Judul yang penulis angkat dalam tesisnya adalah “Analisis Penggunaan Indikator Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Periode 2011-2015”. Miftahuddin, MBA., selaku Pembimbing 1 yang memberikan bimbingan dan masukan dalam penyelesaian tugas ini. Kepada Bapak Rismant dan Ibu Sumars tercinta, berkat doa, usaha, semangat, ajaran dan motivasi keduanya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman Karnando, Dwi Rosa, Hajizah, Rida Oktari Yanesti, Nurmei Veronika, Kiki Monita Andriani dan Bela Delila Malau yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
PENDAHULUAN
- Rumusan Masalah
- Batasan Masalah
- Tujuan Masalah
- Manfaat Penelitian
Perhitungan indikator keuangan dari laporan akuntansi yang terdapat pada PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk terdiri dari current ratio, net profit margin dan return on assets. Dari tabel perhitungan indikator keuangan PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk baik current rasio maupun net profit margin mengalami penurunan setiap tahunnya. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas permasalahan yang timbul dalam perhitungan indikator keuangan yaitu Current Ratio, Net Profit Margin & Return on Assets, mengalami naik turunnya rasio-rasio yang terjadi pada perusahaan PT ASTRA AGRO LESTARI TBK dengan judul “Analisis Penggunaan Indikator Keuangan” Mengenai Kinerja Keuangan PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk (Perusahaan)”.
Untuk melihat kinerja keuangan, rasio keuangan yang digunakan terdiri dari Profit Margin, Current Ratio dan Return on Assets yang didasarkan pada laporan keuangan perusahaan pada tahun tersebut.
KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI
Jenis-jenis Rasio Keuangan
- Rasio Likuditas (Liquidity Ratio)
- Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
- Rasio Aktivitas ( Activity Rasio )
- Rasio Profitabilitas (Profability)
Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang harus segera dibayar dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Rasio kas (cash ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak kas atau setara kas yang tersedia untuk membayar utang jangka pendek. Untuk mengukur seberapa besar setiap rupee suatu aset dijadikan jaminan modal bagi pemilik atau pemegang saham.
Untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam modal kerja berputar dalam suatu periode atau untuk mengukur tingkat penjualan yang dapat diperoleh dari setiap rupiah aktiva tetap yang digunakan h. Untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam modal kerja, berputar dalam jangka waktu tertentu, atau untuk mengukur berapa banyak penjualan yang dapat diperoleh dari setiap rupiah total aset yang digunakan. Perputaran modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas modal kerja (aktiva lancar) suatu perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan usaha normalnya. Selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam jangka waktu tertentu, rasio ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Untuk mengukur berapa laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam pada total aset.
Untuk mengukur berapa laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam pada total ekuitas. Laba bersih adalah rasio yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih terhadap penjualan bersih.
Kinerja Kuangan
Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2010:2) menyatakan bahwa “metodologi penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk memperoleh data untuk tujuan dan penggunaan tertentu”. Dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan signifikan antar variabel yang diteliti. Sebagaimana dikemukakan Sangadji dan Sopiah (2010:30), penelitian asosiatif adalah: ‘Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Tujuan penelitian asosiatif adalah untuk melihat ada tidaknya pengaruh dan seberapa besar pengaruh sebab akibat atau variabel bebas dan terikat penelitian. Penelitian ini dilakukan penulis pada PT Astra Lestari Tbk (Perusahaan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.
Hal yang diteliti adalah penggunaan rasio-rasio kinerja keuangan berupa current ratio, profit margin versus return on assets dalam laporan tercatat pada PT Astra Agro Lestari Tbk yang terdaftar di BEI periode pada website www .idx.co. pengenal.
Variabel Penelitan
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis linier berganda yang didahului dengan pengujian kualitas data observasi. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi variabel bebas dan variabel terikat atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai Asymp.Sig (2 tailed) > true level (α), maka H0 diterima yang berarti sisa data berdistribusi normal.
Salah satu asumsi klasiknya adalah tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam satu model. Apabila hal ini terjadi, maka variabel-variabel independen itu sendiri saling berkorelasi, sehingga dalam hal ini sulit untuk mengetahui variabel independen mana yang mempengaruhi variabel dependen. Salah satu cara untuk mendeteksi kolinearitas adalah dengan melihat nilai toleransi dan kebalikan dari variance inflasi faktor (VIF).
Jika nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam regresi. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji ada tidaknya ketimpangan varians dari sisa-sisa pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain dalam suatu regresi. Jika melihat titik-titik pada scatterplot yang menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Analisis Regresi Linear Berganda
- Gambaran Umum
- Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)
- Sejarah Singkat Perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri
- Struktur Organisasi Perusahaan
- Visi dan Misi
- Deskriptif Jabatan
Pasar modal Indonesia telah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda tepatnya pada tanggal 14 Desember 1912 di Batavia, namun perkembangannya mengalami naik turun karena beberapa faktor mulai dari Perang Dunia I dan Perang Dunia II hingga peralihan kekuasaan. kekuatan. dari pemerintah kolonial hingga pemerintah Republik Indonesia (RI). Selain itu, pemerintah Indonesia juga melakukan penataan ulang pasar modal Indonesia melalui Undang-Undang Darurat No. Pada tahun 1977, pemerintah menghidupkan kembali pasar modal Indonesia dengan mencatatkan saham 13 perusahaan penanaman modal asing (PMA).
Namun dunia pasar modal Indonesia sebenarnya baru mengalami penghujung tahun 1980-an yang antara lain ditandai dengan berdirinya PT Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1989 dan privatisasi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ). pada tahun 1992.8 1995 dalam kaitannya dengan pasar modal juga semakin memperkuat peran BEJ dan BES sebagai bagian dari Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia. Sementara itu, BES mengembangkan pasar obligasi dan derivatif. Pada akhir tahun 2007, atas persetujuan pemegang saham kedua bursa, BES melakukan merger menjadi BEJ yang kemudian menjadi BEI. Penggabungan menjadi satu bursa yang terintegrasi ini menandai era baru dalam perkembangan pasar modal Indonesia. Kami berharap mampu semakin berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional berkelanjutan di masa depan.
Awal mula perkebunan singkong, kemudian berkembangnya tanaman karet, hingga pada tahun 1984 dimulailah budidaya kelapa sawit di Provinsi Riau. Hingga tahun 2016, perusahaan telah bekerja sama dengan 51.709 petani kelapa sawit yang tergabung dalam 2.396 kelompok tani. Sejalan dengan pertumbuhan bisnis Perseroan, Perseroan melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (kemudian Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tahun 1997.
Untuk menjaga kelangsungan usaha, selain mengelola lahan perkebunan kelapa sawit, Perseroan juga mengembangkan industri hilir terkait. Hingga tahun 2016, perseroan juga mengoperasikan blending plant atau pabrik pencampuran pupuk di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Board of Commisioners (Dewan Komisaris) Tugas dan wewenang adalah
Board of Director (Dewan Direktur) Tugas dan wewenang adalah
Research & Development (Penelitian dan Pngembangan) Tugas dan wewenang adalah
Engineering Development and Control (Pengembangan dan Kontrol) Tugas dan wewenang adalah
Finance and Corporation Secretary (Sekretaris Keuangan dan Korporasi)
Plantation Operation & Refinery (Operasi Perkebunan dan Kilang) Tugas dan wewenang adalah
Marketing (Pemasaran) Tugas dan wewenang adalah
Direktur Area
Administrator
Manager Department Pembelian Tugas dan wewenang adalah
Manager Department Tenaga Kerja Tugas dan wewenang adalah
Staff Department Pembelian Tugas dan wewenang adalah
Staff Department Tenaga Kerja Tugas dan wewenang adalah
Assistant Afdeling
Mandor 1
Mandor Panen
Mandor Rawat
- Teknik Analisis Data
- Analisis regresi linear berganda
Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini diungkapkan melalui analisis grafis dan statistik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi menggunakan SPSS. Pada gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam persamaan regresi tidak dapat terjadi multilinearitas yang berarti tidak mungkin terdapat hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel-variabel bebas yang membentuk persamaan tersebut.
Untuk menguji apakah persamaan yang dirumuskan mempunyai gejala multikolinearitas, digunakan pengujian yang menggunakan alat yang disebut Variance Inflation Factor (VIF). Nilai ambang batas yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi ˂ 0,10 atau sama dengan VIP ˂ 10 (Ghazali: .10). Hasil uji VIF pada Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak mengalami gejala multikolinearitas karena nilai VIF <10.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model tidak terdapat multikolinearitas antar variabel karena nilai VIF individu sebesar 1,152 kurang dari 10. Dari scatter plot terlihat titik-titik tersebar secara acak dan tersebar di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, tidak berkumpul pada satu tempat dan tidak membentuk suatu pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam artian varians dari semua tersebut variabel tersebut menunjukkan bahwa variabel independen (current rasio dan margin keuntungan) dapat digunakan untuk memprediksi ROA. Untuk mempermudah proses analisis yang akan dilakukan maka penulis akan membuat model analisis yang akan penulis lakukan untuk menjawab permasalahan yang ada.
Alat analisis ini digunakan dengan alasan untuk melihat apakah terdapat pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Artinya jika seluruh variabel independen bernilai nol (0), maka nilai variabel dependen (Beta) adalah sebesar 5,159.
- Pembahasan
- Saran
Berdasarkan hasil output SPSS terlihat pengaruh gabungan kedua variabel independen (current ratio dan profit margin) terhadap ROA seperti terlihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut. Dapat disimpulkan bahwa Current Ratio (X1) dan Profit Margin (X2) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (Y) pada PT Astra Agro Lestari Tbk. Dari Tabel 4.6 terlihat nilai Adjust R Square untuk Return On Assets (Y) pada PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0,997 yang dapat disebut dengan terminasi koefisien dalam hal ini dapat dicapai Return On Assets sebesar 99,70%. dan dijelaskan menggunakan kondisi saat ini dan margin keuntungan.
Dilihat dari tabel diatas nilai Koefisien Determinasi (R²) sebesar 0,997 atau 99,70%, hal ini berarti 99,70% ROA dapat dijelaskan oleh variasi kedua variabel independen yaitu current rasio dan margin keuntungan. , sedangkan sisanya sebesar 00,30%. H1 : Current Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) H0 : Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) 2. H1 : Profit Margin berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) H0 : Profit Margin tidak berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) 3.
Hasil penelitian menunjukkan margin keuntungan diperoleh t tabel sebesar 34,775 > 1,63774 dengan nilai signifikan 0,001 < 0,005 yang berarti margin keuntungan berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada PT Astra Agro Lestari Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio dan Profit Margin secara simultan mempengaruhi Return On Assets yaitu fhitung 787,186 dan nilai f tabel 9,55 sehingga fhitung 787,186 > 9,55 dan nilai signifikan 0,001 < 0,05. Hal ini membuktikan rasio lancar dan margin keuntungan PT Astra Agro Lestari Tbk berkinerja baik dan memberikan pesan positif dalam meningkatkan return on assets.
Hasil koefisien determinasi Adjust R Square untuk Return On Assets (Y) pada PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0,997 yang dapat disebut dengan terminasi koefisien. Dalam hal ini Return On Assets sebesar 99,70% dapat diperoleh dan dijelaskan oleh Current Ratio dan margin keuntungan. Bahwa para pengelola bisnis khususnya bagian keuangan sangat perlu lebih memperhatikan faktor-faktor fundamental bisnis yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA (CR, PM) dalam penelitian ini.