REBA (Rapid Entire Body Assessment)
Tyas Lilia Wardani, SST.,
M.KKK
REBA
Rapid Entire Body Assessment adalah sebuah metode yang digunakan secara cepat untuk menilai posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan, pergelangan tangan, dan kaki seorang operator. Selain itu metode ini juga dipengaruhi oleh faktor coupling, beban eksternal yang ditopang oleh tubuh serta aktivitas pekerja.
(Hignett & McAtamney, 2000)
Kelebihan Metode REBA
Sangat sensitif untuk mengevaluasi risiko, khususnya pada sistem muskuloskeletal.
Membagi menjadi segmen tubuh yang akan diberi kode secara individu, dan mengevaluasi baik anggota badan bagian atas maupun badan, leher, dan kaki.
Untuk menganalisis pengaruh beban postural selama
penanganan kontainer yang dilakukan dengan tangan atau bagian tubuh lainnya.
Dianggap relevan untuk jenis kontainer yang mempunyai pegangan.
Memungkinkan melakukan penilaian terhadap aktivitas otot yang disebabkan oleh posisi statis, dinamis, atau karena terjadi
perubahan postur yang tak terduga atau tiba-tiba.
Hasilnya untuk menentukan tingkat risiko cedera dan tindakan korektifnya.
Pertimbangan aplikasi metode REBA
 Sudut bagian tubuh berbeda (badan, leher, kaki, lengan, lengan bawah, pergelangan tangan)
terhadap posisi tertentu.
 Beban (force) yang sedang dikerjakan pekerja dinyatakan dalam kilogram.
 Jenis pegangan kontainer yang dikerjakan secara manual atau dengan menggunakan bagian tubuh lainnya.
 Karakteristik aktivitas otot yang digunakan oleh pekerja (pengerahan otot statis, dinamis, dan
pengerahan otot secara mendadak atau tiba-tiba.
Berikut merupakan tahapan-tahapan penilaian
menggunakan metode REBA yang telah dilakukan oleh Dr.
Sue Hignett dan Dr. Lynn McAtamney :
2. Penentuan sudut – sudut dari bagian tubuh pekerja
Segmen tubuh dibagi menjadi dua grup. Grup A (punggung, leher, kaki) dan grup B (lengan atas, lengan bawah,
pergelangan tangan). Untuk kemudian diberi score pada tabel grup masing-masing
1. Pengambilan data postur pekerja dengan menggunakan bantuan video atau foto
Bertujuan Untuk mendapatkan gambaran sikap (postur) pekerja dan leher, punggung, lengan, pergelangan tangan
hingga kaki secara terperinci dilakukan dengan merekam
atau memotret postur tubuh pekerja
4. Perhitungan nilai REBA untuk postur yang bersangkutan
Setelah didapatkan skor dari tabel A kemudian dijumlahkan dengan skor untuk berat beban yang diangkat sehingga didapatkan nilai bagian A. Dan dari tabel B dijumlahkan dengan skor dari tabel coupling sehingga didapatkan nilai bagian B.
Dari nilai A dan B diperoleh nilai C pada tabel.
Sehingga, Nilai REBA didapatkan dari hasil penjumlahan nilai bagian C dengan nilai aktivitas pekerja. Dandiketahui level resiko pada musculoskeletal dan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi resiko serta perbaikan kerja
3. Penentuan berat benda yang diangkat, coupling, dan aktifitas pekerja
Selain scoring pada masing-masing segmen tubuh, faktor berat beban juga diberi score sesuai tabel masing-masing faktor
REBA (Rapid Entire Body Assessment) merupakan suatu metode penilaian postur untuk menilai faktor resiko gangguan tubuh keseluruhan. Untuk masing-masing tugas, kita menilai faktor postur tubuh dengan penilaian pada masing-masing grup yang terdiri atas 2 grup yaitu:
1.Grup A yang terdiri dari postur tubuh kiri dan kanan dari batang tubuh (trunk), leher (neck), dan kaki (legs).
2.Grup B yang terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri dari lengan atas (upper arm), lengan bawah (lower arm), dan pergelangan tangan (wrist).
Pada masing-masing grup diberikan suatu skala postur tubuh
dan suatu pernyataan tambahan. Diberikan juga faktor
beban/kekuatan dan coupling. Berikut ini adalah faktor-faktor
yang dinilai pada metode REBA.
Grup A: Badan, Leher, Kaki
1. Skoring Badan (trunk)
Posisi badan
tegak/tidak, Sudut
fleksi/ekstensi, Memberi skor badan.
Keterangan skoring Badan (trunk) :
- Skor meningkat, jika terdapat posisi badan membungkuk atau memuntir secara lateral.
- Skor dimodifikasi sesuai posisi yang terjadi seperti pada gambar berikut:
2. Skoring Leher
Posisi leher menekuk.
Keterangan skoring Leher :
- Skor ditambah jika posisi leher pekerja membungkuk atau memuntir secara lateral, seperti pada gambar berikut:
3. Skoring Kaki
Berdasarkan distribusi berat tubuh.
Keterangan skoring Kaki :
- Skor ditambah jika salah satu atau kedua kaki ditekuk (fleksi).
- Jika posisi duduk, dianggap tidak ditekuk. Skor kaki tetap.
Grup B: Anggota tubuh bagian atas (Lengan, Lengan Bawah,
Pergelangan Tangan)
Dinilai pada kedua sisi (kiri dan kanan), dan dinilai secara
individu.
4. Skoring Lengan
 Diukur sudut lengan dan badan.Keterangan skoring Lengan :
- Skor ditambah/dikurangi tergantung posisi bahu.
5. Skoring Lengan Bawah
Berdasarkan sudut yang dibentuk oleh lengan bawah (tdk ada modifikasi)
6. Skoring Pergelangan Tangan
Berdasarkan sudut yang dibentuk oleh pergelangan tangan.
Keterangan skoring Pergelangan Tangan :
- Skor ditambah 1 (+1) jika menekuk ke atas atau ke bawah.
Skor Awal Grup A
Misal: Skor Grup A: Leher = 2, Badan = 3, Kaki = 2.
Maka Skor pada Tabel A adalah 5.
Skor Awal Grup B
Misal: Skor Grup B: Lengan = 3, Lengan Bawah = 2,
Pergelangan Tangan = 2.
Maka Skor pada Tabel B adalah 5.
Skoring untuk Beban (Force)
⚫Ditambahkan pada Skorawal A
Contoh penggunaan Tabel beban (force):
Misal beban selama bekerja antara 5 s/d 10 kg, maka skor beban/force grup A = 1.
Maka Skor A = Skor Tabel A + Skr Beban/Force = 5 + 1 = 6.
Skoring untuk Jenis Pegangan
⚫Ditambahkan pada Skor awal B, kecuali jenis pegangan pada kontainer baik.
Contoh penggunaan Tabel Jenis Pegangan :
Misal Kontainer yang dipegang memiliki pegangan Kurang Baik dan kontainer agak licin.
Maka Skor B = Skor Tabel B + Skor Jenis Pegangan = 5 + 2 = 7
Penentuan dan Perhitungan Skor C
⚫Skor C merupakan kombinasi Skor Adan Skor B.
⚫Contoh Penggunaan Tabel C.
 Skor A = 6; Skor B = 7; maka Skor Tabel C = 9.
Penentuan dan Perhitungan Final Skor REBA
⚫Skro Final REBA adalah hasil penambahan antara Skor
Tabel C dengan peningkatan Jenis Aktivitas Otot.
⚫Metode REBA mengklasifikasikan Skor Akhir dalam 5 tingkatan.
⚫Setiap Aksi menentukan Tingkat Risiko dan Tindakan Korektif pada posisi yang dievaluasi.
⚫Semakin besar Nilai REBA, semakin besar Risiko.
Contoh Penentuan dan Perhitungan Final
Skor REBA
Kesimpulan
REBA
⚫Aplikasi metode REBA sebagai pedoman penilaian dari suatu posisi atau postur tubuh pekerja, dengan maksud untuk
menentukan, apakah perlu dilakukan atau tidak suatu tindakan korektif pada posisi kerja tertentu.
⚫