• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Respon Sosial Pengunjung Lesehan Terhadap Pengamen Jalanan Di Kota Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Respon Sosial Pengunjung Lesehan Terhadap Pengamen Jalanan Di Kota Makassar"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Defenisi Operasional

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

Pengertian Respon Sosial

Menentukan informan dalam hal ini anak jalanan yang bekerja sebagai pengamen di Lesehan Kota Makassar sebagai informan dan pihak-pihak yang terkait dengan pengamen jalanan. Kota Makassar merupakan salah satu daerah yang mempunyai jumlah anak jalanan yang cukup sedikit.

Tinjauan Anak Jalanan dan Pengamen Jalanan

Tindakan Sosial

Tindakan ini dilakukan oleh seseorang yang memperhatikan kesesuaian antara cara yang digunakan dengan tujuan yang ingin dicapai. Tindakan tersebut biasanya dikendalikan oleh perasaan atau emosi tanpa memperhatikan alasan. Seringkali tindakan tersebut dilakukan tanpa perencanaan matang dan kesadaran penuh.

Fenomena Pengamen Jalanan Dikota Makassar

Salah satu tempat di kota makassar yang banyak dikunjungi oleh anak-anak jalanan adalah kawasan pantai losari yang merupakan kawasan wisata di kota makassar, tempat ini selalu ramai dikunjungi pada sore dan malam hari karena padatnya tempat ini menjadikannya sebagai tempat untuk bersantai. anak jalanan untuk mencari nafkah. Interaksi sosial antara pengunjung dengan anak jalanan sangat negatif, tidak sedikit dari mereka yang melakukan perjalanan dengan bus di tempat ini mengganggu pengunjung yang datang ke kawasan pantai Losari, permasalahannya di kawasan ini adalah bus sering terlihat langsung.

Tinjauan Teori

Dengan kata lain, dalam upaya memahami realitas sosial, interaksi simbolik akan menekankan fokus penelitian pada subjek daripada struktur masyarakat. Melihat individu atau kelompok, interaksi simbolik mengasumsikan bahwa, tidak seperti hewan, manusia aktif dalam membentuk dan menafsirkan makna yang mereka temukan di sekitar mereka.

Penelitian Yang Relevan

Dalam interaksi sosial, manusia mempelajari makna dan simbol yang memungkinkan mereka menerapkan kemampuan unik manusia, yaitu berpikir. Penelitian Hayyu (2011) yang berjudul “Studi Hubungan Persepsi Lingkungan Sosial Dengan Motivasi Menjadi Pengamen” menyebutkan bahwa hasil analisis data dengan teknik Korelasi Product Moment Pearson diperoleh ® sebesar 0,760 dengan p<0,01 yang berarti bahwa dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi lingkungan sosial dengan motivasi menjadi pengamen, yang berarti semakin positif persepsi seseorang untuk diterima di lingkungan sosialnya maka semakin tinggi pula kemampuan seseorang untuk menjadi pengamen. seorang pengamen. Penelitian Kristiana (2009) yang bertajuk “Interaksi sosial antar pengamen di sekitar Termina Tirtonadi Surakarta” menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di negeri ini semakin meningkat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya masyarakat di sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta dan interaksi sosial penumpang bus di sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode wawancara, observasi atau catatan lapangan dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah yang melatarbelakangi kehadiran pengamen disebabkan oleh faktor a). keadaan keluarga b) kondisi ekonomi keluarga, c) keinginan memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.

Kerangka Konsep

Masih banyak permasalahan sosial dalam perkembangan kota Makassar, salah satunya adalah permasalahan anak jalanan. Sedangkan menurut perkiraan Dinas Sosial Kota Makassar, jumlah anak jalanan di Makassar akan meningkat menjelang akhir tahun. Salah satu tempat di kota Makassar yang penuh dengan anak jalanan adalah kawasan pantai Losari yang merupakan kawasan wisata di kota Makassar. Tempat ini selalu ramai pengunjung pada sore dan malam hari, karena ramainya disini menjadi tempat anak-anak jalanan menghabiskan waktunya.

Secara umum anak jalanan seperti pengamen jalanan yang banyak ditemui di perkotaan mempunyai ciri-ciri yang sama, antara lain: (1) berada di tempat-tempat umum (jalanan, warung makan, pasar, pertokoan dan tempat hiburan) selama 3 (tiga) sampai 24 tahun. jam sehari; (2) berpendidikan rendah (sebagian besar putus sekolah dan sangat sedikit yang tamat sekolah dasar; (3) berasal dari keluarga miskin (sebagian besar berasal dari perkotaan, dan sebagian dari mereka tidak mempunyai keluarga jelas); (4) ) terlibat dalam kegiatan ekonomi (bekerja di sektor informal). Hidup sebagai anak jalanan bukanlah suatu pilihan hidup yang menyenangkan, melainkan suatu keharusan yang harus mereka terima karena alasan tertentu. Hidup sebagai anak jalanan bukanlah suatu pilihan hidup yang menyenangkan, melainkan suatu keharusan yang harus mereka terima karena alasan tertentu.

Instrumen Penelitian

Sumber Data

Dinas Sosial Kota Makassar menyatakan, sejak akhir tahun 2009 hingga akhir tahun 2010, jumlah anak jalanan meningkat dari 500 orang menjadi 1.000 orang. Masyarakat seringkali menganggap anak jalanan adalah anak yang nekat, tidak tahu aturan, terbelakang dan sangat dekat dengan kejahatan. Anak jalanan terkadang memilih hidup di jalanan bukan hanya karena kesulitan keuangan, tetapi juga karena mereka menikmati kondisi lingkungan jalanan.

Banyak orang yang menganggap kemiskinan menjadi faktor dominan yang menyebabkan anak jalanan turun ke jalan untuk mencetak. Sebagian anak jalanan di Kota Makassar mencari nafkah dengan bekerja sebagai pengamen yang memainkan gitar dan alat musik sederhana yang terbuat dari tutup botol minuman keras bekas yang kemudian dirangkai hingga menghasilkan nada tertentu, ada juga yang berprofesi sebagai pedagang asongan atau pengemis yang selalu berharap. belas kasihan dari akhir yang akan datang. Dimana ketidakstabilan emosi dan mental yang ditunjang dengan penampilan buruknya menimbulkan image negatif sebagian besar masyarakat terhadap anak jalanan yang diidentikkan dengan pembuat onar, anak kumuh, seperti.

Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik Analisis Data

  • Tehnik Keabsahan Data

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Anak-anak jalanan di kawasan Pantai Losar sebagian besar berprofesi sebagai pedagang, pengemis, dan pedagang asongan. Jumlah anak jalanan di pantai Losari kurang lebih sebanyak 200 anak jalanan, dimana anak jalanan di kawasan pantai Losari ini berusia antara 7 sampai < 18 tahun. (Data YBAMI, Yayasan Pembinaan Anak Mandiri Indonesia Kota Makassar.). Cara responden melakukan perjalanan menggunakan bus sangat beragam, sebagian anak jalanan di sekitar kawasan pantai Losari mencari nafkah dengan bekerja sebagai bus, mulai dari mendengarkan cerita teman, ikut bergabung, menjadi road traveller dan selalu mengharapkan belas kasihan dari orang yang berada di akhir perjalanan. lesehan. Dimana kestabilan emosi dan mental mereka ditunjang dengan image yang buruk sehingga menimbulkan image negatif sebagian besar masyarakat terhadap anak jalanan yang diidentikkan sebagai pembuat onar, anak kumuh, penurut dan sampah sosial yang harus dibuang.

Namun di sisi lain, terkadang mereka juga melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, misalnya berkata kotor, mengganggu ketertiban jalan, merusak bodi mobil dengan goresan, dan lain-lain. Salah satu tempat di kota makassar yang banyak dipenuhi oleh anak-anak jalanan adalah kawasan pantai losari yang merupakan kawasan wisata di kota makassar, tempat ini selalu ramai pengunjung pada sore dan malam hari karena ramainya tempat ini menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk bersantai. anak jalanan untuk mencari nafkah. Hidup sebagai anak jalanan bukanlah sebuah pilihan hidup yang menyenangkan, melainkan sebuah kewajiban yang harus mereka terima, para pengamen harus dihormati agar mereka merasa diakui oleh masyarakat hanya karena keadaan ekonomi yang memaksa mereka bertahan hidup seperti ini. . Faktanya, membiarkan kehidupan anak jalanan berkembang biak seperti ini berarti kita harus menerima kenyataan yang agak berbahaya.

PENERIMAAN PENGUNJUNG TERHADAP PENGAMEN

Macam-Macam Pengamen

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa anak jalanan terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu anak jalanan yang tinggal dan tumbuh besar di jalanan, anak jalanan yang tinggal dan berkeliaran di jalan namun sesekali pulang ke rumah, dan anak jalanan yang berada di jalanan. jalanan hanya untuk mencari nafkah. Sedangkan pengamen sendiri merupakan bagian dari anak jalanan yang terbagi menjadi enam, yaitu: pengamen baik, pengamen nakal, pengamen pengemis, pengamen pencuri, pengamen kriminal, dan pengamen anak. Randi merupakan salah satu bus yang sering bersilaturahmi di sekitar Anjungan Pantai Losari.

Perilaku anak jalanan memang unik, walaupun banyak yang beresiko, namun ada sisi positifnya juga, yaitu: pandai membaca, bisa bekerja keras, sangat suportif terhadap temannya, mudah mengembangkan keterampilan, mereka terbuka dan percaya satu sama lain. Pada umumnya anak jalanan berharap untuk: menyelesaikan sekolah, mendapatkan pekerjaan tetap dan uang yang cukup, berkumpul kembali dengan keluarga, memulai hidup baru (Sudrajat, 1995, dalam Werdiastuta, 1998). Anak jalanan tumbuh dari latar belakang sosial yang berbeda-beda, seperti anak dari keluarga berantakan, anak yatim piatu terlantar, anak yang tidak diinginkan, anak yang harus membantu orang tuanya secara ekonomi, atau anak yang melarikan diri dari berbagai permasalahan dalam keluarga dan masyarakat.

Penerimaan Pengunjung Lesehan Terhadap Pengamen Jalanan

Interpretasi Hasil Penelitian

Diterima dengan baik bila mereka bersikap sopan dan ramah, menyanyikan lagu-lagu yang menghibur dan pengunjung merasa terhibur dan terhibur. Pengamen yang bertingkah seperti ini perlu dibina agar bisa meningkatkan bakatnya dalam menyanyi dan pengunjung juga.

PERILAKU SOSIAL PENGAMEN TERHADAP PENGUNJUNG

  • Relasi Sosial Pengamen Terhadap Keluarga/Orang Tua
  • Cara Dan Tindakan Informan Saat Mengamen
  • Perilaku Sosisal Pengamen Terhadap Pengunjung
  • Interpretasi Hasil Penelitian

Yuli merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, Yuli berusia 18 tahun dan sudah dua tahun berprofesi sebagai pengamen jalanan. Adi menjalankan profesinya sebagai pengamen jalanan pada sore hari sekitar pukul 17.00 hingga 23.00 dan kadang hingga matahari terbit, pada pagi hari kadang bekerja sebagai sopir bus, kadang juga sebagai sopir angkutan umum. Dalam menjalankan profesinya sebagai pengamen, ia terkadang ditinggalkan oleh orang-orang disekitarnya, termasuk pengunjung lesehan, namun terkadang ada juga orang yang berbaik hati memberinya gaji yang memuaskan.

Adi terus menjalankan profesinya sebagai pengamen untuk bertahan hidup, meski terkadang tersisih, ia tetap bersabar untuk mendapatkan penghasilan sebesar Rs. Singkat kata, mereka yang berprofesi sebagai pengamen jalanan tidak hanya sekedar ingin menyalurkan hobi atau bakatnya dalam menyanyi, namun dari tindakannya juga terlihat bahwa sebagian besar dari mereka cenderung memaksa hingga akhir, karena terkadang mereka merasa kurang dihargai. Singkat cerita, mereka yang berprofesi sebagai pengamen ini bukan sekedar ingin menyalurkan hobi atau bakat menyanyinya saja, namun dari tindakannya juga terungkap bahwa sebagian besar dari mereka cenderung memaksa menjelang akhir hal ini karena merasa kurang dihargai.

PENUTUP

SARAN

Menurut saya, mereka tidak meresahkan karena anak-anak juga mencari uang untuk keluarganya. Ada positifnya, ada juga negatifnya, namun lebih banyak lagi negatifnya karena banyak pedagang yang hanya menjual jasanya secara seadanya, ada yang hanya bertepuk tangan sambil mengeluarkan suara sumbang, ada pula yang membawa rebana palsu yang terbuat dari botol plastik bekas berisi pasir atau beras. , atau pengamen Yang. Belum lagi, ada sekelompok pengamen yang membawakan lagu yang belum selesai disusul aksi semi mengancam hingga memaksa memberikan uang.

Saya harap para orang tua tidak lagi melepaskan anaknya dengan meminta mencari uang dengan mengamen, lebih baik mereka diberi modal untuk berusaha kecil-kecilan. Kalau saya tidak masalah dengan para pengamen di sini, mereka hanya menghibur orang dengan kreatifitasnya, di satu sisi mereka juga memanfaatkan kreativitas itu untuk mencari uang. Pengamen disini bekerja mencari uang dengan menggunakan alat musik seadanya, saya tidak ada masalah dengan penyanyi disini, yang penting sopan, karena kalau tidak sopan nanti ada yang jijik.

Referensi

Dokumen terkait

Conclusion The results obtained during the electric melting of chrysotile-asbestos waste allow us to draw the following conclusions: - FS45 grade ferrosilicon with the silicon