• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekayasa Ide KELOMPOK 2 - TEORI KOMUNIKASI

N/A
N/A
aghna

Academic year: 2024

Membagikan "Rekayasa Ide KELOMPOK 2 - TEORI KOMUNIKASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA IDE

“Mengatasi Tantangan Komunikasi antara Guru dan Siswa melalui Solusi Inovatif dalam Menanggapi Masalah Keterbukaan Guru dalam Pengajaran”

Tugas Mata Kuliah :

Teori Komunikasi dan Pengolahan Informasi Dalam Pendidikan Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Dina Ampera, M.Pd.

Prof. Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd.

OLEH : KELOMPOK 2

ADE SUCI CHAIRANY SIRAIT (NIM. 8236122003) AGHNA ELFIANA DALIMUNTHE (NIM. 8236122008) RUKIA KUMALA SARI SIREGAR (NIM. 8236121011) VIVI SEBASTIANI PANDIANGAN (NIM. 8236122009)

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas REKAYASA IDE ini dengan sebaik-baiknya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Teori Komunikasi dan Pengolahan Infomasi dalam Pendidikan, yaitu Prof. Dr.

Dina Ampera, M.Pd. dan Prof. Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd. yang telah mengarahkan dan membimbing mata kuliah ini.

Tugas REKAYASA IDE ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas untuk menyajikan berbagai referensi terkait materi-materi pada mata kuliah Teori Komunikasi dan Pengolahan Infomasi dalam Pendidikan. REKAYASA IDE ini mengangkat tema Mengatasi Tantangan Komunikasi antara Guru dan Siswa melalui Solusi Inovatif dalam Menanggapi Masalah Keterbukaan Guru dalam Pengajaran ”.

Meski tugas ini disusun dengan semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa tugas ini belum sempurna dan masih ada kekurangan/kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan tugas ataupun laporan tugas yang akan dikerjakan selanjutnya.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas REKAYASA IDE Teori Komunikasi dan Pengolahan Infomasi dalam Pendidikan ini. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pembaca ataupun penulis sendiri.

Medan, November 2023

Kelompok 2

(3)
(4)

I. Pendahuluan

Proses komunikasi antara guru dan siswa memegang peranan utama dalam pembentukan lingkungan belajar yang efektif dan inklusif di sekolah. Keterbukaan dalam komunikasi tidak hanya menciptakan keberlanjutan arus informasi, tetapi juga memberikan ruang bagi pemahaman yang lebih baik dan interaksi yang lebih positif di kelas. Dalam beberapa kasus, terdapat kendala-kendala dalam komunikasi massa di lingkungan sekolah, khususnya terkait dengan tingkat keterbukaan guru saat mengajar. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya inovasi dalam strategi komunikasi yang dapat merangsang keterlibatan aktif dan memperkuat hubungan antara guru dan siswa.

Guru seringkali dihadapkan pada tantangan dalam memastikan bahwa setiap siswa merasa nyaman untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya di kelas. Hal ini dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan mengurangi tingkat partisipasi. Dalam mengatasi hal ini, penggunaan platform digital yang memungkinkan pertukaran gagasan secara dua arah dapat menjadi solusi yang efektif. Sebagai contoh, aplikasi khusus yang memfasilitasi tanya jawab langsung antara guru dan siswa dapat menciptakan ruang dialog yang terbuka, di mana setiap siswa merasa dihargai dan didengar.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat membuka peluang baru dalam menciptakan solusi inovatif untuk masalah komunikasi di sekolah. Dengan memanfaatkan fitur-fitur seperti obrolan langsung, pengaturan pertanyaan, dan notifikasi real-time, inovasi ini dapat memberikan kemudahan bagi guru dan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, penggunaan platform edukasi online seperti Google Classroom atau Microsoft Teams dapat memberikan ruang bagi guru dan siswa untuk berkomunikasi secara efektif di luar waktu pelajaran, memfasilitasi diskusi kelompok, dan menggali pemahaman lebih mendalam terhadap materi pelajaran.

Dalam menghadapi era pendidikan yang terus berkembang, penting bagi lembaga pendidikan untuk tetap beradaptasi dengan perkembangan zaman. Inovasi dalam komunikasi massa di sekolah bukan hanya merupakan respons terhadap tantangan saat ini, tetapi juga merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masa depan. Dengan demikian, pendekatan inovatif terhadap komunikasi antara guru dan siswa diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, kreatif, dan inklusif di sekolah.

(5)

II. Originalitas Ide dan Konteks Sosialnya

Inovasi penggunaan platform digital untuk memperkuat komunikasi antara guru dan siswa menciptakan fondasi yang unik dalam dunia pendidikan. Dalam konteks ini, ide ini bertujuan untuk menyediakan ruang yang lebih terbuka bagi pertukaran gagasan, pertanyaan, dan tanggapan langsung antara guru dan siswa. Dengan mengisi kesenjangan dalam keterbukaan komunikasi di lingkungan sekolah, inovasi ini menjadi respons terhadap tuntutan kontekstual sosial yang berkaitan dengan adaptasi terhadap cara baru berinteraksi dan belajar.

Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, inovasi ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya menyelaraskan metode pembelajaran dengan lingkungan digital yang sudah akrab bagi para siswa.

Aplikasi komunikasi guru-siswa yang diusulkan menjadi elemen sentral dalam implementasi ide inovatif ini. Dengan fokus pada pengembangan aplikasi yang secara khusus dirancang untuk memfasilitasi dialog dua arah antara guru dan siswa, teknologi ini menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih terbuka dan dinamis. Fitur pertanyaan dan jawaban secara real-time menjadi landasan utama dalam memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif, baik dengan mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan langsung selama proses pembelajaran. Aplikasi ini bukan hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi medium yang mendorong partisipasi aktif siswa, merangsang proses belajar menjadi lebih interaktif dan responsif.

Selain itu, penggunaan teknologi ini dapat mengubah dinamika di dalam kelas dengan menciptakan ruang bagi siswa untuk menyuarakan pemikiran mereka dengan lebih leluasa.

Penghilangan hambatan dalam berkomunikasi dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif berpartisipasi, menginspirasi pertukaran ide yang lebih luas dan mendalam di antara anggota kelompok. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya berfokus pada interaksi antara guru dan siswa, tetapi juga pada pembentukan komunitas belajar yang lebih aktif dan terlibat.

Kelebihan utama dari aplikasi ini adalah potensinya untuk merangsang keterlibatan siswa secara lebih intens dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.

Melalui dialog dua arah yang diperkuat, guru dapat lebih responsif terhadap kebutuhan individual siswa, menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih adaptif dan personal. Hal ini dapat menciptakan hubungan yang lebih erat antara guru dan siswa, merangsang keterlibatan siswa secara lebih intens, dan pada akhirnya, meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.

(6)

Untuk mengoptimalkan dampak positif dari inovasi ini, diperlukan langkah-langkah konkret. Pertama, lembaga pendidikan harus memberikan pelatihan yang komprehensif kepada guru untuk memastikan pemahaman mendalam tentang penggunaan aplikasi ini dan strategi efektif dalam mengelola interaksi di dalamnya. Selain itu, penting untuk menjamin akses internet yang memadai di seluruh lingkungan sekolah, sehingga partisipasi semua pihak dapat dijamin tanpa hambatan. Pihak sekolah juga perlu secara aktif mempromosikan penggunaan aplikasi ini, memberikan dukungan dan insentif kepada guru dan siswa untuk aktif terlibat. Dengan demikian, melalui implementasi yang teliti dan dukungan berkelanjutan, inovasi ini memiliki potensi untuk menjadi landasan yang kokoh dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, inklusif, dan berdaya saing di masa depan.

Contohnya, aplikasi "EduConnect" bukan hanya menawarkan fitur pertanyaan dan jawaban secara real-time, tetapi juga menyajikan antarmuka yang ramah pengguna. Dengan antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan, aplikasi ini dapat memberikan pengalaman interaktif yang memudahkan siswa dan guru untuk terlibat dalam proses belajar-mengajar.

Selain itu, "EduConnect" dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti arsip pertanyaan, memungkinkan guru untuk merancang respons yang lebih terencana atau merujuk kembali pada pertanyaan sebelumnya. Dengan demikian, aplikasi ini tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi wadah untuk pertukaran informasi yang berkelanjutan, mendukung keterbukaan dan keterlibatan yang berlangsung di luar batas waktu kelas.

Sistem notifikasi yang terintegrasi dalam aplikasi menjadi aspek krusial untuk memastikan respon cepat dari pihak guru. Dengan notifikasi yang langsung memberitahukan guru tentang pertanyaan atau tanggapan siswa, maka interaksi dapat dipertahankan dalam waktu nyata. Contohnya, fitur notifikasi "push" pada aplikasi dapat memberi sinyal segera kepada guru setiap kali ada interaksi baru, memungkinkan mereka untuk merespons dengan cepat dan efisien.

Dalam mendukung penggunaan aplikasi ini, pelatihan guru menjadi langkah penting.

Pelatihan ini mencakup pemahaman tentang fungsionalitas aplikasi, manajemen interaksi di dalamnya, dan strategi untuk memaksimalkan potensi komunikasi dua arah. Dengan cara ini, guru dapat merasa lebih percaya diri dalam menggunakan teknologi ini sebagai sarana untuk membangun komunikasi yang efektif dan keterbukaan dalam proses pembelajaran.

(7)

Akses internet yang memadai menjadi fondasi dari inovasi ini, memastikan bahwa seluruh komunitas sekolah dapat mengakses platform dengan lancar. Hal ini melibatkan upaya untuk memastikan bahwa infrastruktur teknologi di sekolah memadai dan bahwa semua pihak, baik guru maupun siswa, memiliki koneksi internet yang stabil. Dengan demikian, penggunaan aplikasi komunikasi dapat berlangsung tanpa hambatan, mendukung terwujudnya lingkungan belajar yang lebih interaktif dan inklusif.

(8)

IV. Ide Turunan dan Konteks Sosialnya A. Peluang Keterwujudan

Pertama, melalui penggunaan aplikasi komunikasi dua arah, terdapat peluang signifikan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas. Dengan adanya fitur pertanyaan dan jawaban secara real-time, siswa dapat dengan mudah menyuarakan pemikiran dan pertanyaan mereka langsung kepada guru, menciptakan atmosfer pembelajaran yang lebih terbuka. Sebagai contoh, siswa yang mungkin merasa enggan untuk berbicara di depan kelas dapat dengan nyaman berkontribusi melalui platform ini, merangsang interaksi lebih aktif dalam proses belajar.

Selanjutnya, aplikasi ini memberikan peluang bagi siswa yang lebih pemalu atau kurang percaya diri untuk mengajukan pertanyaan. Dengan tersedianya saluran komunikasi yang lebih santai dan terpisah dari kehadiran fisik di kelas, siswa memiliki ruang yang lebih aman untuk menyampaikan pertanyaan atau kebingungan mereka. Dengan demikian, aplikasi tidak hanya meningkatkan partisipasi secara umum, tetapi juga merangsang keterlibatan siswa yang mungkin merasa canggung dalam mengungkapkan diri di depan kelompok.

B. Nilai-nilai Inovasi

Mengenai nilai-nilai inovasi, penggunaan aplikasi ini mendorong keterlibatan aktif dan pemahaman yang lebih baik dalam proses belajar. Siswa tidak hanya menjadi penerima pasif informasi, tetapi juga aktor yang berkontribusi dalam membangun pemahaman kolektif.

Sebagai hasilnya, inovasi ini tidak hanya menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis, tetapi juga merangsang proses kognitif siswa, memperkuat pemahaman dan penerapan materi pelajaran.

Selain itu, aplikasi ini membantu membangun lingkungan belajar yang inklusif dengan mendukung berbagai gaya belajar. Dengan memberikan opsi untuk berpartisipasi melalui penulisan, pertanyaan lisan, atau bahkan penggunaan multimedia, siswa memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri sesuai dengan preferensi belajar mereka. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mereka, tetapi juga menciptakan ruang untuk

(9)

merayakan keunikan setiap siswa, menciptakan lingkungan inklusif yang memperkaya keberagaman dalam kelompok belajar.

C. Perkiraan Dampak

Dampak positif dari implementasi aplikasi ini tampaknya akan termanifestasi dalam berbagai aspek pembelajaran di kelas. Pertama, terdapat harapan bahwa penggunaan aplikasi akan mengakibatkan peningkatan interaksi langsung antara guru dan siswa. Dengan adanya fitur pertanyaan dan jawaban secara real-time, guru dapat memberikan tanggapan yang lebih langsung terhadap pertanyaan dan kebutuhan individu siswa. Hal ini diharapkan akan menciptakan ikatan yang lebih erat antara guru dan siswa, merangsang keterlibatan siswa secara lebih intens, dan pada akhirnya, meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.

Selain itu, aplikasi ini menjanjikan potensi untuk memperluas keterbukaan dalam komunikasi di kelas. Dengan memberikan siswa saluran untuk menyuarakan pemikiran mereka dengan lebih leluasa, aplikasi ini menciptakan lingkungan kelas yang lebih dinamis dan interaktif. Pemecahan hambatan dalam berkomunikasi akan mendorong siswa untuk lebih aktif berpartisipasi, menghasilkan pertukaran ide yang lebih luas dan mendalam di antara anggota kelompok. Dengan begitu, inovasi ini bukan hanya berfokus pada interaksi antara guru dan siswa, tetapi juga mengarah pada terbentuknya komunitas belajar yang lebih aktif dan terlibat secara kolektif.

Secara keseluruhan, harapan terbesar adalah bahwa inovasi ini akan membentuk fondasi yang kuat untuk pembelajaran kolaboratif dan inklusif di sekolah. Dengan guru yang lebih responsif terhadap kebutuhan individual siswa dan siswa yang lebih aktif terlibat dalam proses belajar, aplikasi ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perbaikan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Tetapi, untuk mencapai potensi penuh dari inovasi ini, penting untuk melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam penerapannya dan memberikan dukungan yang berkelanjutan.

V. Simpulan dan saran Simpulan

Secara keseluruhan, inovasi dalam komunikasi massa di sekolah melalui penggunaan aplikasi komunikasi guru-siswa berbasis teknologi memberikan potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan membuka peluang bagi partisipasi siswa secara

(10)

aktif dan menciptakan saluran komunikasi yang lebih terbuka, aplikasi ini dapat merangsang keterlibatan yang lebih intens dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran. Selain itu, nilai-nilai inovasi seperti pendorong keterlibatan aktif dan dukungan terhadap berbagai gaya belajar memberikan dimensi yang lebih luas pada lingkungan belajar.

Dengan memperkuat interaksi langsung antara guru dan siswa, aplikasi ini tidak hanya menciptakan hubungan yang lebih erat di kelas, tetapi juga membantu membangun landasan untuk pembelajaran yang inklusif dan adaptif.

Saran

Untuk memaksimalkan dampak positif inovasi ini, diperlukan langkah-langkah konkret. Pertama, lembaga pendidikan harus memberikan pelatihan yang komprehensif kepada guru untuk memastikan pemahaman mendalam tentang penggunaan aplikasi ini dan strategi efektif dalam mengelola interaksi di dalamnya. Selain itu, penting untuk menjamin akses internet yang memadai di seluruh lingkungan sekolah, sehingga partisipasi semua pihak dapat dijamin tanpa hambatan. Pihak sekolah juga perlu secara aktif mempromosikan penggunaan aplikasi ini, memberikan dukungan dan insentif kepada guru dan siswa untuk aktif terlibat. Dengan demikian, melalui implementasi yang teliti dan dukungan berkelanjutan, inovasi ini memiliki potensi untuk menjadi landasan yang kokoh dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, inklusif, dan berdaya saing di masa depan.

(11)

Daftar Pustaka

[1] Johnson, M. (2018). Enhancing Classroom Communication: The Role of Technology in Education. Journal of Educational Technology, 42(3), 156-169.

[2] Smith, A. (2020). The Impact of Digital Communication on Student Engagement.

International Journal of Educational Technology, 46(2), 78-91.

[3] UNESCO. (2019). Education for Sustainable Development Goals: Learning Objectives.

Retrieved from https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000261495

Referensi

Dokumen terkait

Elemen terakhir dari bauran promosi yaitu penjualan langsung, adalah sebuah bentuk komunikasi antar pribadi dimana penjual bertujuan untuk membantu atau mempengaruhi calon

Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa definisi public relations adalah sebuah fungsi pada manajemen perusahaan yang membangun hubungan

Layanan bimbingan karier dalam bimbingan dan konseling (BK) merupakan layanan yang dapat membantu siswa dalam rangka merencanakan karier serta mengambil keputusan sesuai diri sendiri. Perencanaan karier siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berfungsi untuk pepetaan siswa ke dalam sekolah yang terkait dengan peluang masa depan individu. Penelitian ini menggunakan metode kausal komparatif,. Pengumpulan data menggunakan angket, digunakan dengan beberapa indikator yang berhubungan langsung dengan variable layanan bimbingan karier menggunakan angket dari Tohirin (2013)) dan variable perencanaan karier menggunakan teori dari Winkel dan Sri Hastuti (2005). Hasil menunjukkan adanya pengaruh dari layanan bimbingan karier terhadap perencanaan karier siswa kelas VIII SMP N 8 Sungai Lilin dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,496. Nilai ini berarti memiliki hubungan yang tinggi. Selanjutnya dilakukan analisis regresi untuk melihat pengaruh antara layanan bimbingan karier dengan perencanaan karier siswa dan di dapatkan koefisien regresi (x) sebesar 0,414. Nilai ini berarti bahwa setiap penambahan 1% nilai kemampuan menggunakan F-learn maka nilai motivasi belajar mahasiswa bertambah 0,414. Kemudian diperoleh nilai Sig. 0,006, karena sig. 0,006 < 0.050, maka variabel layanan bimbingan karier berpengaruh secara signifikan terhadao variabel perencanaan karier siswa. Nilai RSquare sebesar 0,587 yang artinya besaran sumbangan variabel Layanan BK terhadap variabel Perencanaan Karir Siswa sebesar 58,7%, sisanya (41,3%) berasal dari variabel lain.