• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon BI atas Penerbitan UU P2SK bagi Sektor Perbankan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Respon BI atas Penerbitan UU P2SK bagi Sektor Perbankan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Respon BI atas Penerbitan

UU P2SK bagi Sektor Perbankan

Jakarta, 22 Juni 2023

DKMP | Departemen Kebijakan Makroprudensial

Webinar OJK

Mengenal Lebih Jauh Pengaturan UU P2SK Dalam Rangka

Penguatan Sektor Perbankan

(2)

Penguatan terkait Bank Indonesia

Industri

Perbankan, Pasar Uang, Pasar Valas, Literasi, Inklusi, dan Pelindungan Konsumen, serta

Keuangan Berkelanjutan

Stabilitas Sistem Keuangan

Pencegahan dan penanganan permasalahan SSK

Kelembagaan

Tujuan, Tugas dan Kewenangan Bank Indonesia

2

(3)

Penguatan Kelembagaan : Tujuan BI

MAKROPRUDENSIAL

turut menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

SISTEM PEMBAYARAN

memelihara stabilitas Sistem Pembayaran

MONETER

mencapai stabilitas nilai rupiah

MENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKELANJUTAN

Tujuan BI adalah mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas Sistem Pembayaran, dan turut menjaga Stabilitas Sistem Keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

3

(4)

Penguatan Kelembagaan: Kewenangan Makroprudensial BI

Mendorong Intermediasi yg seimbang,

berkualitas, dan berkelanjutan Memitigasi dan mengelola

risiko sistemik Meningkatkan Inklusi ekonomi dan keuangan serta keuangan berkelanjutan

Pengaturan Makroprudensial Pengawasan Makroprudensial

Pengaturan dan pengembangan pembiayaan inklusif dan keuangan berkelanjutan

Reverse repo dan/atau pembelian SBN milik LPS saat LPS membutuhkan likuiditas Koordinasi otoritas terkait Lender of the last resort

4

(5)

Penguatan Industri

* ITSK : Inovasi Teknologi Sektor Keuangan

Perbankan

1. Pengaturan dan pengawasan kegiatan usaha Bank a.l. terkait aktivitas Bank di bidang sistem pembayaran;

2. Pengaturan penyaluran

Kredit/Pembiayaan oleh Bank untuk (i) sektor tertentu, (ii) UMKM, (iii)

pembiayaan inklusif, dan/ atau (iv)

pembiayaan berkelanjutan (berkoordinasi dgn OJK); dan

3. Pengaturan kewajiban pembentukan tambahan modal a.l. Countercylical Capital Buffer

Pasar Uang dan Pasar Valas 1. Pengaturan dan pengawasan di pasar

uang dan pasar valas dengan prinsip 3P + 1i (produk, partisipan, penetapan

harga, dan infrastruktur) terkait dengan Instrumen pasar uang dan pasar valas dan transaksi derivatifnya a.l. SSB jk pendek dengan tenor ≤1 thn

2. BI melakukan pembahasan bersama dengan Pemerintah, OJK, dan LPS d/r pengaturan dan pengawasan Pasar Uang dan Pasar Valas

ITSK

1. Pengaturan dan pengawasan atas ITSK* sesuai kewenangan, guna memastikan keberlanjutan bisnis ITSK yang inovatif dengan mitigasi risiko dan tata kelola yang baik

2. Penguatan koordinasi BI-OJK d/r pengaturan dan pengawasan ITSK

5

(6)

Penguatan Industri

Keuangan Berkelanjutan Penguatan dukungan penerapan keuangan

berkelanjutan di sektor keuangan oleh otoritas melalui pembentukan Komite Keuangan Berkelanjutan yang a.l.

membahas penyusunan taksonomi berkelanjutan Literasi, Inklusi, dan Pelindungan Konsumen

*penyelenggara usaha yang berada di bawah kewenangan BI a.l. penyedia jasa pembayaran, kegiatan layanan uang, pelaku PUVA, dan pihak lainnya yang diatur dan diawasi BI

1. Penguatan literasi dan inklusi keuangan melalui keikutsertaan dalam komite nasional peningkatan

literasi dan inklusi keuangan yang dibentuk Pemerintah 2. Penguatan framework pelindungan konsumen BI

untuk konsumen yang menggunakan produk/jasa penyelenggara usaha di sektor keuangan*

6

(7)

Penguatan Pencegahan dan Penanganan Permasalahan SSK

KEWENANGAN BI DALAM

PENANGANAN PERMASALAHAN SSK

Penguatan kewenangan BI untuk berpartisipasi dalam upaya penanganan permasalahan SSK yang

disebabkan oleh krisis

KOORDINASI ANTAR OTORITAS

Koordinasi BI-OJK-LPS a.l. terkait kebijakan makroprudensial, mikroprudensial, dan

penanganan permasalahan Bank

PENEMPATAN DANA RESOLUSI BANK

Perizinan operasional pendirian Bank Perantara yang terkait BI a.l perizinan sistem pembayaran Penempatan dana LPS kepada Bank yang

ditetapkan sbg Bank Dalam Penyehatan OJK berkoordinasi dengan BI dan LPS

dalam penetapan Bank Sistemik

BANK SISTEMIK PLJP/PLJPS

Pemberian PLJP/PLJPS kepada Bank Sistemik maupun Bank selain Bank Sistemik

7

(8)

Penguatan Pencegahan dan Penanganan

Permasalahan SSK: Koordinasi antarlembaga

1. Kebijakan MakroprudensialMikroprudensial

2. Penanganan Permasalahan Bank 3. Pelaksanaan Resolusi Bank

4. Penanganan permasalahan SSK saat kondisi krisis

8

(9)

Penguatan Pencegahan dan Penanganan Permasalahan SSK:

Kewenangan Pemberian Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek kpd Bank

SYARAT

01

AGUNAN

02

ROLE

03

PERIODE

04

a. solvabilitas;

b. agunan yang cukup; dan

c. proyeksi arus kas yang memadai.

a. SSB yg memiliki peringkat tinggi;

b. Aset kredit/pembiayaan dgn kualitas lancar dlm hal SSB tdk cukup; dan c. Aset tetap milik Bank dlm hal SSB dan aset kredit/pembiayaan tdk cukup

a. OJK: menilai pemenuhan persyaratan/kecukupan solvabilitas dan tingkat kesehatan Bank

b. BI bersama OJK: menilai pemenuhan kecukupan agunan dan proyeksi arus kas c. OJK berkoordinasi dgn BI: memastikan penggunaan PLJP dan pembayaran kembali

Paling lama 30 hari kalender setiap periode dan dapat diperpanjang secara berturut- turut paling banyak 2 periode

9

(10)

Penguatan Pencegahan dan Penanganan Permasalahan SSK:

Kewenangan BI dalam Penanganan Permasalahan SSK yang disebabkan Kondisi Krisis

1. Melaksanakan tugas BI di bidang Moneter (termasuk pasar uang dan pasar valas), Sistem Pembayaran, dan Makroprudensial

2. Pemberian PLJP/PLJPS

3. Reverse Repo /pembelian SBN milik LPS dalam hal LPS mengalami kesulitan likuiditas

KONDISI KRISIS*

KONDISI NORMAL

1. Membeli SBN berjangka panjang di pasar perdana**

2. Membeli/repo SBN milik LPS untuk biaya penanganan permasalahan Bank 3. Memberikan akses repo SBN bagi korporasi/swasta melalui perbankan

* Kondisi krisis ditetapkan oleh Presiden

** dilakukan berdasarkan keputusan KSSK 10

(11)

11

Tindak Lanjut BI atas Penerbitan UU P2SK

PENERBITAN/REVISIT PBI KOORDINASI OTORITAS

PERATURAN PEMERINTAH

±9 Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan kewenangan Bank Indonesia

±26 PBI di bidang moneter (termasuk pasar uang dan pasar valas), makroprudensial, dan

sistem pembayaran

±8 produk kesepakatan/MoU dengan

otoritas keuangan terkait

(12)

D e p a r t e m e n K e b i j a k a n M a k r o p r u d e n s i a l

Referensi

Dokumen terkait

and Ramasarma, T., Rate of catalytic activity of superoxide dismutase SOD: A method based on a new inter- pretation of its inhibition of pyrogallol autoxidation.. L., Nature of NADH:

Section 5 of the principal Act is amended- a by striking out the word "pig" occurring immediately before the word "brand" in subsection 1 thereof; and b by inserting at the end