• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Kuliah Umum 3

N/A
N/A
Pika Piku

Academic year: 2024

Membagikan "Resume Kuliah Umum 3 "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok : Kelompok 7

Kelas : PHF0600141B

Mata Kuliah : Kesehatan Global

Dosen Pengampu : Prof. drg. Nurhayati Adnan, M.Sc., Sc.D.

Resume Kuliah Umum 3 (Kamis, 4 April 2024)

Narasumber 1: Diah S. Saminarsih

Dalam konteks kesehatan global, kerja sama lintas sektor serta inovasi multisektor dianggap sebagai aspek yang sangat mendasar. Hal ini didasarkan pada pemahaman menyeluruh terhadap situasi kesehatan saat ini, pengembangan kebijakan yang efektif, dan penilaian dampak yang komprehensif. Di Indonesia, tantangan yang kompleks dalam pengelolaan kebijakan dan tata kelola kesehatan masih menjadi masalah yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh fragmentasi yang terjadi dalam mekanisme pengambilan keputusan.

Negara Indonesia dihadapkan pada sejumlah masalah kesehatan yang serius, termasuk namun tidak terbatas pada stroke, penyakit jantung iskemik, diabetes, penyakit paru obstruktif kronis (COPD), dan polusi udara. Semua ini memberikan beban kesehatan yang signifikan, yang bukan hanya berdampak pada kesejahteraan fisik individu, tetapi juga pada ekonomi negara secara keseluruhan. Penyebab utama dari sebagian besar masalah kesehatan ini melibatkan gaya hidup tidak sehat, kebiasaan merokok, serta pola makan yang tidak sehat.

Selain itu, polusi udara, terutama di kota-kota besar, menjadi risiko tambahan yang signifikan. Untuk mengatasi tantangan ini, kolaborasi lintas sektor menjadi krusial. Kesehatan tidak lagi menjadi tanggung jawab eksklusif sektor kesehatan, melainkan membutuhkan integrasi antara sektor kesehatan dengan sektor-sektor lain seperti transportasi, pendidikan, dan sektor lainnya. Penerapan konsep tata kelola kesehatan menegaskan pentingnya sinergi antara kebijakan kesehatan dengan kebijakan pembangunan lainnya, guna menciptakan masyarakat yang sehat serta perekonomian yang berkelanjutan di era modern ini.

Kementerian Kesehatan Indonesia telah meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan telah merancang Peraturan Presiden yang mengatur pembentukan kabupaten dan kota sehat. Namun, implementasi program GERMAS di Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan. Salah satu hambatan utamanya adalah kurangnya kolaborasi lintas sektor untuk mempromosikan kesehatan melalui kebijakan yang merata di berbagai sektor. Setiap sektor cenderung memiliki prioritas yang berbeda-beda sehingga sulit untuk mencapai keselarasan dalam upaya promosi kesehatan. Sebagai contoh, sektor industri mungkin lebih condong untuk mempromosikan gaya hidup tidak sehat demi keuntungan finansial, yang berlawanan dengan tujuan sektor kesehatan yang berupaya mempromosikan gaya hidup sehat.

Perbandingannya dapat dilihat dengan situasi di Kota Quito, Ekuador, yang telah berhasil mengimplementasikan program lingkungan sehat. Di sana, terdapat kolaborasi yang erat antar berbagai sektor untuk mencegah faktor risiko penyakit tidak menular. Begitu pula di Selandia Baru, khususnya di Canterbury, di mana kebijakan kesehatan telah diterapkan dengan fokus pada pengelolaan upaya kolaboratif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Namun, di Indonesia, topik kesehatan seringkali hanya menjadi sorotan selama periode politik, di mana kesehatan seringkali dimanfaatkan sebagai alat kampanye oleh politisi, tanpa mendapat perhatian yang serius dalam implementasi kebijakan jangka panjang.

(2)

Kelompok : Kelompok 7

Kelas : PHF0600141B

Mata Kuliah : Kesehatan Global

Dosen Pengampu : Prof. drg. Nurhayati Adnan, M.Sc., Sc.D.

Narasumber 2: Dr. Shuhei Nomura

Studi tentang Global Burden of Disease (GBD) merupakan sebuah studi kolaborasi internasional yang berskala besar. GBD adalah suatu usaha global yang bertujuan untuk mengevaluasi dampak kesehatan yang disebabkan oleh penyakit, cedera, dan faktor risiko, baik di tingkat global, nasional, maupun subnasional. Prinsip dan konsep GBD sederhana, di mana setiap indikator atau metrik kesehatan harus dapat dibandingkan dan mencakup secara komprehensif. Contohnya, kesehatan mental dan beberapa penyakit tropis seringkali terabaikan karena peneliti cenderung lebih memprioritaskan penyakit yang lebih umum dan mudah dievaluasi karena ketersediaan data.

Pada tahun 2012, terbitan khusus mengenai GBD dalam jurnal The Lancet dan tujuh jurnal lainnya diterbitkan secara bersamaan. Terbitan ini memberikan perkiraan yang luas dan mencakup berbagai metrik kesehatan, termasuk DALYs dan faktor risiko untuk negara-negara yang berbeda. Hingga saat ini, lebih dari 10.000 peneliti dari lebih dari 160 negara terlibat dalam penelitian ini. Informasi terkini tentang GBD diperbarui secara rutin oleh para peneliti setiap tahun atau dua tahun sekali menggunakan data terbaru, dan hasilnya dipublikasikan dalam jurnalThe Lancetatau jurnal lainnya.

Salah satu metrik utama yang digunakan dalam mengukur GBD disebut sebagai Disability-Adjusted Life Years(DALYs). DALYs merupakan suatu metrik kesehatan yang relatif baru, tetapi telah mendapat perhatian yang besar dalam 10 atau 15 tahun terakhir. Pengukuran DALYs tidak hanya mempertimbangkan waktu ketika seseorang meninggal, tetapi juga bagaimana penyakit tersebut mempengaruhi kualitas hidup individu. Dengan mempelajari beban penyakit, kita dapat membandingkan dampak berbagai penyakit pada kelompok populasi yang berbeda, baik menurut lokasi, negara, wilayah maupun menurut kelompok usia dan jenis kelamin. Hal ini menjadikan DALYs sebagai alat yang sangat berguna dalam memahami prioritas kebijakan dan strategi kesehatan.

DALYs merupakan metode pengukuran yang menggabungkan Years of Life Lived with Disability (YLD) danYears of Life Lost(YLL). YLD mengacu pada total tahun yang dihabiskan dalam keadaan sakit atau tidak sehat, sedangkan YLL menggambarkan jumlah tahun harapan hidup yang hilang akibat kematian. Konsep ini juga melibatkan penggunaan Disability Weights (bobot kecacatan) yang mengindikasikan tingkat keparahan atau dampak suatu penyakit atau cacat terhadap kualitas hidup individu.

Dalam perhitungan YLD, terdapat berbagai macam bobot kecacatan yang diterapkan untuk lebih dari 3000 kondisi yang berbeda. Penentuan bobot ini melibatkan penelitian mendalam oleh GBD yang melibatkan partisipasi puluhan ribu individu dari seluruh dunia. Hasil penelitian ini menghasilkan hierarki penyakit GBD yang terbagi menjadi tiga kelompok utama dan empat level klasifikasi. Kelompok pertama mencakup penyakit menular, penyakit yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak, serta masalah gizi. Kelompok kedua mencakup penyakit tidak menular, sedangkan kelompok terakhir adalah cedera. Level 1 mencakup penyakit menular, penyakit yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak, serta masalah gizi. Level 2 mencakup penyakit seperti diare, penyakit pernapasan bawah, dan penyakit menular umum lainnya. Level 3 mencakup penyakit infeksi usus. Level 4 adalah demam tifoid.

(3)

Kelompok : Kelompok 7

Kelas : PHF0600141B

Mata Kuliah : Kesehatan Global

Dosen Pengampu : Prof. drg. Nurhayati Adnan, M.Sc., Sc.D.

Anggota Kelompok 7:

1. Abigael Oktaria Zega (2206810710) 2. Diajeng Woro Kinasih (2206030136) 3. Sherin Salsabila Ramadhanty (2206029576) 4. Sulthan Aliyafiansyah (2206029014)

5. Syafiq Fawwaz (2206026164)

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan ini digelar sebagai ajang untuk berkumpulnya komunitas lari dan mempromosikan gaya hidup sehat, serta menginspirasi orang-orang untuk membangun Indonesia yang lebih

Gaya hidup sehat dapat diwujudkan dengan salah cara yaitu Mendirikan shalat secara benar, ikhlas dan istiqamah akan sangat membantu dalam menyehatkan tubuh, karena shalat

Masyarakat di Indonesia saat ini sedang kembali meningkatkan pola gaya hidup sehat hal itu di dukung dengan perkembangan industri olahraga yang sangat pesat terutama olahraga

Gangguan pada organ peredaran darah manusia dapat terjadi karena keturunan, kelainan bawaan (kelainan sejak lahir), maupun gaya hidup dan makanan yang tidak

IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar yaitu lama hidup (umur panjang) dan hidup sehat, pengetahuan (pendidikan), dan standar hidup layak (ekonomi). Capaian IPM

Melakukan upaya perubahan gaya hidup yang sehat untuk menurunkan kekambuhan ( contoh: menghindari merokok, menurunkan BB, merubah dit, dan meningatkan aktivitas

Kegiatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, Pengukuran indeks massa tubuh, wancara perilaku berisiko dan Edukasi perilaku gaya hidup sehat melalui kegiatan

Selain berperan dalam penyerapan tenaga kerja, sektor industri juga memegang peranan penting dalam distribusi PDRB Kota Batam, dimana pada tahun 2004-2006 sekitar