• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Peran Literasi Digital Dalam Memoderasi Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Keamanan, dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Penggunaan P2P Lending Pada Generasi Milenial Di Kota Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Peran Literasi Digital Dalam Memoderasi Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Keamanan, dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Penggunaan P2P Lending Pada Generasi Milenial Di Kota Salatiga"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

20

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner di Daerah Kota Salatiga dapat dilihat karakteristik responden dari 125 kuesioner yang disebarkan. Adapun analisa karakteristik responden sebagai berikut :

Tabel 4.1

Analisa Karakteristik Responden

Deskripsi Keterangan Frekuensi Persentase

Jenis Kelamin Laki - Laki 45 36%

Perempuan 80 64%

Usia 20 14 11,2%

21 38 30,4%

22 52 41,6%

23 9 7,2%

24 8 6,4%

25 4 3,2%

Sumber : Data Primer Diolah (2023)

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 80 orang (64%) dan dengan usia 22 tahun (41,6%).

Hasil Penelitian

Analisis Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel dari 125 responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Variabel

Variabel Minimum Maksimum Mean Std. Dev Persepsi Manfaat 1,00 5,00 3,65 0,8 Persepsi Keamanan 1,00 5,00 3,55 0,751 Persepsi Risiko 1,00 5,00 3,66 0,66 Literasi Digital 1,00 5,00 3,9 0,67 P2P Lending 1,00 5,00 3,6 0,7 Sumber : Data Excel Diolah (2023)

(2)

21

Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa variabel persepsi keamanan merupakan variabel yang memiliki rata-rata terendah yaitu 3,55 sedangkan variabel literasi digital merupakan variabel yang memiliki rata-rata tertinggi yaitu 3,9. Diketahui bahwa variabel persepsi risiko merupakan variabel dengan standar deviasi terendah yaitu 0,66 sedangkan variabel persepsi manfaat merupakan variabel dengan standar deviasi tertinggi yaitu 0,8.

Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Dalam menunjukkan prakiraan skala likert pada rata-rata jawaban responden terhadap variabel penelitian, diperoleh menggunakan rumus seperti di bawah ini : Interval : nilai max - nilai min = 5 - 1 = 1,33

jumlah kelas

Tabel 4.3 Kategori Variabel Range Kategori 1,00 - 2,33 Rendah 2,34 - 3.67 Sedang 3,68 - 5,00 Tinggi

Sumber : Data Primer Diolah (2023)

Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Manfaat (X1)

Tabel 4.4 Rata-Rata Variabel Persepsi Manfaat

No. Indikator N Mean Kategori

1 Memiliki Kegunaan 125 3,9 Tinggi

2 Sumber Pendanaan 125 3,6 Sedang

Rata-Rata Persepsi Manfaat 3,44 Sedang

Sumber : Data Primer Diolah (2023)

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa dari 125 orang responden yang diteliti, secara umum Persepsi Manfaat (X1) memiliki skor berjumlah 3,44 termasuk ke dalam kategori sedang. Indikator memiliki kegunaan memiliki nilai mean tertinggi sebesar 3,9 dan masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan indikator sumber pendanaan memiliki nilai mean terendah sebesar 3,6 dan masuk dalam kategori sedang.

Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Keamanan (X2)

(3)

22

Tabel 4.5 Rata-Rata Variabel Persepsi Keamanan

No. Indikator N Mean Kategori

1 Tidak khawatir dalam memberikan 125 3,33 Sedang

informasi pribadi

2 Percaya bahwa informasi pribadi 125 3,61 Sedang dilindungi

3 Percaya transaksi digital terjamin 125 3,68 Tinggi Keamanannya

Rata-Rata Persepsi Keamanan 3,54 Sedang

Sumber : Data Primer Diolah (2023)

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa dari 125 orang responden yang diteliti, secara umum Persepsi Keamanan (X2) memiliki skor berjumlah 3,54 termasuk dalam kategori sedang. Indikator percaya transaksi digital terjamin keamanannya memiliki nilai mean tertinggi sebesar 3,68 dan masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan indikator tidak khawatir dalam memberikan informasi pribadi memiliki nilai mean terendah sebesar 3,33 masuk dalam kategori sedang.

Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Risiko (X3)

Tabel 4.6 Rata-Rata Variabel Persepsi Risiko

No. Indikator N Mean Kategori

1 Risiko Psikologi 125 3,84 Tinggi

2 Risiko Kinerja 125 3,54 Sedang

3 Risiko Fisik 125 3,52 Sedang

4 Risiko Keuangan 125 3,91 Tinggi

5 Risiko Sosial 125 3,50 Sedang

Rata-Rata Persepsi Risiko 3,66 Sedang

Sumber : Data Primer Diolah (2023)

Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa dari 125 orang responden yang diteliti, secara umum Persepsi Risiko (X3) memiliki skor berjumlah 3,66 termasuk dalam kategori sedang. Indikator risiko keuangan memiliki nilai mean sebesar 3,91 masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan indikator risiko sosial memiliki nilai mean sebesar 3,50 masuk dalam kategori sedang.

(4)

23

Analisis Deskriptif Variabel Literasi Digital (Z)

Tabel 4.7 Rata-Rata Variabel Literasi Digital

No. Indikator N Mean Kategori

1 Etika Digital 125 3.90 Tinggi

2 Budaya Digital 125 3,88 Tinggi

3 Keterampilan Digital 125 3,77 Tinggi

4 Keamanan Digital 125 3,94 Tinggi

Rata-Rata Literasi Digital 3,87 Tinggi

Sumber : Data Primer Diolah (2023)

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa dari 125 orang responden yang diteliti, secara umum Literasi Digital (Z) memiliki skor berjumlah 3,87 termasuk dalam kategori tinggi. Indikator keamanan digital memiliki nilai mean tertinggi sebesar 3,94 masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan indikator keterampilan digital memiliki nilai mean terendah sebesar 3,77 masuk dalam kategori tinggi.

Analisis Deskriptif Variabel P2P Lending

Tabel 4.8 Rata-Rata Pernyataan Variabel P2P Lending

No. Indikator N Mean Kategori

1 Performance Expectancy (PE) 125 3.57 Sedang 2 Effort Expectancy (EE) 125 3,80 Tinggi 3 Social Influence (SI) 125 3,21 Sedang

4 Price Value (PV) 125 3,77 Tinggi

5 Hedonic Motivation (HM) 125 3,64 Sedang

6. Habit (H) 125 3,33 Sedang

Rata-Rata P2P Lending 3,87 Tinggi

Sumber : Data Primer Diolah (2023)

Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa dari 125 orang responden yang diteliti, secara umum P2P Lending (Y) memiliki skor berjumlah 3,87 termasuk dalam kategori tinggi. Indikator Effort Expectancy (EE) memiliki nilai mean tertinggi sebesar 3,80

(5)

24

masuk ke dalam kategori tinggi. Sedangkan indikator Social Influence (SI) memiliki nilai mean terendah sebesar 3,21 masuk ke dalam kategori sedang.

Uji Instrumen

Uji Validitas

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas

Variabel Item R Hitung r Tabel Keterangan

Persepsi Manfaat X1P1 0,912 0,1757 Valid X1P2 0,931 0,1757 Valid Persepsi Keamanan X2P1 0,870 0,1757 Valid X2P2 0,877 0,1757 Valid X2P3 0,876 0,1757 Valid Persepsi Risiko X3P1 0,740 0,1757 Valid X3P2 0,804 0,1757 Valid X3P3 0,792 0,1757 Valid X3P4 0,809 0,1757 Valid X3P5 0,801 0,1757 Valid Literasi Digital ZP1 0,877 0,1757 Valid ZP2 0,897 0,1757 Valid ZP3 0,832 0,1757 Valid ZP4 0,807 0,1757 Valid

P2P Lending YP1 0,805 0,1757 Valid

YP2 0,744 0,1757 Valid YP3 0,611 0,1757 Valid YP4 0,824 0,1757 Valid YP5 0,799 0,1757 Valid YP6 0,830 0,1757 Valid Sumber : Data Primer Diolah (2023)

Berdasarkan tabel 4.9, diketahui bahwa seluruh item pertanyaan memiliki nilai koefisien kolerasi positif dan lebih besar dari r tabel (0,1757). Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh telah valid dan dapat dilakukan untuk pengujian selanjutnya.

Uji Reliabilitas

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

1. Persepsi Manfaat 0,820 Reliabel

(6)

25

2. Persepsi Keamanan 0,846 Reliabel

3. Persepsi Risiko 0,848 Reliabel

4. Literasi Digital 0,875 Reliabel

5. P2P Lending 0,851 Reliabel

Sumber : Data Primer Diolah (2023)

Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa hasil Cronbach’ Alpha dari semua variabel lebih besar daripada 0,70, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Persepsi Manfaat, Persepsi Keamanan, Persepsi Risiko, Literasi Digital dan P2P Lending merupakan variabel yang handal dan dapat dipercaya sebagai alat ukur atau indikator variabel.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Tabel 4.11 Uji Normalitas

Asymp. Sig Keterangan Unstandardized Residual 0,627 Normal Sumber : Output SPSS 20 (2023)

Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa data terdistribusi normal hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,627 lebih besar dari 0,05.

Uji Multikolinearitas

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF

Persepsi Manfaat 0,666 1,501

Persepsi Keamanan 0,723 1,379

Persepsi Risiko 0,949 1,054

Literasi Digital 0,627 1,596

a. Dependent Variable: P2P Lending Sumber : Output SPSS 20 (2023)

(7)

26

Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa nilai tolerance dari semua variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF dari semua variabel lebih kecil dari 10. Dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi multikolinearitas antar variabel.

Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Signifikansi Keterangan

Persepsi Manfaat 0,466 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Persepsi Keamanan 0,202 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Persepsi Risiko 0,936 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Literasi Digital 0,202 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber : Output SPSS 20 (2023)

Berdasarkan tabel 4.13, hasil uji glejser menunjukkan bahwa probabilitas untuk semua variabel independen memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari tingkat kepercayaan 0,05.

Dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dilakukan tidak terdapat heteroskedastisitas.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.14 Hasil Uji T

Variabel t-hitung Signifikansi

Persepsi Manfaat 6,551 0.000

Persepsi Keamanan 4,754 0,000

Persepsi Risiko 3,681 0,000

a. Dependent Variable: P2P Lending Sumber : Output SPSS 20 (2023)

Berdasarkan tabel 4.14, pada variabel persepsi manfaat nilai t-hitung 6,551 > t-tabel 1,657 dan nilai sig. 0,000 < 0,05 yang berarti Hipotesis Pertama (H1) diterima yaitu Persepsi Manfaat berpengaruh terhadap minat penggunaan P2P Lending. Pada variabel Persepsi

(8)

27

Keamanan nilai t-hitung 4,754 > t-tabel 1,657 dan nilai sig. 0,000 < 0,05 yang berarti Hipotesis Kedua (H2) diterima yaitu Persepsi Keamanan berpengaruh terhadap minat penggunaan P2P Lending. Pada variabel Persepsi Risiko nilai t-hitung 3,681 > t-tabel 1,657 dan nilai sig. 0,000

< 0,05 yang berarti Hipotesis Ketiga (H3) diterima yaitu Persepsi Risiko berpengaruh terhadap minat penggunaan P2P Lending.

Tabel 4.15 Hasil Uji F

Model F Signifikansi

Regression 46,307 0,000

a. Dependent Variable: P2P Lending Sumber : Output SPSS 20 (2023)

Berdasarkan tabel 4.15 hasil uji simultan, diketahui nilai f hitung sebesar 46,307 dan tingkat signifikansi 0,000. Dapat disimpulkan bahwa variabel Persepsi Manfaat, Persepsi Keamanan, dan Persepsi Risiko secara simultan dapat mempengaruhi minat penggunaan layanan P2P Lending.

(9)

28

Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) atau Uji Interaksi

Tabel 4.16 Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

Variabel Signifikansi Keterangan

X1.M (Persepsi Manfaat* 0,000 H4 Diterima Literasi Digital)

X2.M (Persepsi Keamanan* 0,000 H5 Diterima Literasi Digital)

X3.M (Persepsi Risiko* 0,000 H6 Diterima Literasi Digital)

a. Dependent Variable: P2P Lending Sumber : Output SPSS 20 (2023)

Berdasarkan tabel 4.16, pada variabel X1*M (Persepsi Manfaat*Literasi Digital) menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05 yang berarti Hipotesis Keempat (H4) diterima yaitu Literasi Digital memoderasi hubungan antara Persepsi Manfaat terhadap minat penggunaan P2P Lending. Pada variabel X2*M (Persepsi Keamanan*Literasi Digital) menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05 yang berarti Hipotesis Kelima (H5) diterima yaitu Literasi Digital memoderasi hubungan antara Persepsi Keamanan terhadap minat penggunaan P2P Lending.

Pada variabel X3*M (Persepsi Risiko*Literasi Digital) menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 <

0,05 yang berarti Hipotesis Keenam (H6) diterima yaitu Literasi Digital memoderasi hubungan antara Persepsi Risiko terhadap minat penggunaan P2P Lending

Pembahasan

Hasil uji analisis data menggunakan uji t pada hipotesis pertama (H1) menunjukkan bahwa Persepsi Manfaat (X1) berpengaruh terhadap minat penggunaan P2P Lending (Y) maka H1 diterima. Hal tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan Aditya dan Putu Mahyuni (2022) yang menyatakan bahwa generasi milenial memang lebih suka menggunakan teknologi finansial dalam bertransaksi karena dianggap lebih bermanfaat dan lebih memudahkan seseorang dalam bertransaksi maupun investasi,

Hasil uji analisis data menggunakan uji t pada hipotesis kedua (H2) menunjukkan bahwa Persepsi Keamanan (X2) berpengaruh terhadap minat penggunaan P2P Lending (Y) maka H2 diterima. Hal tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan Rahmawati dan Yuliana (2020) yang menyatakan bahwa persepsi keamanan menjadi hal yang paling utama

(10)

29

dalam penggunaan teknologi finansial terkait dengan keamanan dan kerahasiaan data pribadi.

Semakin tinggi tingkat keamanan sebuah teknologi finansial, maka akan semakin meningkat penggunaan teknologi finansial tersebut.

Hasil uji analisis data menggunakan uji t pada hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa Persepsi Risiko (X3) berpengaruh terhadap minat penggunaan P2P Lending (Y) maka H3 diterima. Hal tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan Utami (2020) yang menyatakan bahwa seseorang akan cenderung mempertimbangkan risiko yang akan muncul dari transaksi secara online, seseorang akan lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi finansial agar meminimalisir risiko - risiko di masa mendatang.

Hasil uji moderated regression analysis (MRA) pada hipotesis keempat (H4) menunjukkan bahwa Literasi Digital memperkuat hubungan antara pengaruh Persepsi Manfaat (X1) terhadap minat penggunaan P2P Lending (Y) maka H4 diterima. Disimpulkan bahwa tingkat kemampuan Literasi Digital seseorang menjadi faktor tinggi rendahnya tingkat Persepsi Manfaat terhadap minat penggunaan P2P Lending pada generasi milenial di Kota Salatiga.

Hasil uji moderated regression analysis (MRA) pada hipotesis kelima (H5) menunjukkan bahwa Literasi Digital memperkuat hubungan antara pengaruh Persepsi Keamanan (X2) terhadap minat penggunaan P2P Lending (Y) maka H5 diterima. Disimpulkan bahwa tingkat kemampuan Literasi Digital seseorang menjadi faktor tinggi rendahnya tingkat Persepsi Keamanan terhadap minat penggunaan P2P Lending pada generasi milenial di Kota Salatiga.

Hasil uji moderated regression analysis (MRA) pada hipotesis keenam (H6) menunjukkan bahwa Literasi Digital memperlemah hubungan antara pengaruh Persepsi Risiko (X3) terhadap minat penggunaan P2P Lending (Y) maka H6 diterima. Disimpulkan bahwa tingkat kemampuan Literasi Digital menjadi faktor tinggi rendahnya tingkat Persepsi Risiko terhadap minat penggunaan P2P Lending pada generasi milenial di Kota Salatiga.

Referensi

Dokumen terkait