• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inkubator Penetas Telur Otomatis Dengan Arduino R3

N/A
N/A
alden Silaban

Academic year: 2023

Membagikan "Inkubator Penetas Telur Otomatis Dengan Arduino R3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Original Article

Inkubator Penetas Telur Otomatis Dengan Arduino R3

Rizky Erlangga

a

, Ana Maria

b

, Alden Silaban

c

, Andreas

d

, Lulu Atul Fuad

e

, Eka Nabila Tari

f

, Alviano Chairulreza

g

a,b,c,d,e,f,gProgram Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Sumatera

rizky.121320027@sstudent.itera.ac.id.

Abstract:

This report discusses an incubator(egg incubator) designed and manufactured with the aim of increasing the efficiency of hatching eggs. This incubator uses precise temperature and humidity controls to create optimal conditions for embryo development. This incubator design consists of a thermal insulation box equipped with a heating system and temperature control, as well as humidity control. Test results show that this incubator is able to create the right environmental conditions for egg hatching with a high embryo survival rate. Temperature and humidity are the main factors that determine the success of the egg incubator, the heat source used in this incubator comes from an incandescent lamp, then the DHT22 sensor will be used as a sensor to measure the temperature inside the incubator.

Keywords:

incubator, egg incubator, temperature control, humidity control, embryo, design, and heating.

Abstrak:

Laporan ini membahas tentang inkubator (alat penetas telur) yang dirancang dan dibuat dengan dengan tujuan meningkatkan efisiensi penetasan telur. Inkubator ini menggunakan kontrol suhu dan kelembaban yang akurat untuk menciptakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan embrio. Desain inkubator ini terdiri dari kotak isolasi termal yang dilengkapi dengan sistem pemanas dan pengontrol suhu, serta pengontrol kelembaban. Hasil pengujian menunjukkan bahwa inkubator ini mampu menciptakan kondisi lingkungan yang tepat untuk penetasan telur dengan tingkat kelangsungan hidup embrio yang tinggi. Suhu dan kelembaban adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan pada alat penetas telur, sumber panas yang digunakan pada inkubator ini berasal dari lampu pijar, kemudian sensor DHT22 akan digunakan sebagai sensor untuk mengukur temperatur yang berada di dalam inkubator.

Kata Kunci

: inkubator, penetas telur, kontrol suhu, kontrol kelembaban, embrio, desain, dan pemanas.

Pendahuluan

Dalam dunia peternakan, produksi telur menjadi salah satu sektor yang terus berkembang pesat. Permintaan akan telur sebagai sumber protein hewani terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia. Untuk memenuhi permintaan yang semakin tinggi ini, diperlukan inovasi dan teknologi yang efisien dalam proses penetasan telur. Salah satu inovasi penting dalam hal ini adalah penggunaan inkubator penetas telur, yang telah menjadi bagian integral dalam industri peternakan modern.

Inkubator penetas telur adalah alat yang dirancang khusus untuk menghasilkan kondisi lingkungan yang optimal dalam memfasilitasi penetasan telur. Proses penetasan ini melibatkan pengendalian suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara yang tepat agar embrio yang ada di dalam telur dapat berkembang secara maksimal dan menjadi anak ayam yang sehat. Inkubator penetas telur memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas lingkungan ini, yang secara langsung mempengaruhi tingkat keberhasilan penetasan dan kualitas anak ayam yang dihasilkan.

Seiring dengan perkembangan teknologi, inkubator penetas telur telah mengalami berbagai perbaikan dan peningkatan.

(2)

Pada awalnya, inkubator penetas telur hanya menggunakan pengaturan suhu sederhana dengan pemantauan manual yang terbatas. Namun, saat ini, berkat kemajuan dalam bidang elektronika dan sensor, inkubator penetas telur telah dilengkapi dengan kontrol otomatis yang canggih. Sistem ini memungkinkan pemantauan dan pengaturan suhu secara real-time, pemantauan kelembaban, dan bahkan pemantauan tingkat oksigen dan karbon dioksida di dalam inkubator.

Manfaat penggunaan inkubator penetas telur sangat besar, baik bagi peternak maupun konsumen. Dari segi peternak, inkubator penetas telur memungkinkan mereka untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses penetasan. Peternak dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi lingkungan secara akurat, yang dapat mengurangi tingkat kegagalan penetasan dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anak ayam. Selain itu, inkubator penetas telur juga memungkinkan produksi yang lebih konsisten, dengan menghasilkan anak ayam yang seragam dan berkualitas tinggi.

Dalam hal konsumen, penggunaan inkubator penetas telur dapat menjamin ketersediaan pasokan telur yang memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan. Dengan kontrol yang baik terhadap lingkungan inkubasi, inkubator penetas telur membantu mengurangi risiko kontaminasi mikroorganisme dan penyakit yang mungkin ada di dalam telur. Hasilnya adalah telur yang lebih segar, lebih sehat, dan lebih bergizi untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Dalam laporan ini akan dibahas tentang desain dan pembuatan inkubator penetas telur yang efektif dan efisien dengan menggunakan kontrol suhu, dan kontrol kelembaban untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan embrio. Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi dan solusi bagi para peternak dan pembudidaya dalam meningkatkan produktivitas penetasan telur.

Metode

A. Alat dan Bahan 1. Arduino R3 2. Sensor DHT22 3. Relay 1 Channel 4. Gunting 5. Pisau/Cutter

7. Kabel Jumper 8. Breadboard 9. Lem Fox

10. Software Arduino IDE 11. Software Python IDLE

B. Diagram Alir

(3)

C. Prosedur Pembuatan

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer. data primer adalah data yang diambil secara langsung. Data ini diambil dari proses penelitian dengan 10 variasi dengan 5 kali perulangan, kemudian data akan dirata-ratakan.

E. Metode Analisis Data

Metode Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menampilkan grafik agar mudah dipahami. Data ini akan diolah menggunakan software python IDLEagar memiliki akurasi dan presisi yang baik. Kemudian akan diambil data secara acak untuk diverifikasi bahwa nilai yang menjadi luaran dari sensor memiliki akurasi dan presisi dengan termometer RH yang

digunakan. Setelah dikalibrasi gunakan persamaan matematika :

% 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = (𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 ) × 100% ... (1)

Hasil dan Pembahasan

Pada proses penelitian dalam pembuatan inkubator penetas telur, peneliti menggunakan tiga variabel yaitu, variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Secara berturut-turut adalah waktu, suhu, dan daya lampu yang digunakan. Berikut adalah data yang dihasilkan.

Table 1.Data suhu inkubator sebelum dikalibrasi.

No Waktu (Menit)

Daya Lampu (Watt)

Suhu Sensor (°C)

Suhu Termometer (°C)

1. 3 25 34.36 34.58

2. 6 25 37.12 35.96

3. 9 25 38.28 36.36

4. 12 25 39.02 36.96

5. 15 25 39.34 37.8

6. 18 25 39.6 37.8

7. 21 25 39.82 37.72

8. 24 25 39.84 38.2

9. 27 25 40.18 38.1

10. 30 25 40.24 38.22

Dapat dilihat bahwa luaran dari sensor tidak sama dengan luaran yang dihasilkan oleh termometer RH. Oleh karena itu, data harus dikalibrasi terlebih dahulu agar memperoleh persamaan yang matematika. Sehingga data yang dimiliki memiliki akurasi dan presisi sesuai standar yaitu kurang dari 10%.

Pada percobaan ini kami memperoleh persamaan matematis dengan membandingkan nilai keluaran sensor dan termometer sehingga diperoleh persamaan matematis.

Berikut kode python, grafik, dan persamaan matematis :

(4)

Gambar 1. Kode Python.

Gambar 2. Grafik Sensor Terhadap Termometer.

𝑇𝑒𝑟𝑚𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 0. 64 × 𝑆𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 + 12. 30... (2)

Dapat dilihat bahwa persamaan matematis yang didapatkan adalah persamaan linier. Sehingga nilai luaran sensor akan memiliki akurasi dan presisi yang baik dengan nilai luaran pada termometer. Sehingga nilai luaran sensor yang diambil secara acak setelah dikalibrasi sebagai berikut :

Tabel 2. Nilai Keluaran Sensor dan Termometer Setelah Terkalibrasi

Suhu Luaran Sensor (°C) Suhu Luaran Termometer (°C)

30.2 31.18

30.8 31.50

30.8 31.82

31.40 32.14

Bila dianalisis dengan menggunakan persamaan matematis (1), maka rata-rata % error > 3%. Artinya, nilai keluaran sensor sudah memenuhi standar yang ditentukan.

Kesimpulan

1. Nilai luaran sensor sebelum dikalibrasi memiliki nilai error > 3%

2. Nilai luaran pada sensor setelah dikalibrasi memiliki nilai error < 3%%

3. Setelah dikalibrasi nilai luaran sensor memiliki akurasi dan presisi yang baik.

Ucapan Terima Kasih

Pada proses pembuatan inkubator penetas telur, penulis berterima kasih kepada seluruh anggota dan teman teman yang telah mendukung proses pengerjaan hingga akhir.

Selain itu penulis juga berterima kasih kepada dosen yang telah membimbing dalam pengerjaan ini yaitu kepada Ibu Nike Dwi Grevika Drantatyas,S.Si.,M.T., dan Bapak Amrina Mustaqim,S.Si.,M.T.

Daftar Pustaka

Ahaya, R., & Akuba, S. (2018, April). RANCANG BANGUN ALAT PENETAS TELUR SEMI OTOMATIS.Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG),3(p-ISSN 2502-458X).

Ardiansyah, f., lawasi, m. f., & hadi, c. f. (2019, 10 11). Sistem Monitoring Inkubator Penetas Telur Berbasis Android.JOURNAL ZETROEM, 1(Vol. 1 No. 2 (2019): ZETROEM), 8 - 16.

http://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Zetroem/article/view/

596

Hidayah, A. P., & Sadi, S. (2017, Januari - Juni). PENGATURAN KESTABILAN SUHU PADA EGG INCUBATOR BERBASIS ARDUINO.Jurnal Teknik:

Universitas Muhammadiyah Tangerang,6(ISSN: 2549-5038), 19-20.

HIDAYAT, R., & RUSIMAMTO, P. W. (2019, 01 10). SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR PADA INKUBATOR PENETAS TELUR OTOMATIS BERBASIS FUZZY LOGIC CONTROL.JURNAL TEKNIK ELEKTRO, 8(2252-5017).

(5)

Nasruddin, N. (2014, Juli 30). Analisa Perubahan Temperatur dan Kelembaban Relatif pada Inkubator Penetas Telur yang Menggunakan Fan dan Tidak Menggunakan Fan.jurutera,1.

Nugroho, A., Prathivi, R., & Daru, A. F. (2019, Juni). ANALISA METODE VALIDASI SENSOR SUHU UNTUK APLIKASI INTERNET OF THINGS.

Pengembangan Rekayasa dan Teknologi,15(p-ISSN: 1410-9840

& e-ISSN: 2580-8850).

Nurpandi, F., & Sanjaya, A. P. (2017, Desember). INKUBATOR PENETASAN TELUR AYAM BERBASIS ARDUINO.Media Jurnal Informatika, 9(p-issn : 2088-2114), 66-67.

Salim, S., Rino, R., & Kusuma, L. W. (2020, 11 05). SIMULASI PERANCANGAN SISTEM PEMANTAU SUHU PADA INKUBATOR PENETAS TELUR BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO MENGGUNAKAN APLIKASI ANDROID.JOurnal Buddhi Dharma,2(2715-0569), 30-39.

https://jurnal.buddhidharma.ac.id/index.php/algor/article/view /442

Shafiudin, S., Rohma, F. J., Prasetya, A. E., & Firmansyah, R. (2016, Maret).

PEMANTAUAN RUANG INKUBATOR PENETASAN TELUR AYAM DENGAN BERBASIS TELEMETRI MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3.Jurnal Nasional Teknik Elektro,5(ISSN: 2302-2949).

10.20449/jnte.v5i1.181

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini digunakan suhu ruang mesin penetas telur sebagai objek yang diatur Simulasi inkubator telur ini menggunakan Mikrokontroler ATMega 8535, sensor suhu HSM-20G,

Terselesaikannya Tugas Akhir dengan judul RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA PENETAS TELUR AYAM BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 DILENGKAPI UPS

Sebaliknya, apabila suhu dalam ruangan inkubator diatas 40 ⁰ C maka blower atau fan akan bekerja dengan nilai HIGH atau 1 pada perangkat lunak Arduino Mega 2560 sedangkan

Cara Kerja Mesin Penetas Telur Otomatis. Cara Kerja Mesin Penetas

Perancangan Inkubator Telur Otomatis Memakai LM35 Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535. Proyek Akhir: Universitas

Kelembaban menjadi penting saat proses penetasan telur maka dari itu pada penelitian ini kelembaban inkubator alat penetas telur akan diatur Exhaust dan air

Mesin penetas telur merupakan suatu alat yang digunakan untuk menetaskan telur dalam jumlah yang banyak dan dapat dilakukan kapan saja. Dengan temperatur dan kelembaban relatif yang

Kesimpulan Penelitian ini menghasilkan sistem penetas telur otomatis dengan pengendalian berbasis logika fuzzy, yang terdiri dari sensor suhu dan kelembaban DHT22 untuk memantau