• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Analisis Wacana

N/A
N/A
Jhon Fredo Siboro

Academic year: 2025

Membagikan "Sejarah Analisis Wacana"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH ANALISIS

WACANA

(2)

A. SEJARAH ANALIS WACANA

Bagaimana

Analisis Wacana

Berkembang??

(3)

Analisis Wacana Berkembang sejak seorang linguis asal

Russia bernama Zellig Sabbetai Harris memublikasikan makalah

dengan judul Discourse Analysis (Rani dkk, 2006 :10).

Makalahnya membahas tentang masih banyaknya persoalan kebahasaan yang

belum tersentuh seperti ‘gramatika kalimat’. Harris mengemukakan argumentasi

tentang perlunya mengkaji bahasa secara komprehensif. Tidak hanya pada aspek

internal, namun pada aspek eksternal bahasa yang menyelimuti kalimat secara

kontekstual, juga perlu dikaji untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya.

Zellig S. Harris (b. 1909 – d. 1992)

Bloomfield (1887-1949), seorang linguis aliran strukturalisme yang sudah mengakar

pengaruhnya menyatakan bahwa, kajian linguistik harus menelaah bentuk dan substansi bahasa itu

sendiri, bukan mengkaji lainnya. Hal tersebut membuat himbauan Harris untuk keluar dari kungkungan Bloomfiled dan mengembangkan kajian linguistik, kurang mendapat tanggapan

yang berarti (Dede Oetomo, dalam

www.pendidikanutama.xyz).

(4)

Orang yang cukup berpengaruh dalam melakukan

analisis wacana adalah Sinclair dan Coulthard

(1979).

Sinclair dan Coulthard meneliti wacana yang dibentuk dalam interaksi guru dan siswa di kelas dengan merekam sejumlah

peristiwa belajar-mengajar di sekolah dasar di wilayah Birmingham (Inggris).

Struktur peringkat wacana interaksi di kelas menurut Sinclair dan Coulthard

Pelajaran Transaksi

Gerak Tindak

Pertukaran

(5)

Analisis wacana didominasi oleh karya-karya dalam tradisi

etnometodologis (menekankan metode penelitian yang

menggunakan observasi terhadap sekelompok orang dalam latar komunikasi yang alamiah). Di Amerika banyak berkembang

analisis percakapan (converstional analysis) yang menggunakan sudut pandang sosiolinguistik.

Analisis wacana dengan pendekatan fungsional pada bahasa. Kerangka kerjanya menekankan fungsi sosial bahasa dan struktur tematik serta struktur informasi sebuah ujaran atau tulisan.

M.A.K.

Halliday (Inggris)

Amerika

(6)

Menurut Coulthard, analisis wacana bermula dari ide Firth tentang

linguistik kontekstual.

“Bahasa hanya mempunyai makna apabila berada dalam suatu

konteks”.

Coulthard

Brown dan Yule

“Dalam menginterpretasikan makna sebuah ujaran perlu memperhatikan konteks, sebab konteks akan

menentukan makna ujaran”.

Konteks yang dimaksud meliputi:

1. Konteks linguistik: rangkaian kata yang mendahului atau yang mengikuti.

2. Konteks etnografi: serangkaian ciri faktor etnografi yang melingkupinya, misalnya faktor budaya masyarakat pemakai bahasa.

(7)

PERKEMBANGAN ANALISIS WACANA YANG SEBENARNYA

Awal Tahun 1980-an

Buku kajian wacana yang terbit, antara lain oleh:

Stubbs (1983), Brown dan Yule (1983), dan yang paling komprehensif karya van dijk

(1985).

Pokok perhatian analisis wacana juga terus berkembang dan

merebak pada hal-hal atau persoalan yang banyak

diperbincangkan orang di masa sekarang, seperti perbedaan

gender, wacana politik, dan emansipasi wanita, serta sejumlah

masalah sosial lainnya.

(8)

PERKEMBANGAN ANALISIS WACANA OLEH ILMUAN EROPA

Michael Foucault

Wacana secara sistematis dalam ide, opini, konsep dan pandangan hidup dibentuk dalam konteks tertentu sehingga mempengaruhi

cara berpikir dan bertindak.

Fairclough

Van Dijk

Wacana dipahami sebagai sebuah tindakan. Wacana adalah bentuk interaksi. Wacana tidak ditempatkan dalam ruang tertutup dan

internal. Tidak ada wacana yang vakum sosial.

Van Dijk membagi wacana kedalam tiga tingkatan :

a) Struktur makro, merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topic dari suatu teks.

b) Superstruktur, adalah kerangka suatu teks

c) Struktur mikro, adalah makna wacana yang dapat diamati

dengan menganalisa unsur-unsur bahasanya.

(9)

B. SEJARAH ANALISIS WACANA DI INDONESIA

Kajian wacana di Indonesia sudah dimulai oleh linguis Indonesia pada pertengahan tahun 70-an.

Siapa mereka dan apa saja karya-

karyanya?

(10)

Para Linguis Indonesia Beserta Karyanya

Kridalaksana (1978)

Dardjowidjodjo (1986)

Artikel “Keutuhan Wacana”

Artikel tersebut memuat aspek yang memperlihatkan keutuhan wacana

yang dapat dibedakan atas aspek semantis, leksikal, gramatikal, dan

fonologis.

Makalah “Benang Pengikat Wacana”

Benang pengikat yang dapat memadukan informasi antarkalimat dalam suatu wacana terdiri atas: a)

penyebutan sebelumnya, b) sifat verba, c) peranan verba bantu, d) proposisi positif, e) praanggapan, dan

f) konjungsi.

(11)

Samsuri (1987)

Buku Analisis Wacana”

Menguraikan beberapa aspek yang berkaitan dengan kajian wacana, yaitu: a) konteks wacana, b) topik, tema, dan judul wacana, c) kohesi dan

koherensi wacana, serta d) referensi dan inferensi kewacanaan.

Moeliono et al.

(1988)

Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

Terdapat satu bab uraian tentang wacana yang disajikan secara bertahap sehingga pembacanya memahami seluk-beluk kewacanaan

secara bertahap pula.

Tallei (1988)

Disertasi “Keterpaduan, Keruntutan, dan Keterbacaan Wacana Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah

Dasar: Suatu Kajian Analisis Wacana”

(12)

TERIMA KASIH

WASSALAM...

Referensi

Dokumen terkait

Wacana adalah rangkaian kalimat yang serasi, yang menghubungkan proposisi satu dengan proposisi yang lain, kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu

Oleh karena itu, topik selalu dijadikan acuan terbentuknya kalimat-kalimat dalam wacana dan kalimat-kalimat tersebut berfungsi mempertahankan topik, sehingga menimbulkan apa

data (11) menanyakan unsur inti atau predikat. Deskripsi Makna Kalimat Tanya dalam Wacana Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! Karya Muhidin M. Kalimat tanya mempunyai

Analisa aspek kewacanaan dalam penelitian ini difokuskan pada dua hal, yaitu analisa teks linguistik naskah dan analisa struktural naskah.. pada teks linguistik naskah sudah

Satuan bahasa dapat berupa kata, frasa, kalausa, dan kalimat serta tertinggi adalah wacana, namun dalam kajian implikatur percakapan satuan bahasa tersebut

Fonem.. Wacana dikatakan melebihi batas ayat kerana dalam kajian wacana, aspek yang diteliti tidak terbatas pada tahap ayat sahaja, tetapi turut merangkumi aspek-aspek yang lebih

Kajian bersifat struktural dengan memahami bahwa wacana merupakan bangunan yang tersusun dari slot-slot dengan fungsi dan sifat hubungan setiap slot yang juga berbeda-beda.. Kajian ini

Oleh karena itu, analisis wacana menurut Stubbs 1983:1 digunakan untuk mengacu pada kajian struktur bahasa di atas kalimat atau di atas klausa, dan, dengan demikian, mengacu pada kajian