• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam

N/A
N/A
Instagram akun

Academic year: 2023

Membagikan "Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM MAKALAH

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam”

Diampu oleh

Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd.

Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I.

Disusun oleh:

Rendi Satriawan Sandi (1880501220011)

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PASCASARJANA UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2023

(2)

PRAKATA

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam” tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaatnya, min yaumil hadza ila yaumil qiyaamah. Amin.

Sehubungan dengan penulisan makalah ini, penulis tentu tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku rektor UIN Tulungagung yang telah memberikan izin kepada pemakalah untuk mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan makalah ini.

2. Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana yang selalu memberikan dorongan semangat dalam mengemban ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

3. Prof. Dr. Prim Masrokan, M.Pd. I selaku Kaprodi Program Manajemen Pendidikan Islam yang telah mensuport seluruh mahasiswanya dan menahkodai program studi MPI menjadi lebih baik dan semakin jaya.

4. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I. dan Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam, yang telah memberikan pengarahan dalam penyelesaian makalah ini.

5. Teman-teman dan semua pihak yang turut membantu terselesaikanya makalah ini.

6. Segenap Civitas Akademika UIN Tulungagung yang telah menyediakan segala fasilitasnya, sehingga memudahkan saya dalam penyusunan makalah ini.

Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Alloh SWT dan dicatat sebagai amal shalih. Jazakumullah Khoirul jaza’.Akhirnya, karya ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca dengan harapan adanya kritik dan

(3)

saran membangun demi adanya perbaikan ke depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan mendapat rida Allah SWT. Amin.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Tulungagung, 25 Februari 2023

Rendi Satriawan Sandi

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Pembahasan ... 3

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengembangan Kurikulum... 4

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam... 5

C. Pendekatan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam... 7

BAB III PENUTUP A. Analisis ... 9

B. Simpulan... 11

C. Saran... 12

DAFTAR RUJUKAN... 13

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu hal yang diutamakan dalam pembangunan nasional pada lingkup pendidikan adalah perbaikan kualitas sumber daya manusia.

Maka, salah satu hal yang kerap menjadi perhatian adalah cakupan sumber pendidikan termasuk implementasi kurikulum.1 Selain implementasinya, kurikulum juga dituntut untuk dilakukan pengembangan sebagai perbaikan yang akan terus berkelanjutan. Sebagai upaya pengembangan kurikulum yang lebih baik, maka dibutuhkan pendekatan yang sesuai pula dengan sekolah yang dimaksud.

Menurut Rusman kurikulum dapat dikatakan sebagai rangkaian terstruktur dan istematis untuk membangaun pembelajaran agar menuju arah menjadi lebih baik. Kurikulum adaMenulah salah satu komponen yang berperan cukup strategis dalam pendidikan baik secara nasional maupun dalam lingkup sekolah.2 Maksudnya, menurut Marty perubahan kurikulum dipastikan memiliki andil dalam perubahan yang signifikan.

Sebab, kurikulum dan pembelajaran merupakan aktivitas pokok sekolah dan pengelolaannya merupakan bagian yang sangat penting dari manajemen sekolah.3

Perubahan dan pengembangan kurikulum adalah suatu hal yang sangat wajar terjadi. Tidak ada batasan dalam kurun waktu tertentu dalam proses perubahannya. Namun, terkadang yang menjadi persoalalan adalah berkenaan dengan tujuan dan alasan mengapa perubahan itu terjadi.

1 Farid Hasyim, Kurikulum Pendidikan Agama Islam: Filosofi Pengembangan Kurikulum Transformatif antara KTSP dan Kurikulum 2013, (Malang: Madani, 2013).

2 Rusaman dalam Sudarsono, Upaya Manajerial Pengembangan Kurikulum Program Unggulan di Madrasah Aliyah, (Trenggalek: Kemenag Kabupaten Trenggalek, 2016), 94.

3 Marty dalam Sudarsono, Upaya Manajerial Pengembangan ..., 94.

(6)

Adapun perubahan dan pengembangan kurikulum sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan sekarang dan antisipasi masa depan.4

Kurikulum juga dianggap sebagai segala pengalaman yang disajikan kepada para siswa di bawah pengawasan atau pengarahan sekolah.5 Terdapat teori yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa- peristiwa yang terjadi dibawah pengawasan sekolah.6 Maka pengembangannya juga disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan pemilihan pendekatan yang efektif pula.

Salah satu alasan mengapa dilakukan pengembangan kurikulum adalah sifatnya yang dinamis serta dapat disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan kurikulum harus didasarkan pada landasan dan prinsip-prinsip pengembangan yang berlaku.7

Berdasarkan hal di atas, maka akan dibahas lebih lanjut terkait dengan pendekatan pengembangan kurikulum pendidikan Islam. Mutu pendidikan sekolah/madrasah seharusnya menjadi pusat perhatian dan ditingkatkan menjadi lebih baik dan berkualitas. Hal ini juga merupakan tantangan yang penting direspon oleh lembaga pendidikan Islam.8

4 Alhamuddin, Sejarah Kurikulum di Indonesia (Studi Analisis Kebijakan Pengembangan Kurikulum), (Bandung: UPI, 2014), 57

5 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), 162.

6 Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 5.

7 Sudarman, Pengembangan Kurikulum : Kajian Teori dan Praktik, (Samarinda: Mulawarman University Press, 2019), 18.

8 Prim Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah: Strategi Peningkatan Mutu dan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 135.

(7)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengertian pengembangan kurikulum?

2. Bagaimana prinsip pengembangan kurikulum pendidikan Islam?

3. Bagaimana pendekatan pengembangan kurikulum Pendidikan Islam.

(8)

BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. Pengertian Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum tidak dapat berhenti dan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia, dengan kata lain pengembangan kurikulum pasti dilakukan sepanjang proses pendidikan masih ada di dunia. Suatu lembaga pendidikan pasti mempunyai tujuan dalam sistem pendidikannya, hal ini membuat pengembangan kurikulum harus dilakukan karena kurikulum merupakan semua pengalaman belajar yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan.9 Menurut Amin, kurikulum mempunyai fungsi yang sangat penting bagi pendidikan, yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan dan dapat dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan pendidikan.10

Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa latin “curir” yang berarti pelari dan “curere” yang berarti berpacu. Jadi, kedua istilah tersebut dapat diartikan sebagai olahraga lari atau arena lomba yang menggunakan lintasan lurus yang harus ditempuh oleh pelari.11 Selanjutnya, istilah

curere” ini digunakan dalam pengertian berlari cepat atau terburu-buru.12 Dalam pengertian secara terminologi, kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan dengan pengertian sebagai sejumlah pengetahuan yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mendapatkan suatu tingkatan kelulusan.13

Para ahli memberikan pengertian kurikulum menjadi dua artian yaitu kurikulum dalam arti spesifik dan luas. Dalam arti spesifik, kurikulum

9 Sudarman, Pengembangan..., 2

10 Muhammad Amin, Sugiatno, Irwan F., Pengembangan Keilmuan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Tinjauan Futurologi Pendidikan dan Pengembangan Kurikulum, Jurnal TADBIR STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN, Vol. 3, No. 2, November 2019, 210

11 Sudarman, Pengembangan..., 2

12 Faozia, Adawiyah, Ubadah, Manajemen Pengembangan Kurikulum Mata {elajaran Pendidikan Agama Islam di MTS Negeri 2 Kota Palu, Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan, Vol. 1, No. 1, 2022, 71

13 Sudarman, Pengembangan..., 2

(9)

diartikan sebagai daftar mata pelajaran yang harus dipelajari siswa.

Sedangkan dalam arti luas, kuriulum diartikan sebagai semua pengalaman belajar yang dialami siswa baik di dalam maupun di luar kelas untuk mencapai tujuan pendidikan. Tetapi pengertian yang lebih banyak dibahas adalah pengertian kurikulum secara luas, yaitu semua pengalaman belajar untuk mencapai tujuan.14 Jadi, dari berbagai pengertian di atas dapat dikatakan bahwa kurikulum mempunyai arti semua pengalaman belajar yang dialami oleh siswa di luar maupun di dalam kelas untuk mencapai tujuan yang telah disepakati oleh lembaga pendidikan yang telah ditetapkan.

Naf’an menambahkan bahwa kurikulum merupakan rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu, siswa dapat melakukan berbagai kegiatan pembelajaran sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Sebuah lembaga pendidikan harus menyediakan lingkungan belajar yang baik. Hal ini mengharuskan kurikulum disusun sedemikian rupa agar tercapai tujuan pendidikan.15

Istilah “pengembangan kurikulum” secara umum dapat dikatakan sebagai upaya sistematis dalam meningkatkan perbaikan kurikulum, baik dengan mengubah, memperbaiki, atau meningkatkan efisiensi dan efektivitas implementasi.16 Sudarman menambahkan, pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam mendesain, menerapkan, dan juga mengevaluasi suatu kurikulum. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan pendidikan.17 Menurut Abdurrahman, pengembangan kurikulum dapat dipahami sebagai upaya pembaharuan pendidikan sebagai akibat dari kehidupan masyarakat yang berubah.18

14 Ibid..., 2

15 Naf’an T., Pengembangan Kurikulum, (Serang: Loquen Press, 2017), 4

16 Miftahuddin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam: Teoretis dan Praktis, (Semarang:

The Mahfud Ridwan Institut, 2020), 29.

17 Sudarman, Pengembangan..., 30

(10)

Dari sisi lain, menurut Rahmasari salah satu tujuan pengembangan kurikulum adalah menghasilkan manusia produktif, kreatif, inovatif, dan afektif; melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dari berbagai tujuan tersebut, pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter siswa, berupa panduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemontrasikan siswa sebagai bentuk pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.19

Jika tujuan pengembangan kurikulum telah dapat dicapai secara maksimal, maka akan berdampak baik kepada sekolah tentunya. Salah satunya perbaikan mutu sekolah dan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Hal ini kemudian dapat berpengaruh terhadap daya tarik dan daya saing antar lembaga/sekolah yang selama ini menjadi pesaing kemajuan sekolah.

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam

Mutu pendidikan sekolah/madrasah harus diperhatikan dan ditingkatkan perbaikan dan kualitasnya. Hal ini juga merupakan tantangan yang penting untuk direspon oleh lembaga pendidikan Islam.20 Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni memanajemen pengembangan kurikulum. Hal ini termasuk bagian terpenting dalam lembaga pendidikan.

Oleh sebab itu, dalam usaha pengembangan kurikulum diperlukan keahlian manajerial yakni mampu merencanakan, mengorganisasi, mengelola dan mengontrol kurikulum tersebut.21

18 Abdurrahman, Implementasi Manajemen Kurikulum Pesantren Berbasis Pendidikan Karakter, Jurnal At-Turas, Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2017, 287

19 Firda Rahmasari, Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam di SD AL Azhar 2 Bandar Lampung, (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2020), 43.

20 Prim Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah: Strategi Peningkatan Mutu dan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 135.

21 Kusnadi, Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Pesantren di MTs Plus Al Bukhori Tanjung Kabupaten Brebes, (Purwokerto: Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2019), 122.

(11)

Pengembangan kurikulum seharusnya dapat menjadikan sebuah institusi pendidikan menjadi lebih baik. Karena pengembangan kurikulum harus menghasilkan sebuah institusi sekolah yang baik, maka pengembangan kurikulum harus mengacu pada prinsip-prinsip yang sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum.22 Pembuatan rancangan kurikulum merupakan tuntutan dalam merevisi atau mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum wajib bersumber pada prinsip tertentu. Prisip ini dapat meliputi kaidah, norma, ataupun ketentuan yang akan menunjukkan kurikulum tersebut.23Adapun prinsip pengembangan kurikulum menurut Sukmadinata sebagaimana dikutip Fitri secara umum terbagi atas dua bagian, yakni umum dan khusus.24

1. Prinsip Umum

Prinsip umum dalam pengembangan kurikulum terbagi lagi atas lima bagian sebagai berikut.

a. Relevansi, yakni relevansi dalam (kesesuaian dan antar komponen kurikulum meliputi isi, tujuan, proses penyampaian, dan penilaian) dan relevansi luar (tujuan, isi dan proses proses belajar yang termaktub dalam kurikulum semestinya sejalan dengan kebutuhan masyarakat/khalayak).

b. Fleksibilitas, kurikulum mestinya bersifat lunak atau lentur agar dapat dengan mudah disesuaikan dengan wilayah lokal, waktu, kemampuan, dan latar belakang siswa.

c. Kontinuitas/kesinambungan, pembelajaran peserta didik mestinya berjalan secara kontinu/terus menerus.

d. Praktis/efisiensi, yakni mudah dijalankan, menggunakan alat sederhana, dan pengeluaran terjangkau.

22 Sudarman, Pengembangan..., 18

23 M. Sayyidul Abrori, Khodijah, Dedi S., Konsep Pengembangan Kurikulum PAI Berbasis Kompetensi Perspektif Muhaimin di Perguruan Tinggi Agama Islam, Indonesian Journal of Educational Management and Leadership, Vol. 1, No. 1, 2022, 23-44

24 Sukmadinata dalam Agus Zaenul Fitri, Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam, (Bandung:

Alfabeta, 2013), 117-119.

(12)

e. Efektivitas, walaupun seyogiyanya sederhana dan terjangkau, akan tetapi hasil tetap mesti diperhitungkan.

2. Prinsip Khusus

a. Berkaitan dengan tujuan pendidikan b. Berkaitan dengan isi pendidikan c. Berkaitan dengan proses pembelajaran

d. Berkaitan dengan pemilihan media dan alat pengajaran e. Berkaitan dengan kegiatan penilaian

Sementara itu, di sisi lain terdapat sedikit perbedaan pada prinsip pengembangan kurikulum menurut Miftahuddin sebagai berikut.25

1. Fleksibel, harus memperhatikan fleksibilitas meliputi isi, strategi, dan pengembangan instrumen pembelajaran.

2. Kontinouitas, meliputi keberlangsungan materi antar jenjang dan berbagai tingkat kelas.

3. Komprehensif, mencakup semua segi keilmuan secara menyeluruh.

4. Efektif dan efisien, dapat diartikan berdaya guna dan berhasil maksimal.

Walauun kedua pendapat di atas berbeda, akan tetapi inti dari pripsip pengembangan kurikulum kurang lebih memiliki kesamaan di antara keduanya. Adapun prinipnya yakni harus lentur atau fleksibel, berkelanjutan, menyeluruh, dan efektif serta efisien ketika digunakan/diterapkan.

C. Pendekatan Pengembangan Kurilkulum Pendidikan Islam

Dalam penyusunan kurikulum hendaknya diperhatikan dengan baik agar menghasilkan output yang bermanfaat. Penyusunan ataupun pengembangan kurikulum membutuhkan suatu pemikiran yang kuat dan mendalam.26 Pengembangan kurikulum hendaknya terlaksana secara sistematik dan dapat memberi petunjuk bahwa setiap komponen tepat dan

25 Miftahuddin, Pengembangan..., 32-33.

26 Azizah, Pengembangan Kurikulum Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KTSP dan KBK, (Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press, 2016), 2

(13)

terintegrasi, hingga kurikulum dapat dikatakan terpadu dan utuh.27 Pendekatan adalah suatu cara dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat umum dan masih membutuhkan tindak lanjut dalam bentuk model, metode, dan teknik. Sudarman menambahkan, bahwa pendekatan pengembangan dalam kurikulum adalah sebuah prosedur sistematis yang ditempuh dalam menyusun kurikulum.28 Menurut pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis guna memperoleh kurikulum yang lebih baik.29

27 Agus Zaenul Fitri, Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam, (Bandung: Alfabeta, 2013), 120.

28 Sudarman, Pengembangan..., 31

29 Hasan Baharun, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Cantrik Pustaka, 2017), 244

(14)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan

Pengembangan kurikulum pada dasarnya bertujuan untuk menuju arah perbaikan. Maka, pada proses implementasinya akan mengalami penyesuaian dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. Pengembangan kurikulum yang baik akan bermanfaat bagi lembaga sekolah misalnya dapat meningkatkan mutu/kualitas, eksistesi, dan daya tarik sekolah.

Pengembangan kurikulum dapat meningkatkan mutu sekolah dengan cara merevisi atau memperbaiki rencana pembelajaran yang ada untuk menjadi lebih baik.30

Pengembangan kurikulum merupakan siklus atau proses yang berulang yang akan berjalan seterusnya. Berikut merupakan proses pengembangan kurikulum.31

1. Tujuan, mempelajari dan mendeskripsikan seluruh sumber pengetahuan dan pertimbangan terkait tujuan pembelajaran atau kurikulum keseluruhan.

2. Metode dan material, mengembangkan dan mengusahakan penggunaan metode dan material (sarana prasarana/fasilitas) sekolah guna menggapai tujuan.

3. Penilaian, menilai ketercapaian target yang dijalankan.

4. Umpan balik, menjadi tolok ukur pada pengembangan ke depannya.

Empat poin di atas dapat menjadi pedoman dalam pengembangan kurikulum. Mulai dari meninjau tujuan awal, kemudian metode dan material serta penilaian yang digunakan saat ini sudah bisa dikatakan baik atau belum. Ketika belum, maka dilakukan evaluasi untuk pengembangannya. Begitu setelahnya umpan balik yang diterima selama ini menjadi ukuran capaian keberhasilan penerapan kurikulum.

30 Naf’an T., Pengembangan..., 4

31 Agus Zaenul Fitri, Manajemen..., 116-117.

(15)

Adapun pendekatan pengembangan kurikulum menurut Agus Zaenul Fitri adalah sebagai berikut.32

1. Pendekatan Subjek Akademis

Pendekatan subejek akademis berasal dari pendidikan klasik perenialisme dan esensialisme, yang berorientasi pada masa lampau.

Perenialisme lebih menekankan pada pendidikan adalah bebas nilai, kurang mementingkan tuntutan masyarakat, lebih berorientasi ke masa lalu, dan bebas dari kebudayaan. Sedangkan esensialisme lebih mengutamakan pendidikan sebagai bekal mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke dunia kerja, pendidikan lebih berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang, sehingga proses belajar mengajar lebih diarahkan ke keterampilan dan pengembagnan kemampuan.

Seluruh ilmu pengetahuan dan nilai ditentukan para pemikir masa lalu.

Fungsi pendidikan ialah menjaga dan menurunkan hasil budaya masa lalu. Pendekatan ini mengutamakan isi pendidikan. Belajar berarti menguasai ilmu sebanyak mungkin.

Isi pendidikan pada pendekatan ini adalah ilmu-ilmu dari masa lalu yang telah ditemukan. Pengembang tidak perlu mencari atau menemukan bahan pembelajaran lagi karena disiplin ilmu sudah ada sejak dahulu. Mereka tinggal memilih materi yang akan diajarkan.

Kemudian mereorganisasikannya secara sistematis sesuai dengan tujuan pendidikan dan perkembangan siswa yang akan mempelajarinnya.

Tujuan pendekatan subjek akademis adalah pengetahuan yang mumpuni serta melatih para siswa menggunakan ide penelitian. Ide-ide diberikan oleh guru kemudian dilaksanakan siswa sampai dikuasai.

Konsep utama disusun dengan runtut dengan gambaran yang jelas kemudian dikaji. Pendekatan ini menekankan pada pembelajaran yang dapat menguasai berbagai disiplin ilmu yang ada, sehingga banyak ditemui masalah yaitu semakin banyak materi yang ingin dikuasai, maka semakin sedikit ilmu yang terserap. Apabila ingin menguasai

32 Ibid..., 120-128.

(16)

ilmu dengan cukup mendalam, maka jumlah disiplin ilmu yang dipelajari harus sedikit.

Menurut Hasan, pendekatan subjek akademis merupakan penyusunan kurikulum yang didasarkan pada disiplin masing-masing ilmu. Sistematisasi ilmu dalam ilmu pengetahuan memiliki perbedaan antara ilmu satu dengan yang lain. Pengembangan kurikulum subjek akademis dilakukan dengan cara menetapkan terlebih dahulu mata pelajaran yang akan dipelajari siswa.33

2. Pendekatan Humanistik

Pendekatan ini dikembangkan ahli pendidikan humanistik.

Menurut Hasan, pendekatan humanistik mengacu pada istilah

“memanusiakan manusia” jadi, pada pendekatan ini siswa lebih diutamakan.34 Berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi, yakni John Dewey dan J.J Rousseau. Aliran ini cenderung memberikan tempat utama pada siswa. Berangkat dari asumsi bahwa anak atau siswa merupakan yang paling utama dalam dunia pendidikan. Percaya bahwa siswa mempunyai potensi dan kemampuan untuk berkembang.

Pendidikan diarahkan pada pembentukan manusia utuh tidak hanya fisik serta intelektual, tapi juga sosial dan afektif.

Pendekatan ini tidak hanya menekankan isi materi terhadap siswa, tetapi juga memberikan pelajaran dari segi sosial kepada siswa.

Karena siswa merupakan satu kesatuan yang menyeluruh yang tidak hanya mempunyai kecerdasan materi akan tetapi juga kecerdasan sosial, maka siswa juga diajarkan nilai, norma, sikap, perasaan, dan emosi.

Siswa menjadi tempat utama pada pendekatan ini. Jadi, pendidik hanya menmpati posisi kedua dan bukan berperan sebagai pendidik saja, melainkan juga menempati posisi sebagai psikolog yang mengerti segala kebutuhan dan permasalan siswa.35

3. Pendekatan Teknologis/Kompetensi

33 Hasan Baharun, Pengembangan..., 245

34 Ibid..., 248

35 Agus Zaenul Fitri, Manajemen..., 124-125

(17)

Pendekatan ini bertolak dari analisis kompetensi yang dibutuhkan guna menjalankan tugas yang telah ditentukan. Lebih menekankan pada penggunaan alat/fasilitas teknologi guna menunjang efisiensi dan efektivitas kegiatan pendidikan. Sudarman menambahkan, pendekatan teknologis ini menekankan pada bagaimana sebuah ilmu pengetahuan ditransfer kepada siswa, jadi pendekatan teknologis harus memanfaatkan berbagai fasilitas-fasilitas dalam pembelajaran.36

Penggunaan teknologi pada pendekatan ini menggunakan dua bentuk, yaitu perangkat lunak dan teknologi perangkat keras. Teknologi perangkat keras pada pendidikan dikenal dengan teknologi alat.

Sedangkan teknologi perangkat lunak dikenal dengan teknologi sistem.

Jadi, dalam proses pendidikan, media sangat berperan dalam menyampaikan informasi dari pendidik ke siswa.37

4. Pendekatan Rekonstruksi Sosial

Pendekatan ini lebih menekankan perhatian pada masalah yang dialami khalayak masyarakat. Hal ini dilakukan atas anggapan bahwa pendidikan merupakan upaya bersama. Pendekatan rekonstruksi sosial berasumsi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya selalu membutuhkan manusia lain.38 Melalui interaksi dan kerja sama tersebut siswa dapat mengusahakan mencari pemecahan masalah yang dihadapi menuju pembentukan masyarakat yang kian baik.

Keempat pendekatan di atas, dapat menjadi sebuah acuan pendekatan dalam mengembangkan kurikulum pendidikan. Sebuah instansi pendidikan harus mampu dalam menyesuaikan pendekatan pengembangan kurikulum dengan keadaan yang ada. Seperti halnya kasus di sekolah pelosok atau pedesaan yang masih jauh dari jangkauan

36 Sudarman, Pengembangan..., 32

37 Agus Zaenul Fitri, Manajemen..., 126

38 Hasan Baharun, Pengembangan..., 257

(18)

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

Pengembangan kurikulum merupakan usaha terstruktur untuk meningkatkan perbaikan kurikulum, baik dengan mengubah, memperbaiki, atau meningkatkan efisiensi dan efektivitas implementasi.

Berupa siklus atau proses yang berulang yang demikian berjalan seterusnya.

Adapun prinsip pengembangan kurikulum secara umum terbagi atas dua bagian, yakni umum dan khusus. Prinsip umum dalam pengembangan kurikulum terbagi lagi atas lima bagian, yakni relevansi, fleksibilitas, kontinuitas/kesinambungan, praktis/efisiensi, dan efektivitas. Sementara prinsip khusus meliputi hal yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, isi pendidikan, proses pembelajaran, pemilihan media dan alat pengajaran, dan kegiatan penilaian.

Di sisi lain, pendekatan pengembangan kurikulum terdiri atas pendekatan subjek akademis, humanistik, teknologis/kompetensi, dan rekonstruksi sosial.

(19)

DAFTAR RUJUKAN

Al Hamdani, Djaswidi. 2014. The Character Education in Islamic Education Viewpoint. Ciamis: Institute of Islamic Studies Darussalam (IAID).

Alhamuddin. 2014. Sejarah Kurikulum di Indonesia (Studi Analisis Kebijakan Pengembangan Kurikulum). Bandung: UPI.

Aly, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos.

Ayuningsih, Widya dkk. 2020. Implementation of Islamic Education Curriculum Development in Al-Ulum Islamic School Medan. Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal.

Fitri, Agus Zaenul. 2013. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam. Bandung:

Alfabeta.

Hasyim, Farid. 2013. Kurikulum Pendidikan Agama Islam: Filosofi Pengembangan Kurikulum Transformatif antara KTSP dan Kurikulum 2013. Malang: Madani.

Kusnadi. 2019. Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Pesantren di MTs Plus Al Bukhori Tanjung Kabupaten Brebes.

Purwokerto: Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

Miftahuddin. 2020. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam: Teoretis dan Praktis. Semarang: The Mahfud Ridwan Institut.

Misno, Abd. dkk. 2020. Development of Islamic Education (PAI) Curriculum based on Anti-Corruption Fiqh. International Journal of Psychosocial Rehabilitation.

Mutohar, Prim Masrokan. 2014. Manajemen Mutu Sekolah: Strategi Peningkatan Mutu dan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Nasution. 2006. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahmasari, Firda. 2020. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam di SD AL Azhar 2 Bandar Lampung. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Rustan, Edhy dkk. 2018. De-radicalization in the Implementation of Islamic Education Curriculum in SMA Masamba South Sulawesi. Dinamika Ilmu.

(20)

Sudarman. 2019. Pengembangan Kurikulum : Kajian Teori dan Praktik.

Samarinda: Mulawarman University Press.

Sudarsono. 2016. Upaya Manajerial Pengembangan Kurikulum Program Unggulan di Madrasah Aliyah. Trenggalek: Kemenag Kabupaten Trenggalek.

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen pendidikan islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan islam secara islami dengan cara menyiasati sumber- sumber belajar dan hal-hal lain

Salamah, 2012 Pengembangan Model Kurikulum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengamalan Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Mts Di Kalimantan Selatan Universitas Pendidikan Indonesia

Pelaksanaan pengembangan kurikulum berbasis pendidikan karakter diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran, pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar,

Berdasarkan hasil analis yang penulis dilakukan, dapat diketahui bahwa: (1) Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam Dalam Pengembangan Pembelajaran Pendidikan

Lembaga pendidikan yang bermutu merupakan lembaga pendidikan yang memiliki perencanaan dan strategi pencapaian mutu yang baik.. mutu pengembangan LPI adalah dengan;

Manajemen kurikulum ialah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehenshif, sistemik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan

Dengan kata lain, kurikulum mencakup baik kegiatan yang dilakukan pada jam belajar maupun di luar jam belajar, sepanjang hal itu berlangsung di lembaga

Di samping itu, kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan