• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Konsentrasi Larutan Nutrisi pada Pertumbuhan dan Produksi Sorgum

N/A
N/A
Anisa Ayu Rini

Academic year: 2023

Membagikan "Efek Konsentrasi Larutan Nutrisi pada Pertumbuhan dan Produksi Sorgum"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengarang Jenis Fodder Ukuran tray dan berat biji

Kepadatan Hasil Pembahasan

Sriagtula et al 2021

Direndam 24 jam

sorghum 30 x 22 cm 231 g/tray 30x22 = 660 cm2 231/660=0,35 g/cm2

penambahan konsentrasi larutan nutrisi 5 ml pada hydroponic fodder sorghum dengan umur panen 13 hari menghasilkan tinggi tanaman 26 cm dan produksi segar lebih tinggi

dibandingkan dengan

penambahan 0 dan 3 ml sebesar 1,51 kg

HCN (dhurrin) pada daun pada sorghum 7-10 hari 313-379% ppm Batasannya 500 ppm

Semakin lama umur panen tanaman akan membutuhkan unsur hara untuk menunjang pertumbuhan

Wahyono et al 2019

sorghum 60 x 18 cm 0,38 g/cm2

Bentuk konversi

= 380 g / 1000

= 3,8 kg/m Jumlah biji/tray 60x18 cm = 1080

=1080 cm x 0,38 cm

= 410 g

Umur panen 10 hari menghasilkan berat segar 1,29 kg, bahan kering 9,74%, bahan organik 99,40%, protein kasar 14,72%, lemak kasar 4,53% dan analisis serat berupa NDF 68,66% serta ADF 28,57% lebih tinggi dibandingkan dengan hari ke 7 dan 8.

Hal tersebut dipengaruhi oleh nutrisi yang diperoleh dari air dan simpanan dalam biji selama proses pemeliharaan.

Pada awal fase pertumbuhan tanaman, perkembangan fraksi serat sangat penting untuk mendukung metabolisme dan memperkokoh tegakan tanaman (lignin). Hal tersebut berasosiasi dengan kenaikan fraksi NDF dan ADF seiring dengan bertambahnya umur tanaman.

Ndaru et al.

(2020) jagung Umur panen 12 hari

menghasilkan produksi segar sebesar 1.053 g dengan tinggi mencapai 27,33 cm, kandungan protein kasar dan serat kasar

Proses perkecambahan biji mempengaruhi aktivitas enzim, mengubah asam amino sehingga meningkatkan kandungan protein kasar. Peningkatan serat kasar

(2)

sebesar 14,91% dan 7,44% lebih tinggi dibandingkan dengan umur panen 8 hari.

merupakan penumpukan selulosa, hemiselulosa dan lignin sebagai senyawa struktural dinding sel tanaman

Murthy et al., (2017)

Sorghum dan jagung

2.5 ft X 1.5ft Sorghum 2,04 kg Jagung 1,08 kg.

Sorghum naik 3 kali lipat dan jagung naik 4 kali lipat

produksi biomassa sorghum dan jagung dengan umur panen 5 hari secara berturut-turut sebesar : Sorghum 6,10 kg dengan tinggi 10,8 cm

Jagung 4,82 kg dengan tinggi 18,1 cm

Garuma and Gurmessa (2021)

Sorghum 190 g/tray Hari ke 11 menghasilkan produksi

segar dan tinggi tanaman lebih tinggi dibandingkan hari ke 7 dan 9, Namun terjadi penurunan bahan kering

(16 - 280C) temperature and 68 % (52- 80%)

Hal tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas metabolisme biji yang

berkecambah yang membutuhkan energi. Energi diperoleh dari oksidasi pati. Kandungan NDF, ADF dan kecernaan bahan kering signifikan terhadap varietas fodder sorghum.

Kandungan serat paling banyak berasal dari akar dan kulit biji karena proses pematangan dan pembentukan endosperma.

Kandungan NDF kurang dari 45%

tergolong kualitas tinggi, 45%-65%

tergolong kualitas sedang dan lebih dari 65% tergolong kualitas rendah

(3)

Akbağ et al.

(2014)

penurunan kecernaan bahan organik dari 70,71% pada umur 7 hari menjadi 63,93% pada umur 13 hari.

Produksi gas berkolerasi negatif dengan komponen dinding sel.

Hasil tersebut konsisten dengan Tirado et al. (2019) bahwa penurunan kecernaan bahan kering dan bahan organik disebabkan oleh peningkatan karbohidrat struktural seiring dengan penambahan umur panen.

Sriagtula et al.

(2021),

penurunan bahan kering dan karbon pada umur panen 10-14 hari

Fariska et al.

(2022)

Umur panen 8 hari mengandung protein kasar sebesar 17,58%

dan mengalami penurunan pada umur 12 hari yaitu 15,93%.

Protein kasar mengalami penurunan seiring dengan penambahan umur tanaman.

Penurunan tersebut disebabkan oleh konsentrasi nitrogen pada tanaman yang lebih muda lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman dewasa. Proses perkecambagan biji jagung menggunakan lemak dan protein yang terkandung dalam biji untuk proses hidrolisis sebagai energi untuk pertumbuhan embrio.

Rosnina and Mauliza (2020)

Konsentrasi optimal diperoleh 8ml/L dibandingkan dengan 2ml dan 5 ml

Peningkatan tersebut disebabkan karena tahapan vegetatif pada tanaman yang terdiri atas

pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel. Proses tersebut membutuhkan pasokan karbohidrat yang cukup dan

(4)

mempengaruhi kecukupan unsur hara

Pakpahan et al.

(2020)

penamabahan larutan nutrisi 6 – 10 ml/L dalam air meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Rayani et al., (2021), kandungan nutrisi biji jagung adalah bahan kering 94,13%, protein kasar 8,37%, lemak kasar 5,12%, serat kasar 2,57%, dan abu 1,57%.

Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen biji yang melibatkan hormon giberlin untuk merangsang pembentukan dan pertumbuhan akar serta daun (Ndaru et al., 2020)

Shit (2019) menambahkan bahwa selama perkecambahan bahan kering menurun sebesar 7-47% dari biji pada umur 6-7 hari.

Perendaman biji mengaktifkan enzim yang mengubah pati yang disimpan dalam endosperma menjadi gula sederhana. Bahan tersebut dicerna untuk menghasilkan energi, mengeluarkan karbon dioksida dan air. Kehilangan karbon dioksida dapat menyebabkan penurunan berat bahan kering.

Rayani et al. (2023) menambahkan bahwa kondisi hydroponic fodder yang dipanen pada umur 14 hari menghasilkan bau yang tidak sedap dan berlendir.

Wahyono et al. (2018), semakin lama umur panen akan meningkatkan bahan kering dengan kandungan bahan kering 27,55-29,74%.

Peningkatan tersebut disebabkan karena meningkatnya konversi nutrisi yang diperoleh dari air.

Semakin tinggi konsentrasi media maka pertumbuhan tanaman akan meningkat karena terdapat peningkatan nutrisi. Unsur hara yang berperan dalam pertumbuhan vegetatif seperti panjang tanaman adalah nitrogen. Tanaman menyerap nitrogen dalam bentuk NO3- (nitrat) dan HH4+ (ammonium). NH4+ berperan dalam merangsang pertumbuhan tanama dengan cepat, meningkatkan pertumbuhan sel dan ketahanan

(5)

terhadap Tanaman kekurangan air dan unsur hara akan terjadi pemanjangan akar. Pertumbuhan akar akan terdorong untuk memperoleh air dan unsur hara yang cukup.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitan didapatkan bahwa berbagai konsentrasi larutan propolis mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Aa dan konsentrasi yang paling efektif dalam

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi nutrisi dan media tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman bayam merah secara

Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Larutan Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada Merah ( Lactuca sativa l) dengan Sistem DFT. Respon Pertumbuhan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian nutrisi berpengaruh tidak nyata, konsentrasi larutan kompos bulu ayam berpengaruh sangat nyata, interaksi antara faktor

Kesimpulan dari penelitan didapatkan bahwa berbagai konsentrasi larutan propolis mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Aa dan konsentrasi yang paling efektif

Penulis telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Larutan Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Aggregatibacter

Dari latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi dan pH larutan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy Brassica chinensis dengan metode

Mengetahui pengaruh konsentrasi nutrisi tambahan yang baik untuk pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih Pleurotus ostreatus?. Mengetahui interaksi antara pemberian dan konsentrasi