• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORI-INSTITUSI..>

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "REPOSITORI-INSTITUSI..>"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

REPOSITORI INSTITUSI

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

Repositori Institusi Sebagai Wujud Pengembangan Manajemen Pengetahuan di Sekretariat Negara

Jakarta, 6 September 2017

(2)

 Pendapat Sugeng Priyanto

Wadah untuk mengumpulkan, melestarikan, dan menyebarluaskan hasil karya intelektual yang dimiliki suatu lembaga.

Repositori Lembaga menyediakan akses kepada karya ilmiah dalam format digital.

Perkembangan ini searah dengan gerakan open acces melalui Open Archive Initiative (OAI) dan adanya kesadaran untuk bertukar koleksi antar institusi.

Dengan demikian yang disimpan adalah hasil karya intelektual institusi.

Pengertian Repositori Institusi

(3)

 Sistem penyimpanan dan akses ke karya ilmiah yang

dihasilkan dari penelitian dan/atau pengembangan, survei, atau pemikiran sistematis yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia maupun pihak lain yang bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

(Perka LIPI, No. 12 tahun 2016 tentang Repositori dan Depositori LIPI)

 Tempat dimana secara khusus data dan informasi disimpan.

(Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 71 Tahun 2016 tentang Repositori Institusi)

Pengertian Menurut LIPI dan UB

(4)

 Lebih kepada pemanfaatan Pengetahuan Eksplisit agar menjadi pengetahuan kolektif

 Gagasan awal Manajemen Pengetahuan : pengetahuan organisasi perlu didokumentasikan dan disimpan dalam pangkalan data

sehingga dapat diakses dengan mudah kapanpun dan di manapun.

 organisasi menciptakan repositori dan pangkalan data (biasanya disebut DMS : data management systems) dengan “memaksa”

setiap staf dan unit kerja berkontribusi menyimpan dan mengisi repositori tersebut.

 Biasanya institusi yang mengelola manajemen pengetahuan eksplisit adalah perpustakaan atau lembaga yang bertanggung jawab

terhadap pengelolaan data seperti warehouse.

Keterkaitan Repositori dengan KM

(5)

Repositori dalam manajemen pengetahuan memegang peranan penting sebagai titik awal pengelolaan pengetahuan.

Berbagai pengetahuan eksplisit dikumpulkan, diolah, dikemas ulang, dipelihara, dan dipertukarkan.

Repositori menjadi memori organisasi.

Repositori berguna untuk mendokumentasikan program, memperkuat pondasi kebijakan, mengumpulkan praktik terbaik dari lapangan,

memelihara kontak dan mitra, mempertukarkan pengetahuan dengan organisasi lain.

Repositori dapat menjadi sarana mengukur dampak program, dampak kerja, mendukung akuntabilitas organisasi, dan meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap organisasi tersebut.

Adanya akses terbuka yang dalam pemerintahan mengacu kepada UU tentang Keterbukaan Informasi Publik

Peran Penting Repositori

(6)

 Menyediakan akses terbuka untuk hasil karya penelitian lembaga

 Menciptakan visibilitas global dari hasil penelitian lembaga

 Mengumpulkan hasil karya lembaga dalam satu lokasi

 Menyimpan aset digital lain milik institusi termasuk yang tidak dipublikasikan, seperti literatur kelabu dan berbagai dokumen yang tidak diterbitkan.

Tujuan Utama Repositori Institusi

(7)

1. Menyediakan akses untuk luaran hasil karya intelektual melalui antarmuka web resmi 2. Menyediakan penyimpanan koleksi digital yang dimiliki dalam arsip yang aman

3. Terindeks oleh google scholar, directory open access repositories dan mesin pencari yang lain sehingga publikasi dapat dicari melalui internet oleh seluruh pengguna di dunia.

4. Menawarkan kecepatan dan efisiensi diseminasi dari terbitan seperti literature kelabu,

jurnal, monograf dan sebagainya. Terbitan ini, jika telah didigitalkan, dapat dipublikasi dalam repositori institusi dan dijangkau oleh pengguna seluruh dunia.

5. Penulis memiliki alamat URL yang stabil dalam jangka panjang yang dapat digunakan untuk sitasi daring

6. Tidak ada biaya yang dibebankan kepada penulis untuk menambahkan terbitan miliknya dalam repositori institusi

7. Menambah visibilitas penulis dan lembaganya di internet yang terhubung ke seluruh dunia.

Hal ini akan semakin meningkatkan harga diri dan lembaga.

8. Menunjukkan kekayaan intelektual yang dimiliki oleh suatu institusi kepada pengguna dan calon pengguna potensial.

Manfaat Pengembangan Repositori Institusi

(8)

 Repositori dapat menjadi sarana mengukur dampak program, dampak kerja, mendukung akuntabilitas

organisasi, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi tersebut.

 Adanya akses terbuka yang dalam pemerintahan mengacu kepada UU tentang Keterbukaan Informasi Publik

Manfaat Lain

(9)

Setiap institusi memiliki kebijakan berkaitan dengan apa saja yang masuk dalam repositori

Contoh di LIPI, yang masuk dalam repositori adalah karya ilmiah.

Karya ilmiah yang dimaksud terdiri atas:

Publikasi ilmiah, antara lain berbentuk artikel jurnal/majalah ilmiah, makalah prosiding, dan buku;

Literatur kelabu, antara lain berbentuk: laporan penelitian tidak diterbitkan, dokumen rekomendasi, makalah kebijakan (policy paper, dan policy brief), program penelitian, pengkajian, atau pengembangan;

Dokumen hasil kekayaan intelektual, antara lain berbentuk paten, hak cipta, desain industri, merek dagang, prototipe, dan perlindungan varietas

tanaman, dan

Hasil penelitian dan / atau pengembangan, survei, atau pemikiran sistematis

Dokumen yang ada dalam Repositori

(10)

 Pengguna, mengisi metadata dan memasukan dalam database, namun belum bisa dipublikasikan menunggu proses editing oleh editor

 Penyunting yang dapat mengunggah dokumen

 Administrator, bisa memberikan atau menghapus akun baru kepada penyunting dan pengguna

 Super administrator, petugas tertinggi yang bertanggungjawab atas sistem repositori secara keseluruhan.

Level Pengelola Repositori Institusi

(11)

 Tentukan Tujuan Repositori Institusi

 Tentukan Ruang Lingkup Repositori (dokumen yang masuk, hak akses, dan dukungan teknis lainnya)

 Komunikasikan dengan Unit Kerja yang bekaitan dengan Repositori

 Keterlibatan setiap unit kerja dalam pengembangan repositori

 Tentukan Unit kerja yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan Repositori Institusi

 Kebijakan pimpinan lembaga dalam bentuk peraturan yang

“memaksa” seluruh unit kerja aktif dalam pengembangan repositori institusi sesuai dengan porsinya.

Tahapan Pengembangan

Repositori Institusi

(12)

 Adanya Kompetensi Mengembangkan Sistem Repositori Perpustakaan dalam Pemetaan SKKNI Bidang Perpustakaan

 Menjadi salah satu indikator dalam penilaian akreditasi perpustakaan

Perkembangan Ke Depan

(13)

Sekian dan terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dimaksud, beberapa hal yang perlu dibenahi dalam upaya ITD mengembangkan repositori institusi dan merujuk pada model pengembangan

3 Jika dilihaT dari DATA OpenDOAR, repositori institusi yang sudah terdafdar sejumlah 69 repositori institusi dengan menggunakan software yang bermacam-macam,

Kertas kerja ini akan menerangkan mengenai repositori institusi Universiti Sains Malaysia (USM) atau Repository@USM yang telah dipertanggungjawabkan kepada Perpustakaan

Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi repositori institusi perpustakaan berbasis web yang dapat memudahkan mahasiswa dalam menemukan bahan-bahan referensi untuk

Dalam merancang repositori institusi, diperlukan suatu kajian sehingga sistem informasi repositori yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan manajemen. Dengan demikian

Hasil evaluasi: konten repositori IPB memiliki jumlah koleksi paling besar dibandingkan repositori institusi lain di Indonesia; jenis koleksi beragam terdiri dari

Jika dihubungkan dengan institusional repository (IR) tentu ada kaitan yang erat dengan perpustakaan perguruan tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa: 1) Repositori institusi

Matlamat utama projek ini ialah membangunkan satu repositori warisan budaya yang dikhususkan mengenai Institusi Raja Melayu berdasarkan ontologi. Bagi setiap pembangunan