SATUAN ACARA PENYULUHAN
DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN KANKER SISTEM REPRODUKSI SISTEM REPRODUKSI
Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RUANG 9 RSSA
RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2019
A.PENGANTAR
Topik : Dukungan Keluarga
Pokok Bahasan : Dukungan Keluarga pada Pasien Kanker sistem reproduksi Sistem Reproduksi
Hari/tanggal : Kamis, 14 Februari 2019
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang 9 RSSA Malang
Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang 9 RSSA Malang
Penyaji : Mahasiswa keperawatan Ners Universitas Brawijaya Metode : Ceramah dan tanya jawab
Alokasi waktu : 30 menit B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga peserta penyuluhan diharapkan mampu mengetahui dukungan bagi keluarga dengan pasien kanker sistem reproduksi yang dijelaskan seperti dukungan penilaian, dukungan instrumental, dukungan informasional dan dukungan emosional.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai dukungan keluarga pada pasien kanker sistem reproduksi selama 1x30 menit, peserta penyuluhan diharapkan mampu menyebutkan minimal dua jenis dukungan yang dapat diberikan.
C. MEDIA
Power point
LCD + proyektor
Leaflet D. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan
Sasaran
Penyaji Klien dan keluarga Klien
1. 5
menit
Pembukaan a. Salam pembuka
Menyampaikan salam pembuka, maksud dan
Menjawab salam
Memperhatikan
c. Menyampaikan tujuan
d. Kontrak waktu
pelaksanaan kegiatan kepada peserta penyuluhan dengan bahasa yang sopan dan jelas serta penggunaan kata yang efisien.
Menanyakan beberapa pertanyaan seputar opini peserta mengenai topik penyuluhan.
antusias mengikuti penyuluhan
2. 15
menit
Kegiatan Inti
a. Penyampaian materi
4 jenis dukungan
yang harus
diberikan kepada keluarga.
Menyampaikan materi dengan jelas dan tepat sesuai dengan metode yang dipilih
Menyampaikan materi tidak berbelit-belit serta efisien sehingga mencegah kekurangan waktu
Memanfaatkan semua media yang tersedia untuk menyampaikan materi dengan baik.
Menyimak dan memperhatikan penyuluhan
dengan baik dan antusias.
3. 10
menit
Penutup
Sesi tanya jawab
Melakukan evaluasi
Menyimpulkan
materi yang
didiskusikan
Mengakhiri kegiatan dengan salam
Melalukan dialog
interaktif dengan peserta penyuluhan.
Menanyakan beberapa pertanyaan singkat kepada pasien tentang materi
penyuluhan untuk
mengetahui feed back.
Contoh pertanyaan:
1. Apa itu kanker sistem reproduksi?
Peserta penyuluhan dengan antusias
bertanya dan
berdialog tentang materi penyuluhan.
Bersama penyaji menyimpulkan materi.
Mengerti dan
mempunyai
pengetahuan baru
2. Apa itu dukungan keluarga?
3. Sebutkan 2 jenis dukungan keluarga yang diberikan pada pasien kanker sistem reproduksi!
Menyampaikan
kesimpulan dengan singkat dan jelas.
Memberi reward kepada peserta yang aktif dan
dapat menjawab
pertanyaan dengan baik.
Menyampaikan salam penutup dan ucapan terimakasih dengan sopan dan jelas.
tentang materi penyuluhan
ditandai dengan hampir keseluruhan peserta dapat menjawab studi kasus.
Menjawab salam.
F. EVALUASI 1. Struktur
a. Materi dan media yang akan dibawakan pada saat penyuluhan telah dikonsultasikan terlebih dahulu oleh pembimbing klinik dan telah mendapat persetujuan.
b. Media yang diperlukan untuk penyuluhan sudah tersedia sebelum hari- H.
c. Penyuluh telah membuat janji dan menginformasikan waktu pelaksanaan penyuluhan kepada setiap pihak yang terlibat.
d. Pasien dan keluarga pasien di ruang 9 RSSA mengikuti kegiatan penyuluhan.
2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
penyuluhan berakhir.
c. Sasaran aktif bertanya dan menjawab selama penyuluhan berlangsung.
d. Sasaran dapat tenang dan berkonsentrasi terhadap materi yang dipaparkan.
3. Hasil
a. Pengetahuan sasaran tentang pokok bahasan meningkat dibuktikan dengan kemampuan sasaran dalam menjawab pertanyaan sebesar 80%.
b. Tingkat partisipasi dan keaktifan sasaran dalam kegiatan tinggi mencapai 80%.
Lampiran Materi
A. Pengertian Kanker sistem reproduksi
Kanker sistem reproduksi adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan bilogis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ketempat yang jauh (metastasis). Kanker sistem reproduksi adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker sistem reproduksi. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker sistem reproduksi ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian (Allan et al. 2006; Schiffman et al. 2007 dalam Susilawati, 2013). Kanker sistem reproduksi adalah sekelompok penyakit yang dicirikan dengan pertumbuhan dan penyebaran sel tidak terkontrol dan sel yang abnormal. Tekanan psikologis pasien dengan kanker sistem reproduksi menurut Lubis, N. dan Hasimin, M. (2009) adalah :
Penolakan
Marah
Cemas
Tidak bisa tidur
Sulit berkonsentrasi
Putus asa
Hilang semangat hidup
Depresi
B. Pengertian Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga adalah bantuan yang dapat diberikan kepada anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram.dukungan ini merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung akan selalu siap memberi pertolongan dan bantuan yang diperlukan. Dukungan keluarga yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga yang lainnya dalam rangka menjalankan fungsifungsi yang terdapat dalam sebuah keluarga. Bentuk dukungan keluarga terhadap anggota keluarga adalah secara moral atau material. Adanya dukungan keluarga akan berdampak pada peningkatan rasa percaya diri pada penderita dalam menghadapi proses
2013). Dengan adanya dukungan keluarga mempermudah penderita dalam melakukan aktivitasnya berkaitan dengan persoalan–persoalan yang dihadapinya juga merasa dicintai dan bisa berbagi beban, mengekspresikan perasaan secara terbuka dapat membantu dalam menghadapi permasalahan yang sedang terjadi.
Jenis dukungan keluarga memiliki beberapa fungsi yaitu dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumen dan dukungan emosional.
C. Bentuk Dukungan Keluarga
Keluarga memiliki beberapa bentuk dukungan (Friedman, 2010), yaitu:
1. Dukungan Penilaian
Dukungan ini meliputi pertolongan pada individu untuk memahami kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping yang dapat digunakan dalam menghadapi stressor. Dukungan ini juga merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Individu mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi pengaharapan positif individu kepada individu lain, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan seseorang dan perbandingan positif seseorang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu. Dukungan keluarga dapat membantu meningkatkan strategi koping individu dengan strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek yang positif (Griffin, Joan M. et.
al., 2014). Bentuk dukungan meliputi :
a. Memberi kesempatan bertemu dengan orang yang mengalami penyakit yang sama untuk mendapatkan nasihat dan saran
b. Memberikan dukungan terhadap keluargnya yang sakit
c. Memberikan pujian kepada keluarganya yang sakit jika melakukan pengobatan secara rutin dan berusaha untuk sembuh
d. Memberikan kebutuhan yang diperlukan oleh keluarganya yg sakit 2. Dukungan Instrumental
Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti pelayanan, bantuan finansial dan material berupa bantuan nyata (instrumental support material support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah praktis, termasuk di dalamnya bantuan
langsung, seperti saat seseorang memberi atau meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-hari, menyampaikan pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit ataupun mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan masalah. Dukungan nyata paling efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi depresi individu. Pada dukungan nyata keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata (Pehlivan, Seda. et. al., 2012). Contoh bentuk dukungannya adalah:
a. Mendampingi saat pengobatan atau menjalani perawatan
b. Membatu perawatan keluarganya yang sakit saat di rumah sakit dan saat di rumah
c. Mengurus keperluan administrasi untuk pengobatan dan perawatan d. Memenuhi kebutuhan pengobatan yang belum terpenuhi.
3. Dukungan Informasional
Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi dari masalah, memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stresor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya dan memecahkan masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan feed back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi (Pehlivan, Seda. et. al. 2012).
Bentuk dukunganya:
a. Mencari informasi tentang pengobatan dan pemeriksaan keluarganya yang sakit
b. Mengingatkan untuk minum obat secara teratur dan mengingatkan untuk kontrol secara rutin
c. Memberikan pandangan ketikan mengambil suatu keputusan pengobatan atau tindakan.
d. Menjelaskan hal-hal yang tidak dimengerti oleh keluarganya yang sakit tentang penyakitnya
4. Dukungan Emosional
Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara emosional, sedih, cemas dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan seseorang akan hal yang dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional
depresi, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa berharga (Pehlivan, Seda. et. al.
2012). Pada dukungan emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat.
a. Memberikan solusi untuk menghadapi masalah yg terjadi b. Senantiasa sabar dalam merawatnya
c. Selalu mencintai dan menyayanginya d. Senantiasa menghargainya
e. Menjadi tempat mencurahkan pikiran keluarganya yang sakit
f. Memberikan kesempatan keluarganya untuk mengambil keputusan yang terbaik
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. dan Marilyn. (2010). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.
Jakarta : EGC.
Griffin, Joan M. et. al. 2014. Effectiveness of Family and Caregiver Interventions on Patient Outcomes in Adults with Cancer: A Systematic Review. JGIM.
Lubis, N. dan Hasimin, M. (2009). Dampak Intervensi kelompok kognitif behavioral therapy dan kelompok dukungan sosial dan sikap menghargai diri sendiri pada kalangan penderita kanker sistem reproduksi payudara.Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara
Pehlivan, Seda. et. al. 2012. Relationship between hopelessness, loneliness, and perceived social support from family in Turkish patients with cancer.
Support Care Cancer.
Susilawati, Dwi. 2013. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Penderita Kanker sistem reproduksi Serviks Paliatif Di Rsup Dr Sardjito Yogyakarta. Jurnal Keperawatan ISSN 2086 - 3071.
Utami, Dewi., Andriyani, Annisa., dan Fatmawati, Siti. 2013. Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Kemoterapi pada Pasien Kanker sistem reproduksi Serviks di RSUD Dr. Moewardi. Gaster Vol. 10 No. 1.