• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah dan Dakwah Muhammadiyah

N/A
N/A
Widya Eka sundari saragih

Academic year: 2024

Membagikan "Sejarah dan Dakwah Muhammadiyah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Muhammadiyah

KH. Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah

(3)

Apa itu Muhammadiyah?

Secara etimologis, Muhammadiyah berasal dari bahasa arab:

“Muhammad“ yaitu nama Nabi dan Rasul Allah terakhir.

Muhammad itu sendiri berarti: yang terpuji.

Kemudian mendapatkan tambahan “yah”, yang berfungsi menjeniskan atau membangsakan atau bermakna pengikut.

Jadi Muhammadiyah adalah kelompok Pengikut Nabi Muhammad SAW.

Lambangnya berupa gambar matahari bersinar. Sinar utama nya ada 12 dan ditengah ada tulisan arab Muhammadiyah yang dikelilingi 2 kalimat

syahadat.

(4)

Apa itu Muhammadiyah?

Muhammadiyah adalah Persyarikatan atau organisasi

Yaitu kumpulan orang yang ingin melakukan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak untuk berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat).

Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912.

Pada waktu itu keadaan umat Islam di Indonesia sangat memprihatinkan.

Banyak yang belum faham ajaran Islam secara benar dan masih banyak yang menyimpang.

KH. Ahmad Dahlan mendidik masyarakat mengajak Kembali pada ajaran Islam yang murni yaitu sesuai Al Qur’an dan As-Sunnah.

(5)

Organisasi Otonom Muhammadiyah (ORTOM)

Aisyiyah Pandu Hizbul Wathan Pemuda Muhammadiyah Nasyiatul ‘Aisyiyah

Tapak Suci Putera

Muhammadiyah Ikatan Pelajar

Muhammadiyah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

(6)

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW)

Pandu Hizbul Wathan didirikan pada tanggal 20 Desember tahun 1918 Dengan nama “Padvinder Muhammadiyah” oleh KH. Ahmad Dahlan.

Tahun 1920 atas prakarsa H. Hadjid nama Padvinder Muhammadiyah diganti dengan nama “Hizbul Wathan” artinya Pembela Tanah Air.

Pada tahun 1942 masa penjajahan Jepang, kegiatan pandu dilarang.

Pada tanggan 20 – 22 Januari 1952 terjadi kongres pandu rakyat dan kegiatan kepanduan dibangkitkan Kembali.

Pada tahun 1961 dikeluarkan Kepres No. 238 tentang berdirinya Gerakan Pramuka, dan HW diminta kesediannya untuk melebur kedalamnya.

Pada tanggal 18 November 1999 Pandu Hizbul Wathan dibangkitkan Kembali.

(7)

Mengapa Muhammadiyah Mendirikan HW?

1. KH. Ahmad Dahlan tertarik pada sistem pendidikan kepanduan.

2. Sistem kepanduan diyakini dapat menjadi sarana pembentukan kader Muhammadiyah & Bangsa yang efektif.

3. Metode kepanduan melatih anak, remaja & pemuda untuk mampu menjadi warga masyarakat yg berguna, mandiri serta berakhlak mulia.

Apa yang dimaksud kepanduan?

Kepanduan adalah Sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah dalam

pembentukan dan pembinaan watak anak, remaja & pemuda dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang serta dilaksanakan di alam terbuka.

(8)

Lord Boden Powell adalah Bapak Pandu Dunia

Inti ajaran Scout Lord Boden Powell “Empat syarat hidup bahagia”

1. Happiness (bergembira, suka, rela, ikhlas, dan bersyukur), 2. Healthy (sehat, lincah, dinamis),

3. Handicraft (berkarya, produktif, ada hasil, kreatif, dan inovatif), 4. Helpful (menolong, cinta lingkungan, bersaudara, dan setia).

Kepanduan Menurut Lord Boden Powell

(9)

Jenderal Sudirman adalah Tokoh Pandu Hizbul Wathan

Jenderal Besar Sudirman adalah Pahlawan Nasional Indonesia yang sejak kecil aktif dalam Kepanduan Hizbul Wathan.

Beliau punya kata Mutiara:

“Sungguh berat jadi kader Muhammadiyah Ragu dan Bimbang lebih baik Pulang”

3 Jimat Jenderal Sudirman:

1. Wudhu

2. Sholat tepat waktu

3. Mengabdikan diri Ikhlas Membela Tanah Air

(10)

Tokoh Kebangkitan Hizbul Wathan di Klaten dan Jawa Tengah

Eyang Mulkasidi (Wedi)

Eyang Suparno (Klaten Utara)

Eyang Abdul Fatah (Klaten Tengah)

(11)

Tujuan Hizbul Wathan

“ Menyiapkan dan membina anak, remaja dan Pemuda yang memiliki aqidah, fisik dan mental, Berilmu dan bertehnologi serta berakhlakul

karimah sehingga terwujud pribadi muslim yang sebenar – benarnya dan siap menjadi kader

Persarikatan, Umat dan Bangsa “

(12)

Tingkatan Jenjang Pandu Hizbul Wathan 6 - 10 tahun Pandu Athfal

11 - 16 tahun Pandu Pengenal

17 - 20 tahun Pandu Penghela

21 – 25 tahun Pandu Penuntun

(13)

Kode Kehormatan Pandu Athfal

Kode Kehormatan Pandu Athfal adalah Janji Pandu Athfal dan Undang-Undang Pandu Athfal.

Janji Pandu Athfal:

ﺑِ

مِ ﺳْ

(ﱠا

ِ اﻟ رﱠ ﻣَﺣْ

نِ

ا رﱠﻟ ﺣِ

ﯾ م

أَ

ﮭَﺷْ

دُ

أَ

نْ

إِﻻَ

ﮫَﻟَ

إِ

ﻻﱠ

ُ ﷲ

َﺷْوَأ ﮭَ

دُ

أَ

ﻣُ نﱠ ﺣَ

ﻣﱠ رَ دًا وْﺳُ

لُ

ﷲِ

Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: Satu, setia

mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah; Dua, selalu mentaati Undang-undang Pandu Athfal dan setiap hari berbuat kebajikan.

Undang-undang Pandu Athfal:

Satu, Pandu Athfal itu selalu setia dan berbakti kepada ramanda dan bundanya; Dua, Pandu Athfal itu selalu berani dan teguh hati.

Referensi

Dokumen terkait

benar-benar menjalankan perintah ini. Tidak salah kiranya bila KH. Ahmad Dahlan selalu memerhatikan kehidupan anak-anak yatim ini. Kasih sayang KH. Ahmad Dahlan terhadap

MAKSUD GERAKNYA IALAH DAKWAH ISLAM AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR… DENGAN MELAKSANAKAN DAKWAH ISLAM AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR DENGAN CARANYA MASING-MASING YANG SESUAI, MUHAMMADIYAH

Ikatan Pelajar Muhammadiyah disingkat IPM adalah Organisasi Otonom Muhammadiyah, merupakan gerakan islam, dakwah amar ma‘ruf nahi mungkar di kalangan Pelajar,

Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi- mungkar,

Menjadi kewajiban kita adalah amar ma‟ruf nahi mungkar sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah, para sahabatnya, dan orang-orang setelahnya dari para pemuka agama,

Hasil kajian menunjukkan bahawa terdapat tiga kaedah pendekatan amar makruf nahi mungkar yang dapat dilaksanakan oleh umat Islam dalam menangani isu integriti,

Jadi, definisi pesan dakwah adalah sesuattu yang disampaikan komunikator kepada komunikan yang berisi tentang amar ma,ruf nahi mungkar (menyeru kepada kebaikan

AHMAD DAHLAN DALAM MENEGAKKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR DI INDONESIA 1911-1923 Oleh MARIANI NIM : 16.1400.034 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar