Kode: Hewan yang paling diinginkan = anjing
Refleksi UAS Etika Dasar
Sebelum menjalani mata kuliah etika dasar psikologi, saya membayangkan dalam pembelajaran kali ini akan sangat berat dengan berbagai materi yang telah disampaikan. Saya berpikir bahwa mata kuliah ini akan terlihat sangat sulit dengan mempelajari etika dan
norma-norma yang ada di masyarakat. Pikiran saya membayangkan bahwa dalam mata kuliah ini, saya akan mempelajari budaya yang terjadi di suatu masyarakat sampai terbentuknya norma yang harus dipatuhi.
Selain itu, saya juga pernah melihat beberapa kali tentang etika yang ada di psikologi dengan memakai buku Kode Etik Himpsi. Hal tersebut membuat saya takut dan khawatir akan mata kuliah ini karena terlihat sangat susah untuk dipelajari dalam mata kuliah ini karena banyaknya pasal yang ada dalam buku Kode Etik Himpsi. Ketika membaca sekilas terkait isi dari buku Kode Etik Himpsi, saya sempat ragu dan bingung karena sebelumnya hanya dijelaskan sedikit pada beberapa mata kuliah sebelumnya.
Pada awal pembelajaran mata kuliah etika dasar, saya belajar tentang perbedaan antara etika dan etiket yang ada di dalam masyarakat. Saya mengerti bahwa etika yang ada di masyarakat itu terdapat pada norma-norma yang muncul sehingga harus ditaati oleh semua orang. Saya juga mengerti bahwa dalam melakukan tindakan harus dipikirkan juga
konsekuensi dan dampak yang didapatkan ketika melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, Etika harus ditaati oleh semua orang untuk menciptakan kesejahteraan berbagai pihak.
Sebagai mahasiswa, saya juga belajar tentang plagiarisme yang terjadi di berbagai negara dengan berbagai alasan dan budayanya. Saya menjadi paham tentang bahaya untuk melakukan plagiarisme pada bidang ilmiah karena hal tersebut bisa melanggar hak cipta dan sudah tidak menghormati orang yang menulis. Dengan memberikan kutipan dan menulis nama orang yang membuatnya, kita menghargai karya tulis tersebut. Selain itu, plagiarisme juga sangat ditentang dalam bidang akademis karena mengambil karya orang lain tanpa izin.
Budaya yang terbentuk dari suatu masyarakat juga pasti mempengaruhi budaya menulis sehingga bisa berdampak pada plagiarisme yang terjadi. Budaya untuk mengajarkan plagiarisme dari kecil juga bisa mengurangi pelanggaran tersebut. Saya belajar bahwa plagiarisme sangat berdampak buruk dalam penulisan ilmiah karena telah melanggar hak cipta dan tidak menghargai karya orang lain yang menulisnya. Selain itu, konsekuensi yang ditimbulkan dari plagiarisme yang terjadi akan memiliki hukuman yang berat dalam bidang akademis.
Selama belajar dalam mata kuliah etika dasar psikologi, saya belajar tentang kode etik psikologi dengan berbagai pasal dan peraturan yang ada di dalamnya. Saya juga belajar bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang psikolog dengan berbagai peraturan dan kode etik yang harus dipatuhi. Saya juga belajar bahwa banyak kode etik yang harus dipahami oleh berbagai pekerjaan psikolog sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman pada penggunanya. Selain itu, kode etik juga mengatur psikolog agar berperilaku sesuai standar yang dibutuhkan dalam pekerjaannya.
Saya juga belajar bahwa masih banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang terjadi karena tidak mematuhi standar kode etik yang berlaku sehingga bisa memberikan sanksi yang berat bagi psikolog. Kode etik juga menjelaskan kepada saya bahwa ada beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang untuk melanggar beberapa hal selama sesuai dengan standar
yang sudah ditentukan. Selain itu, psikolog juga harus menghormati semua profesi lainnya dengan melakukan kerja sama jika hal tersebut dibutuhkan bagi pengguna layanan psikologi.
Saya juga memiliki beberapa pengetahuan yang mendalam selama menjalani mata kuliah etika dasar psikologi. Dalam pembelajaran, saya belajar bahwa banyak kasus yang bisa terkait dalam beberapa pasal pada buku Kode Etik Himpsi. Selain itu, saya juga dapat
mengerti lebih dalam lagi beberapa pasal yang memiliki kondisi berbeda dalam melakukan sebuah layanan psikologi, seperti konseling dan penelitian.
Dalam melakukan layanan psikologi, saya menjadi lebih mengerti tentang tata cara dan etika yang baik ketika memilih subjek. Seorang psikolog harus meminta ijin orang yang akan menjadi pengguna layanan psikologi dan memberikan semua informasi yang diperlukan kepada dia. Hal tersebut merupakan standar etika yang diperlukan untuk menghormati harkat martabat manusia sehingga bisa menjalankan layanan psikologi. Selain itu, tata cara dan etika yang sudah diatur dalam buku Kode Etik Himpsi juga mendukung psikolog menjalankan layanan psikologi dengan lancar.
Seorang psikolog juga tidak boleh memaksakan orang yang ingin mengikuti layanan psikologi. Hal tersebut merupakan standar etika sebagai psikolog untuk membuat rasa nyaman kepada pengguna dan menghormati orang lain. Selain itu, terdapat beberapa prinsip dasar yang mengharuskan seorang psikolog memiliki kemampuan tersebut untuk mendukung kelancaran dalam melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, seorang psikolog harus
memahami dengan benar kode etik yang menjadi profesinya sehingga menghindari dampak buruk dan konsekuensi di kemudian hari.