Muhammadiyah
KH. Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah
Apa itu Muhammadiyah?
Secara etimologis, Muhammadiyah berasal dari bahasa arab:
“Muhammad“ yaitu nama Nabi dan Rasul Allah terakhir.
Muhammad itu sendiri berarti: yang terpuji.
Kemudian mendapatkan tambahan “yah”, yang berfungsi menjeniskan atau membangsakan atau bermakna pengikut.
Jadi Muhammadiyah adalah kelompok Pengikut Nabi Muhammad SAW.
Lambangnya berupa gambar matahari bersinar. Sinar utama nya ada 12 dan ditengah ada tulisan arab Muhammadiyah yang dikelilingi 2 kalimat
syahadat.
Apa itu Muhammadiyah?
Muhammadiyah adalah Persyarikatan atau organisasi
Yaitu kumpulan orang yang ingin melakukan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak untuk berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat).
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912.
Pada waktu itu keadaan umat Islam di Indonesia sangat memprihatinkan.
Banyak yang belum faham ajaran Islam secara benar dan masih banyak yang menyimpang.
KH. Ahmad Dahlan mendidik masyarakat mengajak Kembali pada ajaran Islam yang murni yaitu sesuai Al Qur’an dan As-Sunnah.
Organisasi Otonom Muhammadiyah (ORTOM)
Aisyiyah Pandu Hizbul Wathan Pemuda Muhammadiyah Nasyiatul ‘Aisyiyah
Tapak Suci Putera
Muhammadiyah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW)
Pandu Hizbul Wathan didirikan pada tanggal 20 Desember tahun 1918 Dengan nama “Padvinder Muhammadiyah” oleh KH. Ahmad Dahlan.
Tahun 1920 atas prakarsa H. Hadjid nama Padvinder Muhammadiyah diganti dengan nama “Hizbul Wathan” artinya Pembela Tanah Air.
Pada tahun 1942 masa penjajahan Jepang, kegiatan pandu dilarang.
Pada tanggan 20 – 22 Januari 1952 terjadi kongres pandu rakyat dan kegiatan kepanduan dibangkitkan Kembali.
Pada tahun 1961 dikeluarkan Kepres No. 238 tentang berdirinya Gerakan Pramuka, dan HW diminta kesediannya untuk melebur kedalamnya.
Pada tanggal 18 November 1999 Pandu Hizbul Wathan dibangkitkan Kembali.
Mengapa Muhammadiyah Mendirikan HW?
1. KH. Ahmad Dahlan tertarik pada sistem pendidikan kepanduan.
2. Sistem kepanduan diyakini dapat menjadi sarana pembentukan kader Muhammadiyah & Bangsa yang efektif.
3. Metode kepanduan melatih anak, remaja & pemuda untuk mampu menjadi warga masyarakat yg berguna, mandiri serta berakhlak mulia.
Apa yang dimaksud kepanduan?
Kepanduan adalah Sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah dalam
pembentukan dan pembinaan watak anak, remaja & pemuda dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang serta dilaksanakan di alam terbuka.
Lord Boden Powell adalah Bapak Pandu Dunia
Inti ajaran Scout Lord Boden Powell “Empat syarat hidup bahagia”
1. Happiness (bergembira, suka, rela, ikhlas, dan bersyukur), 2. Healthy (sehat, lincah, dinamis),
3. Handicraft (berkarya, produktif, ada hasil, kreatif, dan inovatif), 4. Helpful (menolong, cinta lingkungan, bersaudara, dan setia).
Kepanduan Menurut Lord Boden Powell
Jenderal Sudirman adalah Tokoh Pandu Hizbul Wathan
Jenderal Besar Sudirman adalah Pahlawan Nasional Indonesia yang sejak kecil aktif dalam Kepanduan Hizbul Wathan.
Beliau punya kata Mutiara:
“Sungguh berat jadi kader Muhammadiyah Ragu dan Bimbang lebih baik Pulang”
3 Jimat Jenderal Sudirman:
1. Wudhu
2. Sholat tepat waktu
3. Mengabdikan diri Ikhlas Membela Tanah Air
Tokoh Kebangkitan Hizbul Wathan di Klaten dan Jawa Tengah
Eyang Mulkasidi (Wedi)
Eyang Suparno (Klaten Utara)
Eyang Abdul Fatah (Klaten Tengah)
Tujuan Hizbul Wathan
“ Menyiapkan dan membina anak, remaja dan Pemuda yang memiliki aqidah, fisik dan mental, Berilmu dan bertehnologi serta berakhlakul
karimah sehingga terwujud pribadi muslim yang sebenar – benarnya dan siap menjadi kader
Persarikatan, Umat dan Bangsa “
Tingkatan Jenjang Pandu Hizbul Wathan 6 - 10 tahun Pandu Athfal
11 - 16 tahun Pandu Pengenal
17 - 20 tahun Pandu Penghela
21 – 25 tahun Pandu Penuntun
Kode Kehormatan Pandu Athfal
Kode Kehormatan Pandu Athfal adalah Janji Pandu Athfal dan Undang-Undang Pandu Athfal.
Janji Pandu Athfal:
ﺑِ
مِ ﺳْ
(ﱠا
ِ اﻟ رﱠ ﻣَﺣْ
نِ
ا رﱠﻟ ﺣِ
ﯾ م
أَ
ﮭَﺷْ
دُ
أَ
نْ
إِﻻَ
ﮫَﻟَ
إِ
ﻻﱠ
ُ ﷲ
َﺷْوَأ ﮭَ
دُ
أَ
ﻣُ نﱠ ﺣَ
ﻣﱠ رَ دًا وْﺳُ
لُ
ﷲِ
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: Satu, setia
mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah; Dua, selalu mentaati Undang-undang Pandu Athfal dan setiap hari berbuat kebajikan.
Undang-undang Pandu Athfal:
Satu, Pandu Athfal itu selalu setia dan berbakti kepada ramanda dan bundanya; Dua, Pandu Athfal itu selalu berani dan teguh hati.