Residivistis sebagai Syarat Pengecualian Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia
Teks penuh
Dokumen terkait
Untuk melakukan perlindungan terhadap anak dari pengaruh proses formal sistem peradilan pidana, maka timbul pemikiran manusia atau para ahli hukum dan kemanusiaan untuk membuat
berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana. Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara Anak dari proses peradilan. pidana ke proses di luar
Sistem Peradilan Pidana Anak wajib mengutamakan pendekatan Keadilan Restoratif. 65 Konsep restorative justice diawali dari pelaksanaan sebuah program penyelesaian kasus pidana
Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak adalah pengalihan penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum dari peroses peradilan pidana
Konsep diversi sebagai sarana perwujudan keadilan restoratif berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak adalah pengalihan penyelesaian perkara
Pelaksanaan Perlindungan hukum terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana pada proses Peradilan di atur dalam Undang- undang No 11 tahun 2012 tentang sistem
Dalam memberikan perlindungan khusus, terutama perlindungan hukum dalam sistem peradilan pidana kepada anak yang berhadapan dengan hukum, dalam
Adanya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (selanjutnya disebut dengan UU SPPA), memuat beberapa perubahan penting, salah satu