file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 1/36
4. Redoks dan Stoikiometri
Kimia Dasar 1A
Dr. Rukman Hertadi
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 2/36
Topik yang dipelajari
De nisi oksidasi, reduksi, reduktor, oksidator dan bilangan oksidasi.
Menyetarakan reaksi oksidasi/reduksi (redoks).
Reaksi asam dan logam.
Deret aktivitas untuk meramalkan produk reaksi.
Reaksi oksigen dengan senyawa organik, logam dan nonlogam.
Stoikiometri reaksi redoks
·
·
·
·
·
·
2/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 3/36
Reaksi redoks
1. proses oksidasi = pelepasan elektron
Na berperan sebagai reduktor, yaitu zat yang melepaskan elektron 2. proses reduksi = pengambilan elektron
berperan sebagai oksidator, yaitu zat yang menerima elektron.
Reaksi total:
Reaksi redoksi adalah reaksi yang melibatkan transfer elektron dari satu zat ke zat yang lain.
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan dua proses:
·
·
Na ⟶ Na
++ e
−+ 2 ⟶ 2 Cl
2e
−Cl
−Cl
22 Na + Cl
2⟶ 2 Na
++ 2 Cl
−3/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 4/36
Bilangan oksidasi
Isitilah bilangan oksidasi pertama kali dikemukakan oleh Antonie Lavoisier untuk menerangkan reaksi suatu zat dengan oksigen.
Saat ini pengertian bilangan oksidasi tidak selalu dikaitkan dengan reaksi dengan oksigen, tetapi dikaitkan dengan banyaknya elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan kimia baik ikatan ion maupun kovalen.
Contoh: Pada rumus , ikatan kimia antara Ca dan Cl terbentuk karena atom mentransfer 2e ke membentuk ion dan ion .
·
·
·
CaCl
2Ca
-
Cl
2Ca
2 +Cl
−Ca +
Cl
22 e
−+
Ca
2 +2 Cl
−reaksi total : Ca + Cl
2⟶ Ca
2 ++ 2 e
−⟶ 2 Cl
−⟶ CaCl
2⟶ CaCl
24/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 5/36
Aturan penentuan bilangan oksidasi
Aturan-1: Atom dalam keadaan standar memiliki bilangan oksidasi (BO) = 0. Contoh:
memiliki BO = 0
Aturan-2: Atom dalam keadaan ion monoatom memiliki BO sama dengan muatannya. Contoh:
atom dalam bentuk memiliki BO = +3. Atom dalam bentuk memiliki BO = -1.
Aturan-3: Dalam senyawa unsur-unsur halogen memiliki BO = -1, oksigen = -2 (kecuali peroksida, -1), dan hidrogen = +1 kecuali dalam senyawa hidrida, -1.
Aturan-4: Dalam senyawa, bilangan oksidasi atom-atom lain diluar aturan-3 menyesuaikan dengan muatan total dari senyawa.
Contoh: Pada , BO atom , karena netral, maka BO atom .
Na, Ba, Al, H
2, Cl
2, O
2Al Al
3 +F F
−CO
2O = −2 CO
2C = +4
5/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 6/36
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi atom pada ion A.
B.
C.
D.
E.
Submit Show Hint Show Answer Clear
Cl ClO
−4−1 +1
−7 +7 +8
6/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 7/36
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi atom dalam A.
B.
C.
D.
E.
Submit Show Hint Show Answer Clear
Cr MgCr
2O
7+6
−6 +3
−3
−2
7/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 8/36
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam A.
B.
C.
D.
E.
Submit Show Hint Show Answer Clear
KI
3K = +1; I = 0
K = +1; I = −1 K = −1; I = −3
K = +1; I = −1/3 K = +1; I = −2/3
8/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 9/36
Rede nisi oksidasi-reduksi
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi.
Oksidasi: proses yang menyebabkan kenaikan bilangan oksidasi atau pelepasan eletron
Reduksi: proses yang menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atau penangkapan elektron Contoh:
9/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 10/36
Pertanyaan umum dalam reaksi redoks Contoh reaksi:
1. Apakah reaksi di atas merupakan reaksi redoks? Bagaimana membuktikannya?
2. Bila reaksi di atas merupakan reaksi redoks? spesi mana yang mengalami reduksi dan mana yang mengalami oksidasi?
3. Spesi mana yang merupakan oksidator?
4. Spesi mana yang merupakan reduktor?
Soal-1 solusi-1
· ·
(s) + 3 C(s) ⟶ 4 Fe(s) + 3 (g)
Fe
2O
3CO
210/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 11/36
Tipe reaksi redoks
1. Reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu senyawa dan molekul oksigen menghasilkan senyawa mengandung oksigen.
2. Reaksi disproporsionasi adalah reaksi dimana satu reaktan dapat mengalami oksidasi dan reduksi.
3. Reaksi pertukaran adalah reaksi yang melibatkan dua unsur yang saling bertukar tempat dalam suatu senyawa.
pada reaksi di atas Zn bertukar tempat dengan H.
2 C
8H
18(l) + 25 O
2(g) ⟶ CO
2(g) + H
2O(l)
3 ClO
−(aq) ⟶ ClO
−3(aq) + 2 Cl
−(aq)
Zn(s) + 2 HCl(aq) ⟶ ZnCl
2(aq) + H
2(g)
11/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 12/36
Penyetaraan reaksi redoks sederhana
Contoh reaksi redoksi belum setara:
Penyetaraan dengan metode setengah reaksi
Setengah reaksi reduksi:
Setengah reaksi oksidasi:
Kombinasi reaksi:
Al(s) + Cu
2 +(aq) ⟶ Al
3 +(aq) + Cu(s)
(aq) + 2 ⟶ Cu(s) Cu
2 +e
−Al(s) ⟶ Al
3 +(aq) + 3 e
−3 × [ Cu
2 +(aq) + 2 e
−⟶ Cu(s)]
2 × [Al(s) ⟶ Al
3 +(aq) + 3 ] e
−⇒ 3 Cu
2 +(aq) + 6 e
−⟶ 3 Cu(s)
⇒ 2 Al(s) ⟶ 2 Al
3 +(aq) + 6 e
−2 Al(s) + 3 Cu
2 +(aq) ⟶ 2 Al
3 +(aq) + 3 Cu(s)
12/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 13/36
1. Bagi reaksi ke dalam dua setengah reaksi
2. Seterakan atom selain H dan O
3. Setarakan dengan menambahkan
4. Samakan jumlah dengan menambah- kan
Menyetarakan reaksi dalam suasana asam
Reaksi:
Tahapan penyetaraan reaksi:
(aq) + (aq) ⟶ (aq) + (aq) Cr
2O
2 −7Fe
2 +Cr
3 +Fe
3 +⟶
Cr
2O
2 −7Cr
3 +⟶
Fe
2 +Fe
3 +⟶ 2
Cr
2O
2 −7Cr
3 +⟶
Fe
2 +Fe
3 +O H
2O
⟶ 2 + 7 O
Cr
2O
2 −7Cr
3 +H
2⟶
Fe
2 +Fe
3 +H
+H
+ 14 ⟶ 2 + 7 O
Cr
2O
2 −7H
+Cr
3 +H
2⟶
Fe
2 +Fe
3 +13/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 14/36
Menyetarakan reaksi dalam suasana asam
5. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron
6. Setarakan jumlah elektron
7. Hilangkan spesi yang sama di kedua sisi
+ 14 + 6 ⟶ 2 + 7 O
Cr
2O
2 −7H
+e
−Cr
3 +H
2⟶ +
Fe
2 +Fe
3 +e
−+ 14 + 6 Cr
2O
2 −7H
+e
−6 × [ Fe
2 +⟶ Fe
3 ++ e
−] ⇒ 6 Fe
2 +6 Fe
2 ++ 14 H
++ Cr
2O
2 −7+ 6 e
−⟶ 2 Cr
3 ++ 7 H
2O
⟶ 6 Fe
3 ++ 6 e
−⟶ 6 Fe
3 ++ 2 Cr
3 ++ 7 H
2O + 6 e
−6 Fe
2 ++ 14 H
++ Cr
2O
2 −7⟶ 6 Fe
3 ++ 2 Cr
3 ++ 7 H
2O
14/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 15/36
Menyetarakan reaksi redoks dalam suasana basa
Setelah langkah 1 - 7:
8. Tambahkan dikedua sisi sebanyak jumlah
9. Kombinasikan dan untuk membentuk
10. Hilangkan sebagian
OH
−H
+6 Fe
2 ++ 14 H
++ 14 OH
−+ Cr
2O
2 −7⟶ 6 Fe
3 ++ 2 Cr
3 ++ 7 H
2O + 14 OH
−H
+OH
−H
2O
6 Fe
2 ++ 14 H
2O + Cr
2O
2 −7⟶ 6 Fe
3 ++ 2 Cr
3 ++ 7 H
2O + 14 OH
−O
H
26 Fe
2 ++ 7 H
2O + Cr
2O
2 −7⟶ 6 Fe
3 ++ 2 Cr
3 ++ 14 OH
−15/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 16/36
Setarakan reaksi redoksi di bawah ini
1. dalam suasana asam
2. dalam suasana basa
Soal-2 solusi-2a solusi-2b
· · ·
+ ⟶ + +
MnO
−4C
2O
2 −4MnO
2CO
2 −3H
++ ⟶ + V +
ClO
−VO
−3ClO
−3(OH)
3OH
−16/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 17/36
Reaksi redoks asam dan logam
Ada dua tipe asam yang bereaksi dengan logam dibedakan dari kuat lemahnya anion asam untuk mengoksidasi logam.
1. Asam non-pengoksidasi
Tipe asam dimana kekuatan oksidator anionnya lebih lemah dari protonnya (H ). Oleh karena itu, reaksi logam dan asam ini akan menghasilkan gas hidrogen.
Contoh: dan sebagian besar asam-asam organik.
+
HCl, HBr, HI, H
3PO
4, H
2SO
4encer Mg(s) 2 H
+(aq) + 2 e
−Mg(s) + 2 H
+(aq)
⟶ Mg
2 +(aq) + 2 e
−⟶ H
2(g)
⟶ Mg
2 +(aq) + H
2(g)
17/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 18/36
Reaksi redoks asam dan logam
2. Asam pengoksidasi
Tipe asam ini memiliki anion yang kekuatan oksidatornya lebih tinggi dibanding H .
Karena bukan H yang aktif, maka ketika asam ini digunakan untuk melarutkan logam tidak dihasilkan gas hidrogen.
Contoh asam pengoksidasi: panas dan pekat.
Reaksi asam nitrat pekat dengan logam
+ +
(aq), (aq) HNO
3H
2SO
4Cu(s) (aq) + 2 (aq) + NO
−3H
+e
−Cu(s) + 2 NO
−3(aq) + 4 H
+(aq)
⟶ Cu
2 ++ 2 e
−⟶ NO
2(g) + H
2O(l) × 2
⟶ Cu
2 +(aq) + 2 NO
2(g) + 2 H
2O
18/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 19/36
Asam Pengoksidasi
19/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 20/36
Reaksi redoks antar logam
Reaksi:
Kontak logam dan ion menyebabkan ion ini mengalami reduksi menjadi , sementara teroksidasi menjadi menggantikan . Dengan kata lain lebih aktif dibanding , karena lebih mudah mengalami oksidasi.
Bila kondisinya dibalik, reaksi tidak akan terjadi:
Zn(s) + Cu
2 +⟶ Zn
2 ++ Cu(s)
Zn Cu
2 +Cu
Zn Zn
2 +Cu
2 +Zn
Cu
Cu(S) + Zn
2 +(aq) ↛
20/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 21/36
Deret aktivitas
21/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 22/36
Metode penentuan deret aktivitas
Kemampuan suatu logam menggantikan Ion dibuat sebagai acuan. Contoh:
Berdasarkan reaksi di atas:
Jadi, lebih aktif (lebih mudah teroksidasi) dibanding
H
+2 H
+(aq) + Sr(s) ⟶ Sr
2 +(aq) + H
2(g)
Oksidasi : reduksi :
Sr(s) −→ −
H+Sr
2 +(aq) 2 H
+(aq) −→
SrH
2(g)
Sr H
+22/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 23/36
Mengurutkan aktivitas logam
Dengan menggunakan pengamatan reaksi di bawah ini, urutkan logam dari yang kurang reaktif ke yang paling reaktif.
Cu(s) + HCl(aq) ↛
Zn(s) + 2 HCl(aq) ⟶ ZnCl
2(aq) + H
2(g) Mg(s) + ZnCl
2(aq) ⟶ MgCl
2(aq) + Zn(s)
23/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 24/36
Reaksi Na(s) dan air:
Variasi reaktivitas logam
Logam yang ada di posisi bawah sistem periodik merupakan reduktor kuat atau sangat mudah mengalami oksidasi.
Bahkan logam alkali dan alkali tanah dapat bereaksi dengan dan
·
·
O
H
2H
+2 Na(s) + 2 H
2O(l) ⟶ H
2(g) + 2 NaOH(aq)
24/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 25/36
Variasi reaktivitas logam
Ag - tidak reaktif
Fe - sedikit reaktif
Zn - agak reaktif (di posisi tengah deret aktivitas)
Mg - sangat reaktif
HCl(aq) + Ag(s) ↛
2 HCl(aq) + Fe(s) ⟶ FeCl
2(aq) + H
2(g)
(aq) + Zn(s) ⟶ ZnCl
2(aq) + H
2(g)
2 HCl(aq) + Mg(s) ⟶ MgCl
2(aq) + H
2(g)
25/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 26/36
Ramalkan apakah reaksi akan berlangsung atau tidak? Bila berlangsung tuliskan produk reaksinya
1.
2.
3.
4.
5.
Soal-4 solusi-4
· ·
2 Au
3 +(aq) + 3 Ca(s) ⟶ Au(s) + Ca
2 +(aq) ⟶ Sn(s) + Na
+(aq) ⟶ Mn(s) + Co
2 +(aq) ⟶ Cu(s) + H
+(aq) ⟶
26/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 27/36
Reaksi dengan oksigen
Unsur nonlogam seperti S, N, C dapat bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida nonlogam.
Reaksi S dan oksigen:
-
Reaksi N dan oksigen:
- Hasil reaksi bervariasi:
Kombinasi suatu unsur dengan oksigen menaikan bilangan oksidasi unsur tersebut.
Kenaikan bilangan oksidasi juga bisa berlangsung pada senyawa organik:
S(s) + O
2(g) ⟶ SO
2(g)
NO, NO
2, N
2O, N
2O
3, N
2O
4, N
2O
5+ ⟶ +
C
8H
5N
3O
2 −2O
2C
8H
5NO
2 −4N
227/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 28/36
Reaksi pembakaran
Pembakaran hidrokarbon:
1. Kondisi oksigen melimpah:
2. Kondisi oksigen kurang:
3. Kondisi oksigen sangat kurang:
Pembakaran senyawa organik yang mengandung O
Pembakaran senyawa organik yang mengandung S
(g) + 2 (g) ⟶ (g) + 2 O
CH
4O
2CO
2H
22 CH
4(g) + 3 O
2(g) ⟶ 2 CO(g) + 4 H
2O (g) + (g) ⟶ C(s) + 2 O
CH
4O
2H
2(s) + 12 (g) ⟶ 12 (g) + 11 O C
12H
22O
11O
2CO
2H
22 C
4H
9SH + 15 O
2(g) ⟶ 8 CO
2(g) + 10 H
2O + 2 SO
2(g)
28/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 29/36
Reaksi oksigen dengan logam
Korosi adalah reaksi langsung logam dengan oksigen.
Contoh:
2 Mg(s) + O
2(g) ⟶ 2 MgO(s) 4 Al(s) + 3 O
2(g) ⟶ 2 Al
2O
3(s) 4 Fe(s) + 3 O
2(g) ⟶ Fe
2O
3(s) 4 Ag(s) + O
2(g) ⟶ 2 Ag
2O(s)
29/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 30/36
Latihan
Reaksi di bawah ini yang tidak termasuk reaksi redoks adalah A.
B.
C.
D.
E.
Submit Show Hint Show Answer Clear
S(aq) + (aq) ⟶ 2 NaCl(aq) + MnS(s) Na
2MnCl
2(g) + (g) ⟶ C(s) + 2 O
CH
4O
2H
22 Zn(s) + O
2(g) ⟶ 2 ZnO(s)
Cu(s) + 4 H
+(aq) + 2 NO
3−(aq) ⟶ Cu
+2(aq) + 2 NO
2(g) + 2 H
2O Sr(s) + 2 H
+(aq) ⟶ Sr
+2(aq) + H
2(g)
30/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 31/36
Stoikiometri reaksi redoks
Seperti halnya stoikiometri untuk tipe reaksi lainnya, reaksi yang disetarakan adalah kunci dalam menyatakan hubungan jumlah zat antar spesi yang diperlukan dalam perhitungan stoikiometri.
Tipe masalah dalam stokiometri reaksi redoks:
1. Dikethaui massa atau konsentrasi salah satu reaktan untuk digunakan dalam penentuan massa atau konsentrasi dari produk reaksi.
2. Perhitungan titrasi redoks.
3. Penentuan reagen pembatas.
4. Pentuan persen hasil.
31/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 32/36
Contoh soal stoikiometri redoks
Berapa gram (MM = 126.1 g/mol) yang diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan 12.4 g (MM = 294.2 g/mol)?
Solusi
1. Setarakan reaksi redoks
2. Lakukan perhitungan
Na
2SO
3K
2Cr
2O
78 H
+(aq) + Cr
2O
2 −7(aq) + 3 SO
2 −3(aq) ⟶ 3 SO
2 −4(aq) + 2 Cr
3 +(aq) + 4 H
2O
m
N Sa2 O3= 12.4 g K
2C r
2O
7× × × 1 mol K
2C r
2O
7294.2 g K
2C r
2O
73 mol N S a
2O
31 mol K
2C r
2O
7126.1 g N S a
2O
31 mol K
2S O
3= 15.9 g N S a
2O
332/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 33/36
Titrasi redoks
Pada titrasi redoks titik ekivalen tercapai bila jumlah mol oksidator dan reduktor yang bercampur sudah mencapai perbandingan stoikiometri yang tepat.
Untuk titrasi redoks tidak ada indikator sederhana yang dapat memperlihatkan ketercapaian titik ekivalen. Tetapi beberapa oksidator mengalami perubahan warna.
1. : Warna ungu memudar ketika tereduksi menjadi .
2. : Warna kuning terang berubah menjadi biru hijau pucat ketika tereduksi menjadi .
3. : Ketika tereduksi menjadi dalam keadaan ada , akan membentuk kompleks yang berwarna biru gelap dalam media tepung.
KMnO
4MnO
−4Mn
2 +K
2Cr
2O
7Cr
2O
2 −7Cr
3 +IO
−3I
2(s) I
−I
−333/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 34/36
Contoh titrasi redoks
bereaksi dengan dalam larutan asam membentuk . Bila 12.34 mL 0.5678 M diperlukan untuk mentitrasi 25.00 mL larutan yang mengandung , berapakah molaritas larutan?
Solusi:
1. Setarakan reaksi
2. Lakukan perhitungan
I
−IO
−3I
2(s) I
−IO
−35 (aq) + I
−IO
−3(aq) + 6 H
+(aq) ⟶ 3 (s) + 3 I
2H
2O
[I O
−3] = 12.34 mL I
−× 0.5678 mmol I
−× × 1 mL I
−1 mmol IO
−35 mmol I
−1
25.00 mL IO
−3= 0.05604 M IO
−334/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 35/36
Analisis bijih timah dengan titrasi redoks
Sebanyak 0.300 g sampel bijih timah dilarutkan dalam larutan asam sehingga mengubah semua timah menjadi timah(II). Ketika larutan ini dititrasi, diperlukan 8.08 mL 0.050 M untuk mengoksidasi timah(II) menjadi timah(IV). Tentukan persen massa timah dalam sampel awal.
KMnO
435/36
file:///D:/Kuliah/Kimia%20Dasar/R-Slide/4.%20Redoks%20dan%20stoikiometri/index.html#30 36/36
Penentuan kandungan hidrogen peroksida dalam pewarna rambut
Jumlah hidrogen peroksida (MM = 34.01 g/mol) dalam pewarna rambut akan ditentukan dengan metode titrasi menggunakan standar (MM = 158.0 g/mol). Bila 43.2 mL 0.105 M diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi, berapa gram kandungan peroksida dalam sampel pewarna rambut?
Soal-6 solusi-6
· ·
KMnO
4MnO
−436/36