PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI REAKSI REDOKS
Oleh:
Sri Juliana Manihuruk NIM 4123131086
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI
REAKSI REDOKS
Sri Juliana Manihuruk (NIM 4123131086) ABSTRAK
Penelitian pengembangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual pada materi reaksi redoks, bertujuan untuk, 1) mengetahui ada/tidaknya nilai-nilai spiritual dalam materi ajar buku kimia SMA, 2) mengetahui bagaimana kelayakan rancangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual pada materi reaksi redoks berdasarkan kriteria BSNP dan berdasarkan kriteria spiritual, 3) mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap rancangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual yang dikembangkan. Penelitian ini meliputi empat tahapan yaitu, 1) analisis kebutuhan, 2) penyusunan rancangan bahan ajar , 3) standarisasi dan revisi rancangan bahan ajar berdasarkan BSNP, 4) tanggapan siswa terhadap bahan ajar. Penelitian ini melibatkan 2 dosen, 1 guru dan 30 orang siswa. Instrument yang digunakan adalah angket analisis nilai-nilai spiritual terhadap buku teks kimia dan bahan ajar yang dikembangkan, angket penilaian kelayakan bahan ajar berdasarkan BSNP, dan angket penilaian tanggapan siswa terhadap bahan ajar. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data angket adalah: 1) analisis nilai-nilai spiritual terhadap buku teks kimia yang digunakan di sekolah tidak ada/kurang dengan nilai rata-rata 1,125; 2) penilaian kelayakan bahan ajar berdasarkan BSNP valid dengan nilai rata-rata 3,725 dan berdasarkan kriteria spiritual memiliki nilai rata-rata 3,375 yang artinya nilai-nilai spiritual yang diinsertkan mendapat tanggapan yang positif, 3) tanggapan siswa terhadap bahan ajar positif dengan nilai rata-rata 3,68
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Nilai-Nilai Spiritual pada Materi Reaksi Redoks”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr.
Ayi Darmana, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan saran-saran sejak awal penelitian
hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Muhammad Yusuf, M.Si, Ibu Destria Roza, S.Si, M.Si dan Ibu
Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan tugas
akhir ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Lisnawaty Simatupang,
S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik selama penulis menjalani
perkuliahan di UNIMED. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu
Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si yang telah
membantu penulis dalam standarisasi bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA N 1
Purba, Bapak Drs. Tulus M Tambunan dan guru kimia SMA N 1 Purba, yang
telah banyak membantu dan memberikan kelancaran selama penelitian di sekolah
SMA N 1 Purba.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang
sangat luar biasa A. Manihuruk dan E. br Lingga, terima kasih untuk doa-doa,
jerih payah dan perjuangan selama ini dalam menyekolahkan penulis dan yang
selalu memberi dukungan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. Teristimewa
juga kepada abang Jahya Manihuruk, kakak Dina Friance Manihuruk dan adik
penulis, Angelic Magdalena Manihuruk yang selalu memberi semangat dan
dukungan demi terselasainya studi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu PS, Elvi
v
dalam mengerjakan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman pendidikan Kimia C 2012, teman-teman-teman-teman seperjuangan semasa kuliah
khususnya, Marta, Nelly, Nobelia, Novia, Ita, Judika, Mei, Shinta, dan Intan untuk
partisipasi, dukungan, dan motivasi serta doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu kos dan mantan
penghuni (kost Kesya),kak Rhone, kak Nuri, bg Ginting, Basar, Arnias, Mery,
Eko, dan Edi yang juga turut serta memberi semangat dan dukungan dalam proses
penyelesaian skripsi ini. Tidak lupa juga penulis sampaikan terima kasih kepada
teman-teman penulis sewaktu PPL (Posko Changnim), Roito, Juniar, Dewi, Mega,
Dorvalda, Novita, dan Setiawan yang selalu memberi motivasi dan dukungan
selama proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini
baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa, oleh sebab itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
Medan, Juni 2016
Penulis
Sri Juliana Manihuruk
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Bahan Ajar 7
2.1.1. Pengertian dan Jenis Bahan Ajar 7
2.1.2. Ruang Lingkup Bahan Ajar 8
2.1.3. Tujuan dan Manfaat Pembuatan Bahan Ajar 8
2.1.4. Kedudukan Bahan Ajar dalam Pembelajaran 9
2.1.5. Teknik Penyusunan Bahan Ajar 10
2.1.6. Pengembangan Bahan Ajar 11
vii
2.1.8. Standar Bahan Ajar Berdasarkan BSNP 13
2.1.8.1. Standar Kelayakan Isi Buku Pelajaran Kimia 14
2.1.8.2. Standar Kelayakan Bahasa Buku Pelajaran Kimia 14
2.1.8.3. Standar Kelayakan Penyajian Buku Pelajaran Kimia 14
2.2. Spiritual 15
2.2.1. Kecerdasan Spiritual (SQ) 15
2.2.2. Ciri-ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan Spiritual 15
2.2.3. Hubungan Kepercayaan Eksistensial (Iman) dengan
Perkembangan Moral 16
2.3. Tinjauan Materi Reaksi Redoks 17
2.4. Kerangka Konseptual 23
BAB III METODE PENELITIAN 25
3.1. Metode Penelitian 25
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 25
3.3. Populasi, Sampel, dan Subjek Penelitian 26
3.4. Data, Sumber Data, Instrumen dan Analisis Data Penelitian 26
3.5. Prosedur Penelitian 26
3.6. Alur Penelitian 28
3.7. Teknik Analisis Data 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31
4.1 Peninjauan Buku Kimia SMA 31
4.2 Identifikasi Nilai-Nilai Spiritual pada Materi Reaksi Redoks dalam
Buku Kimia SMA 33
4.3 Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Nilai-Nilai Spiritual 34
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 39
5.1 Kesimpulan 39
5.2 Saran 39
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
3.1 Data, Sumber data, Instrumen, dan Analisis Data Penelitan 26
3.2 Skala Kriteria Kelayakan Bahan Ajar Reaksi Redoks
Berdasarkan Responden 30
4.1 Daftar Buku yang Dianalisis Berdasarkan Hasil Observasi di SMA N
1 Purba 31
4.2 Hasil Analisis Buku Teks Kimia SMA N 1 Purba 31
4.3 Hasil Identifikasi Nilai-Nilai Spiritual pada Buku Kimia SMA N 1
Purba 33
4.4 Gambaran Umum Rancangan Bahan Ajar Kimia Reaksi Redoks 34
4.5 Nilai-Nilai Spiritual yang Diinsertkan dalam Bahan Ajar 35
4.6 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual Berdasarkan Kelayakan BSNP Menurut Dosen Ahli Kimia dan Guru
Kimia 37
4.7 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual
Menurut Dosen Ahli Kimia dan Guru Kimia 37
4.8 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual yang
[image:10.595.76.546.114.676.2]xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia 43
Lampiran 2 Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 48
Lampiran 3 Instrumen Test Penilaian Bahan Ajar pada Materi Reaksi
Redoks untuk Validator dan Guru Kimia 49
Lampiran 4 Angket Penilaian Rancangan Bahan Ajar Kimia Berbasis
Nilai-Nilai Spiritual pada Materi Kimia Reaksi Redoks untuk
Siswa 64
Lampiran 5 Angket Penilaian Spiritual Bahan Ajar Kimia SMA/MA
Kelas X untuk Validator 68
Lampiran 6 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar pada Materi Reaksi
Redoks untuk Validator (Dosen Ahli) 70
Lampiran 7 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar pada Materi Reaksi
Redoks untuk Validator (Guru) 84
Lampiran 8 Hasil Angket Penilaian Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai
Spiritual Menurut Dosen Ahli Kimia dan Guru Kimia 98
Lampiran 9 Hasil Angket Analisis Nilai-Nilai Spiritual Bahan Aja
Berbasis Nilai-Nilai Spiritual Menurut Dosen Ahli Kimia dan
Guru Kimia 110
Lampiran 10 Daftar Penilai Kualitas Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Istilah pendidikan, nilai, moral, etika dalam pandangan masyarakat pada
umumnya sering dicampuradukkan. Hal itu terwakili dalam pandangan Brian Hill
dalam Sutardjo (2012), yang mengatakan bahwa ketika orang berbicara tentang „Pendidikan Nilai‟, mereka biasanya akan berbicara tentang moral, agama, nilai dan etika. Ia mengatakan hakikat pendidikan nilai adalah mengantar peserta didik
mengenali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai, moral dan keyakinan
agama, untuk memasuki kehidupan budaya zamannya.
Terkait dengan pendidikan nilai-nilai luhur Pancasila, Sastraprateja dalam
Prayitno (2010), mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia yang didasarkan
pada nila-nilai luhur Pancasila paling sedikit harus memiliki lima ciri, yaitu:
Pertama Pendidikan haruslah memperlakukan manusia dengan hormat, karena
menurut keyakinan religius manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi
di antara ciptaan lain di dunia. Kedua,pendidikan harus bersifat manusiawi,
artinya manusia harus dilihat sebagai subjek didik. Ketiga, pendidikan harus
berwawasan kebangsaan, artinya pendidikan harus dapat sebagai perekat bangsa
sehingga antara warga yang satu dengan yang lain memperoleh kedudukan dan
martabat yang sama. Keempat, pendidikan harus demokratis, setiap manusia harus
dihargai dan diperlakukan sama, dan yang kelima, pendidikan harus menjadi pendidikan yang berkeadilan, “education for justice” dan sekaligus menjadi perwujudan dari keadilan sosial itu sendiri.
Pendidikan adalah suatu proses panjang dalam rangka mengantarkan
manusia menjadi seseorang yang kaya spiritual dan intelektual, maka guru sebagai
tenaga pendidikan mempunyai makna penting untuk berperan serta dalam
mensukseskan tujuan pendidikan nasional yang bercita-cita terwujudnya manusia
Indonesia yang beriman dan bertaqwa serta berkembangnya potensi diri secara
2
Di sisi lain, Negara Indonesia telah menyelenggarakan pendidikan sejak
berpuluh-puluh tahun merdeka, namun demikian tingkat ketercapaian pendidikan
nasional masih jauh dari yang diharapkan baik dari sisi pengembangan sumber
daya manusia yang ahli, terampil dan cerdas terlebih lagi jika diukur dengan
indikator pencapaian iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta
akhlak yang mulia.
Sebagai contoh nyata, di Indonesia sangat marak terjadi perilaku-perilaku
yang tidak mencerminkan bahwa siswa telah menerima pendidikan dengan baik
dari sekolah seperti tawuran, penggunaan narkoba, kekerasan seksual, bahkan
telah banyak siswa yang tidak menghormati guru dan orang tuanya. Hal ini telah
menyebabkan ketidaksesuaian tujuan pendidikan Indonesia dengan kenyataan
yang terjadi.
Hal tersebut dapat dipicu oleh karena masalah-masalah sebagai berikut,
diantaranya: 1) Sikap apatis guru sains terhadap agama, sebagian guru tidak suka
membicarakan sains dengan agama karena dianggap dua hal yang sangat berbeda, berlainan, dimana agama dimulai dengan “keyakinan” sedangkan sains dimulai dengan “ketidakyakinan”. 2) Sebagian guru menganggap sains bebas nilai. 3) Pada umumnya pemikir, perencana, pelaksana kurikulum terutama para guru tidak
mampu/tidak cukup mengerti bagaimana mempersiapkan dan mengajarkan materi
sains berbasis nilai moral agama yang dapat mengantarkan siswa memungkinkan
menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini
dikarenakan mereka juga tidak pernah mendapatkannya selama dipersekolahan. 4)
Sangat terbatasnya referensi, baik berupa buku maupun ahli yang dapat dijadikan
sebagai rujukam atau model dalam pembelajaran sains berbasis moral yang dapat
mengantarkan siswa menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa (Darmana, 2013)
Dalam kurikulum 2013 terdapat 4 kompetensi yang harus dicapai dalam
proses pembelajaran, salah satu diantaranya adalah Kompetensi Inti 1 yang
memuat tentang sikap spiritual. Pada kompetensi ini ditekankan supaya guru tidak
hanya fokus terhadap materi pelajaran saja namun guru diharapkan mampu
3
materi pelajaran yang telah diterima oleh siswa dapat diaplikasikan dalam
kehidupannya dengan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai
adalah dengan mengembangkan bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran,
salah satu contoh bahan ajar yaitu buku. Buku ajar kimia bermutu, inovatif dan
diintegrasikan dengan pendidikan karakter sangat diperlukan oleh siswa Sekolah
Menengah Atas karena berfungsi ganda sebagai media pembelajaran dan
sekaligus memperbaiki karakter baik siswa (Situmorang, 2013).
Buku yang digunakan siswa sekarang ini cenderung terfokus pada
penguasaan materi (kognitif) saja. Apabila bahan ajar yang digunakan oleh siswa
dikembangkan berbasis nilai spiritual maka siswa tidak hanya memperoleh
pengetahuan (kognitif) saja namun siswa akan memperoleh motivasi dan
merangsang siswa untuk lebih tertarik pada proses pembelajaran dimana bahan
ajar yang digunakan juga memberikan pengaruh positif terhadap psikologis siswa.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Simatupang (2013) yang menyatakan bahwa
pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual
diharapkan mampu menumbuhkan karakter yang baik terhadap siswa di dalam
materi ajar yang juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
meningkatkan karakter baik bagi bangsa sesuai budaya di Indonesia.
Kendala yang dihadapi adalah bagaimana menyusun rancangan bahan ajar
memuat nilai spiritual agar sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) dan dapat digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Kekeliruan dalam
memasukkan nilai-nilai ini dapat berakibat sebaliknya, bukannya kebaikan tetapi
keburukan yang dapat berupa pengkaburan konsep sains atau konsep agama itu
sendiri. Secara teoritis ada beberapa kaidah dalam memasukkan atau
mengintegrasikan nilai-nilai agama kepada materi sains, diantaranya “tidak memaksakan”, tidak perlu dicari-cari kaitannya kalau memang secara substansi tidak berhubungan. (Darmana, 2013).
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain,
Penelitian yang dilakukan oleh Darmana (2013) tentang pandangan siswa
4
memperoleh skor >20 dan 48% memperoleh skor >15 dan <20 dan sebanyak 79%
siswa memandang positif. Penelitian yang sama dilakukan oleh Sianturi (2015)
tentang pengembangan modul pembelajaran sistem koloid kelas XI SMA
terintegrasi niai-nilai spiritual diperoleh hasil skala penilaian nilai-nilai spiritual
pada modul yang dikembangkan sebesar 3,37 yang berarti bagus dan layak
digunakan. Selanjutnya penelitian yang sama juga dilakukan oleh Simare-mare
(2015) tentang pengembangan bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) diperoleh hasil pengembangan bahan ajar
berbasis nilai spiritual dengan nilai 3,50 yang artinya nilai-nilai spiritual yang
telah diinsertkan mendapat tanggapan yang positif.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Nilai-Nilai Spiritual Pada Materi Reaksi Redoks”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
terdapat beberapa masalah yang diidentifikasi dalam penelitian yaitu :
1. Kemampuan guru yang rendah dalam menyusun bahan ajar berbasis
nilai-nilai spiritual.
2. Terbatasnya referensi tentang penyusunan bahan ajar berbasis nilai-nilai
spiritual.
3. Guru cenderung mengajar terfokus pada pencapaian kognitif tapi kurang
dalam hal penekanan dari aspek spiritual.
4. Minimnya bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada
upaya mempersiapkan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual. Minimnya
bahan ajar kimia yang berbasis nilai moral merupakan masalah serius yang harus
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Apakah ada/tidak bentuk nilai-nilai spiritual dalam materi ajar pada buku
kimia kelas X SMA?
2. Bagaimana kelayakan rancangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual
pada materi reaksi redoks berdasarkan kriteria Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) dan berdasarkan kriteria Spiritual?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap rancangan bahan ajar kimia berbasis
nilai-nilai spiritual yang dikembangkan?
1.5. Tujuan Penelitan
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
Tujuan khusus: Untuk memperoleh bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual
pada materi reaksi redoks
Tujuan umum:
1. Mengetahui ada/tidaknya bentuk nilai-nilai spiritual dalam materi ajar pada
buku kimia kelas X SMA
2. Mengetahui bagaimana kelayakan rancangan bahan ajar kimia berbasis
nilai-nilai spiritual pada materi reaksi redoks berdasarkan kriteria Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) dan berdasarkan kriteria Spiritual
3. Mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap rancangan bahan ajar kimia
berbasis nilai-nilai spiritual yang dikembangkan
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dalam memilih bahan ajar pembelajaran maupun
metode pembelajaran yang paling tepat, agar proses belajar mengajar menjadi
6
2. Bagi Siswa
Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman serta
mengembangkan nilai spiritual.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat berlangsungnya penelitian,
dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMA.
4. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan wawancara dan pengetahuan serta sebagai pedoman yang
dapat diterapkan ketika menjadi tenaga pengajar.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Memberi informasi dalam penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran khususnya pembelajaran kimia.
1.7. Definisi Operasional
1. Rancangan bahan ajar berbasis spiritual adalah suatu rancangan bahan ajar
yang menanamkan nilai-nilai spiritual dan memiliki standar kelayakan
BSNP yang dapat digunakan oleh guru pada proses pembelajaran.
2. Tanggapan siswa adalah pendapat yang diberikan oleh siswa yang bersifat
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual pada
materi reaksi redoks kelas X SMA yang telah dikembangkan dapat diperoleh
kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan, sebagai berikut:
1. Analisis nilai-nilai spiritual pada buku teks kimia yang digunakan di sekolah
tidak ada/kurang dengan nilai rata-rata 1,125
2. Rancangan bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual yang dikembangkan telah
memenuhi standar kelayakan BSNP dan kriteria spiritual dimana nilai
rata-rata berdasarkan BSNP adalah 3,725 dan nilai rata-rata-rata-rata berdasarkan kriteria
spiritual adalah 3,375 yang berarti bahwa bahan ajar valid dan tidak perlu
revisi.
3. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual pada
materi reaksi redoks yang telah dikembangkan memperoleh nilai 3,68 yang
artinya bahan ajar mendapat respon yang positif dari siswa.
5.2 Saran
1. Bagi guru dan calon guru, perlu memeriksa apakah buku yang digunakan
sebagai media pembelajaran layak dan sesuai dengan tujuan kurikulum agar
standar kompetensi lulusan dan tujuan pembelajaran tercapai dengan
maksimal. Khususnya menanamkan nilai-nilai spiritual dalam diri siswa
sesuai dengan tujuan kurikulum 2013.Bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai
spiritual perlu direkomendasikan untuk digunakan dalam proses belajar
mengajar agar dapat meningkatkan nilai spiritual dalam diri siswa sehingga
siswa semakin mensyukuri dan mengagungkan kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan rancangan bahan
ajar berbasis nilai-nilai spiritual agar lebih banyak mengidentifikasi buku
40
bahasan lainnya serta menginsertkan nilai-nilai spiritual yang sesuai dengan
41
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, (2011), Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.
Budiningsih, (2004), Pembelajaran Moral, PT RINEKA CIPTA, Jakarta.
Darmana, (2013), Pandangan Siswa Terhadap Internalisasi Nilai Tauhid Melalui Materi Termokimia, Makalah pada SEMIRATA MIPA UNILA, Lampung.
Degeng, (1998), Pengaruh Penstrukturan Isi Teks Ajar dan Strategi Belajar Terhadap Perolehan Belajar Mengingat Fakta dan Memahami Konsep, Forum Penelitian Pendidikan, Vol 6, Edisi 1, 74-91.
Hamdani, (2013), Srategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung
Harianto, G.P, (2013), Studi Etika Pendidikan tentang Proses Belajar-Mengajar yang Mengubah Karakter dan Kurikulum 2013, Jurnal Teologi Stulos Vol 12 No 1, 39-64
Harjanto, (2011), Perecanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Joni, (1984), Pengembangan Paket Belajar, depdikbud P2LPTK, Jakarta.
Majid, (2008), Perencanaan Pembelajaran mengembangkan Standar Kompetensi Guru, PT remaja Rosdakarya, Bandung.
Muchtaridi & Sandri Justiana, (2009), Kimia 1, Penerbit Yudhistira, Jakarta
Prayitno,dkk, (2010), Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa, Pascasarjana UNIMED, Medan.
Safaria, (2007), Spiritual Intelligence, Graha Ilmu, Yogyakarta
Sianturi, (2015), Pengembangan Modul Pengajaran Sistem Koloid Kelas XI SMA Terintegrasi Nilai-Nilai Spiritual, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan
Simare-mare, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp), Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
42
Sitorus, M., Sudrajat, A., Lestari, M., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif melalui Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Reaksi Redoks dan Elektrokimia, Pascasarjana UNIMED, Medan.
Situmorang, Manihar, (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, Jurnal Pendidikan Kimia 1(1), 1-9
Sudarmo, Unggul, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta, PhiBeta.
Sutardjo, Adisusilo, (2012), Pembelajaran Nilai Karakter, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
Syaodih, Nana, (2009), Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja rosdakarya, Bandung.
ii
RIWAYAT HIDUP
Sri Juliana Manihuruk dilahirkan di Onanraja tanggal 09 Juli 1994. Ayah
bernama A Manihuruk dan Ibu E boru Lingga, dan merupakan anak ketiga dari
empat bersaudara. Pendidikan dimulai tahun 2000 masuk SD Negeri 173316
Paranginan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 1 Paranginan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Paranginan dan lulus pada tahun
2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Kimia kelas reguler, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan. Selama kuliah, penulis aktif di IKBKK (Ikatan