemungkinan peningkatan jumlah penduduk miskin (absolut) maupun persentase penduduk miskin di Kota Pekalongan.

Peningkatan penduduk miskin baik secara absolut maupun persentase ini dikarenakan bertambahnya penduduk yang penghasilannya rendah atau di bawah garis kemiskinan serta mereka yang sebelum pandemi bekerja di luar kota kemudian kembali ke Kota Pekalongan karena kehilangan pekerjaan dan pasca pandemi masih berada di Kota Pekalongan.

Dokumen terkait