90 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan metode pengembangan (R&D) dengan pendekatan kualitatif. Tujuannya adalah menghasilkan produk komunitas kemitraan berdasarkan kebutuhan sekolah (Sugiyono, 2017). Menurut penelitian oleh Maydiantoro (2021), metode yang sering digunakan dalam mengembangkan dan menguji produk dalam konteks pendidikan adalah penelitian R&D. Dalam studi ini, peneliti fokus pada model pengembangan kemitraan berbasis komunitas, sambil mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan yang relevan dalam upaya meningkatkan mutu SMA St. Xaverius Gunungsitoli.
3.2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian 3.2.1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SMA St. Xaverius Kota Gunungsitoli di Kepulauan Nias.
3.2.2. Waktu
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan pada periode bulan Juli hingga September 2022.
91
Tabel 3.1. Jadwal penelitian No
Kegiatan Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Potensi dan masalah V V
2 Pengumpulan data V
3 Uji coba desain produk V
4 Validasi desain V
5 Revisi Desain V
6 Uji Coba Produk Terbatas V
7 Revisi Produk V
3.2.1 Subyek
Subyek penelitian pengembangan ini adalah kepala sekolah, para guru SMA St. Xaverius Gunungsitoli, Wakil orang tua, tokoh warga Gereja, Dinas pendidikan, pengurus Yayasan Budi Bakti Keuskupan Sibolga
3.3. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Tahapan penelitian pengembangan ini, peneliti mengadopsi model Borg and Gall yang telah disederhanakan oleh Sugiyono (2017) menjadi 10 langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan informasi, perancangan produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan pembuatan produk bersama. Penelitian ini, terbatas pada langkah
ketujuh, yaitu revisi produk, karena ada keterbatasan waktu yang harus diperhatikan.
Berikut, langkah-langkah penelitian pengembangan, mengacu pada model Sugiyono (2017), sebagai berikut:
Gambar 3.1. Langkah-langkah Pengembangan Potensi dan
Masalah Pengumpulan Data Desain
Produk
Uji Coba Produk
Terbatas Revisi Desain Validasi Desain
c 6 .
U j i
c o b a
P Revisi Produk
c 6 .
U j i
c o b
93
Tabel 3.2. Matriks Pengembangan Kemitraan Berbasis Komunitas
Kemitraan Komunitas
Tahap Pengembangan
Konsep Kemitraan
(Diskusi, studi dokumentasi,
FGD)
Prinsip Kemitraan komunitas (Diskusi,
studi dokumentasi,
FGD)
Prosedur Kemitraan komunitas (Diskusi, studi
dokumentasi, FGD)
Panduan Kemitraan Komunitas:
-Peneliti -Validator -Reviewer Penelitian awal
dan
Pengumpulan Data
Studi
Pendahuluan -
Dokumentasi -Wawancara -observasi
Studi
Pendahuluan -Dokumentasi -Wawancara -observasi
Studi
Pendahuluan -Dokumentasi -Wawancara -observasi
Studi
Pendahuluan -Dokumentasi -Wawancara -observasi Perencanaan
desain awal produk
- - X X Konsep
Pengembangan Awal Produk
- - X X Panduan
Kemitraan komunitas pengujian awal
di lapangan
Panduan Panduan Panduan UJI COBA Panduan Kemitraan komunitas Revisi hasil uji
coba lapangan awal
Panduan Panduan Panduan Revisi Panduan Kemitraan komunitas Uji coba
lapangan menyeluruh
Panduan Panduan Panduan Uji coba Panduan Kemitraan
komunitas Penyempurnaan
produk hasil uji coba
Panduan Panduan Panduan Penyempurnaan X Panduan Kemitraan komunitas
Tabel 3.3 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Program Kemitraan Sekolah dengan Komunitas Eksternal
Tahapan
Kegiatan Subyek
Teknik Pengump ulan Data
Instrum en
Teknik Analisis Data Sugiyono
Potensi dan Masalah
Pengumpula n Data
● Mengidentifikasi
permasalahan yang ada terkait dengan komunitas kemitraan sekolah
● Mengumpulkan informasi
terkait dengan
perencanaan
pengembangan mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan
● Mengumpulkan informasi tentang konsep kemitraan, mutu dan komunitas
Kepala Sekolah
dan Guru
Wawanca ra, Observasi
, dan Studi Dokument
asi FGD
Wawanc ara Mendala
m, Observas
i Pasif
Miles and Huberman
Data direduksi, disajikan, ditarik kesimpulan atau verifikasi
Desain Produk
● Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membentuk komunitas dengan struktur dan kedudukannya secara terperinci.
Validasi Desain
Revisi Produk
● Mengembangkan
komunitas yang direncanakan.
● Melakukan validasi secara rasional oleh para ahli kemitraan sehingga
keunggulan dan
kelemahan dari produk tersebut dapat diketahui.
● Memperbaiki berdasarkan masukan yang diberikan para pakar sehingga produk menjadi lebih efektif dan efisien.
Ahli pengem
bangan mutu melalui program kemitraa
n; dan ahli ilmu sosial
Angket Kusioner Deskriptif Kuantitatif
Uji Coba Terbatas Revisi Produk
● Dilakukan uji coba terbatas pada sekolah untuk mengetahui efisiensi dan kelayakan produk
2 Kepala Sekolah
di YBBKS
Angket Kusioner Deskriptif kuantitatif persentase
Evaluasi ● Setiap tahapan melakukan evaluasi.
95
1. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah serta pengumpulan data adalah tahap awal dalam model Sugiyono. Pada tahap ini, peneliti mencari untuk mengidentifikasikan masalah yang muncul serta kesenjangan yang terjadi antara tujuan yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan secara riil di lapangan kemudian meninjau tujuan pengembangan komunitas kemitraan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan pada pengembangan kemitraan sekolah.
2. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan masalah aktual, dikaji serta didalami dengan literatur terkait untuk perencanaan produk. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep dan landasan teoritis yang memperkuat produk pendidikan, seperti model, program, sistem, pendekatan, perangkat lunak, dan sebagainya.
3. Tahap Desain Produk
Pada tahap ini peneliti mengembangkan rancangan model pengembangan kemitraan, didesain dan dimunculkan untuk kemudian ditetapkan.
4. Tahap Validasi
Pada tahap ini, peneliti meminta penilaian validasi rasional dari para ahli yaitu ahli kemitraan dan ilmu sosial sehingga dapat diketahui keunggulan dan kekurangan dari produk tersebut.
Peneliti mendapat masukan untuk menilai efektivitas dan kelayakan dari produk.
97 STUDI
PENDAHULUAN
PENGEMBANGAN MODEL
VALIDASI
STUDI LITERATUR Mutu Pendidikan Kemitraan Gravissimum Educationis Instrumentum Laboris
Manajemen Berbasis Sekolah
Kajian Penelitian yang relevan.
KAJIAN LAPANGAN Kondisi riil
Pembelajaran
Pemanfaatan IT dalam pembelajaran di sekolah
MODEL AWAL Kemitraan sekolah dan Sinergitas dengan stakeholder masih lemah, kurang efektif, dan belum sesuai prosedur.
Kekeliruan pemahaman oleh pengelola bidang akademik bahwa pendidikan semata-mata urusan sekolah.
Regulasi pemerintah tentang Kerja sama sekolah, orang tua dan pemerintah
DIFUSI MODEL Pelatihan Penggunaan Model
UJI VALIDITAS MODEL HIPOTETIK Tes Awal /Input Penerapan /Proses Tes akhir/
Output Penilaian Model Proses Revisi Akhir
PELAPORAN Penyusunan Laporan Pembimbingan Ujian
UJICOBA TERBATAS Tes awal
Penerapan Tes Akhir Penilaian Model Proses Revisi
UJICOBA LEBIH LUAS
Tes Awal Penerapan Observasi Tes Akhir
Penilaian Model Proses Terakhir
Gambar 3.2.Kerangka Pkikir Pengembangan Model
Gambar 3.3 Prosedur Pengembangan Analisis kebutuhan, studi literatur, pendahuluan, dan pelaporan
Uji kelayakan produk
Merevisi produk
Uji respon produk melalui FGD
Revisi produk
Uji respon produk dan FGD
Merevisi produk
Identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, model pengembangan, dan rancangan produk panduan pengembangan komunitas kemitraan
Pembuatan model pengembangan kemitraan berbasis komunitas
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 6
Tahap 7 Tahap 5 Tahap 4
99
3.4. Teknik dan Instrumen Mengumpulkan Data 3.4.1. Teknik Mengumpulkan Data
Wawancara mendalam, observasi, penyebaran angket, studi dokumentasi, dan FGD merupakan teknik mengumpulkan data dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tahap pencarian masalah, mengumpulkan data, menganalisis agar mendapat data relevan. Observasi digunakan untuk memperkuat data dengan memahami situasi riil di lapangan. Peneliti mencatat dan merekam dengan cermat hal-hal yang diteliti. Pengamatan juga digunakan dalam tahap pencarian masalah dan pengumpulan informasi.
Angket merupakan cara mengumpulkan data dengan para responden diberikan serangkaian pertanyaan. Angket digunakan dalam validasi serta pengujian terbatas. Dalam proses validasi, angket digunakan untuk mengevaluasi produk oleh para pakar guna mendapatkan data yang akurat untuk dilakukan revisi produk. Studi dokumen dimasukkan dalam salah satu teknik untuk menguatkan hasil wawancara mendalam dan pengamatan yang telah dikerjakan. FGD (Focus Group Discussion) sebagai sebuah analisis kualitatif yang digunakan untuk menghimpun
data secara fleksibel dan santai terkait dengan suatu masalah.
Metode ini dilakukan dalam group. Peneliti akan menggunakan metode ini untuk mendapat informasi dalam kelompok responden terkait dengan model pengembangan kemitraan berdasarkan instrumen yang telah disediakan.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan empat macam instrumen dalam pengumpulan data yaitu Pedoman Wawancara; Pedoman wawancara dipakai dalam rangka pengumpulan data-data melalui para responden dalam hal ini kepada kepala sekolah bersama guru-guru.
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Wawancara
No. Tahapan Kisi-kisi pertanyaan Sumber data
1. Potensi dan Masalah
● Bagaimana
pelaksanaan program kemitraan selama ini
● Metode dan strategi yang dipakai dalam implementasi program kemitraan
● Masalah-masalah yang dihadapi dalam melaksanakan program kemitraan
Kepala Sekolah, Guru dan dokumen
2. Pengumpulan Data
● Pencarian informasi mengenai komunitas mitra.
Kepala Sekolah, guru dan
101
No. Tahapan Kisi-kisi pertanyaan Sumber data
● Mengetahui data-data kelemahan dan keunggulan komunitas mitra.
Dokumen
Lembar Observasi digunakan sebagai checklist informasi yang harus diketahui oleh peneliti.
Tabel 3.5. Lembar Observasi
No. Tahapan Check List Sumber
data
1. Potensi dan Masalah
● Pelaksanaan program kemitraan
● Strategi yang dipakai dalam implementasi program kemitraan.
Kepala sekolah dan Guru
2. Pengumpulan Data
● Situasi pelaksanaan program.
● Sumber daya prasarana yang dimiliki sekolah.
Kepala sekolah dan Guru
3. Uji Coba
● Efektifitas kehadiran komunitas kemitraan.
Aktivit as kepala sekolah dan guru Angket
Angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara terperinci pada tahap validasi dan uji coba. Pada tahap validasi angket diberikan kepada ahli program kemitraan dan ahli ilmu sosial dalam menilai kelayakan program. Tahap selanjutnya yaitu
uji coba, para kepala sekolah dan guru-guru diberikan angket untuk dapat menilai pengembangan program.
Tabel 3.6. Kisi-Kisi Angket No. Tahapan
Evaluasi Kisi-kisi Pertanyaan Responden
1
. Validasi
Ahli Komunitas Kemitraan
● Kelengkapan pelaksanaan model program kemitraan.
● Instrumen yang digunakan.
● Keunggulan dan kelemahan
● Keunggulan dan kelemahan rancangan komunitas mitra
Ahli Pendidikan:
Prof. Dr. Dra. Emiliana Sri Pudjiarti, Msi
Ahli sekaligus praktisi Kemitraan:
Dr. Frans Janu Hamu, M.Sc.Ed
2 .
Uji Coba Terbatas
● efektifitasnya.
● Menarik dan membantu
● Bekerja sama mengembangkan mutu sekolah melalui program kemitraan
2 Kepala sekolah di Sibolga dan Padang Sidempuan
Dokumentasi
Peneliti menggunakan teknik studi dokumentasi dalam potensi dan masalah dan pengumpulan data. Peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen yang didapat dari kepala sekolah stakeholders terkait untuk memperoleh informasi berhubungan dengan program pengembangan komunitas kemitraan. Secara rinci, hal-hal yang akan diperhatikan dalam proses pemeriksaan dokumentasi adalah data terkait Komite dan Alumni, data hubungan sekolah warga Gereja dokumentasi
103
programnya bagaimana, sejauh mana keterlibatan dan hubungan sekolah dengan paroki setempat, dalam bidang apa saja dan seterusnya.
3. 5. Teknik Validasi Data
Peneliti akan menggunakan teknik triangulasi untuk memvalidasi sumber dan data yang diperoleh. Triangulasi dilakukan melalui observasi, melakukan wawancara, serta mendalami dokumen-dokumen dari sumber data yang sama. Data yang diperoleh dari kepala sekolah, guru, tokoh agama, dan stakeholder lainnya akan dibandingkan melalui berbagai metode seperti wawancara mendalam, observasi, studi dokumen, dan FGD.
3.6. Teknik Analisis Data
Metode analisis data pada tahap potensi masalah dan pengumpulan data adalah deskripsi kualitatif. Proses menganalisis data melibatkan langkah mereduksi, menyajikan, dan memverifikasi data sesuai dengan metodologi yang diuraikan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 2017). Reduksi data dilakukan dengan memilah data penting yang terkait dengan pengembangan model pengembangan kemitraan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih luas. Data kemudian disajikan secara deskriptif dan naratif. Terakhir, memverifikasi dan membuat simpulan dengan mengidentifikasi masalah dan memberikan data yang berguna bagi pengembangan desain produk. Dalam tahap validasi ahli dan uji coba terbatas, peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang kemudian diterjemahkan melalui analisis interval.
3.7. Analisis Data Kuantitatif
Data pengisian angket dari seluruh responden dikumpulkan untuk dilakukan analisis data kuantitatif (Sugiyono, 2017). Data kuantitatif merupakan hasil pengolahan data dari instrumen angket uji kelayakan dan uji respon model yang dievaluasi oleh ahli kemitraan dan ahli sosial. Ahli kemitraan dan ahli sosial menggunakan skala Likert untuk mengklasifikasikan kelayakan panduan:
Tabel 3.7: Skala Likert
Keterangan Skor Skala Likert Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
105
Penilaian terhadap kelayakan panduan lebih lanjut dianalisis agar mengetahui tingkat kelayakannya.
Tabel 3.8: Klasifikasi Kelayakan Panduan Kategori Persentase Kelayakan (P) Sangat kurang layak 20 < P < 36
Kurang layak 36 < P < 52 Cukup layak 52 < P < 68 Layak 68 < P < 84 Sangat layak 84 < P < 100
Uji respon terhadap panduan mencakup ketertarikan dan kepuasan pengguna. Hasil angket uji respon selanjutnya diuji reliabilitasnya. Interpretasi reliabilitas didasarkan pada kategori berikut:
Tabel 3.9 Kategori Uji Reliabilitas Kategori Rentang (R)
Tinggi 0,800 - 1,000
Cukup 0,600 - 0,800
Agak rendah 0,400 - 0,600 Rendah 0,200 - 0,400 Sangat rendah 0,000 - 0,200