zSatuan Pendidikan : SMK N 1 KINALI Program Keahlian : Semua Program Keahlian Mata Pelajaran : Informatika
Modul : Jaringan Komputer dan Internet (JKI) Kelas/Semester/Fase : X/1/E
Durasi : 108 JP ( 1 Kali pertemuan 45 menit) ELEMEN
Jaringan Komputer dan Internet (JKI)
PROFIL PEMBELAJARAN PANCASILA
Peserta didik diharapkan dapat menjadi warga digital (digital citizen) yang beretika dan mandiri dalam berteknologi informassi, sekaligus menjadi warga dunia (global citizen) yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
SARANA DAN PRASARANA 1. Komputer/laptop
2. Buku Paket 3. Modul Ajar 4. ATK
TARGET PESERTA DIDIK Semua kelas X untuk Semua Program Keahlian
MODEL,METODE,DAN MODA PEMBELAJARAN Model pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, Presentasi dan Moda pembelajaran : Luring
TUJUAN PEMBELAJARAN DAN INDIKATOR PENCAPAIANNYA
Tujuan Pembelajaran KKTP
Pada akhir pembelajaran, peserta didik menunjukkan kemampuan :
4,2 Menjelaskan cara kerja internet dan jaringan lokal komputer dan internet
Pertemuan-1 :
4,2,1 Menjelaskan Topologi Jaringan Lokal 4,2,2 Menjelaskan Cara Kerja Jaringan Lokal 4,2,3 Membuat Jaringan Lokal dengan aplikasi 4,2,4 Mengamankan Jringan Lokal
4,2,5 Keuntungan Menggunakan Jaringan
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan :
1. Peserta didik secara psikis dan fisik untuk memulai pembelajaran
2. Guru menanyakan kabar peserta didik serta mengecek kehadiran dengan menanyakan siapa yang tidak
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.”Apa itu jaringan lokal dan apa saja jaringan lokal tersebut yang peserta didik ketahui?
4. Guru memberikan motivasi kepada peseta didik dengan memberikan pertanyaan.” Apa saja kira-kira alat untuk membuat jaringan lokal?
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
6. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan Problem Besed Learning
Inti :
Pertemuan-1: (KKTP 4,1,1 S.d 4,2,5)
1. Guru menampilkan video/gambar tentang tentang jaringan lokal Pembuatan jaringan Local dan keamanannya
2. Peserta didik memperhatikan video/gambar yang ditampilkan guru 3. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
4. Guru dan peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan dan mengidentifikasi video/gambar yang telah ditampilkan
5. Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan melakukan percobaan sederhana untuk membuktikan pemecahan masalah dari masalah 6. Peserta didik membuat laporan mengenai pemecahan masalah tersebut serta
dengan pengujian jaringan local yang telah dibuat
7. Peserta mempersentasikan laporan dari pemecahan masalah serta menguji project
8. Peserta mempersentasikan kelompok lainnya untuk menaggapi dan menyanggah hasil presentasi dari kelompok sebelumnya
9. Guru memberikan refleksi tentang hal-hal yang belum diketahui dan memberikan penegasan ulang dari materi yang dibahas
Penutup :
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaranyang telah dilakukan untuk mengecek pemahaman peserta didik (asesmen akhir), guru menyediakan lembaran ceklis sebagai pencatatan pada asesmen akhir pembelajaran.
2. Guru menyempaaikan ke peserta didik rencana pertemuan berikutnya 3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
4. Doa penutup
solusi dan memberikan guru bimbingan pada peserta didik yang memerlukan
ASESMEN PEMBELAJARAN Formatif(Awal):
Dilakukan dengan pretest untuk mengecek sejauh mana pemehaman/pengalaman peserta didik tentang Jaringan Lokal dengan menjelaskan pengertian jaringan lokal dan perangkat uatamanya.
Soal Pretest
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan lokal
2. Apa saja komponen utama dalam pembuatan jaringan lokal 3. Apakah Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan jaringan lokal Formatif (Proses):
Dilakukan dengan diskusi untuk memantau pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran dengan diskusi kelompok peserta didik membuat skema/skenario dasar dari permasalahan jaringan lokal yang mebutuhkan solusi, guru memberikan bimbingan jika diperlukan, peserta didik di mintak presentasi singkat
No Nama Kerja Tim Pemecahan Kemampuan
Mahasiswa Masalah Presentasi
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 2 3 4
No Aspek Skor Kriteria Skor
1. Kerja Tim 4 Sangat aktif dan memberikan ide-ide inovatif.
3 Kontribusi aktif tetapi masih terbatas.
2 Kontribusi minim dan tidak konsisten 1 Tidak berkontribusi pada tim.
2. Pemecahan Masalah
4 Solusi tepat, terperinci, dan dapat diterapkan.
3 Solusi tepat tetapi kurang terperinci.
2 Solusi yang diberikan kurang tepat.
1 Tidak mampu memberikan solusi.
3. Kemampuan Presentasi
4 Presentasi sangat jelas, terstruktur,Skema, dan menarik.
3 Presentasi jelas tetapi kurang menarik.
2 Presentasi kurang jelas atau tidak terstruktur.
1 Tidak mempresentasikan.
Sumatif(Akhir) :
Dilakukan dengan penyajian laporan untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik peserta didik di mintak untuk membuat laporan permasalahan
No Nama Mahasiswa
Pengorganisasian Laporan
Pembahasan di dalam laporan
Solusi yang Diusulkan dalam laporan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 2 3 4
No Aspek Skor Kriteria Skor
1. Pengorganisasian Laporan
4 Laporan sangat terstruktur, lengkap, dan rapi.
3 Laporan terstruktur dan lengkap, namun kurang rapi.
2 Laporan terstruktur tetapi ada bagian yang kurang lengkap.
1 Laporan tidak terstruktur dan tidak lengkap.
2. Pembahasan di dalam laporan
4 Analisis sangat relevan, mendalam, dan didukung data yang kuat.
3 Analisis cukup relevan dan mendalam.
2 Analisis cukup relevan tetapi kurang mendalam.
1 Analisis tidak relevan atau sangat minim.
3. Solusi yang Diusulkan dalam laporan
4 Solusi logis, relevan, sangat terperinci, dan aplikatif.
3 Solusi logis, relevan, dan cukup terperinci.
2 Solusi logis tetapi kurang terperinci.
1 Solusi tidak logis atau tidak relevan
MATERI PEMBELAJARAN 1. Jaringan lokal dan internet
 Pengertian jaringan lokal
 Perangkat utama yang biasa di gunakan jaringan lokal
 Perbedaan switch dan router
2. Cara kerja jaringan lokal
 Konektifitas jaringan lokal
 Protokol dan Standar
3. Membuat Jaringan Lokal
 Membuat konfersi jaringan LAN dengan aplikasi cisco
4. Mengkonfigurasi keamanan jaringan
 Membuat konfigurasi keamanan jaringan menggunakan cisco
Materi Ajar
A. Jaringan Lokal dan Internet
Jaringan komputer menggunakan dua buah atau lebih perangkat dengan menggunakan sebuah sistem komunikasi yang terstandarisasi secara global, yaitu Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP). Jaringan komputer yang menghubungkan komputer ada dua jenis, yaitu jaringan lokal dan jaringan internet. Perbedaan keduanya ada pada jangkauannya. Jaringan lokal memiliki jangkauan yang lebih terbatas dibandingkan dengan jaringan internet.
1. Jaringan Lokal
Jaringan lokal adalah jaringan komputer berkabel maupun nirkabel yang menghubungkan komputer dengan perangkat lainnya dalam area terbatas seperti tempat tinggal, sekolah, laboratorium, kampus universitas, atau gedung kantor. Perangkat atau komputer yang ada di jaringan lokal hanya bisa diakses oleh perangkat lain yang berada pada jaringan yang sama. Setiap perangkat atau komputer yang terhubung dalam jaringan lokal akan memiliki ID unik yang berbeda satu sama lainnya dan disebut Alamat IP (IP address), misalnya 192.168.0.1. Dalam implementasinya, biasanya satu perangkat akan disebut server, sedangkan perangkat lainnya disebut client.
Gambar 5.2 menunjukkan contoh jaringan lokal yang menghubungkan lima buah perangkat, yaitu tiga buah komputer, satu buah HP, dan satu buah laptop. Jika siswa perhatikan, setiap perangkat memiliki IP address yang berbeda. Karena IP address ini hanya berlaku pada jaringan lokal, bisa juga disebut sebagai IP
private. Apa yang akan terjadi jika ada dua buah perangkat yang memiliki IP address yang sama?
Apa sebenarnya arti dan fungsi dari IP address? IP address merupakan identitas sebuah komputer dalam jaringan komputer. I P address berfungsi sebagai alamat pengiriman data dari satu perangkat ke perangkat lain. Mungkin siswa bisa menganalogikan IP address seperti alamat rumah. Saat akan mengirim paket, tentunya akan lebih mudah kalau sudah mengetahui alamat pastinya. Sama halnya dengan ketika siswa akan mengirim data dari satu perangkat ke perangkat lain. siswa harus tahu data itu akan dikirim ke komputer dengan IP address yang mana. IP address sendiri biasanya terdiri atas 32 bit yang dipisah menjadi 4 bagian sehingga setiap bagian akan terdiri atas 8 bit. Nah, 8 bit i ni merupakan bilangan biner yang diterjemahkan ke dalam bilangan
desimal. Tentu siswa sudah belajar tentang bilangan biner.
Berikut ini contoh dari IP address.
IP address dalam bilangan biner : 10101100.11011001.00001010.00001110 IP address :172.217.10.14
2. Internet
Berbeda dengan jaringan lokal yang hanya menghubungkan perangkat dengan jangkauan yang terbatas pada area tertentu saja misalnya perumahan, perkantoran, sekolah, dan lain sebagainya, jaringan internet memiliki koneksi dengan cakupan yang lebih luas yang bisa menghubungkan perangkat di seluruh dunia. Misalnya, siswa berada di Jakarta. Dengan jaringan internet, siswa bisa mengakses perangkat atau informasi yang ada di Kalimantan bahkan di negara lain. Luar biasa, ‘kan?
Internet sendiri merupakan kepanjangan dari interconnection-networking, yaitu sebuah jaringan komputer yang menghubungkan banyak perangkat di seluruh dunia. Jaringan internet ini memungkinkan adanya pertukaran data paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Secara konsep, jaringan internet juga disebut jaringan area luas (Wide Area Network).
Pada awalnya di tahun 1960-an, internet hanyalah sebagai proyek penelitian yang didanai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek lembaga ARPA yang mengembangkan jaringan yang dinamakan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Kemudian, berkembang menjadi infrastruktur publik pada 1980-an dengan dukungan dari banyak universitas negeri dan perusahaan swasta.
Untuk bisa mengakses jaringan internet, biasanya perangkat apa pun harus terhubung dengan salah satu Internet Service Provider (ISP) dengan menggunakan mekanisme koneksi internet tertentu. Jika jaringan lokal terhubung dengan ISP, baik
secara berkabel maupun nirkabel, perangkat dalam jaringan lokal bisa mengakses internet. Hal ini ditunjukkan dengan garis merah (yang diasumsikan sebagai kabel) pada Gambar 5.3. Sama seperti jaringan lokal, setiap perangkat pada jaringan internet juga harus memiliki IP address yang berbeda-beda. Karena IP address ini berlaku secara global, bisa juga disebut IP public. Akan tetapi, tidak semua perangkat lokal yang terhubung dengan internet memiliki IP public karena biasanya IP public hanya
digunakan pada perangkat utama yang terhubung dengan jaringan internet secara langsung, dalam hal ini ada perangkat modem yang terhubung dengan ISP.
B. Cara kerja jaringan lokal
1. Konektivitas Internet
Koneksi dengan internet pada umumnya dilakukan menggunakan kabel internet yang bisa berupa kabel coaxial, kabel fiber optik maupun kabel twisted
pair. Meski demikian, siswa juga bisa terhubung ke jaringan internet tanpa menggunakan kabel (wireless connection). Baik menggunakan kabel maupun tanpa kabel, keduanya memiliki metode tersendiri cara terkoneksi ke jaringan internet. Berikut ini beberapa jenis koneksi internet yang memungkinkan perangkat siswa terhubung ke dalamnya.
a. Konektivitas Internet pada Jaringan Berkabel
Konektivitas internet pada jaringan berkabel pada umumnya memanfaatkan jaringan kabel telepon maupun televisi yang terhubung dengan Internet Service Provider. Berikut ini beberapa konektivitas pada jaringan berkabel.
1) Dial-Up PSTN (Public Switched Telephone Network) Di awal internet masuk ke Indonesia, teknologi Dial-Up untuk terkoneksi ke internet merupakan metode yang umum digunakan. Untuk terkoneksi dengan internet, Dial-Up memanfaatkan jaringan telepon rumah yang berbentuk kabel. Tiga perangkat yang harus dimiliki untuk koneksi ini ialah komputer, modem, dan sambungan telepon rumah. Dial-up ini akan bekerja melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone Network) hingga bisa terhubung dengan ISP (Internet Service Provider).
Kecepatan akses jenis koneksi internet Dial-Up hanya 12 hingga 20 Kbps, maksimum hanya 56 Kbps (kilobyte per second)..
2) ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
Sama seperti pada Dial-Up, koneksi internet ADSL juga bekerja dengan menggunakan teknologi modem. Modem yang digunakan bekerja pada frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz, berbeda dengan modem
konvensional yang bekerja pada frekuensi di bawah 4 kHz.
Dengan ADSL, kita bisa mengirimkan suara hingga fax ke pengguna lainnya dengan menggunakan rentang frekuensi yang berbeda. Konektivitas internet dengan ADSL pada prinsipnya sama dengan Dial-Up yang menggunakan jaringan telepon kabel, tetapi yang membedakan ialah jenis modemnya.
3) LAN (Local Area Network)
LAN termasuk koneksi internet yang banyak dikenal saat ini. Sistem kerjanya ialah menggunakan satu komputer sebagai server yang terhubung dengan internet menggunakan kabel telepon atau antena melalui Internet Service Provider. Kemudian, komputer lainnya hanya perlu terkoneksi dengan server untuk bisa mengakses internet dengan memakai kartu LAN (LAN Card) dan kabel koaksial (UTP). Jaringan koneksi internet ini hanya mencakup wilayah yang sangat kecil.
b. Konektivitas Internet pada Jaringan Nirkabel
Konektivitas internet pada jaringan nirkabel merupakan jaringan internet yang tidak menggunakan kabel untuk menghubungkan satu perangkat dan perangkat lain. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/ pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya inframerah. Berikut ini beberapa konektivitas pada jaringan nirkabel.
1) GPRS (General Packet Radio Service)
Jenis koneksi internet GPRS (General Packet Radio Service) menggunakan gelombang radio untuk komunikasi data dan suara. GPRS ini mempunyai kemampuan untuk mengirimkan data dan suara pada alat komunikasi bergerak. Sistem GPRS ini b
isa dipakai untuk transfer data, berbentuk paket data yang terkait dengan pengiriman surel (surat elektronik) hingga berselancar di dunia maya. Layanan GPRS ini dipasang pada jenis ponsel dengan tipe GSM (Global Systems for Mobile Communications).
2) WiFi
WiFi merupakan singkatan dari wireless fidelity yang merupakan sistem standar yang digunakan untuk terkoneksi dengan internet tanpa menggunakan kabel. Teknologi ini memakai frekuensi tinggi, berada pada spektrum 2,4 GHz. Salah satu keunggulan jenis koneksi internet wifi ialah praktis karena tidak perlu memasang kabel jaringan. Namun, koneksi wifi memiliki jangkauan terbatas.
3) Akses Satelit
Jenis koneksi internet ini merupakan layanan internet yang memakai antena parabola sehingga kecepatan akses cukup tinggi.
Namun, biasanya, jenis koneksi internet ini memang mahal terutama di Indonesia, meski sepadan dengan kecepatan aksesnya.
C. Membuat Jaringan Lokaldengan Aplikasi Cisco Paket Tracker
Konfigurasi Jaringan LAN dengan Cisco Packet Tracer 1. Pengertian Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak simulasi yang digunakan untuk merancang, membangun, dan menguji konfigurasi jaringan komputer.
Dengan menggunakan Cisco Packet Tracer, kita dapat mengkonfigurasi berbagai perangkat jaringan seperti router, switch, komputer, dan perangkat lainnya tanpa memerlukan perangkat fisik.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Sebelum memulai konfigurasi jaringan LAN di Cisco Packet Tracer, pastikan Anda telah menyiapkan hal-hal berikut:
a. Cisco Packet Tracer (unduh dari situs resmi Cisco atau gunakan versi yang sudah tersedia).
b. Perangkat yang diperlukan: Router, switch, komputer (PC atau Laptop), kabel jaringan (cable), dan konfigurasi dasar.
c. Langkah-Langkah Konfigurasi Jaringan LAN dengan Cisco Packet Tracer
Langkah 1: Menyiapkan Perangkat Jaringan 1. Buka Cisco Packet Tracer.
2. Pilih perangkat-perangkat yang dibutuhkan dari Device Toolbar:
a. Router: Pilih router, misalnya 1941 Router.
b. Switch: Pilih switch, misalnya 2960 Switch.
c. PC: Pilih perangkat komputer 3 (PC) dari bagian End Devices.
d. Kabel: Gunakan kabel untuk menghubungkan perangkat.
Langkah 2: Membuat Topologi Jaringan
 Tempatkan perangkat di area kerja.
a. Tempatkan Router di tengah, kemudian pasang satu atau lebih Switch di sampingnya.
b. Tempatkan beberapa PC yang akan terhubung ke switch.
 Hubungkan perangkat:
a. Gunakan kabel Ethernet (Straight-Through Cable) untuk menghubungkan router ke switch.
b. Gunakan kabel Ethernet yang sama untuk menghubungkan switch ke PC.
Langkah 3: Memberikan Pengaturan IP pada Setiap Perangkat 1. Konfigurasi IP Address pada PC:
a. Klik pada PC pertama, buka tab Desktop, pilih IP Configuration.
b. Isikan IP address, subnet mask, dan default gateway sesuai dengan konfigurasi jaringan yang telah direncanakan. Misalnya:
 IP Address: 192.168.1.10
 Subnet Mask: 255.255.255.0
 Default Gateway: 192.168.1.1 (Alamat IP router) 2. Konfigurasi IP pada Router:
a. Klik pada router, lalu pilih CLI (Command Line Interface).
b. Masuk ke mode konfigurasi global:
Copy code Router> enable
Router# configure terminal Router(config)# interface gig0/0
Router(config-if)# ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# exit
c. Konfigurasi ini memberikan IP pada interface router dan mengaktifkan interface tersebut.
Langkah 4: Konfigurasi Switch
a. Untuk switch, konfigurasi dasar biasanya tidak diperlukan karena switch berfungsi secara otomatis untuk menghubungkan perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN). Namun, jika diperlukan, Anda dapat memberikan VLAN pada switch untuk segmentasi jaringan.
Langkah 5: Pengujian Koneksi
1. Setelah semua perangkat terkonfigurasi, lakukan pengujian menggunakan ping.
2. Ping antar perangkat:
a. Dari PC, buka Command Prompt dan lakukan ping ke gateway (router):
Copy code
C:\> ping 192.168.1.1
b. Jika pengujian berhasil, maka PC berhasil terhubung ke router.
c. Lakukan ping antara PC untuk menguji koneksi LAN secara keseluruhan.
3. Mengatasi Masalah:
a. Jika ada masalah koneksi, pastikan kabel terhubung dengan benar dan alamat IP sudah dikonfigurasi dengan benar. Periksa juga pengaturan subnet mask dan gateway.
Langkah 6: Menambahkan Lebih Banyak Perangkat
b. Untuk memperluas jaringan, Anda dapat menambah lebih banyak switch dan PC. Gunakan VLAN pada switch jika ingin
mengelompokkan perangkat ke dalam beberapa jaringan yang berbeda.
Langkah 7: Simulasi dan Analisis
a. Gunakan mode Simulation di Cisco Packet Tracer untuk melihat bagaimana data bergerak melalui jaringan dan menganalisis protokol komunikasi seperti ARP, ICMP (ping), dan lainnya.
Mengkonfigurasi keamanan jaringan Konfigurasi Password pada Router:
 Masuk ke mode konfigurasi global pada router:
Copy code Router> enable
Router# configure terminal
Router(config)# enable secret cisco123
 Konfigurasi password untuk akses console dan telnet/SSH:
Copy code
Router(config)# line con 0
Router(config-line)# password cisco Router(config-line)# login
Router(config-line)# exit
Router(config)# line vty 0 4
Router(config-line)# password cisco Router(config-line)# login
Router(config-line)# transport input ssh Router(config-line)# exit
 Aktifkan SSH untuk akses yang lebih aman daripada telnet:
Copy code
Router(config)# ip domain-name example.com Router(config)# crypto key generate rsa
Router(config)# ip ssh version 2
Router(config)# username admin privilege 15 password cisco Router(config)# line vty 0 4
Router(config-line)# login local Router(config-line)# exit