• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESIKO DAN HAZARD DALAM PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN

N/A
N/A
meilda ikasari

Academic year: 2023

Membagikan "RESIKO DAN HAZARD DALAM PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

RESIKO DAN HAZARD DALAM

PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WILLIAM BOOTH SURABAYA

(2)

Faktor resiko dan hazard di tempat kerja bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya.

istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau instansi.

sedang kemungkinan potensi bahaya, sering disebut resiko.

baik “hazard” maupun “resiko” tidak selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya pengendaliannya dilaksanakan dengan baik.

(3)

Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang

pekerja sangat dipengaruhi oleh (effendi, ferry. 2009:

233):

1. Beban kerja berupa beban fisik, mental dan sosial kapasitas kerja yang banyak tergantung pada

pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya.

2. Lingkungan kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik,

maupun aspek psikososial. kondisi lingkungan kerja (misalnya, panas, bising, berdebu, zat-zat kimia, dll)

(4)

Hazard adalah faktor intrinsik yang melekat pada

sesuatu berupa barang atau kondisi dan mempunyai potensi menimbulkan efek kesehatan maupun

keselamatan pekerja serta lingkungan yang memberikan dampak buruk.

Hazard adalah suatu aktivitas atau sifat alamiah yang berpotensi menimbulkan kerusakan (miles nedved).

Hazard adalah suatu kondisi atau tindakan yang dapat berpotensial menimbulkan kecelakaan dan kerugian (as/nzs, 1999).

(5)

Jenis-jenis hazard bahaya kesehatan kerja bahaya kesehatan kerja dapat berupa :

1. bahaya fisik, 2. kimia,

3. biologi dan

4. bahaya berkaitan dengan ergonomi,

berdampak kepada kesehatan dan kenyamanan kerja, misalnya : penyakit akibat kerja bahaya keselamatan kerja (safety hazard) fokus pada keselamatan manusia yang terlibat dalam proses, peralatan, dan teknologi. dampak safety hazard bersifat akut, konsekuensi tinggi, dan probabilitas untuk terjadi rendah.

(6)

Pengendalian hazard hazard atau bahaya dapat dihindari ataupun dampak dari hazard tersebut dapat diminimalkan.

menurut permenaker no. 05/men/1996, pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilakukan dengan

berbagai macam metode, yaitu

1. Pengendalian teknis atau rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi, isolasi, ventilasi, higiene, dan sanitasi (engineering control).

2. Pendidikan dan pelatihan.

3. Pembangunan kesadaran dan motivasi yang meliputi sistem bonus, insentif, penghargaan, dan motivasi diri.

4. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan dan etiologi.

penegakan hukum. pemberian alat pelindung diri/ apd

(7)

Risiko adalah kemungkinan timbulnya kerugian cedera, keadaan yang merugikan atau perusakan

Menurut international labour organization (ilo), risiko adalah kemungkinan adanya peristiwa atau kecelakaan yang tidak diharapkan dan dapat terjadi dalam waktu dan keadaan tertentu

Risiko merupakan gambaran kuantitatif dari kemungkinan kerugian yang

mempertimbangkan kemungkinan suatu hazard yang akan mengakibatkan suatu peristiwa.

5 macam tipe risiko, yaitu : 1. risiko keselamatan

2. risiko kesehatan

3. risiko lingkungan dan ekologi 4. risiko finansial

5. risiko terhadap masyarakat

(8)

Manajemen risiko adalah suatu kumpulan dari berbagai tahapan kegiatan yang bertujuan untuk mengelola risiko – risiko keselamatan dan kesehatan dalam suatu aktivitas kegiatan.

manfaat dilakukannya manajemen risiko :

1. Mengurangi kejadian yang tidak dapat terduga

2. Mencari kesempatan atau peluang meningkatkan perencanaan, kinerja, dan efektifitas

3. Meningkatkan keuntungan ekonomis dan efisiensi

4. Meningkatkan informasi sebagai masukan sebagai proses

pengambilan keputusan meningkatkan reputasi organisasi atau perusahaan sebagai komitmen direksi untuk melindungi pekerja sebagai salah satu cara untuk meningkatkan akuntabilitas,

kepercayaan, dan governance.

5. Meningkatkan kesejahteraan kesehatan personal dan pekerja lainnya.

(9)

Tahapan proses manajemen risiko (as/nzs 4360 : 2004), yaitu : 1. Penetapan ruang lingkup

2. Identifikasi risiko 3. Analisis risiko

4. Evaluasi risiko

5. Pengendalian risiko 6. Monitoring dan review

7. Komunikasi dan konsultasi

(10)

Fungsi dan tugas perawat dalam k3 fungsi perawat 1. Mengkaji masalah kesehatan

2. Menyusun rencana asuhan keperawatan 3. Melaksanakan pelayanan kesehatan dan

keperawatan terhadap pekerja

4. Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan yang dilakukan

(11)

Tugas perawat :

1. Mengawasi lingkungan pekerja

2. Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan

3. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja

4. Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan pekerja 5. Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan

di rumah kepada pekerja dan keluarga yang mempunyai masalah Kesehatan

6. Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan k3 terhadap pekerja 7. Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja

8. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai pekerja dan keluarganya

9. Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan k3.

(12)

Hazard dan resiko dalam proses pengkajian dan perencanaan dalam melakukan proses pengkajian dan perencanaan pada pasien, perawat harus memperhatikan hazard dan resiko yang kemungkinan terjadi, seperti :

1. pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga.

2. Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian.

3. Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang diajukan perawat.

4. Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan fisik.

5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya.

Tahap ini perawat harus mampu mengidentifikasi secara benar dan meningkatkan komunikasi secra efektif agar tidak terdapat informasi yang salah dimengerti atau informasi yang tidak tepat dan tidak cukup

(13)

Hazard dan resiko dalam perencanaan asuhan keperawatan

rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai tiap tujuan khusus.

Perencanaan keperawatan meliputi perumusan tujuan, tindakan dan penilian rangkaian asuhan keperawatan pada klien

berdasarkan analisis pengkajian.

Perencanaan merupakan dasar bagi seorang perawat dalam

melaksanakan implementasi keperawatan. oleh karena itu pada tahap ini perawat harus mampu menyusun rencana tindakan yang akan diberikan kepada pasien secara sistematis dan tepat.

Hal ini bertujuan agar tidak terjadi resiko dan hazard yang dapat mengancam keselamatan pasien saat proses implementasi

dijalankan

(14)

Hazard dan resiko dalam diagnosa asuhan keperawatan seorang perawat dalam hal ini harus mampu

mendiagnosa kondisi tubuh pasien dan kebiasaan pasien secara tepat dan teliti.

Jika terdapat kesalahan pada saat perawat melakukan proses diagnosa atau terdapat hal yang terlewatkan oleh perawat. maka rencana tindakan yang akan disusun

menjadi tidak tepat.

Oleh karena itu, dalam melakukan proses diagnosa,

seorang perawat harus mampu berpikir secara kritis dan tepat sehingga tidak terjadi kesalahan atau resiko dan hazard yang dapat mengancam nyawa pasien

(15)

Hazard dan resiko dalam implementasi asuhan keperawatan perawat saat melakukan proses implementasi harus

menjamin bahwa tindakan yang akan dilakukan adalah tindakan yang tepat.

Perawat juga harus mampu menilai kemampuan secara

pribadi dalam melaksanakan proses implementasi agar tidak terjadi kesalahan saat memberikan tindakan keperawatan pada pasien. selain itu, keselamatan pasien juga ditentukan dari peralatan medis dan lingkungan sekitar pasien.

Hal tersebut perlu diperhatikan agar pasien dapat terhindar dari infeksi lain akibat melakukan kontak dengan benda

asing atau lingkungan di luar tubuhnya

(16)

Hazard dan resiko dalam evaluasi asuhan keperawatan evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan.

Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal.

Proses evaluasi merupakan cermin bagi seorang perawat

terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan jika pada saat melakukan proses evaluasi perawat menemukan tindakan atau kejadian yang salah, maha hal-hal tersebut dapat segera

diperbaiki sehingga mencegah terjadinya kondisi buruk pada pasien serta menjaga keselamatan pada pasien.

(17)

CONTOH KASUS

CONTOH KASUS YANG BERKESINAMBUNGAN DALAM UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN HAZARD DAN RISIKO DALAM ASUHAN KEPERAWATAN.

PENGKAJIAN : SEBAGIAN PERAWAT SAAT AKAN MELAKUKAN TINDAKAN TIDAK MELAKUKAN CUCI TANGAN DENGAN BENAR ATAU TIDAK SESUAI DENGAN SOP.

PERENCANAA : AKAN DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA DAN CARA CUCI TANGAN YANG BENAR.

IMPLEMENTASI : TERPASANGNYA POSTER SOP CUCI TANGAN DISETIAP WASHTAFFLE

EVALUASI : PARA PERAWAT SUDAH MULAI MELAKUKAN TINDAKAN CUCI TANGAN SESUAI SOP

(18)

TUGAS

Seorang Perawat dinas di Ruang : 1. Isolasi HIV/AIDS

2. Isolasi Covid-19 3. Isolasi TB

4. Rehabilitasi Narkoba

Bagaimana upaya meminimalkan Hazard dan Resiko saat melakukan Asuhan Keperawatan pada tahap2 : Pengkajian, Mendiagnose, Merencanakan, memberikan Implementasi dan Mengevaluasi Pasien di Ruang tersebut ?

(19)

NEX SLIDE

Referensi

Dokumen terkait

Asuhan Keperawatan dengan halusinasi dengar dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan tindakan keperawatan dan juga sebagai bahan masukan dan informasi pada perawat

perilaku perawat dalam proses penerapan asuhan keperawatan pada kasus. HIV/AIDS diRSUD Blambangan Banyuwangi

Asuhan keperawatan ICU adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan diberikan oleh perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di ICU. Proses keperawatan

Perencanaan tindakan dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2018, saat melakukan tindakan keperawatan pada diagnosa Resiko perilaku kekerasan pada tanggal 12 Maret 2018 pukul 10.00

Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan membantu pasien mandi ke kamar mandi dengan kursi roda...

Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan

Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan

Diharapkan perawat dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dengan optimal untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.. Perawat melakukan asuhan