Korean History 1
Korean History
Project Overthinking Things Project Tag
Stage 1. Draft Status
Chapter Summary Last Edited Created
Aku sering kagum dengan bagaimana warga Korea sangat mencintai negaranya.
Ada banyak drama dan film tentang sejarah mereka. Beberapa hari yang lalu
misalnya, aku menonton film berjudul The Throne yang menceritakan tentang kisah tragis Pangeran Sado, salah seorang putra mahkota pada masa Jeoseon.
Aku juga sering melihat variety show Korea seperti Master in The House dan 2 Days 1 Night. Aku sering menonton 2 Days 1 Night sejak 2018 dan masih menonton acara itu hingga sekarang. Mereka berjalan keliling Korea mengenalkan budaya dan
sejarah Korea. Sangat menyenangkan setiap kali Jongmin bercerita tentang sejarah Korea walaupun aku jarang mengerti hahaha.
Kemarin, aku menonton Master in The House yang bercerita tentang
Gyeongbukgung, istana pada masa Jeoseon yang terletak di pusat Seoul yang penuh menara pencakar langit. Cara mereka mengenalkan sejarah mereka sendiri sangat menarik. Pada episode ini, mereka berusaha untuk meceritakan cerita tentang salah satu bangunan di komplek istana Gyeongbukgung, Jaseondang yang terletak di paling timur area istana Gyeongbukgung. Salah satu tamu episode itu, Kim Kanghoon, berperan sebagai Donggung, roh Jaseondang. Ditengah episode Kanghoon tiba-tiba menghilang dan cerita menyedihkan Jaseondang pun dimulai.
Jaseondang adalah bangunan khusus tempat tinggal putra mahkota, saat masa penjajahan Jepang, ada banyak bangunan di wilayah istana yang dilelang untuk
@May 9, 2021 11:26 PM
@May 9, 2021 10:34 PM
Korean History 2
umum, salah satunya adalah Jaseondang yang berhasil dilelang pada tahun 1916, kata Kim Donghyun, "Oh, itu bukan waktu yang lama, baru sekitar 100 tahun yang lalu". Jaseondang kemudian dibawa ke Kanto. Pada tahun 1923, Kanto mengalami gempa besar bahkan Jaseondang habis terbakar. Sehingga Jaseondang yang saat ini ada di Korea sebenarnya bukan Jaseondang yang asli. 80 tahun setelah
Jaseondang ada di negeri orang, akhirnya ia dibawa pulang oleh seorang Profesor yang menjadi dosen tamu di Jepang pada saat itu, "Jaseodang adalah bangunan bagaikan tawanan di negeri orang dan aku ingin membawanya pulang" begitu katanya. Namun karena bangunannya terbuat dari kayu dan sudah terbakar habis, yang bisa dibawa pulang hanyalah pondasinya yang terbuat dari batu. Bahkan, batu itu juga terbakar dan sudah dalam keadaan yang tidak bagus sehingga pondasi itu diletakkan di halaman belakang rumah untuk permaisuri yang aku lupa apa
namanya apa. Tempat pondasi itu kini berada dulunya adalah tempat Myeongseong Empress, ibu kerajaan Jeoseon, dibakar oleh Jepang.
Aku sering kagum dengan bagaimana mereka sangat mencintai negara dan budaya mereka. Aku sering kagum dengan cara mereka menjaga sejarah mereka. Seni tulis menulis mereka aku rasa sudah dimulai sejak masa yang lama. Tidak hanya menulis sejarah, mereka juga bisa menjaga tulisan itu dan menceritakan ceritanya secara turun temurun bahkan hingga dapat dibuat sebagai drama dan film dan ada banyak sekali cerita drama dan film sejarah Korea terkenal.
Saat menonton 2 Days 1 Night, aku sering kagum dengan cara mereka mengatur peninggalan sejarah mereka. Saat memperkenalkan bangunan sejarah, mereka akan menyebutkan nomor urutnya. Begitu pula dengan peninggalan sejarah tak berbentuk fisik, mereka juga menyebutkan nomor urut yang telah terdaftar di pemerintahan.
Ada banyak yang bisa kita pelajari dari cara Korea menjaga dan mengajarakan sejarah mereka. Sayang sekali banyak orang Indonesia yang tidak sadar pentingnya belajar sejarah. Aku setuju bahwa sejarah cenderung terulang, history tend to repeat itself. Aku sering sekali terpikir kata-kata pak Gita Wirjawan di podcast beliau, "Pada abad ke-7 ada kerajaan Sriwijaya yang kemahsyurannya dikenal hingga manca negara, pada abad ke-14 ada kerajaan Majapahit, kini kita ada pada abad ke-21, kalau berdasarkan sejarah, inilah saatnya bagi Indonesia untuk maju dan
memimpin" Jika saja kita bisa belajar sejarah dengan lebih baik, bisa mengadaptasi nilai-nilai bagus dari leluhur kita untuk kehidupan kita kini, kita pasti bisa maju seperti masa-masa itu.
Kalau saja sejarah di sekolah yang kita pelajari adalah apa yang dilakukan oleh Soekarno, apa yang ia ucapkan, cara ia berbicara yang bisa membangkitkan dan
Korean History 3
menyatukan seluruh Indonesia, bukan hanya kapan dan dimana ia dilahirkan because date doesn't mean a thing, but attitudes and behaviours do.