• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KRIMINOLOGI DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL

N/A
N/A
A. Zahwa Syaqira

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN KRIMINOLOGI DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : A.ZAHWA SYAQIRA

NIM : 04020210270

MATA KULIAH : KRIMINOLOGI

KELAS : C1-KRIMINOLOGI

HUBUNGAN KRIMINOLOGI DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL

A. Ilmu Pengetahuan Penunjang Kriminologi

Soerjono Soekanto mengutip pandangan Edwin Sutherland dan Donald R. Cressey yang mengatakan bahwa kriminologi merupakan satu kesatuan pengetahuan mengenai kejahatan sebagai gejala sosial, ruang lingkup studi kriminologi mencakup proses-proses pembentukan hukum, pelanggaran hukum dan reaksi terhadap pelanggaran hukum.

Penyelidikan kriminologi, dipusatkan untuk pengungkapan hubungan timbal balik antara kriminalitas dengan kondisi mental, segi fisik masyarakat, sistem politik dan ekonominya, serta faktor-faktor lain yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pelaku kejahatan dalam melakukan perbuatan pelanggaran hukum pidana.

Kriminologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berdasarkan hal-hal yang nyata. Atas dasar itu maka kriminologi bertujuan untuk mengumpulkan bahan-bahan di seputar gejala- gejala sosial yang ada, kemudian memberikan penjelasan-penjelasan yang masuk akal daripadanya, serta memberikan penggolongan- penggolongan untuk mempermudah analisis terhadap hal-hal yang dipertanyakannya.

Kemudia ada beberapa aspek mengenai ilmu pengetahuan penunjang kriminologi. Beberapa ilmu pengetahuan itu ada yang berkaitan dengan manusia, baik berkenaan dengan manusia pribadi, sosial, maupun yang berkenaan dengan norma-norma pergaulan. Yang dapat dilihat dari beberbagai aspek, yakni:

a. Aspek Bio-psikologi

Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Biopsikologi merupakan studi ilmiah mengenai perilaku. Biopsikologi adalah cabang psikologi yang menganalisis bagaimana otak, neurotransmiter, dan aspek lain dari biologi kita

memengaruhi perilaku, pikiran, dan perasaan kita. Ada pun dari pengamatan biopsikologi ini melihat bahwa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan dari pada induk asal.

(2)

Kemudian dalam kriminologi, bio-psikologi ini dikaitkan dengan beberapa ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan manusia pribadi, terdiri atas ilmu-ilmu:

 Psikologi yang menyelidiki jiwa manusia yang sehat,

 Psikhiatri yang menyelidiki jiwa manusia yang tidak normal, dan

 Endokrinologi yang menyelidiki kelenjar-kelenjar yang ada dalam tubuh Selain berkenaan dengan manusia pribadi ada pula beberapa ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan pengaruh lingkungan atau sosial terhadap manusia, yang terdiri atas ilmu-ilmu:

 Sosiologi, mengenai manusia sebagai mahluk sosial dan interaksi antar manusia yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat atau bias juga sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat

 Antropologi, tentang manusia, baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman hayati, dan lain sebagainya.

 Psikolog sosial, tentang pemahaman perilaku seseorang dan bagaimana hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial saat perilaku itu terjadi.

b. Aspek Sosial

Dalam aspek sosial menyangkut segala sesuatu berkenaan dengan masyarakat.

Adanya perilaku yang timbul dari seseorang juga dipengaruhi oleh masyarakat sebagai agen sosial di lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, ada beberapa ilmu pengetahuan dalam kriminologi yang berkenaan dengan sosial, terdiri atas ilmu-ilmu:

 Ilmu Ekonomi, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam mengalokasikan berbagai sumber daya terbatas untuk mencapai tujuan tertentu.

 Ilmu Politik,selalu ada mengenai kekuatan. Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari tentang pembentukanmua kebijakan umum. Ada pun dalam kriminologi berkenaan dengan Politik Kriminil. Politik criminal adalah upaya penanggulangan kejahatan terhadap suatu kejahatan yang telah terjadi.

c. Aspek Normatif

Seorang ahli yakni Bianchi mengatakan apabila kejahatan itu merupakan konsep yuridis, berarti merupakan dorongan bagi kriminologi untuk mempelajari norma-norma.

Oleh karena itu kriminologi merupakan disiplin yang normatif yakni berpegang teguh pada norma yang berlaku. Ada pun ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan norma- norma pergaulan, terdiri atas ilmu-ilmu:

 Ilmu hukum, berperan membantu kriminologi dalam hal untu menentukan kriteria suatu perbuatan secara yuridis dianggap sebagai perbuatan jahat (kejahatan).

Demikian juga perbuatan-perbuatan apa saja yang tergolong sebagai kejahatan,

(3)

ataupun penetapan sesuatu perbuatan sebagai kejahatan sehingga merupakan perbuatan yang melanggar hukum.

 Ilmu etika, memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai perilaku manusia dan lembaga-lembaga sosial masyarakat yang mempengaruhi

kecenderungan dan menyimpang norma-norma hukum.

 Ilmu agama, sebagai hal yang esensial untuk memastikan dan memelihara kesesuaian dengan norma-norma sosial. Dengan demikian, agama sekaligus menjadi tolok ukur baik-buruknya kehidupan masyarakat. Agama dianggap sebagai serangkaian nilai yang penting untuk menjaga moralitas seseorang.

B. Ilmu Pengetahuan Bagian Dari Kriminologi

Defenisi Bonger, membagi kriminologi menjadi kriminologi murni yang

mencakup antara lain; antropologi kriminil, sosiologi kriminil, psikologi kriminil, psiko- neuropathologi kriminil, statistik kriminil dan poenologi. Bagian- bagian kriminologi tersebut mengandung rumusan sesuai dengan bidang obyeknya masing-masing yaitu:

1. Antropologi kriminil, ialah ilmu pengetahuan tentang manusia yang jahat (somatis), ilmu pengetahuan ini memberikan jawaban atas pertanyaan tentang orang jahat dalam tubuhnya mempunyai tanda-tanda seperti apa, apakah ada hubungan antara suku bangsa dengan kejahatan.

2. Sosiologi kriminil, adalah ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu gejala masyarakat. Pokok persoalan yang dijawab oleh bidang ilmu ini adalah sampai dimana letak, sebab-sebab kejahatan dalam masyarakat (etiologi sosial) dalam arti luas juga termasuk penyelidikan mengenai keadaan keliling phisiknya (geografis, klimatologis dan meteorologis).

3. Psikologi kriminil, adalah ilmu pengetahuan tentang penjahat yang dilihat dari sudut jiwanya.

4. Psiko- dan neuropathologi kriminil, adalah ilmu tentang penjahat yang sakit jiwa atau uraf syarafnya.

5. Poenologi ialah ilmu tentang hukum dan berkembangnya hukuman arti dan faedahnya.

6. Statistik kriminil, ialah ilmu pengumpulan, penghitungan, pengukuran dan pengolahan angka gejala-gejala dalam kejahatan.

Referensi

Dokumen terkait

Nathania Repair Strategies in English Literature Lectures in a University in Indonesia Akhyar Rido et al Pronunciation Error on English Diphthongs Made by EFL Students Desy Riana