• Tidak ada hasil yang ditemukan

Research In Accounting Journal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Research In Accounting Journal"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RAJVol 2 (3) 2022 : 329-335, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj |

Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.

INVESTORS REACT TO THE COVID-19 PANDEMIC IN PEKANBARU

REAKSI INVESTOR ATAS MASA PANDEMI COVID-19 DI PEKANBARU Annisa Rahima Ramadhani*

1

Niken Azzahara ZL

2

Mutia Afrianti

3

Zul Azmi

4

Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Riau1234. [email protected]

ABSTRACT

This study aims to see investor reactions to the Covid-19 pandemic before and after investing in the stock exchange. The survey was conducted on investors in Pekanbaru City. Data obtained by 32 respondents as investors in the city of Pekanbaru. Survey questionnaires were distributed to respondents. The method of data analysis was carried out using qualitative methods. The survey results from respondents showed that around 41.9% who had invested did not experience the impact of a drastic decline in the value of shares so that the value of the company's shares could return, 58.1% there were investors who experienced a decline in share value during the Covid-19 pandemic affecting the company's performance, this is evidenced by empirically, companies indexed by the non-financial sub-sector as a whole experience a decrease in performance

Keywords : Reaction, Covid-19 Pandemic, Stocks.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan melihat reaksi investor atas kejadian pandemic Covid-19 sebelum dan setelah nya dalam berinvestasi di bursa efek. Survei dilakukan pada investor yang terdapat di Kota pekanbaru.

Data diperoleh 32 responden sebagai investor di Kota Pekanbaru. Kuesioner survei disebarkan kepada responden. Metode analisis data diakukan menggunakan metode kualitatif. Hasil survey dari responden menunjukkan bahwa sekitar 41.9% yang sudah berinvestasi tidak mengalami dampak penurunan nilai saham yang begitu drastis sehingga nilai saham perusahaan tersebut dapat kembali, 58.1% terdapat investor yang mengalami penurunan nilai saham pada pandemic Covid-19 mempengaruhi kinerja perusahaan hal ini dibuktikan secara empiris pada perusahaan yang terindeks sub sector non finansial secara keseluruhan mengalami penurunan kinerja.

Kata kunci : Reaksi, Pandemi Covid-19, Saham.

1. Pendahuluan

Dunia bisnis di era modern saat ini saling bersaing secara kompetitif untuk keberlangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam menjaga keberlangsungan usahanya. Perusahaan membutuhkan suatu modal kerja, dan modal ini dapat diperoleh dari sumber dana eksternal yaitu pasar modal, fungsi pasar modal sebagai tempat perusahaan yang membutuhkan dana dari investor, serta tempat investor berinvestasi pada perusahaan yang mempunyaikinerja baik denfan tujuan untuk mendapatkan return yang tinggi dimasa yang akan dating. Pesatnya pasar modal di Indonesia merupakan alternatif sumber dana perusahaan dan mengindikasikan bahwa masyarakat telah memberi kepercayaan yang cukup tinggi untuk menjadikan pasar modal sebagai pilihan dalam berinvestasi.

Disamping itu pasar modal juga menyediakan leading indicator dalam perkembangan perekonomian suatu Negara. Sebab, pasar modal merupakan tempat pemerataan pendapatan

(2)

330

bagi masyarakat, dimana masyarakat dapat menikmati investasi pada perusahaan terbaik dan mendapatkan bagian pada pendapatan perusahaan. Pula, pasar modal dapat mendorong keterbukaan dan profesionalisme sehingga mencipkatak iklim perusahaan dan investasi yang sehat. Beroperasinya pasar modal juga dapat menampung tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran dan sebagai sumber pendapatan pada masyarakat. Oleh karena itu bayaknya manfaat dari psar modal bagimasyarakat paa khusunya, maka wajar bahwa masyarakat Indonesia setip harinya disuguhkan informasi mengenai naik turunnya Indeks Harga Sahar Gabungan (IHSG) atau harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), melalui sejumlah situs di internet dan tanyangan ditelivisi.

Bursa efek di seluruh dunia mengalami volatilitas yang luar biasa pada saat pandemi yang disebabkan oleh Covid-19 yang menular ke hampir semua negara. Akibatnya kinerja saham dari berbagai korporasi hampir secara keseluruhan mengalami gejolak penurunan harga.

Seperti ada sebuah komando, indeks harga saham di berbagai lantai bursa di seluruh dunia serentak memperlihatkan tren penurunan. Penurunan indeks tersebut merupakan refleksi ketakutan dari para investor mengenai ketidak pastian ekonomi global ke depan. Mereka beramai-ramai menjual saham yang mereka miliki untuk dicairkan secepatnya guna mencegah kerugian yang lebih besar.

Kondisi serupa terjadi dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga mengalami penurunan mengikuti tren penurunan yang terjadi bursa efek negara-negara lain. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan 30 Desember 2019 masih memperlihatkan kinerja yang bagus di level 6.299. Namun dengan mencuatnya kabar bahwa pe nularan virus corona baru tersebut telah menjalar ke berbagai negara, mendorong penurunan bur sa global. Akibatnya IHSG mengikuti tren penurunan bursa global, sehingga turun ke level 5.452 pada penutupan 28 Februari 2020.

Pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan penemuan kasus covid-19 yang pertama di Indonesia tanggal 2 Maret 2020, IHSG langsung drop ke level 5.361, terus mengalami kontraksi dan mencapai titik terendah 3.937 pada tanggal 23 Maret 2020. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu dan berbagai upaya pemerintah dalam menanggulangi krisis kemanusiaan dan juga pemulihan ekonomi, se cara perlahan tapi pasti kinerja IHSG telah memperlihatkan tren kenaikan.

Pada penutupan perdagangan tanggal 30 Desember 2020, IHSG kembali mencapai level 5.979, dan pada tanggal 2 Maret 2021, setahun setelah pemerintah mengumunkan adanya Covid- 19, IHSG telah mencapai level 6.359.Di sinilah kita bisa melihat adanya suatu fenomena yang bisa kita pelajari bahwa apabila terjadi suatu krisis yang membuat harga saham menjadi anjlok, namun menyimpan suatu peluang yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

2. Tinjauan Pustaka

Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas keuntungan dan aktiva perusahaan. Menurut Dermawan Sjahrial, saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang disebut emiten. Saham dinyatakan bahwa pemilik saham tersebut juga pemilik sebagian dari sebagian perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka dia juga menjadi pemilik/ pemegang saham perusahaan. Saham mempunyai manfaat yang pertama bagi emiten yaitu saham merupakan alat penyandang dana. Adapun dana itu diperlukan guna melaksanakan pembangunan sarana usaha, pelebaran sayap perusahaan (PT) atau pemerintah. Yang kedua mempunyai manfaat bagi pemodal yaitu untuk menanamkan dana sebagai alternatif investasi (Gibtiah, 2016).

(3)

331 Harga Saham

Harga saham merupakan harga penutupan pasar selama periode pengamatan untuk tiap-tiap jenis saham yang pergerakannya diamati oleh investor. Menurut Putri dalam Afrianti (2021) harga saham memiliki nilai yang penting, padahal harga emiten tinggi akan memberikan peluang untuk memperoleh investasi tambahan dari investor akibat peningkatan sahamnya.

Jogiyanto dalam Darmawan (2018) menjelaskan bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli saham yang ditentukan oleh pelaku pasar berdasarkan permintaan dan penawaran saham. Pada umunya harga saham berbeda dengan nilai saham, naik dan turunnya harga saham merupakan cerminan dari fluktuasi harga saham yang setiap detik mengalami perubahan. Harga saham yang cenderung naik, akan menciptakan capital gain dan harga saham yang cenderung turun akan menciptakan capital loss

Keuntungan dan Resiko kepemilikan saham

Untuk investasi saham, peluang keuntungan yang mungkin akan terjadi menurut Hadi dalam Dewi (2018) antara lain:

1. Dividen, merupakan keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham yang bersumber dari kemampuan emiten untuk mencetak laba bersih dari operasinya. Laba bersih yang dimaksud adalah pendapatan bersih setelah pajak (income after tax). Pembagian dividen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang dibagikan emiten kepada pemegang saham dapat berupa dividen tunai (cash dividend) yang berarti setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai. Dividen juga dapat dibagikan dalam bentuk dividen saham (stock dividend) yang berarti setiap pemegang saham diberikan saham baru dengan promosi tertentu.

2. Keuntungan Modal (capital gain), merupakan keuntungan yang diperoleh investor dari selisih harga jual dengan harga beli (harga jual lebih tinggi daripada harga beli). Kerugian investasi dalam bentuk saham yaitu apabila investor menjual saham pada harga yang lebih rendah dari pada harga saat membeli saham yang dinamakan capital loss. Capital loss merupakan kerugian yang dialami oleh para investor dari selisih harga beli dengan harga jual (harga beli lebih tinggi dari pada harga jual). Dan apabila emiten mengalami kerugian, maka para pemegang saham tidak akan menerima dividen di akhir periode tersebut. Selain itu, terdapat risiko terbesar dalam investasi saham yaitu risiko likuidasi, dimana emiten dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau dibubarkan. Dalam hal ini para pemegang saham mendapat prioritas pengembalian paling akhir.

3. Metode Penelitian

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, atau perilaku dari obyek-obyek yang diteliti. Dengan demikian maka peneliti berusaha untuk memberikan pemaparan tentang segala sesuatu yang menjadi objek penelitian dalam bentuk deskriptif kalimat sesuai dengan keadaan sesungguhnya dari suatu objek, penelitian yang bersifat deskriptif ini menggunakan pendekatankualitatif (Azmi et al., 2018).

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah kusioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan kepada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan tanggapan dan jawaban dari informasi yang diperlukan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan digital yaitu Google form. Google form merupakan alat yang berguna untuk membantu dalam membuat survei dan mengumpulkan informasi yang mudah dan efisien. Data dalam penelitian ini adalah semua data atau informasi yang diperoleh dari informan yang mengetahui secara jelas mengenai penelitian yang diteliti. Menurut Suharsimi

(4)

332

Arikunto, Responden adalah orang yang merespon atau menjawab pertanyaan- pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan (Suharsimi Arikunto, 1993). Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu masyarakat dan teman teman yang sudah mengetahui ttg investasi atau sudah pernah berinvestasi saham pada suatu platform. Setelah semua data telah terkumpul dari metode yang digunakan maka langkah selanjutnya adalah mentabulasikan data yang kemudian diadakan penganalisaan dari data yang telah terkumpul.

Analisis data adalah proses mengatur urusan data, pengorganisasiannya kedalam suatu pola, kategori dari suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan fakta dengan jalan mencari data yang ditimbulkan oleh proses masalah tertentu, kemudian diambil suatu kesimpulan. Oleh karena itu analisis yang digunakan adalah analisis deskripsif kualitatif yang artinya peneliti berusaha mendeskripsikam dan mengintrespestasikan kondisi pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat yang terjadi atau kecenderungan yang sedang berkembang.

4. Hasil dan Pemabahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan google form sebagai media digital dalam penyebaran kuesioner, penulis dapat menyajikan hasilnya dalam bentuk teks yang bersifat deskriptif yang mendeskripsikan atau mengembangkan tentang bagaimana ”ANALISIS KINERJA SAHAM DIPASAR MODAL SESUDAH DAN SEBELUM PANDEMI (COVID-19) TERHADAP INVESTOR DIPEKANBARU RIAU”. Dari data yang telah didapat, terdapat 32 orang perwakilan respondens dari beberapa masyarakat yang sudah berinvestasi dan mengetahui tentang seputaran investasi, dari kalangan mahasiswa juga pekerja, wiraswasta. Didalam kuesioner tersebut, sudah diberikan pertanyaan seputaran investasi.

1.1 Data Umur Responden

Dari penyebaran kuesioner melalui google form ini diperoleh jawaban dari beberapa responden masyarakat seperti gambar diatas, terdapat umur yang tertera dari data diatas yang sudah mengenal dan sudah berinvestasi mulai dari umur 19 tahun hingga 30 tahun, juga didominankan dengan perempuan 45% dan laki laki 55%.

Dari data yang didapatkan dan jawaban responden berstatus mahasiswa 40% sudah memulai investasi dengan nominal yang rendah dan untuk jangka panjang, 30% pekerja kantoran yang memiliki penghasilan perbulan dan menyisihkan sebagian gaji untuk berinvestasi, 30% lebihnya mempunyai peerjaan lain (part time).

(5)

333

Menurut (Sutha,2000), investasi adalah penempatan sejumlah dana dengan harapandapat memelihara, menaikkan nilai, atau memberikan return yang positif.

Menurut (Webster, 1999), investasi adalah penanaman uang dengan harapan dengan mendapat hasil dan nilai tambah.

A. Pendapat masyarakat yang sudah mengenal dan sudah berinvestasi terkait perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

1.2 Pernyataan responden mengenai perusahaan yang terkena dampak covid-19

Dari tanggapan responden 58.1% menjawab perusahaan yang mereka pilih dalam berinvestasi terkena dampak penurunan nilai angka pasar, sehingga sewaktu pandemi COVID-19 memengaruhi kinerja perusahaan pada tahun 2020, hal ini di buktikan secara empiris pada perusahaan yang terindeks sub sektor non finansial secara keseluruhan mengalami penurunan kinerja. Sementara itu 41.9% responden menjawab tidak mengalami penurunan, disebabkan ada beberapa sektor seperti perusahaan yang tidak mengalami penurunan yang signifikan atas perubahan harga sahamnya yakni sektor farmasi dan perusahaan telkomsel, XL, indosat dan kartu perdana lainnya memiliki laba yang luar biasa, karena pemakaian work from home (WFH) dan belajar dari rumah semakin tinggi. Dan juga beberapa perusahaan yang bergerak disektor food and beverage seperti halnya Indofood sukses makumur juga cukup baik karena meskipun pandemic ini melanda, kinerja perusahaannya tetap naik, hal tersebut dikarenakan perusahaan Indofood memproduksi kebutuhan dasar yang saat ini juga dibutuhkan masyarakat.

Virus Covid-19 diindonesia pertamakali ditemukan 2020, setelah virus ini di temukan tren IHSG menjadi menurun. Karena pada saat itu muncul isu isu mengenai covid-19yang mulai meluas di wuhan (china) ke jepang, korea dan Negara singapura yang paling dekat dengan kita Indonesia.

Sehingga penurunan ini menyebabkan IHSG kita mengalami penurunan sampai dibawah level 4000. Penurunan ini tentu nya juga tidak lepas dari sentiment investor yang melihat bahwa pemerintah Indonesia pada waktu itu belum serius dalam menanggapi atau menangani Covid- 19 ini sehingga krisis kesehatan terjadi dan sntimen sentimen itu ada, membuat para investor lebih memilih untuk menarik dananya dari pasar modal sehingga hal tersebut tentunya mebuat harga saham mengalami penurunan.

B. Tanggapan investor ketika saham perusahaan mengalami penurunan angka ketika pandemic sedang terjadi ditahun 2020 hingga kini.

Pergerakan pasar modal apabila ini adalah investasi maka akan sangat dipengaruhi oleh perusahaan. Ketika PSBB terjadi banyak perusahaan yang kolaps. Jika kita lihat tadi pada hari ini, perusahaan- perusahaan yang listing dipasar modal, yang berperan dibidang pariwisata

(6)

334

semuanya negative. Sehingga kalau kita lihat, tidak hanya aspek finansial perusahaan yang terpukul Karena pandemic covid-19, namun juga aspek riil dan fundamental juga ikut terkena imbasnya. Sehingga wajar saja harga saham sempat jatuh atau bahkan sekarang harga saham performance nya tidak sebaik sebelum terjadinya pandemi.

1.3 Aktivitas responden terkait perusahaan yang terkena dampak covid-19

Jawaban responden terhadap dampak penurunan angka saham dari perusahaan yang mereka pilih untuk berinvestasi, selama terjadinya penurunan mereka melakukan, mencari peluang saham diperusahaan lain dengan melihat perbandingan angka 1, membeli saham perusahaan yang sedang turu (suatu saat angka ini akan menjadi tinggi bila dijual)2, tetap bertahan dan terus memantau perkembangan kondisi pasar3, dan beberapa lain nya tanggapan responden terhadap tindakan yang mereka lakukan saat terjadinya penurunan angka pasar pada saat pandemi

1.4 Waktu yang dibutuhkan untuk kembalinya harga saham ke harga normal

Dari pengalaman responden yang sudah pernah berinvestasi dalam waktu 6 bulan hingga 3 tahun, beberapa responden mengatakan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menaikkan angka saham nya itu bisa dalam waktu 2 minggu, 3-6 bulan, dan hingga 1 tahun.

Dari berbagai macam jawaban dan masing masing perusahaan responden memiliki waktu yang berbeda beda untuk mengembalikan angka pasar seperti sebelumnya (Covid-19). Fluktuasi dipasar modal mempengaruhi prilaku investor dalam berinvestasi karena kita menganalisis pasar modal tidak hanya sekedar meloihat angka saja, tetapi jika juga melihat aspek keuangan prilaku atau ekonomi perilaku seorang investor. Apabila investor tersebut kecendrungannya adalah investor yang menghindari resiko atau bahkan moderate, maka barangkali investor

(7)

335

tersebut akan memilih untuk menarik dananya dari pasar modal dan kemudian menginvestasikan danya pada skema atau instrument-instrumen investasi yang memiliki tingkat resiko rendah misalnya adalah emas. Apabila investor tersebut merupakan investor yang risk taker mungkin dia akan tetap mempertahankan investasinya..

5. Penutup

Sebagai investor pemula menjadi langkah awal yang tepat bagi seseorang yang ingin memperdalam ilmu investasi dengan menemukan sumber bacaan yang relavan, dan memerlukan sumber-sumber yang bersifat up tp date hari ke hari untuk memahami investasi secara riil. Selain itu, arus investasi juga bisa diperhatikan lewat pembaruan pembaruan yang diberikan oleh lembaga lembaga terkait seperti Lembaga Manajemen Asset Negara. Tidak ada yang mengetahui investasi apa yang paling tepat, sebaiknya kenali terlebih dahulu profil resik dalam berinvestasi, apakah kita termasuk orang yang tergolong (risk averse) menghindari resiko , moderat, atau (risk taker) pengambil resiko . dalam kondisini etidak pastian seperti saat pandemi yang cendrung tinggi saat ini, seorang risk averse akan memilih instrument investasi dengan tingkat stabilitas yang baik seperti emas. Berinvestasi emas saat ini memudahkan. Karena tidak harus membeli secara langsung.

Berdasarkan pada hasil penelitian disimpulkan terdapat perbedaan kinerja saham sebelum dan selama pandemic Covid-19 dengan melihat persentase perusahaan yang mengalami penurunan sebesar 54,1% yang sudah tertera pada jawaban responden dalam meengisi kusioner.

Berdasarkan pada kesimpulan yang dijabarkan, beberapa saran yang dapat disampaikan bahwa diperlukan analisis yang lebih luas lagi berkaitan dengan kinerja saham selama pandemic untuk bisa mengindentifikasi penurunan saham yang lebih spesifik seperti dengan analisis teknikal. Selanjutnya ada regulasi untuk menariuk minat investor dengan tetap berinvestasi dan situasi pandemic segera berakhir sehingga pembatasan kegiatan tidak ada lagi. Hal ini membuat kegiatan bisnis dapat berjalan seperti semula tanpa adanya ketakutan pada virus covid-19 yang mewabah

Daftar Pustaka

Agizka, A. (2021), perbandingan harga saham PT bank Negara Indonesia (PERSERO) TBK sebelum dan sesudah pandemic Covid-19 diindonesia, Vol 01 No 08

Azmi, Z., & Nasution, A. A. (2018). Memahami Penelitian Kualitatif dalam Akuntansi.

Akuntabilitas, 11(1), 159-168.

Deasy, V. (2020). Perbandingan Abnormal Return Saham Sebelum Dan Sesudah Perubahan Waktu Perdagangan Selama Pandemi Covid-19,Jurnal Pasar Modal dan Bisnis, Vol 2 No.2

Dewi, S. (2020). Pengaruh sosialisasi pasar modal dan presepsi atas resiko terhadap minat investasi mahasiswa dipasar modal, jurnal akuntansi, Vol. 12 No.1

Inri, I. J. (2020). reaksi pasar modal terhadap peristiwa virus corona (Covid-19) pada perusahaan makanan dan minuman yang teraftar di BEI, jurnal ilmiah manajemen bisnis dan inovasi, Vol. 7 No. 3

Martini, H. (2020). Analisis kinerja saham LQ45 sebelum dan selama pandemic corona virus disease (covid-19) di indonesia, Jurnal Interprof Vol. 6 No. 2

Trisna, Nova, Halleina. (2021). Analisis fundamental saham sebelum dan sesudah pandemic covid-19 studi empiris dibursa efek Indonesia,Jurnal MONEX Vol. 10 No. 2

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat pertimbangan lain yang mempengaruhi manajemen pajak pada perusahaan, yaitu mengenai perlakuan perusahaan yang berinvestasi pada aktiva yaitu Capital Intensity Ratio (CIR)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan konveksi Firman tidak cocok menggunakan metode activity based costing karena menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari

Hal ini dibuktikan dengan jawaban responden lebih banyak memilih jawaban SB (Sangat Baik) yaitu sebanyak 61% orang, responden memilih jawaban B (Baik) sebanyak 32% orang,

Diharapkan agar perusahaan dapat lebih memperhatikan faktor keperilakuan karyawan yakni sikap, motivasi, persepsi dan emosi dalam penerapan sistem akuntansi persediaan agar nantinya

Hasil dan Pembahasan Tata kelola perusahaan yang baik mencakup dewan direksi independen yang kuat, fungsi audit internal dan eksternal yang kuat, pengungkapan yang transparan,

Amanda 2013; Rahmadhoni 2021; Wijaya 2021; Hariazi 2021 telah melakukan penelitian analisis fundamental untuk analisis saham di BEI, namun belum ada yang membandingkan hasil analisis

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan aspek perilaku manusia dalam pengambilan keputusan perusahaan selama

Sebagian asumsi yang digunakan untuk CAPM juga digunakan untuk pendekatan normatif dalam investasi Sharpe, 2005:211 Tingkat Pengembalian Saham Individu Tingkat pengembalian merupakan