• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LAJU REAKSI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LAJU REAKSI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Putri Liani Pasaribu NIM 4123131069

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LAJU REAKSI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA

MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

Putri Liani Pasaribu (NIM 4123131069)

ABSTRAK

Model pembelajaran yang diterapkan dan pengembangan bahan ajar ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar yang memenuhi kriteria BSNP, mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual terhadap hasil belajar, dan mengetahui pengaruh hasil belajar terhadap KKM (Ketuntasan Kriteria Minimal). Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 18 Medan. Populasi yakni seluruh siswa kelas XI IPA yang terdiri dari 4 (empat) kelas. Sampel ditetapkan dengan random sampling yakni mengambil 1 kelas yang dijadikan kelas eksperimen. Pengambilan data untuk hasil belajar siswa diperoleh instrumen yang valid sebanyak 20 soal dan reliabel (0,8098). Hasil penelitian menunjukkan bahan ajar memenuhi kriteria BSNP, data yang diperoleh : Kelayakan Isi = 3,78; Kelayakan Bahasa = 3,79; Kelayakan Penyajian = 3,79; Kelayakan Kegrafikan = 3,85; serta Pengintegrasian Kontekstual = 3,92 dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi. Implementasi pembelajaran berbasis kontekstual yang didukung bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar dalam materi laju reaksi. Kesimpulan dari penelitian : hasil belajar kimia menggunakan CTL terintegrasi bahan ajar lebih besar dari harga KKM, pada tingkat kepercayaan 95 % dan diperoleh persen peningkatan hasil belajar siswa sebesar 82%.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Laju Reaksi Berbasis Kontekstual pada Mata Pelajaran Kimia di SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Drs. Marudut Sinaga, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penentuan judul sampai dengan selesainya skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak

Dr. Zainuddin Muhtar, M.Si, Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, dan Ibu Dr. Ir.

Nurfajriani, M.Si, sebagai dosen-dosen penguji saya yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan

skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si,

selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) dan kepada seluruh Bapak dan Ibu

Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu

penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Arsad

Sembiring, M.Ed selaku Kepala SMA Negeri 18 Medan atas izin penelitian yang

diberikan kepada penulis dan kepada Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha,

Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI IPA SMA Negeri 18 Medan yang telah

membantu selama penelitian ini.

Teristimewa ucapan terima kasih kepada Ayahanda tercinta Salim

Parlindungan Pasaribu & Saralen Saragih, dan Ibunda tercinta Mariani Lubis &

Supiani Lubis, yang berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta

selalu memberikan semangat, motivasi, cinta, kasih sayang dan selalu mendoakan

(6)

v

kepada adik-adik saya (Deby, Alfahri, dan Arya) yang selalu memberikan

semangat kepada saya.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada sahabat-sahabat tercinta (Devi

Ratna Sari, Febiana Wulandari, Mariana Magdalena Harianja, Marliana Fitri, Mei

Silitonga) dan seluruh mahasiswa Kimia Reguler C 2012 yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Teristimewa kepada

abangda terkasih Faisal Abdillah yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang,

dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Juni 2016

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

2.1.4. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar 8

2.1.5. Alur Penyusunan Bahan Ajar 10

2.1.6. Format Bahan Ajar 11

2.2. Standar Pengembangan Buku Teks Pembelajaran 12

2.3. Pembelajaran Kimia Inovatif 14

2.4. Pembelajaran Kontekstual 15

2.4.1. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual 19

2.4.2. Skenario Pembelajaran Kontekstual 20

2.4.3. Langkah-langkah Pembelajaran CTL 23

2.4.4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kontekstual 24

2.5. Kerangka Konseptual 24

2.6. Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.2.1. Populasi 27

3.2.2. Sampel 27

(8)

vii

3.4.4. Tingkat Kesukaran Soal 30

3.4.5. Daya Pembeda Soal 30

3.4.6. Distruktor (Pengecoh) 31

3.5. Rancangan Penelitian 32

3.6. Prosedur Kegiatan Penelitian 33

3.7. Teknik Analisis Data 34

3.7.1. Uji Normalitas 35

3.7.2. Uji Homogenitas 35

3.7.3. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 35

3.7.4. Analisis Angket BSNP Standarisasi Bahan Ajar 36

3.8. Uji Hipotesis 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38

4.1. Hasil Penelitian 38

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 38

4.1.2. Validitas Isi Instrumen Tes 38

4.1.3. Validitas test 38

4.1.4. Reliabilitas Instrumen Tes 39

4.1.5. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 39

4.1.6. Daya Pembeda Instrumen Tes 39

4.1.7. Distruktor (Pengecoh) 39

4.2. Pengembangan Bahan Ajar 40

4.3. Standarisasi Bahan Ajar 40

4.4. Deskripsi Data Penelitian 41

4.5. Uji Persyaratan Analisa Data 42

4.5.1. Uji Normalitas Data 42

4.5.2. Uji Homogenitas Data 42

4.6. Uji Hipotesis 43

4.7. Peningkatan Hasil Belajar 43

4.8. Pembahasan Hasil Penelitian 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46

5.1. Kesimpulan 46

5.2. Saran 46

DAFTAR PUSTAKA 47

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-langkah Bahan Ajar 34

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas Isi 29

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian Tabel 32

Tabel 3.3. Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi 36

Tabel 3.4. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Bahan Ajar 36

Pembelajaran

Tabel 4.1. Hasil Standarisasi Bahan Ajar 41

Tabel 4.2. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pretest, 42

Postest, dan Gain

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia 49

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 54

Lampiran 3 Instrumen Tes (Sebelum divalidasi) 76

Lampiran 4 Instrumen Tes (Setelah divalidasi) 82

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sebelum validasi) 86

Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Tes (Setelah validasi) 87

Lampiran 7 Lembar Validasi Isi Instrumen Tes 88

Lampiran 8 Penilaian Kisi-Kisi Instrumen Tes (Validator 1) 105

Lampiran 9 Penilaian Kisi-Kisi Instrumen Tes (Validator 2) 122

Lampiran 10 Lembar Jawaban 139

Lampiran 11 Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 140

Lampiran 12 Penilaian Buku Teks Pelajaran (5 Responden) 154

Lampiran 13 Penilaian Validasi Isi Instrumen Tes 166

Lampiran 14 Perhitungan Validitas Tes 167

Lampiran 15 Tabel Validitas Instrumen Tes 169

Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Tes 170

Lampiran 17 Tabel Reliabilitas Instrumen Penelitian 172

Lampiran 18 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 173

Lampiran 19 Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 175

Lampiran 20 Perhitungan Daya Beda Tes 176

Lampiran 21 Tabel Daya Beda Instrumen Penelitian 178

Lampiran 22 Tabel Distraktor Instrumen Penelitian 179

Lampiran 23 Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 182

Lampiran 24 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, 184

dan Varian Kelas Eksperimen

Lampiran 25 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 190

Lampiran 26 Uji Normalitas Data 192

(12)

xi

Lampiran 28 Perhitungan Uji Hipotesis 196

Lampiran 29 Jadwal Kegiatan Penelitian 198

Lampiran 30 Tabel Nilai r-Product Moment 200

Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Chi Kuadrat (X2) 201 Lampiran 32 Tabel Nilai Distribusi t 202

Lampiran 33 Hasil Analisis Buku 203

Lampiran 34 Bahan Ajar 213

Lampiran 35 Dokumentasi Penelitian 214

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Semakin meningkat kualitas suatu pendidikan,

maka kualitas sumber daya manusia juga akan semakin baik. Oleh karena itu,

perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya

terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti

perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai

antisipasi kepentingan masa depan. (Trianto, 2009)

Lee, dkk (2010) menyatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan

mutu pendidikan adalah melalui pengadaan materi pelajaran yang bermutu.

Pengadaan materi pelajaran bermutu dapat dilakukan melalui bahan ajar bermutu.

Situmorang (2013) menyatakan bahwa bahan ajar bermutu harus mampu

menyajikan materi ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum, mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan dapat menjembatani

pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan dapat tercapai. Di samping

itu bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik. Unik maksudnya bahan ajar hanya

digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam proses pembelajaran tertentu, dan

spesifik artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai

kompetensi tertentu dari sasaran tertentu. Buku-buku yang ada di universitas lebih

menekankan pada misi penyampaian pengetahuan atau fakta belaka. Inovasi dari

pengarang buku tersebut masih sangat kurang, sehingga pelajar sering merasa

bosan dalam membaca buku tersebut. Tidak tepat jika dalam proses kegiatan

belajar, materi yang diajarkan hanya bergantung kepada buku teks dan dianggap

sebagai satu-satunya sumber bahan ajar. Maka dari itu diperlukan bahan ajar

inovatif yang terintegrasi dengan media dan metode pembelajaran. Beberapa

media pendidikan yang sering dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya

media cetak, elektronik, model dan peta (Silitonga dan Situmorang, 2009).

Adapun metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pelajaran kimia yaitu

(14)

2

demikian, pembelajaran ilmu kimia tidak tepat hanya dilakukan dengan metode

ceramah saja, melainkan diperlukan metode lain yang dapat memberikan

kesempatan kepada pelajar untuk melakukan suatu proses kerja ilmiah.

Terdapat berbagai model yang telah dikembangkan untuk meningkatkan

kreatifitas siswa misalnya dengan pendektan pembelajaran Contextual Teaching

and Learning. Pendekatan kontekstual merupakan konsep yang membantu guru

mengaitkan materi yang diajarakan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna

bagi siswa. (Marlina,dkk. 2011).

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuasai

siswa jurusan IPA karena mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang

masuk dalam Ujian Nasional. Namun pada saat ini tingkat penguasaan materi

siswa terhadap pelajaran kimia masih sangat rendah. Rendahnya hasil belajar

siswa disebabkan adanya faktor yang mempengaruhi seorang siswa dapat

mencapai keberhasilan belajar kimia, antara lain faktor internal, faktor eksternal

dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal yakni keadaan atau kondisi jasmani

dan rohani siswa, faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disekitar siswa dan

faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa meliputi strategi dan

metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran

materi-materi pelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi pembelajaran kimia yang

menarik agar pembelajaran tidak monoton dan setiap siswa yang mempelajari

kimia tidak merasa bosan dan tertarik untuk mempelajarinya.

Materi kimia di dalam bahan ajar harus tuntas, sistematik, mudah

dimengerti, menarik, memotivasi belajar mandiri, dan memiliki materi tambahan

sebagai pengayaan sesuai dengan karakteristik pebelajar (Situmorang dan

Situmorang, 2013). Bahan ajar yang baik tentu saja harus mampu memotivasi

pebelajar untuk belajar (Simatupang, 2013). Inovasi yang dilakukan pada bahan

(15)

gambar, contoh soal dan pengembangannya yang memanfaatkan teknologi

komputer.

Dalam penelitian sebelumnya, penggunaan modul inovatif yang

merupakan salah satu jenis bahan ajar dalam pembelajaran, telah terbukti

memberikan hasil yang baik dalam meningkatkan prestasi pelajar. Hal ini dapat

dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2013) mengenai

Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan

Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,

menunjukkan bahwa buku ajar kimia hasil inovasi dapat menolong pelajar di

dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum.

Pelajar sangat tertarik menggunakan buku ajar hasil inovasi dalam pembelajaran,

sehingga dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar pelajar, yaitu kelompok

eksperimen memiliki hasil rata-rata 84,44±8,33, sedangkan kelompok kontrol

75,28±11,62), dan keduanya berbeda nyata (ttest 7,964 > ttabel 1,662). Penelitian

lain yang dilakukan oleh Kristiyani (2009) yang berjudul Penerapan Pendekatan

Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Laporan Siswa Kelas

VIII SMP menunjukkan bahwa pada siklus I, nilai yang diperoleh siswa

menunjukkan suatu peningkatan yang bertahap. Nilai pretest sebesar 56,12, dan

nilai rata-rata posttest sebesar 65,50, dengan presentase kenaikan sebesar 7,71%.

Sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata posttest sebesar 78,50 dengan presentase

kenaikan sebesar 9,03%.

Penelitian yang terkait dengan pengembangan bahan ajar yang dilakukan

oleh Suharyadi, dkk (2013) yang berjudul Pengembangan Buku Ajar Berbasis

Kontekstual Pada Pokok Bahasan Asam dan Basa, menyatakan bahwa guru

menilai buku ajar telah memenuhi aspek keterbacaan yang baik dengan persentase

rata-rata 80%. Sedangkan respon dari siswa, dengan menggunakan buku ajar yang

telah dibuat, 56% siswa dapat mengerjakan soal dengan baik. Demikian halnya

dengan hasil penelitian Cahyono (2014) yang berjudul Pengembangan Modul

Pembelajaran Inovatif Stoikiometri Sesuai Kurikulum 2013 Berbasis PBL,

penilaian modul diperoleh 3,35 dan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar

(16)

4

sedangkan kelompok kontrol 50,12%, dan keduanya berbeda nyata (thitung 8,23 >

ttabel 1,319).

Salah satu materi yang ada dalam pelajaran kimia adalah laju reaksi.

Banyak bahan ajar tentang laju reaksi pada siswa yang kurang mencakup pada

pokok bahasan yang seharusnya. Sulitnya materi yang akan dibahas dan

membutuhkan nalar yang tinggi membutuhkan metode yang digunakan berbasis

ke kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu materi ini akan lebih mudah dipahami

jika tersedia bahan ajar inovatif yang diintegrasikan dengan media dan metode

pembelajaran yang ada.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan suatu

penelitian dan mencoba mengembangkan bahan ajar inovatif dalam pengajaran

kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar kimia yang inovatif

dalam bentuk hardcopy untuk mendukung pencapaian kompetensi yang

diinginkan. Penelitian ini berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Laju Reaksi Berbasis Kontekstual pada Mata Pelajaran Kimia di SMA”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bahan ajar yang tersedia lebih bersifat informasi sehingga kurang

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Penyusunan materi dalam bahan ajar harus disampaikan sesuai dengan

karakteristik model pembelajaran.

3. Penyajian materi dalam bahan ajar yang kurang dimodifikasi, cenderung

monoton dan membosankan, sehingga konsep dasar kimia menjadi kurang

menarik dan semakin sulit dipahami siswa.

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pengembangan bahan ajar laju reaksi sudah sesuai dengan kriteria

(17)

2. Apakah implementasi pendekatan kontekstual yang didukung bahan ajar

yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

laju reaksi?

3. Apakah hasil belajar kimia menggunakan pendekatan kontekstual

terintegrasi bahan ajar lebih besar dari harga KKM?

1.4. Batasan Masalah

Dalam hal ini pembatasan masalah perlu dilakukan agar penelitian

dilakukan dengan baik dan terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan bahan ajar dikembangkan dari minimal 5 buku kimia yang

berkaitan dengan laju reaksi.

2. Bahan ajar yang digunakan adalah bahan ajar yang telah dikembangkan.

3. Bahan ajar yang telah disusun divalidasi oleh responden yang meliputi

dosen mata kuliah kimia umum I dan guru mata pelajaran kimia.

4. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 18 Medan.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pengembangan bahan ajar laju reaksi sudah

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

2. Untuk mengetahui apakah implementasi pendekatan kontekstual yang

didukung bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi laju reaksi.

3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia menggunakan pendekatan

(18)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti, bahan ajar yang dibuat dapat memberikan tambahan

wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat sumber

belajar serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

2. Bagi Guru, memberi informasi pada guru agar menyampaikan materi ajar

dengan bahan ajar yang sesuai untuk siswa dan menyampaikannya dengan

lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa.

3. Bagi Siswa, menambah wawasan dan pengetahuan baru, serta

memungkinkan siswa lebih mengerti belajar kimia sehingga semakin

memajukan pendidikan di Indonesia.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya, memberi informasi dalam penelitian selanjutnya

untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran khusunya proses

pembelajaran kimia.

1.7. Definisi Operasional

1. Pembelajaran kontekstual (CTL) merupakan konsep belajar yang dapat

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

2. Bahan ajar yang digunakan adalah bahan ajar yang dikembangkan yang

telah divalidasi oleh validator berdasarkan kriteria standar BSNP (Badan

Standar Nasional Pendidikan).

3. Hasil belajar adalah hasil kegiatan belajar siswa yang menggambarkan

penguasaan terhadap bahan ajar yang mencakup aspek kognitif yang

terdiri dari C1 (hafalan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), dan C4

(analisis) dan dinyatakan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh : Kelayakan Isi

= 3,78; Kelayakan Bahasa = 3,79; Kelayakan Penyajian = 3,79; Kelayakan

Kegrafikan = 3,85; serta Pengintegrasian Kontekstual ke dalam Bahan Ajar =

3,92 dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi.

2. Implemetasi model pembelajaran berbasis kontekstual yang didukung bahan

ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi

laju reaksi, dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar 82%.

3. Dari penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan pengolahan data yang

ada, maka didapat hasil belajar kimia menggunakan CTL terintegrasi bahan

ajar lebih besar dari harga KKM, pada tingkat kepercayaan 95 %.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran

berbasis kontekstual sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran kimia.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

disarankan lebih memperhatikan kelemahan dalam model pembelajaran ini,

dan dapat mengkolaborasikan dengan media yang sejalan dengan

perkembangan teknologi sehingga terjadi lompatan pemahaman dalam

belajar.

3. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat

melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan

(20)

47

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Cahyono, J, (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Stokiometri Sesuai Kurikulum 2013 Berbasis Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL), Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, CV Pustaka Setia, Bandung.

Kristiyani, Ary, (2009), Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Laporan Siswa Kelas VIII SMP, Jurnal Pendidikan

8(1):1-10.

Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D. dan Nyquist, J., (2010), how to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a Review of Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1):57-59

Marlina,dkk., (2011) Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Perkuliahan Dasar Rias (tata kecantikan wajah dan rambut) untuk Meningkatkan Kreatifitas Mahasiswa, Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1)

Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressinto, Banjarmasin.

Prastowo, A., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Jakarta, Kencana Pranamedia Group.

Rusman, (2010), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Bandung: Rajawali Pers

Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Shoimin, Aris, (2014), 68 Model Pembelajran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta

Silitonga, L.L., dan Situmorang, M., (2009), Evektivitas Media Audiovisual Terhadap peningkatan Prestasi belajar Siswa pada pengajaran Sistim Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia1(1): 1-9.

(21)

Simatupang, N., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk

SMA/MA Kelas X Semester II, Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan.

Situmorang, M.; Sinaga, M.; Tarigan, D.A. Sitorus, C.J, and Tobing, A.M.L., (2011), The Affectivity OF innovated Chemistry Learning Methods to

Increase Student’s Achievement in Teaching of Solubility and Solubility

Product, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan,17(1) : 29-37

Situmorang, M, Sinaga, M., dan Juniar, A., (2006), Efektifitas Inovasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kimia Analitik II, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 13(1): 1-13.

Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran

Kimia (Dengan Suplemen), Universitas Negeri Medan, Medan.

Situmorang, H., dan Situmorang, M., (2013), Efektifitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada Pengajaran Sistem Koloid, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan

19(1): 1-7.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Proseding Semirata, FMIPA, Universitas Lampung.

Sudrajat, A, (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung

Sugiyono, (2008), Statistik untuk Penelitian, Alfabeta,Bandung.

Suharyadi, dkk, (2013) Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual Pada Pokok Bahasan Asam dan Basa, Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia1(1): 60-68

Gambar

Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-langkah Bahan Ajar
Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas Isi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi contextual teaching and learning melalui riset mini dalam perkuliahan penelitian pengajaran

[r]

The objectives of this research were to study antibacterial activities of syzgium polyanta (“Salam†) and Pandanus amaryllifolius (“Pandanâ€Â

atau individu yang tidak datang pada kegiatan bersih lahan dan nugal pada tempat yang sudah. ditentukan agar segera meminta maaf dan membuat kesepakatan untuk terlibat

Mengingat kebutuhan yang sangat mendesak guna kepentingan Nasional khususnya provinsi Papua, terkait ketersediaan ternak Sapi Potong tahun 2017, menimbang dengan

Selain itu container utama juga memiliki dashboard pada layer (a) sehingga system kendali terdistribusi dapat melakukan kendali untuk relay pada container yang

Menurut Jusuf (2005: 34) dalam Accreditation of Teacher Education (NCAT), the Association of Educational Communication and Technology (AECT), the American Association of

Untuk mengilustrasikan masuknya sekutu baru dengan cara membeli bagian kepemilikan dari satu atau lebih anggota sekutu yang lama, diasumsikan bahwa suatu firma beranggotakan sekutu