REAKTOR
IR. LUBENA, M.T.
DEFINISI REAKTOR
Reaktor adalah suatu alat proses tempat dimana terjadinya suatu reaksi
berlangsung,baik itu reaksi kimia atau reaksi nuklir dan bukan secara fisika.
Reaktor kimia adalah segalatempat terjadinya reaksi kimia, baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi
sampai ukuranyang besar seperti reaktor
skala industri
• Tujuan pemilihan reaktor adalah :
1. Mendapat keuntungan yang besar 2. Biaya produksi rendah
3. Modal kecil/volume reaktor minimum 4. Operasinya sederhana dan murah
5. Keselamatan kerja terjamin
6. Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya
PEMILIHAN REAKTOR
Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh : 1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
3. Kapasitas produksi
4. Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya 5. Kemudahan operasi
6. Faktor keamanan 7. Waktu reaksi
PEMILIHAN REAKTOR
JENIS-JENIS REAKTOR A. Berdasarkan bentuknya
1. Reaktor tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya
sempurna, sehingga komposisi dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai untuk proses
batch, semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa. Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.
PEMBAGIAN REAKTOR
BENTUK :
Reaktor tangki : bola, silinder Reaktor pipa
Pengadukan sempurna,
komposisi dan suhu uniform
Pengadukan sempurna arah
Tegak lurus aliran, tdk ada distribusi T,C,U Ke arah aksial ada distribusi T,C,U
PROSES :
BATCH : umpan sekaligus, fase cair, kapasitas kecil, operasi mudah, murah, banyak loss time
2. ALIR : umpan dan hasil kontinyu, kualitas terkontrol kapasitas besar, kontrol otomatis, harga alat mahal, perlu waktu steady state (PFR, CSTR)
3. SEMIBATCH : tangki pengaduk, fase cair, eksotermis, bolak-balik, menghindari reaksi samping
a. umpan sekaligus, umpan lain kontinyu, produk tidak kontinyu b. umpan sekaligus, umpan lain kontinyu, kontinyu
KONDISI OPERASI : 1. ISOTERMAL
2. ADIABATIS
3. NON ADIABATIS-NON ISOTERMAL
SUSUNAN REAKTOR : 1. TUNGGAL
2. GANDA : SERI, PARALEL 3. BEBERAPA REAKTOR
REAKSI :
1. SEDERHANA 2. KOMPLEKS
B. Berdasarkan prosesnya 1. Reaktor Batch
Biasanya untuk reaksi fase cair
Digunakan pada kapasitas produksi yang kecil Keuntungan reactor batch:
- Lebih murah dibanding reactor alir - Lebih mudah pengoperasiannya - Lebih mudah dikontrol
Kerugian reactor batch:
- Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran pada lubang pengaduk)
- Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk pengisian,
pemanasan zat pereaksi, pendinginan zat hasil, pembersihan reactor, waktu reaksi)
2. Reaktor Alir (Continous Flow) Ada 2 jenis:
a. RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk) Keuntungan:
Suhu dan komposisi campuran dalam rerraktor sama
Volume reactor besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti zat pereaksi lebih lama bereaksi di reactor.
Kerugian:
Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan tinggi.
Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP
Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang dibutuhkan RATB lebih besar dari RAP.
Beberapa hal penting mengenai RATB:
• Reaktor berlangsung secara ajeg, sehingga jumlah yang masuk setara dengan jumlah yang ke luar reaktor jika tidak tentu reaktor akan berkurang atau bertambah isinya.
• Perhitungan RATB mengasumsikan pengadukan terjadi secara sempurna sehingga semua titik dalam reaktor memiliki komposisi yang sama. Dengan asumsi ini, komposisi keluar reaktor selalu sama dg bahan didlm reaktor.
• Seringkali, untuk menghemat digunakan banyak reaktor yang disusun secara seri daripada menggunakan reaktor tunggal yang besar. Sehingga reaktor yang di belakang akan memiliki komposisi produk yang lebih besar dibanding di depannya.
REACTOR PLUG FLOW
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mereaksikan suatu reaktan
dalam hal ini fluida dan mengubahnya menjadi produk dengan cara
mengalirkan fluida tersebut dalam pipa secara berkelanjutan (continuous).
Biasanya reaktor ini dipakai untuk mempelajari berbagai proses kimia yang penting seperti perubahan kimia senyawa, reaksi termal, dan lain-lain.
b. RAP
Dikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.
Keuntungan :
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk konversi yang sama; mudah pengontrolannya (otomatis); kualitas hasil
terkontrol, karena steady state, komposisi keluar sama setiap saat.
Kerugian:
1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi "Hot Spot" (bagian yang suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat
menyebabkan kerusakan pada dinding reactor
C. Jenis reaktor berdasarkan keadaan operasinya
1. Reaktor isotermal.
Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor, aliran yang keluar dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama.
2. Reaktor adiabatis.
Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor dan sekelilingnya.
Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi
dapat dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor. ( K naik dan -rA besar sehingga waktu reaksi menjadi lebih pendek).
3. Reaktor Non-Adiabatis
D. Reaktor Gas Cair dengan Katalis Padat
1. Packed/Fixed bed reaktor (PBR).
Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan dioperasikan vertikal. Biasanya dioperasikan secara adiabatis.
2. Fluidized bed reaktor (FBR)
• Reaktor dimana katalisnya terangkat oleh aliran gas reaktan.
• Operasinya: isotermal.
• Perbedaan dengan Fixed bed: pada Fluidized bed jumlah katalis lebih sedikit dan katalis bergerak sesuai kecepatan aliran gas yang masuk serta FBR memberikan luas permukaan yang lebih besar dari PBR
A P L I K A S I
Reaksi Skala Besar
Reaksi Cepat
Reaksi homogen
Reaksi heterogen
Produksi terus-menerus
Reaksi pada Suhu Tinggi
Plug-flow reactors for Biomass Conversion
Pada percobaan, tekanan maksimumnya dapat mencapai 35 MPa. Terdapat beberapa ukuran reakor di dalamnya sehingga waktu tinggalnya dapat ditempuh dari 0,5 sampai 600s. Di kanan kirinya terdapat 2 thermostats yang berjalan bersama perpindahan kalor minyak dan dapat dioperasikan hingga mencapai suhu 300°C. Reaktor panjang pada bagian sebelah kiri gambar digunakan untuk memasukkan katalis padat.
Continuous plug-flow reactor plant for reactions in supercritical water
Alat ini digunakan untuk menyelidiki reaksi dalam supercritical water. Maksimal kondisi reaksi adalah 50 MPa and 500 °C. Komponen utama dalam peraltan ini adalah continuous plug-flow reactor (sebelah kiri gambar) yang terbuat dari Inconel 625 dengan panjang 1 m. Volumenya sekitar 50 ml.
PERBEDAAN CSTR DAN PFR
Continous Stirer Tank Reator CSTR
•
adalah reaktor model berupa tangki berpengaduk dandiasumsikan pengaduk yang bekerja dalam tanki sangat sempurna sehingga
konsentrasi tiap komponen
dalam reaktor seragam sebesar konsentrasi aliran yang keluar dari reaktor. Model ini biasanya digunakan pada reaksi
homogen di mana semua bahan baku dan katalisnya
berfasa cair, atau reaksi antara cair dan gas dengan katalis cair
Plug Flow Reactor PFR
•
Untuk reaksi heterogen,misalnya antara bahan baku gas dengan katalis padat
menggunakan model PFR. PFR mirip saringan air dari pasir.
Katalis diletakkan pada suatu pipa lalu dari sela-sela katalis dilewatkan bahan baku seperti air melewati sela-sela pasir
pada saringan. Asumsi yang digunakan adalah tidak ada perbedaan konsentrasi tiap komponen yang terlibat di sepanjang arah jari-jari pipa.