• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Pengaruh Beberapa Isolat Jamur Antagonis Terhadap Pertumbuhan Ganoderma boninense Pat. di Laboratorium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Pengaruh Beberapa Isolat Jamur Antagonis Terhadap Pertumbuhan Ganoderma boninense Pat. di Laboratorium"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

I. PEN DAHULUAN

1. Latar belakang

Salah satu penyakit utama yang menyebabkan kerugian pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia khususnya Sumatera Utara adalah busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma boninense Pat.. Razak et al.

(2002) mengatakan penyakit ini telah menimbulkan kerugian yang cukup besar, yakni mengakibatkan kematian·tanaman fase produktif hingga 50% atau lebih. Sampai saat ini penyakit busuk pangkal batang belum dapat dikendalikan secara efektif. Berdasarkan biologi Ganoderma boninense tersebut, maka pengendalian yang paling berpeluang baik untuk berhasil adalah pengendalian hayati dan penggunaan bahan tanaman kelapa sawit toleran.

Patogenitas G. boninense pada kelapa sawit tidak �anya terjadi pada tanaman tua saja, tetapi dapat terjadi pada plan/et dan bibit kelapa sawit. Fadli et al. (1989) melaporkan bahwa planlet dan kalus kelapa sawit dapat diserang G. boninense secara artifiasial. Demikian juga Puspa et al. (1991) menyatakan bahwa bibit hasil kultur juga dapat terserang G. boninense.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2002) kebun yang banyak mempunyai tunggul karet, kelapa sawit, kelapa, atau tanaman hutan lain akan cendrung mempunyai penyakit yang tinggi. Tunggul-tunggul tersebut berfungsi sebagai inokulum potensial Ganoderma. Oleh karena itu disarankan pada waktu tanam ulang, sisa-sisa tanaman itu dimusnahkan. Pengolahan tanah sebelum tanam juga berpengaruh pada penyakit ini. Budiana & Purba ( 1987) mengamati bahwa kebun yang diolah secara

1

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

mekanis mempunyai serangan Ganoderma lebih tinggi 1,03% dari pada pengolahan tanah disertai perlakuan kemis pada tunggul tanaman kelapa sawit. Ada kecendrungan bahwa maki� tua umur tanaman, makin besar tingkat kerusakan. Peningkatan ini sejalan dengan bertambahnya daur pertanaman dalam suatu kebun (generasi tanaman) yang berarti substrat bagi Ganoderma akan semakin tersedia.

Setiap spesies Ganoderma mempunyai sifat biologis; patogenisitas, dan interaksi patogen-inang-lingkungan yang berbeda, sehingga diperlukan usaha pengendalian yang berbeda pula (Abadi, 1987). Hasil penelitian Abadi (1987) membuktikan bahwa species Ganoderma yang menyebabkan penyakit pada kelapa sawit di Indonesia adalah Ganoderma boninense.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengendalikan Ganoderma secara hayati. Cook 1983 & Baker et al mengatakan bahwa salah satu cara untuk mengendalikan patogen yang terdapat pada sisa tanaman di dalam tanah yaitu dengan menggunakan jamur yang bersifat antagonis terhadap patogen tersebut.

Beberapa isolat jamur yang terbukti antagonis terhadap G. boninense adalah Aspergil/us sp, Gliocladium sp. Trichoderma harzianum, T. viride, T. koningii, dan Penicillium citrinum. Pengujian beberapa antagonis terhadap Ganoderma secara mandiri telah banyak dilakukan. Akan tetapi apabila sesama antagonis digabung, interaksi antara mikroba antagonis belum diketahui. Oleh karena itu perlu diteliti interaksi antar beberapa mikroba antagonis untuk mengendalikan Ganoderma, karena di alam jamur-jamur antagonis ini hidup pada lingkungan yang sama dan secara tidak langsung akan mengalami persaingan untuk bisa bertahan hidup. Di antara jamur antagonis ini diperkirakan ada yang paling dominan untuk bertahan hidup.

2

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan menghasilkan strategi pengendalian penyakit BPB yang paling menjanjikan yaitu dengan menerapkan pengendalian terpadu yang

Hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan menghasilkan strategi pengendalian penyakit BPB yang paling menjanjikan yaitu dengan menerapkan pengendalian terpadu yang

Uji Ketahanan Beberapa Hasil Persilangan Kelapa Sawit dan Medium Tanam Terhadap Penyakit Busuk Pangkal Batang yang Disebabkan oleh Jamur Ganoderma boninense Di

Kelapa sawit adalah salah satu tanaman penghasil tanaman rninyak nabati yang sangat penting, yang dewasa ini tumbuh sebagai tanarnan liar hutan dan sebagai tanaman yang dibudidayakan di

Ditinjau dari segi pemasaran minyak sawit di luar negeri, tanaman kelapa sawit sungguh-sungguh menjadi tumpuan harapan sumber devisa dimasa mendatang, karena harganya yang sangat mantap

Penggunaan varietas unggul yang mempunyai adaptasi tinggi pada kondisi setempat merupakan faktor penting berdasarkan pengamatan di lapangan, varietas­ varietas unggul tertentu