• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI REAKSI REDOKS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI REAKSI REDOKS."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI REAKSI REDOKS

Oleh:

Sri Juliana Manihuruk NIM 4123131086

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI

REAKSI REDOKS

Sri Juliana Manihuruk (NIM 4123131086) ABSTRAK

Penelitian pengembangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual pada materi reaksi redoks, bertujuan untuk, 1) mengetahui ada/tidaknya nilai-nilai spiritual dalam materi ajar buku kimia SMA, 2) mengetahui bagaimana kelayakan rancangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual pada materi reaksi redoks berdasarkan kriteria BSNP dan berdasarkan kriteria spiritual, 3) mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap rancangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual yang dikembangkan. Penelitian ini meliputi empat tahapan yaitu, 1) analisis kebutuhan, 2) penyusunan rancangan bahan ajar , 3) standarisasi dan revisi rancangan bahan ajar berdasarkan BSNP, 4) tanggapan siswa terhadap bahan ajar. Penelitian ini melibatkan 2 dosen, 1 guru dan 30 orang siswa. Instrument yang digunakan adalah angket analisis nilai-nilai spiritual terhadap buku teks kimia dan bahan ajar yang dikembangkan, angket penilaian kelayakan bahan ajar berdasarkan BSNP, dan angket penilaian tanggapan siswa terhadap bahan ajar. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data angket adalah: 1) analisis nilai-nilai spiritual terhadap buku teks kimia yang digunakan di sekolah tidak ada/kurang dengan nilai rata-rata 1,125; 2) penilaian kelayakan bahan ajar berdasarkan BSNP valid dengan nilai rata-rata 3,725 dan berdasarkan kriteria spiritual memiliki nilai rata-rata 3,375 yang artinya nilai-nilai spiritual yang diinsertkan mendapat tanggapan yang positif, 3) tanggapan siswa terhadap bahan ajar positif dengan nilai rata-rata 3,68

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Nilai-Nilai Spiritual pada Materi Reaksi Redoks”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr.

Ayi Darmana, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan saran-saran sejak awal penelitian

hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada Bapak Dr. Muhammad Yusuf, M.Si, Ibu Destria Roza, S.Si, M.Si dan Ibu

Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan tugas

akhir ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Lisnawaty Simatupang,

S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik selama penulis menjalani

perkuliahan di UNIMED. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu

Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si yang telah

membantu penulis dalam standarisasi bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA N 1

Purba, Bapak Drs. Tulus M Tambunan dan guru kimia SMA N 1 Purba, yang

telah banyak membantu dan memberikan kelancaran selama penelitian di sekolah

SMA N 1 Purba.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang

sangat luar biasa A. Manihuruk dan E. br Lingga, terima kasih untuk doa-doa,

jerih payah dan perjuangan selama ini dalam menyekolahkan penulis dan yang

selalu memberi dukungan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. Teristimewa

juga kepada abang Jahya Manihuruk, kakak Dina Friance Manihuruk dan adik

penulis, Angelic Magdalena Manihuruk yang selalu memberi semangat dan

dukungan demi terselasainya studi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu PS, Elvi

(5)

v

dalam mengerjakan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada

teman-teman pendidikan Kimia C 2012, teman-teman-teman-teman seperjuangan semasa kuliah

khususnya, Marta, Nelly, Nobelia, Novia, Ita, Judika, Mei, Shinta, dan Intan untuk

partisipasi, dukungan, dan motivasi serta doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu kos dan mantan

penghuni (kost Kesya),kak Rhone, kak Nuri, bg Ginting, Basar, Arnias, Mery,

Eko, dan Edi yang juga turut serta memberi semangat dan dukungan dalam proses

penyelesaian skripsi ini. Tidak lupa juga penulis sampaikan terima kasih kepada

teman-teman penulis sewaktu PPL (Posko Changnim), Roito, Juniar, Dewi, Mega,

Dorvalda, Novita, dan Setiawan yang selalu memberi motivasi dan dukungan

selama proses penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini

baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa, oleh sebab itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini.

Medan, Juni 2016

Penulis

Sri Juliana Manihuruk

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Bahan Ajar 7

2.1.1. Pengertian dan Jenis Bahan Ajar 7

2.1.2. Ruang Lingkup Bahan Ajar 8

2.1.3. Tujuan dan Manfaat Pembuatan Bahan Ajar 8

2.1.4. Kedudukan Bahan Ajar dalam Pembelajaran 9

2.1.5. Teknik Penyusunan Bahan Ajar 10

2.1.6. Pengembangan Bahan Ajar 11

(7)

vii

2.1.8. Standar Bahan Ajar Berdasarkan BSNP 13

2.1.8.1. Standar Kelayakan Isi Buku Pelajaran Kimia 14

2.1.8.2. Standar Kelayakan Bahasa Buku Pelajaran Kimia 14

2.1.8.3. Standar Kelayakan Penyajian Buku Pelajaran Kimia 14

2.2. Spiritual 15

2.2.1. Kecerdasan Spiritual (SQ) 15

2.2.2. Ciri-ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan Spiritual 15

2.2.3. Hubungan Kepercayaan Eksistensial (Iman) dengan

Perkembangan Moral 16

2.3. Tinjauan Materi Reaksi Redoks 17

2.4. Kerangka Konseptual 23

BAB III METODE PENELITIAN 25

3.1. Metode Penelitian 25

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 25

3.3. Populasi, Sampel, dan Subjek Penelitian 26

3.4. Data, Sumber Data, Instrumen dan Analisis Data Penelitian 26

3.5. Prosedur Penelitian 26

3.6. Alur Penelitian 28

3.7. Teknik Analisis Data 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31

4.1 Peninjauan Buku Kimia SMA 31

4.2 Identifikasi Nilai-Nilai Spiritual pada Materi Reaksi Redoks dalam

Buku Kimia SMA 33

4.3 Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Nilai-Nilai Spiritual 34

(8)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 39

5.1 Kesimpulan 39

5.2 Saran 39

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

(10)

x

DAFTAR TABEL

3.1 Data, Sumber data, Instrumen, dan Analisis Data Penelitan 26

3.2 Skala Kriteria Kelayakan Bahan Ajar Reaksi Redoks

Berdasarkan Responden 30

4.1 Daftar Buku yang Dianalisis Berdasarkan Hasil Observasi di SMA N

1 Purba 31

4.2 Hasil Analisis Buku Teks Kimia SMA N 1 Purba 31

4.3 Hasil Identifikasi Nilai-Nilai Spiritual pada Buku Kimia SMA N 1

Purba 33

4.4 Gambaran Umum Rancangan Bahan Ajar Kimia Reaksi Redoks 34

4.5 Nilai-Nilai Spiritual yang Diinsertkan dalam Bahan Ajar 35

4.6 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual Berdasarkan Kelayakan BSNP Menurut Dosen Ahli Kimia dan Guru

Kimia 37

4.7 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual

Menurut Dosen Ahli Kimia dan Guru Kimia 37

4.8 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual yang

[image:10.595.76.546.114.676.2]
(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia 43

Lampiran 2 Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 48

Lampiran 3 Instrumen Test Penilaian Bahan Ajar pada Materi Reaksi

Redoks untuk Validator dan Guru Kimia 49

Lampiran 4 Angket Penilaian Rancangan Bahan Ajar Kimia Berbasis

Nilai-Nilai Spiritual pada Materi Kimia Reaksi Redoks untuk

Siswa 64

Lampiran 5 Angket Penilaian Spiritual Bahan Ajar Kimia SMA/MA

Kelas X untuk Validator 68

Lampiran 6 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar pada Materi Reaksi

Redoks untuk Validator (Dosen Ahli) 70

Lampiran 7 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar pada Materi Reaksi

Redoks untuk Validator (Guru) 84

Lampiran 8 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai

Spiritual Menurut Dosen Ahli Kimia dan Guru Kimia 98

Lampiran 9 Hasil Angket Analisis Nilai-Nilai Spiritual Bahan Aja

Berbasis Nilai-Nilai Spiritual Menurut Dosen Ahli Kimia dan

Guru Kimia 110

Lampiran 10 Daftar Penilai Kualitas Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Istilah pendidikan, nilai, moral, etika dalam pandangan masyarakat pada

umumnya sering dicampuradukkan. Hal itu terwakili dalam pandangan Brian Hill

dalam Sutardjo (2012), yang mengatakan bahwa ketika orang berbicara tentang „Pendidikan Nilai‟, mereka biasanya akan berbicara tentang moral, agama, nilai dan etika. Ia mengatakan hakikat pendidikan nilai adalah mengantar peserta didik

mengenali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai, moral dan keyakinan

agama, untuk memasuki kehidupan budaya zamannya.

Terkait dengan pendidikan nilai-nilai luhur Pancasila, Sastraprateja dalam

Prayitno (2010), mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia yang didasarkan

pada nila-nilai luhur Pancasila paling sedikit harus memiliki lima ciri, yaitu:

Pertama Pendidikan haruslah memperlakukan manusia dengan hormat, karena

menurut keyakinan religius manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi

di antara ciptaan lain di dunia. Kedua,pendidikan harus bersifat manusiawi,

artinya manusia harus dilihat sebagai subjek didik. Ketiga, pendidikan harus

berwawasan kebangsaan, artinya pendidikan harus dapat sebagai perekat bangsa

sehingga antara warga yang satu dengan yang lain memperoleh kedudukan dan

martabat yang sama. Keempat, pendidikan harus demokratis, setiap manusia harus

dihargai dan diperlakukan sama, dan yang kelima, pendidikan harus menjadi pendidikan yang berkeadilan, “education for justice” dan sekaligus menjadi perwujudan dari keadilan sosial itu sendiri.

Pendidikan adalah suatu proses panjang dalam rangka mengantarkan

manusia menjadi seseorang yang kaya spiritual dan intelektual, maka guru sebagai

tenaga pendidikan mempunyai makna penting untuk berperan serta dalam

mensukseskan tujuan pendidikan nasional yang bercita-cita terwujudnya manusia

Indonesia yang beriman dan bertaqwa serta berkembangnya potensi diri secara

(13)

2

Di sisi lain, Negara Indonesia telah menyelenggarakan pendidikan sejak

berpuluh-puluh tahun merdeka, namun demikian tingkat ketercapaian pendidikan

nasional masih jauh dari yang diharapkan baik dari sisi pengembangan sumber

daya manusia yang ahli, terampil dan cerdas terlebih lagi jika diukur dengan

indikator pencapaian iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta

akhlak yang mulia.

Sebagai contoh nyata, di Indonesia sangat marak terjadi perilaku-perilaku

yang tidak mencerminkan bahwa siswa telah menerima pendidikan dengan baik

dari sekolah seperti tawuran, penggunaan narkoba, kekerasan seksual, bahkan

telah banyak siswa yang tidak menghormati guru dan orang tuanya. Hal ini telah

menyebabkan ketidaksesuaian tujuan pendidikan Indonesia dengan kenyataan

yang terjadi.

Hal tersebut dapat dipicu oleh karena masalah-masalah sebagai berikut,

diantaranya: 1) Sikap apatis guru sains terhadap agama, sebagian guru tidak suka

membicarakan sains dengan agama karena dianggap dua hal yang sangat berbeda, berlainan, dimana agama dimulai dengan “keyakinan” sedangkan sains dimulai dengan “ketidakyakinan”. 2) Sebagian guru menganggap sains bebas nilai. 3) Pada umumnya pemikir, perencana, pelaksana kurikulum terutama para guru tidak

mampu/tidak cukup mengerti bagaimana mempersiapkan dan mengajarkan materi

sains berbasis nilai moral agama yang dapat mengantarkan siswa memungkinkan

menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini

dikarenakan mereka juga tidak pernah mendapatkannya selama dipersekolahan. 4)

Sangat terbatasnya referensi, baik berupa buku maupun ahli yang dapat dijadikan

sebagai rujukam atau model dalam pembelajaran sains berbasis moral yang dapat

mengantarkan siswa menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa (Darmana, 2013)

Dalam kurikulum 2013 terdapat 4 kompetensi yang harus dicapai dalam

proses pembelajaran, salah satu diantaranya adalah Kompetensi Inti 1 yang

memuat tentang sikap spiritual. Pada kompetensi ini ditekankan supaya guru tidak

hanya fokus terhadap materi pelajaran saja namun guru diharapkan mampu

(14)

3

materi pelajaran yang telah diterima oleh siswa dapat diaplikasikan dalam

kehidupannya dengan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai

adalah dengan mengembangkan bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran,

salah satu contoh bahan ajar yaitu buku. Buku ajar kimia bermutu, inovatif dan

diintegrasikan dengan pendidikan karakter sangat diperlukan oleh siswa Sekolah

Menengah Atas karena berfungsi ganda sebagai media pembelajaran dan

sekaligus memperbaiki karakter baik siswa (Situmorang, 2013).

Buku yang digunakan siswa sekarang ini cenderung terfokus pada

penguasaan materi (kognitif) saja. Apabila bahan ajar yang digunakan oleh siswa

dikembangkan berbasis nilai spiritual maka siswa tidak hanya memperoleh

pengetahuan (kognitif) saja namun siswa akan memperoleh motivasi dan

merangsang siswa untuk lebih tertarik pada proses pembelajaran dimana bahan

ajar yang digunakan juga memberikan pengaruh positif terhadap psikologis siswa.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Simatupang (2013) yang menyatakan bahwa

pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual

diharapkan mampu menumbuhkan karakter yang baik terhadap siswa di dalam

materi ajar yang juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

meningkatkan karakter baik bagi bangsa sesuai budaya di Indonesia.

Kendala yang dihadapi adalah bagaimana menyusun rancangan bahan ajar

memuat nilai spiritual agar sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) dan dapat digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Kekeliruan dalam

memasukkan nilai-nilai ini dapat berakibat sebaliknya, bukannya kebaikan tetapi

keburukan yang dapat berupa pengkaburan konsep sains atau konsep agama itu

sendiri. Secara teoritis ada beberapa kaidah dalam memasukkan atau

mengintegrasikan nilai-nilai agama kepada materi sains, diantaranya “tidak memaksakan”, tidak perlu dicari-cari kaitannya kalau memang secara substansi tidak berhubungan. (Darmana, 2013).

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain,

Penelitian yang dilakukan oleh Darmana (2013) tentang pandangan siswa

(15)

4

memperoleh skor >20 dan 48% memperoleh skor >15 dan <20 dan sebanyak 79%

siswa memandang positif. Penelitian yang sama dilakukan oleh Sianturi (2015)

tentang pengembangan modul pembelajaran sistem koloid kelas XI SMA

terintegrasi niai-nilai spiritual diperoleh hasil skala penilaian nilai-nilai spiritual

pada modul yang dikembangkan sebesar 3,37 yang berarti bagus dan layak

digunakan. Selanjutnya penelitian yang sama juga dilakukan oleh Simare-mare

(2015) tentang pengembangan bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual pada materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) diperoleh hasil pengembangan bahan ajar

berbasis nilai spiritual dengan nilai 3,50 yang artinya nilai-nilai spiritual yang

telah diinsertkan mendapat tanggapan yang positif.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti terdorong untuk melakukan

penelitian yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Nilai-Nilai Spiritual Pada Materi Reaksi Redoks”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

terdapat beberapa masalah yang diidentifikasi dalam penelitian yaitu :

1. Kemampuan guru yang rendah dalam menyusun bahan ajar berbasis

nilai-nilai spiritual.

2. Terbatasnya referensi tentang penyusunan bahan ajar berbasis nilai-nilai

spiritual.

3. Guru cenderung mengajar terfokus pada pencapaian kognitif tapi kurang

dalam hal penekanan dari aspek spiritual.

4. Minimnya bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

upaya mempersiapkan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual. Minimnya

bahan ajar kimia yang berbasis nilai moral merupakan masalah serius yang harus

(16)

5

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Apakah ada/tidak bentuk nilai-nilai spiritual dalam materi ajar pada buku

kimia kelas X SMA?

2. Bagaimana kelayakan rancangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual

pada materi reaksi redoks berdasarkan kriteria Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) dan berdasarkan kriteria Spiritual?

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap rancangan bahan ajar kimia berbasis

nilai-nilai spiritual yang dikembangkan?

1.5. Tujuan Penelitan

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

Tujuan khusus: Untuk memperoleh bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual

pada materi reaksi redoks

Tujuan umum:

1. Mengetahui ada/tidaknya bentuk nilai-nilai spiritual dalam materi ajar pada

buku kimia kelas X SMA

2. Mengetahui bagaimana kelayakan rancangan bahan ajar kimia berbasis

nilai-nilai spiritual pada materi reaksi redoks berdasarkan kriteria Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP) dan berdasarkan kriteria Spiritual

3. Mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap rancangan bahan ajar kimia

berbasis nilai-nilai spiritual yang dikembangkan

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dalam memilih bahan ajar pembelajaran maupun

metode pembelajaran yang paling tepat, agar proses belajar mengajar menjadi

(17)

6

2. Bagi Siswa

Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman serta

mengembangkan nilai spiritual.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat berlangsungnya penelitian,

dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMA.

4. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan wawancara dan pengetahuan serta sebagai pedoman yang

dapat diterapkan ketika menjadi tenaga pengajar.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memberi informasi dalam penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas

proses pembelajaran khususnya pembelajaran kimia.

1.7. Definisi Operasional

1. Rancangan bahan ajar berbasis spiritual adalah suatu rancangan bahan ajar

yang menanamkan nilai-nilai spiritual dan memiliki standar kelayakan

BSNP yang dapat digunakan oleh guru pada proses pembelajaran.

2. Tanggapan siswa adalah pendapat yang diberikan oleh siswa yang bersifat

(18)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual pada

materi reaksi redoks kelas X SMA yang telah dikembangkan dapat diperoleh

kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan, sebagai berikut:

1. Analisis nilai-nilai spiritual pada buku teks kimia yang digunakan di sekolah

tidak ada/kurang dengan nilai rata-rata 1,125

2. Rancangan bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual yang dikembangkan telah

memenuhi standar kelayakan BSNP dan kriteria spiritual dimana nilai

rata-rata berdasarkan BSNP adalah 3,725 dan nilai rata-rata-rata-rata berdasarkan kriteria

spiritual adalah 3,375 yang berarti bahwa bahan ajar valid dan tidak perlu

revisi.

3. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual pada

materi reaksi redoks yang telah dikembangkan memperoleh nilai 3,68 yang

artinya bahan ajar mendapat respon yang positif dari siswa.

5.2 Saran

1. Bagi guru dan calon guru, perlu memeriksa apakah buku yang digunakan

sebagai media pembelajaran layak dan sesuai dengan tujuan kurikulum agar

standar kompetensi lulusan dan tujuan pembelajaran tercapai dengan

maksimal. Khususnya menanamkan nilai-nilai spiritual dalam diri siswa

sesuai dengan tujuan kurikulum 2013.Bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai

spiritual perlu direkomendasikan untuk digunakan dalam proses belajar

mengajar agar dapat meningkatkan nilai spiritual dalam diri siswa sehingga

siswa semakin mensyukuri dan mengagungkan kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan rancangan bahan

ajar berbasis nilai-nilai spiritual agar lebih banyak mengidentifikasi buku

(19)

40

bahasan lainnya serta menginsertkan nilai-nilai spiritual yang sesuai dengan

(20)

41

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, (2011), Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Budiningsih, (2004), Pembelajaran Moral, PT RINEKA CIPTA, Jakarta.

Darmana, (2013), Pandangan Siswa Terhadap Internalisasi Nilai Tauhid Melalui Materi Termokimia, Makalah pada SEMIRATA MIPA UNILA, Lampung.

Degeng, (1998), Pengaruh Penstrukturan Isi Teks Ajar dan Strategi Belajar Terhadap Perolehan Belajar Mengingat Fakta dan Memahami Konsep, Forum Penelitian Pendidikan, Vol 6, Edisi 1, 74-91.

Hamdani, (2013), Srategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung

Harianto, G.P, (2013), Studi Etika Pendidikan tentang Proses Belajar-Mengajar yang Mengubah Karakter dan Kurikulum 2013, Jurnal Teologi Stulos Vol 12 No 1, 39-64

Harjanto, (2011), Perecanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Joni, (1984), Pengembangan Paket Belajar, depdikbud P2LPTK, Jakarta.

Majid, (2008), Perencanaan Pembelajaran mengembangkan Standar Kompetensi Guru, PT remaja Rosdakarya, Bandung.

Muchtaridi & Sandri Justiana, (2009), Kimia 1, Penerbit Yudhistira, Jakarta

Prayitno,dkk, (2010), Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa, Pascasarjana UNIMED, Medan.

Safaria, (2007), Spiritual Intelligence, Graha Ilmu, Yogyakarta

Sianturi, (2015), Pengembangan Modul Pengajaran Sistem Koloid Kelas XI SMA Terintegrasi Nilai-Nilai Spiritual, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan

Simare-mare, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp), Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

(21)

42

Sitorus, M., Sudrajat, A., Lestari, M., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif melalui Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Reaksi Redoks dan Elektrokimia, Pascasarjana UNIMED, Medan.

Situmorang, Manihar, (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, Jurnal Pendidikan Kimia 1(1), 1-9

Sudarmo, Unggul, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta, PhiBeta.

Sutardjo, Adisusilo, (2012), Pembelajaran Nilai Karakter, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta

Syaodih, Nana, (2009), Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja rosdakarya, Bandung.

(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Sri Juliana Manihuruk dilahirkan di Onanraja tanggal 09 Juli 1994. Ayah

bernama A Manihuruk dan Ibu E boru Lingga, dan merupakan anak ketiga dari

empat bersaudara. Pendidikan dimulai tahun 2000 masuk SD Negeri 173316

Paranginan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan

sekolah di SMP Negeri 1 Paranginan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,

penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Paranginan dan lulus pada tahun

2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Kimia kelas reguler, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan. Selama kuliah, penulis aktif di IKBKK (Ikatan

Gambar

Gambaran Umum Rancangan Bahan Ajar Kimia Reaksi Redoks

Referensi

Dokumen terkait

Menguraikan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah serta kondisi perilaku hidup bersih dansehat (PHBS) di dalam masyarakat Kota/Kabupaten

Dimana pada proses diagnosa terdapat data-data gejala beserta tahapan penggunaan narkoba berdasarkan metode Forward Chaining yang apabila user melakukan konsultasi maka

Sisa ubi kayu daripada agro-industri seperti tuber yang dibuang, kulit, batang dan lebihan kanji dijangka berpotensi sebagai sumber karbohidrat dan protein bagi ayam kerana

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat peneliti akan melakukan wawancara adalah peneliti harus mempersiapkan bentuk-bentuk pertanyaan yang akan diberikan kepada

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian dalam Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

[r]

Hasil analisis kadar unsur hara NPK pada pupuk organik cair dari limbah ikan mujair yang berasal dari danau Lindu yaitu dengan nilai maksimum terhadap variasi volume MOL

Berdasarkan analisa dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Hasil pengukuran garis pantai Labuhan Haji dalam jangka pendek menunjukkan bahwa garis