• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Osong Bagi Keluarga yang Berduka di desa Tanete dari Perspektif Pendampingan Keindonesiaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Osong Bagi Keluarga yang Berduka di desa Tanete dari Perspektif Pendampingan Keindonesiaan."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Osong Bagi Keluarga Yang Berduka Di Desa Tanete Dari Perspektif Pendampingan Keindonesiaan

Oleh Ghiland 712018029

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi: Ilmu Teologi, Fakultas: Teologi guna memenuhi sebagian dari syarat untuk mencapai gelar Sarjana sains teologi

(S. Si. Teol).

Fakultas Teologi

Universitas Kristen Satya Wacana 2023

(2)

vi

(3)
(4)

viii

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sang pemilik kehidupan, karena atas kasih dan kemurahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir (TA) sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana Sains-Teologi (S.Si.Teol) di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Adapun judul tugas akhir penulis ialah “Osong Bagi Keluarga Yang Berduka Di Desa Tanete Dari Perspektif Pendampingan Keindonesiaan”. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, karena penulis menyadari memiliki kekurangan dan mengalami berbagai kesulitan dalam proses penyelesaian tulisan ini. Namun walaupun demikian, besar harapan penulis tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari dalam proses penyusunan tugas akhir banyak pihak yang terlibat untuk memberi dukungan serta motivasi. Hal tersebut menjadi penyemangat penulis selama proses penulisan tugas akhir. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua keluarga, sahabat dan orang- orang tercinta yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis melalui motivasi serta doa. Penulis mengucapkan terimakasih secara khusus kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, bapak Sa’dan dan ibu Salni yang berperan penting dalam hidup penulis. Terimakasih untuk semua cinta kasihnya dan dukungan yang tulus diberikan kepada penulis, senantiasa mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai mahasiswa. Terimakasih karena selalu memberikan semangat disaat banyak hal yang membuat penulis ingin menyerah, serta terimakasih sudah membiayai perkuliahan penulis dan memenuhi segala kebutuhan selama menempuh pendidikan di Universitas Kristen Satya Wacana.

2. Dosen pembimbing yang begitu baik yaitu Pdt. Dr. J.D. Engel. M,Si. Selaku dosen pembimbing 1 dan Pdt. Dr. Tony Tampake selaku dosen pembimbing 2. Terimakasih kepada kedua pembimbing penulis yang telah sabar dan sangat tulus dalam membimbing penulis selama pengerjaan Tugas Akhir (TA) hingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir dengan baik.

(6)

x

3. Terima kasih kepada wali studi bapak Pdt. Prof. Yusak B. Setyawan, MATS, Ph.D telah menjadi orang tua kedua buat penulis di tanah rantau.

Terima kasih atas segala dukungan, semangat dan membantu penulis dalam hal administrasi dari awal kuliah hingga selesai.

4. Semua dosen di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis.

5. Terima kasih kepada semua pegawai Tata Usaha (TU) kanfak Teologi yang senantiasa mengarahkan penulis dalam mengurus keperluan akademis dari awal hingga akhir perkuliahan.

6. Terima kasih kepada saudara kandung penulis yaitu Ghaland yang senantiasa memotivasi melalui pertanyaan kapan wisuda dan pertanyaan- pertanyaan terkait perkuliahan yang juga kadangkala membuat penulis down, akan tetapi penulis kemudian menyadari bahwa pertanyaan- pertanyaan tersebut justru perlu untuk dijadikan motivasi dan membuktikan bahwa penulis dapat menyelesaikan perkuliahan.

7. Terima kasih kepada pacar yaitu Heral Brando Pakau Lembang yang juga senantiasa memberikan doa, dukungan dan terima kasih selalu ada untuk penulis dalam keadaan apapun.

8. Terima kasih kepada kak Valentino yang telah meluangkan waktu dan memberikan pencerahan dalam menyusun Tugas akhir sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

9. Terima kasih kepada Kiki Clara Popang, Nirwan Parante dan Prily Fatlolona yang dari maba sampai saat ini masih tetap berjuang bersama-sama dengan penulis, terimakasih untuk canda tawanya.

10. Terima kasih kepada saudara-saudara di Salatiga yaitu Ratu, Yona, Widi dan Defri yang tentunya telah memberikan dukungan selama berkuliah di Univesitas Kristen Satya Wacana.

11. Terima kasih kepada teman kos yang telah menjadi keluarga diperantauan yaitu Anti, Anne, Anggy, Helmi dan adek-adekku Retno, Welni, Cunning, Datu, Olin dan Mamas. Terima kasih telah menjadi rumah yang nyaman dan tempat penulis untuk berbagi suka maupun duka.

(7)

12. Terimakasih kepada Mutiara sirenden sebagai patner owner bucket fresh salatiga yang diakhir-akhir penyelesaian perkuliahan penulis, beliau senantiasa memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

Salatiga, 10 mei 2023 Penulis

Ghiland.

(8)

xii MOTTO

Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

(Amsal 17 : 22)

Usahakan apa yang kamu doakan dan doakan apa yang kamu usahakan.

(Ghiland)

(9)

Daftar isi

Halaman Judul………...……i

Lembar Pengesahan………...ii

Pernyataan Keaslian Karya Tulis Tugas Akhir……….iii

Pernyataan Persetujuan Publikasi………...iv

Kata Pengantar……….…..v

Motto……….vii

Daftar isi………...viii

Abstrak………...…ix

1. Pendahuluan………..………..3

1.1 Latar belakang………...3

1.2 Rumusan masalah………...………..11

1.3 Tujuan penelitian……….…….11

1.4 Manfaat penelitian………...11

1.5 Metode penelitian……….11

1.6 Sistematika penelitian……….…….12

2. Landasan teori………..……….12

2.1 Ritual ……….…...13

2.2 Kedukaan……….….17

2.3 Pendampingan Keindonesiaan……….….21

3. Hasil penelitian………...…….………...24

3.1 Gambaran Umum Desa Tanete……….24

3.2 Sejarah Osong………...26

3.3 Makna Osong ……….………...27

3.4 Pemahaman Keluarga Yang Berduka Terhadap Osong Dan Manfaatnya.28 3.5 Tahapan Prosesi Ritual Dalam Kematian To Ala’………..29

3.6 Syair Dalam Osong………....31

3.7 Aturan Saat Melantunkan Nyanyian Osong………...33

3.8 Makna Kematian Bagi Masyarakat To Ala’..………....33

4. Analisis Penelitian………...………....35

4.1 Makna Osong Bagi Keluarga Yang Berduka Sebagai Penghiburan Dalam Masyarakat To’ Ala……….………….35

4.2 Makna Osong Sebagai Pendampingan Keindonesiaan Bagi Keluarga Yang Berduka……….………...36

4.3 Nilai-Nilai Sosial Budaya Masyarakat Tanete Dalam Tahapan Osong...……….38

4.4 Osong Sebagai Ritual Dalam Masyarakat To Ala’………42

5. Penutup...……….…………..46

5.1 Kesimpulan………...45

5.2 Konstribusi………..……..46

Daftar pustaka……..………47

(10)

xiv

Osong bagi keluarga yang berduka di desa Tanete dari perspektif pendampingan keindonesiaan.

Ghiland (ghiland080900@gmail.com)

Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis osong bagi keluarga yang berduka di desa Tanete dari perspektif pendampingan keindonesiaan. Penelitian ini dilata rbelakangi oleh realita bahwa masyarakat to ala' yang tinggal di desa tanete banyak yang menganggap osong hanya sekedar ritual dan ajaran masyarakat yang diturunkan oleh nenek moyang sehingga masyraakat tetap mengembangkan sikap persaudaraan hingga akhir hayat manusia (kematian).

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif dapat menjelaskan pemahaman masyarakat to ala' di desa tanete tentang ritual osong, pemahaman keluarga yang berduka terhadap osong, makna ritual osong dan bagaimana sejarah osong di masyarakat to ala' yang sampai saat ini digunakan sebagai ritual kedukaan tradisional. Dalam hal pengumpulan data, penulis menggunakan wawancara mendalam (in defth interview) atau tidak terstruktur. Wawancara ditujukan kepada tokoh adat, petugas adat bululondong, tokoh masyarakat dan beberapa keluarga berduka yang menggunakan ritual osong dalam adat kematian. Data yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan kemudian dikaji dengan menggunakan teori ritual oleh Victor Turner, Dhavamony, Catherine Bell, Rohtenbuhler; teori duka dari Totok S.

Wiryasaputra dan teori pendampingan keindonesiaan dari Jacob Daan Engel.

Berdasarkan temuan lapangan, setelah dianalisis dapat dikatakan bahwa ritual osong mengandung makna penghiburan bagi keluarga yang berduka yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk pendampingan keindonesiaan. Kemudian, didalam ritual osong terdapat nilai-nilai sosial budaya masyarakat seperti gotong royong, berbagi rasa dan saling menerima, persaudaraan dan solidaritas yang harmonis dan pertemanan.

Kata Kunci: Osong, Kedukaan, Pendampingan Keindonesiaan.

(11)

Abstract

This study aims to describe and analyze empty for bereaved families in the village of Tanete from the perspective of Indonesian assistance. This research is motivated by the fact that many of the To Ala' people who live in Tanete village consider osong to be just a ritual and community teachings handed down by their ancestors so that the community continues to develop an attitude of brotherhood until the end of human life (death). This research was conducted using qualitative methods and descriptive approach. Qualitative methods can explain the understanding of the to ala' community in Tanete village about the osong ritual, the understanding of families who grieve for osong, the meaning of the osong ritual and how the history of osong in the to ala' community is used as a traditional mourning ritual. In terms of data collection, the authors use in-depth interviews (in defth interview) or unstructured. The interviews were aimed at traditional leaders, Bululondong traditional officials, community leaders and several bereaved families who use the osong ritual in the death custom. The data obtained from the interviews conducted were then examined using ritual theory by Victor Turner, Dhavamony, Catherine Bell, Rohtenbuhler; the theory of grief from Totok S. Wiryasaputra and the theory of Indonesian accompaniment from Jacob Daan Engel. Based on the field findings, after being analyzed it can be said that the osong ritual contains a consolation meaning for grieving families which can then be used as a form of Indonesian assistance. Then, in the osong ritual there are socio-cultural values of the community such as mutual cooperation, sharing feelings and mutual acceptance, harmonious brotherhood and solidarity and friendship.

Keywords: Osong, Grief, Indonesian Assistance.

Referensi

Dokumen terkait

PRODUKSI VIDEO DOKUMENTER JURNALISTIK: BICARA MANUSIA MURAL AMBARAWA TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Sebagai

MOBILE AUGMENTED REALITY : INSTRUMEN EFEK HALL TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Produksi Video Feature “Memori Besar dalam Secercah Peranti” Oleh: Lyvia Setyo Budhi 362019001 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

“saya melihat foto ini awalnuya seperti foto keluarga yang berwisata di sungai dan berpose bersama, ketika masnya menjelaskan bahwa foto ini tentang berita berduka tentang anak ridwan

GAMBARAN LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK DI PT MORICH INDO FASHION TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: RIKA

v UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerahnya penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya

Tesis yang berjudul “ Norma Dan Implementasi Restitusi Bagi Anak Korban Tindak Pidana Kekerasan Seksual “ ini, disusun untuk gelar Magister Hukum pada Program Studi Ilmu Hukum di

KAJIAN ETIKA SOSIAL TERHADAP NILAI BUDAYA TOLAK BALA DI DESA SEMBIR SALATIGA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Oleh: Jerman Manurung 712018247 Diajukan kepada, Program Studi: Teologi,