• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Pendidikan Indonesia : Konsep dan Perkembangannya

N/A
N/A
Malikah Alfin Najah

Academic year: 2024

Membagikan "Sejarah Pendidikan Indonesia : Konsep dan Perkembangannya "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2685-6581 (Online) ISSN 1693-7449 (Cetak) DOI: kosongkan dulu

Homepage: https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/alislah

Sejarah Pendidikan Indonesia : Konsep dan Perkembangannya

Malikah Alfin Najah1 ,Binti Maunah2

1Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Indonesia. malikahalfinnajah1@gmail.com

2Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Indonesia. binti_maunah@yahoo.com Email Korespondensi malikahalfinnajah1@gmail.com

Abstrak

This journal aims to examine the development of the historical foundations of education during the Islamic religious era and education during the New Order era. During that period, Indonesia underwent numerous curriculum changes to enhance education in the country. This study discusses the education system in Indonesia, the direction of education policies, and various obstacles and problems that arise within the education system. With the advent of the Soeharto government, the direction and policy of history education also changed, driven by political interests, specifically aimed at strengthening Suharto's power legitimacy. This study utilizes the library method, involving the collection and exploration of several journals, books, and documents (both printed and electronic), as well as other relevant sources of data and information for the research. The results reveal that the teaching of history has adapted to the shifting political landscape, aligning itself with the government's political agenda. Moreover, both religious and general education have played significant roles in accordance with the demands of their respective times. This is because the learning of history holds a crucial position in supporting government programs.

Keywords : history, education, draft

DOI :

Submit : 13 Juni 2023 Diterima :

Terbit : Copyright Notice

: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.

All rights reserved. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial ShareAlike 4.0 International LicenseLicensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Abstrak

Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menyoroti pentingnya mendidik siswa pada zaman agama Islam dan pada tingkat pendidikan umum. Selama ini, Indonesia terus melakukan berbagai kegiatan akademik untuk tujuan mendidik siswa Indonesia. Artikel ini membahas sistem pendidikan Indonesia, komponennya, dan aspek lain yang penting bagi sistem pendidikan Indonesia. Memasuki pemerintahan Soeharto, arah dan kebijakan pembelajaran sejarah juga berubah seiring dengan kepentingan politik, yakni memperkuat legitimasi kekuasaan Soeharto. Dalam makalah ini, metode penelitian digunakan untuk mengumpulkan atau menganalisis data dari berbagai sumber, antara lain jurnal, buku, dan dokumen elektronik, serta rangkuman data dan informasi lain yang relevan dengan penelitian. Alasannya, peringatan dari massa kepada massa ditujukan kepada sistem politik. Serta pendidikan agama dan sama hal ini karena karyawan sebelumnya memiliki strategi untuk mengembangkan program kesejahteraan karyawan.

Kata Kunci: sejarah, pendidikan, konsep

(2)

1. Pendahuluan

Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang sangat memerlukan pendidikan. Karena pendidikan sendiri merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu kehhidupan. Pendidikan juga memiliki landasan yang wajib diketahui oleh seorang pendidik. Karena dengan adanya landasan tersebut pendidik akan itu bagaimana cara enjadi seorang yang baik dan benar juga dapat ditiru sikapnya oleh orang yang dididik tersebut. Termasuk salah satu landasan pendidikan adalah salah satunya dengan mengetahui perjalanan pendidikan atau system berjalannya suatu pendidikan dari waktu ke waktu (Sulindawati, 2018).

Jika sedang mencari pekerjaan di negara dengan sejarah panjang pendidikan harus mencari pekerjaan yang tradisional dan up-to-date di bidang manajemen personalia (Siregar dkk., 2021). Hal ini berpengaruh terhadap adanya pendidikan, manusia agar dapat memiliki kualitas yang lebih baik dan terarah, untuk menuju hal yang lebih positif dalam menjalani kehidupannya (Safei & Hudaidah, 2020)

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan nasional merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan eksposisi pembelajaran agar peserta didik berkembang secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan yang mendalam, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa dan negara (INDONESIA, t.t.).

2. Metode Penelitian

Penulis menggunakan penelitian dengan sistem studi kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan,menghimpun,dan menjabarkan informasi dari artikel, jurnal, dokumen yang berkaitan dengan pendidikan dari zaman agama islam sampai orde baru. Penelitian kepustakaan adalah jenis penelitian kualitatif yang pada umumnya dilakukan dengan cara tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya sehingga penelitian ini dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang sudah maupun yang belum dipublikasikan. Selain itu, Anda dapat menggunakan pencarian Google dan sarjana Google. Metode analisis ini disebut analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah jenis analisis yang berfokus pada menganalisis dan menganalisis dan menganalisis atau menganalisis ide-ide yang terkait atau berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Akibatnya, dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari sumber lain dan untuk mengidentifikasi informasi tambahan yang mungkin menyesatkan.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Pendidikan Pada Zaman Pendidikan Agama Islam

Pendidikan pada zaman pendidikan Islam memiliki sejarah yang Panjang dan kaya. Islam muncul pada abad ke-7 Masehi dan sejak saat itu, penyebarannya terjadi melalui pendidikan dan dakwah. Pendidikan Islam pada awalnya ditransmisikan secara lisan dari generasi ke generasi, dan kemudian dituliskan dalam kitab-kitab.

Pada masa Rasulullah saw, pendidikan Islam berpusat di sekitar Al-Qur`an dan Hadis. Rasulullah sendiri bertindak sebagai guru, dan para sahabatnya menjadi murid-muridnya. Mereka belajar Al-Qur`an dan Hadis, serta menimba pengetahuan tentang berbagai hal seperti agama, Bahasa, sains, dan matematika.

Setelah wafatnya Rasulullah, para sahabatnya melanjutkan misi dakwah dan pendidikan Islam. Mereka mendirikan madrasah-madrasah, tempat para murid belajar Al-Qur`an, Hadis, dan ilmu-ilmu Islam lainnya.

Madrasah yang paling terkenal adalah Madrasah Nizamiyah, yang didirikan pada abad ke-11 oleh Nizam al- Mulk di Baghdad.

Pada abad ke-12, Averroes (Ibnu Rasyd), seorang filsuf Muslim terkemuka, menulis tentang pentingnya pendidikan untuk kemjaun masyarakat Muslim. Dia berpendapat bahwa pendidikan harus mencakup semua ilmu pengetahuan, termasuk filsafat dan sains (Lubis, 2018).

Pada masa kejayaan Islam, pendidikan menjadi sangat penting dan berkembang pesat. Universitas- universitas Islam didirikan di berbagai kota seperti Fez, Cordoba, dan Cairo. Di sana, para mahasiswa belajar tentang berbagai ilmu pengetahuan, termasuk matematika, astronomi, kedokteran dan sastra.

Kesimpulannya, pendidikan pada zaman pendidikan Islam sangat penting dan beragam. Dari zaman Rasulullah hingga ke masa kejayaan Islam, pendidikan Islam terus berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan masyarakat Muslim.

3.2 Pendidikan Pada Zaman Masuknya Portugis dan Spanyol

Kedatangan bangsa Potugis dan spanyol ke wilayah Indonesia pada awal abad ke-16 membawa dampak besar bagi sejarah pendidikan ke wilayah ini. Pendidikan pada masa itu lebih banyak dilakukan oleh gereja- gereja Katolik yang dibawa oleh kedua bangsa tersebut (Riska & Hudaidah, 2021).

Pada awalnya, pendidikan yang diberikan oleh gereja-gereja Katolik hanya terbatas pada pengajaran agama Katolik. Namun, seiring dengan semakin banyaknya orang pribumi yang memeluk agama Katolik, gereja-gereja tersebut mulai membuka sekolah-sekolah yang memberikan pendidikan dasae seperti membaca, menulis, dan berhitung. Sekolah-sekolah ini didirikan oleh para misionaris Katolik dan menjadi model pendidikan formal pertama di Indonesia.

(3)

Namun, pendidikan pada masa itu hanya terbatas pada segelincir orang, terutama orang-orang yang berasal dari keluarga bangsawan atau orang-orang yang bekerja dengan bangsa Portugis dan Spanyol. Selain itu, pendidikan formal tidak tersedia bagi masyarakat umu, karena pendidikan tersebut dikenakan biaya yang mahal dan hanya terbuka bagi orang-orang yang mampu membayar. Meskipun begitu, keberadaan sekolah- sekolah Katolik pada masa itu memainkan peran penting dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.

Sekolah-sekolah ini memberikan akses kepada masyarakat Indonesia untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru, dan menghasilkan para sarjana yang terkenal seperti Francisco Xavier, seorang misionaris Katolik yang menjadi pendiri sekolah-sekolah di Maluku (Najamuddin & Bustan, 2019).

Pada akhir abad ke-16, bangsa Belanda mulai mengambil alih kekuasaan dari bangsa Portugis dan Spanyol di wilayah Indonesia. Pendekatan mereka terhadap pendidikan agak berbeda dari pendekatan bangsa Portugis dan Spanyol, karena mereka lebih memperhatikan pendidikan untuk tujuan ekonomi dan administrative. Di bawah kekuasaan Belanda, didirikan sekolah-sekolah untuk menyiapkan pegawai dan penerjemah yang dapat bekerja di bawah pemerrintahan Belanda.

Secara keseluruhan, sejarah pendidikan pada masa kedatangan Portugis dan Spanyol di Indonesia adalah periode transisi yang membawa perubahan besar bagi masyarakat Indonesia. Meskipun akses ke pendidikan masih terbatas, kehadiran sekolah-sekolah Katolik telah membuka jalan bagi pengembangan pendidikan formal di Indonesia.

3.3 Pendidikan Pada Zaman Kerajaan Islam

Pada zaman kerajaan Islam, pendidikan memainkan peranan penting dalam masyarakat. Pendidikan di masa ini diberikan kepada anak-anak yang berasal dari keluarga elit dan pejabat tinggi, serta para ulama dan murid-murid mereka (Maunah, 2009b). Pendidikan di zaman kerajaan Islam didasarkan pada agama Islam dan mencakup pembelajaran tentang Al-Qur`an, hadis, fiqih, Bahasa Arab, sejarah, ilmu-ilmu matematika dan sains. Pendidikan pada zaman Kerajaan Islam merupakan salah satu era pendidikan yang sangat maju dan berkembang pesat. Beberapa hal penting yang dilakukan pada masa itu antara lain :

a. Pendirian Madrasah

Madrasah merupakan salah satu bentuk Lembaga pendidikan pada masa Kerajaan Islam yang mempelajari ilmu-ilmu agama Islam dan Bahasa Arab. Madrasah pertama didirikan di Kufah, Irak pada abad ke-8 Masehi dan menyebar ke berbagai wilayah kekuasaan Islam, termasuk Indonesia.

b. Pendidikan Formal

Selain madrasah, terdapat pula pendidikan formal yang diadakan di sekolah-sekolah terorganisir oleh pemerintah. System pendidikan formal pada masa itu berfokus pada pengajaran ilmu-ilmu agama, ilmu- ilmu social, sains.

c. Pendidikan Informal

Pendidikan informal pada masa itu dilakukan melalui pesantren atau majelis ilmu. Pesantren merupakan Lembaga pendidikan islam yang menitikberatkan pada pembelajaran agama Islam dan Bahasa Arab.

Sementara majelis ilmu adalah sebuah forum diskusi yang berisi para ulama dan intelektual yang membahas berbagai topik, termasuk ilmu pengetahuan, filsafat, dan sejarah.

d. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Filsafat

Pada masa itu, ilmu pengetahuan dan filsafat berkembang pesat dalam dunia Islam. Beberapa tokoh terkenal seperti Al-Farabi, Ibn Sina, dan Al-Ghazali merupakan tokoh-tokoh penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat pada masa itu.

e. Pendidikan untuk Perempuan

Pendidikan untuk perempuan juga dilakukan pada masa itu. Beberapa tokoh perempuan seperti Fatimah binti Muhammad Al-Fihriyah mendirikan universitas perempuan pertama di dunia, yaitu Universitas Al- Qarawiyyin di Maroko pada abad ke-9

Dari kesimpulannya, pendidikan pada zaman Kerajaan Islam merupakan era pendidikan yang sangat maju dan berkembang pesat dalam bidang agama, sains, dan filsafat. Ada beberapa jenis pendidikan, antara lain sekolah formal, sekolah formal, dan sekolah swasta, yang semuanya berfungsi sebagai landasan pendidikan formal. Selain itu, topik pendidikan tidak banyak dibahas, termasuk juga topik ketenagakerjaan.

(Maunah, 2015).

3.4 Pendidikan Pada Zaman Kolonial Belanda

Pendidikan pada zaman kolonial Belanda di Indonesia dimulai pada abad ke-17 ketika belanda menguasai sebagian besar wilayah Indonesia. Pada awalnya, tujuan utama pendidkan adalah untuk melatih pegawai administrasi dan mempersiapkan tenaga kerja yang terampil utuk membantu mengelola koloni belanda (Arifin, 2020).

Pendidikan pada masa kolonial Belanda terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Pendidikan formal, informal, dan agama. Pendidikan formal meliputi sekolah-sekolah Eropa, sekolah pribumi, dan sekolah- sekolah kejuruan. Sekolah-sekolah Eropa diperuntukkan bagi anak-anak orang Belanda dan pribumi yang mampu membayar biaya Pendidikan. Sementara itu, sekolah pribumi didirikan untuk mendidik anak-anak pribumi dengan tujuan untuk menciptakan pegawai administrasi yang berasal dari kalangan pribumi.

(4)

Selain Pendidikan formal, terdapat juga Pendidikan informal yang dilakukan melalui magang, kerja praktek, dan latihan kerja di perusahaan-perusahaan Belanda. Sedangkan Pendidikan agama dilakukan melalui pendirian gereja dan sekolah-sekolah agama. Meskipun Pendidikan pada masa kolonial Belanda di Indonesia mengalami kemajuan dalam hal pembangunan infrastruktur sekolah dan peningkatan literasi penduduk, namun Pendidikan pada masa itu juga memiliki sifat negative, yaitu adanya diskriminasi rasial dan social serta kurangnya aksesbilitas Pendidikan bagi masyarakat pribumi. Hal ini menimbulkan harapan bagi pelajar Indonesia, sehingga terjadi peningkatan pendaftaran pelajar Indonesia pada tanggal tersebut. (Sadulloh &

Setiasih, 2009).

3.5 Pendidikan Pada Masa Pergerakan Nasional

Pada masa pergerakan nasional, pendidikan di Indonesia, menjadi salah satu instrument penting dalam membangun kesadaran nasional dan semangat perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Pada awalnya, pendidikan di Indonesia didominasi oleh pendidikan Belanda yang bertujuan untuk mencetak pegawai-pegawai yang taat pada pemerintah colonial. Namun, dengan semakin berkembangnya pergerakan nasional, maka semakin kuat pula semangat untuk memperjuangkan pendidikan yang lebih nasionalis dan merdeka.

Salah satu tokoh yang sangat berjasa dalam pengembangan pendidikan nasional adalah Ki Hadjar Dewantara, yang mengusung konsep “pendidikan untuk semua” yang kemudian dikenal dengan nama “Taman Siswa”. Konsep pendidikan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa kecuali (Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN, t.t.).

Tabel 3.5 Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia

No Nama

Organisasi

Didirikan Pimpinan Tujuan Sifat Keterangan

1. Budi Utomo (BU)

20-Mei-08 Raden Adipati Tirtokoesoerno &

Pangeran Ario Noto Dirojo

Mencapai kemerdekaan

Indonesia walaupun hanya

ditujukan bagi golongan berpendidikan

Jawa

Kooperatif Didirikan Oleh Dr.

Wahidin Sudiro Husodo Sutomo

2. Serikat Islam (SI)

16-Okt-05 H. Samanhudi H. Oemar Said Tjokroaminoto

Untuk menghimpun para pedagang pribumi Muslim

agar dapat bersaing dengan

pedagang besar Tionghoa

Non- kooperatif

Didirikan di Surakarta

3. Indische Partij (IP)

25-Des-12 E.F.E Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo,

& Ki Hadjar Dewantara

Membangun rasa cipta tanah

air serta memajukan tanah air untuk

menyiapkan kemerdekaan

Ko-operatif Didirikan di Bandung

4. Partai Indonesia (Partindo)

30-Apr-31 Sartono Mencapai

Indonesia merdeka dengan

menjalankan politik nonkooperasi

terhadap pemerintahan

Belanda

Non- kooperatif

Dibubarkan Tahun 1937

5. Partai Komunis Indonesia (PKI)

Des-20 Semaun Menyebarkan

paham komunis dan menentang secara radikal

imperialisme dan kolonialisme

yang menyatu

Non- kooperatif

Didirikan Oleh Semaun

dan Darsono

(5)

dengan kapitalisme 6. Perhimpunan

Indonesia (PI)

25-Okt-08 Sultan Kasayangan &

Notosuroto

Menentang imperialisme dan kolonialisme

di Indonesia

Non- kooperatif

Didirikan di Belanda

Akibatnya, mayoritas mahasiswa di program pendidikan tinggi nasional Indonesia dimotivasi oleh keinginan untuk belajar dan berkembang. Gelar ditawarkan sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas dan memperoleh pengetahuan nasional yang lebih maju. (Maunah, 2009).

3.6 Pendidikan Pada Masa Jepang

Pendidikan pada masa Jepang merujuk pada periode ketika Jepang menguasai Indonesia, yang dimulai pada tahun 1942 hingga akhir Perang Dunia II pada tahun 1945. Selama periode ini, Jepang memperkenalkan system pendidikan baru yang berbeda dengan system pendidikan yang telah ada sebelumnya di Indonesia.

Salah satu perubahan besar yang dibawa oleh Jepang adalah penghapusan system sekolah elit yang hanya terbuka untuk kalangan tertentu. Jepang juga memperkenalkan pendidikan untuk semua, terutama pendidikan dasar, dan menyediakan fasilitas pendidikan gratis untuk semua anak.

Namun, perubahan yang dibawa Jepang juga mendapat kritik dari beberapa pihak. Pendidikan yang diperkenalkan Jepang lebih menekankan pada pendidikan moral dan militer, yang lebih mengedepankan kesetiaan dan kepatuhan terhadap negara dan penguasa, dibandingkan dengan pendidikan yang menekankan pada pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan.

Setelah Indonesia merdeka, beberapa aspek pendidikan yang diperkenalkan oleh Jepang tetap dipertahankan, seperti system pendidikan gratis dan terbukanya kesempatan pendidikan untuk semua. Namun, system pendidikan ini kemudian dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk lebih memperhatikan pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan anak, dan menekankan pada pembagunan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing secara global (Muchlis & Maunah, 2021).

3.7 Pendidikan Pasca Kemerdekaan

Pendidikan paska kemerdekaan di Indonesia mencakup periode setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 hingga saat ini. Pada awalnya, Pendidikan di Indonesia masih tergantung pada system Pendidikan yang diterapkan oleh penjajah Belanda. Namun, seiring dengan perkembangan waktu dan semangat perjuangan untuk memajukan bangsa, system Pendidikan pun mengalami perubahan yang signifikan (Fadli & Kumalasari, 2019). Beberapa perubahan penting dalam pendidikan paska kemerdekaan di Indonesia antara lain :

a. Pembentukan Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1950 untuk mengtur dan mengembangkan system Pendidikan nasional.

b. Pelaksanaan politik etis yang memperkenalkan Pendidikan bagi rakyat pribumi, sehingga banyak sekolah- sekolah baru dibangun untuk menampung anak-anak pribumi.

c. Pembentukan Badan Pendidikan Nasional (BPN) pada tahun 1950 untuk mengatur seluruh aspek Pendidikan di Indonesia.

d. Penerapan Kurikulum Nasional pada tahun 1975 yang menekankan pada pengembangan keterampilan hidup, keterampilan social, dan keterampilan akademik.

e. Pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun pada tahun 1994 yang bertujuan untuk meningkatkan angka melek huruf dan peningkatan kualitas pendidikan.

f. Penerapan Kurikulum 2013 yang menekankan Pendidikan karakter, keterampilan abad ke-21, dan penekanan pada pengembangan literasi dan numerasi.

Selain itu, pendidikan paska kemerdekaan juga mengalami perkembangan dalam hal penyediaan sarana dan prasarana Pendidikan, seperti sekolah baru, pembangunan universitas, dan pengembangan teknologi informasi yang memudahkan akses Pendidikan bagi masyarakat luas (Aisy & Hudaidah, 2021).

3.8 Pendidikan Pada Masa Orde Lama (1950-1966)

Orde lama adalah masa pemerintahan Indonesia dari kemerdekaan pada tahun 1945 hingga munculnya Orde Baru pada tahun 1966 (Priarni dkk., 2022). Pada masa ini, Indonesia masih dalam tahap membangun negara dan banyak masalah social dan ekonomi yang harus diatasi, termasuk dalam bidang pendidikan. Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah pendidikan pada masa Orde Lama di Indonesia :

a. Deklarasi Kemerdekaan Indonesia

Pada 17 Agustus 1945, Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Pada saat itu, pendidikan masih sangat terbatas dan hanya tersedia bagi kalangan tertentu. Pemerintahan Indonesia yang baru dibentuk kemudian berusaha meningkatkan akses pendidikan untuk seluruh rakyat Indonesia.

b. Penetapan Undang-Undang Dasar 1945

(6)

Pada 18 Agustus 1945, Indonesia menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara.

Dalam undang-undang ini, pendidikan diakui sebagai hak setiap warga negara dan dijamin oleh negara.

c. Pendidikan Kewarganegaraan

Pada tahun 1947, pemerintah Indonesia menetapkan kurikulum pendidikan yang baru yang menekankan pendidikan kewarganegaraan. Kurikulum ini bertujuan untuk membangun kesadaran nasionalisme dan memperkuat persatuan bangsa.

d. Pembentukan Badan Pendidikan Nasional

Pada tahun 1950, pemerintah Indonesia membentuk Badan Pendidikan Nasional (BPN) yang bertujuan untuk mengembangkan system pendidikan nasional yang merata dan berkualitas. BPN kemudian menjadi dasar bagi pembentukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1959.

e. Meningkatkan Akses Pendidikan

Pemerintah Indonesia pada masa Orde Lama juga berusaha meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan membangun lebih banyak sekolah, termasuk sekolah-sekolah di daerah terpecil dan pedesaan.

f. Program Desa Siaga

Pada tahun 1954, pemerintah Indonesia meluncurkan Program Desa Siaga yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui program-program pendidikan dan kesehatan.

Secara keseluruhan, pada masa Orde Lama, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan akses dan kualitas pendidikan untuk seluruh rakyat Indonesia. Beberapa program dan kebijakan penting diluncurkan untuk mencapai tujuan tersebut, meskipun masih terdapat banyak kendala dan tantangan dalam prosesnya (Putra, 2021).

Pada masa Orde Lama (1950-1966), pemerintah Indonesia mengutamakan pembangunan nasional melalui pembangunan sektor pendidikan. Beberapa hal yang dilakukan pada masa ini adalah :

1) Pengenalan Sistem Pendidikan Nasioanl

Pada masa ini, system pendidikan nasional mulai dikenalkan. Pendidikan dasar dan menengah wajib dilaksanakan selama 9 tahun.

2) Pembentukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Pada tahun 1950, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dibentuk untuk memperkuat system pendidikan nasional.

3) Pembentukan Universitas Negeri

Pada masa ini, beberapa universitas negeri dibentuk seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Bandung.

4) Pendidikan Agama

Pendidikan agama mulai diberikan di sekolah-sekolah umum.

5) Kurikulum

Pada masa ini, kurikulum diubah dengan memasukkan pelajaran-pelajaran seperti ilmu social, sains, dan matematika.

Namun, pada masa Orde Lama juga terdapat kelemahan dalam system pendidikan nasional seperti minimnya kesempatan pendidikan bagi masyarakat dari kalangan ekonomi lemah. Selain itu, terdapat pula kendala dalam pemberantasan buta aksara dan peningkatan mutu pendidikan.

3.9 Pendidikan Pada Masa Orde Baru (1966-1998)

Pada masa Orde Baru, yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998 di Indonesia, pendidikan menjadi salah satu focus utama pemerintah. Pendidikan dianggapsebagai instrument utama dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memajukan negara. Pendidikan pada masa Orde Baru (1966- 1998) di Indonesia memiliki ciri khas yang dapat diidentifikasi. Beberapa ciri tersebut antara lain :

a. Setralisasi dan otoritarianisme

Pendidikan pada masa Orde Baru ditandai dengan sentralisasi yang kuat oleh pemerintah dan otoritarianisme yang membatasi kebebasan akademik. Pemerintah Orde Baru memiliki kendali penuh atas kurikulum, pengajaran, dan pengelolaan institusi pendidikan (Safei & Hudaidah, 2020).

b. Ideologi nasionalisme dan Pancasila

Pemerintah Orde Baru menekankan pentingnya ideologi nasionalisme dan Pancasila dalam pendidikan.

Pancasila dijadikan sebagai landasan danpanduan bagi seluruh aspek pendidikan. Hal ini terlihat dari diberlakukannya wajib belajar Pancasila sebagai mata pelajaran di semua jenjang pendidikan.

c. Pembangunan fisik sekolah dan sarana pendidikan

Pada masa Orde Baru, pembangunan fisik sekolah dan sarana pendidikan menjadi salah satu prioritas pemerintah. Hal ini tercemin dari meningkatnya anggaran pendidikan serta pembangunan banyak sekolah baru dan Gedung-gedung pendidikan (Dute, 2019).

d. Kurikulum yang terpusat dan membatasi kebebasan akademik

(7)

Kurikulum pada masa Orde Baru lebih terpusat pada pemerintah dan membatasi kebebasan akademik.

Kurikulum dirancang sedemikian rupa untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan Pancasila serta menghilangkan gagasan-gagasan yang dianggap bertentangan dengan pemerintah.

e. Adanya pengawasan dan penindasan terhadap mahasiswa

Pada masa Orde Baru, mahasiswa sering menjadi target pengawasan dan penindasan oleh pemerintah.

Hal ini terjadi karena mahasiswa dianggap sebagai kelompok yang berpotensi menganggu stabilitas pemerintahan (Datumula, 2020).

Meskipun demikian, pendidikan pada masa Orde Baru juga memiliki beberapa keberhasilan, antara lain:

1) Angka melek huruf meningkat secara sigifikan 2) Pendidikan lebih merata di seluruh Indonesia 3) Pembangunan fisik sekolah yang cukup besar 4) Kemajuan dalam bidang sains dan teknologi

Namun, keberhasilan tersebut harus dilihat dala konteks pemerintahan otoriter yang sering kali membatasi kebebasan akademik dan kritisisme dalan pendidikan. Secara sekeluruhan, pada masa Orde Baru, pendidikan di Indonesia mengalami kemajuan dalam hal peningkatan akses, namun juga terdapat kebijakan- kebijakan yang kontroversial terkait dengan kebebasan akademik dan politik di kalangan mahasiswa dan tenaga pendidik(Safei & Hudaidah, 2020).

4. Kesimpulan

Di antaranya, ajaran Islam bertujuan untuk meningkatkan baik kinerja maupun moralitas dengan menitikberatkan pada kesejahteraan massa di masyarakat; madrasah, masjid, langgar, surau, dan pesantren Pendidikan pesantren merupakan satu diantara sistem pendidikan asli Indonesia. Selain itu di berbagai daerah juga terdapat sistem pendidikan lokal yang berorientasi pada pendidikan bidang keagamaan dan pengetahuan umum. Pendidikan pada zaman masuknya portugis dan spanyol utamanya dimaksudkan demi penyebaran agama Katholik. Pelatihan yang berlangsung di zaman ini tidak efektif. Pada zaman kerajaan Islam, tujuan pendidikan diarahkan agar manusia bertaqwa kepada Allah Swt, sehingga mencapai keselamatan di dunia dan akhirat melalui "iman, ilmu dan amal". Pendidikan berlangsung di lembaga pendidikan lainnya, seperti langgar, masjid, dan pesantren. Pendidikan akan semakain maju karena banyak orang yang datang dari tempat yang sama setiap saat.

Daftar Pustaka

Aisy, S., & Hudaidah, H. (2021). Pendidikan Indonesia Di Era Awal Kemerdekaan Sampai Orde Lama. Edukatif:

Jurnal Ilmu Pendidikan, Query date: 2023-06-12 14:57:59.

https://www.edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/327

Arifin, F. (2020). Pembelajaran Sejarah pada Masa Kolonialisme Belanda. Jurnal Pendidikan Sejarah, Query date:

2023-06-12 14:47:29. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jps/article/view/15698

Datumula, S. (2020). Peraturan Kebijakan Pendidikan Di Indonesia Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Reformasi, Dan Kabinet Kerja. Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Query date: 2023-06-12 15:15:36.

http://www.moderasi.org/index.php/moderasi/article/view/27

Dute, H. (2019). … AGAMA DI SEKOLAH UMUM PADA PRA KEMERDEKAAN (MASA KOLONIAL BELANDA DAN MASA KOLONIAL JEPANG) PASCA KEMERDEKAAN …. AT-Ta’DIB: Jurnal Kependidikan dan Keagamaan, Query date: 2023-06-12 15:16:34.

Fadli, M., & Kumalasari, D. (2019). Sistem Pendidikan Indonesia Pada Masa Orde Lama (Periode 1945-1966).

Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 9 (2), 157. Query date: 2023-06-12 14:55:19.

INDONESIA, H. (t.t.). DASAR-DASAR HISTORIS PENDIDIKAN DI INDONESIA. academia.edu, Query date:

2023-05-08 15:30:21.

(8)

https://www.academia.edu/download/87631709/8_DASAR_DASAR_HISTORIS_PENDIDIKAN_INDON ESIA_SABRINA_NAFISATU_NUHAa.pdf

Lubis, A. (2018). Sekolah Islam terpadu dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal penelitian sejarah dan budaya, Query date: 2023-06-12 14:36:14.

http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/60

Maunah, B. (2009a). Landasan Pendidikan. Pdf. Penerbit Teras, Yogyakarta, Query date: 2023-04-25 01:08:21.

Maunah, B. (2009b). Pesantren Dalam Perspektif Perubahan Sosial. Dimuat dalam Jurnal Sosio-Religia, Query date: 2023-04-25 01:08:21.

Maunah, B. (2015). Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia: Kajian Deskripsi-Analitik Model Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Empirisma, Query date: 2023-04-25 01:08:21.

https://scholar.archive.org/work/6wpcrx4d4nbkzhjutv4jyprsie/access/wayback/https://jurnal.stainkediri.ac.i d/index.php/empirisma/article/viewFile/23/23

Muchlis, A., & Maunah, B. (2021). Kepemimpinan dan Manajerial di Lembaga Pendidikan Islam. JoIEM (Journal of …, Query date: 2023-04-25 01:39:32.

https://jurnalfaktarbiyah.iainkediri.ac.id/index.php/joiem/article/view/110

Najamuddin, B., & Bustan, B. (2019). Peningkatan Penguasaan Kompetensi dasar tentang Menganalisis Dampak politik, Budaya, Sosial, dan Pendidikan pada Masa Penjajahan Bangsa Eropa (Portugis …. Humanis, Query date: 2023-06-12 14:41:09. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1960794

Priarni, R., Yaqin, A., & Imron, A. (2022). Kebijakan Pendidikan Islam Masa Orde Lama Hingga Orde Baru;

Perspektif Sejarah Pendidikan Islam dan Implikasinya pada Pendidikan Islam Era Reformasi di …. An- Nafah: Jurnal …, Query date: 2023-06-12 15:23:06. http://ejurnal.staitaswirulafkar.ac.id/index.php/an- nafah/article/view/27

Putra, R. (2021). Kebijakan Pemerintah di Bidang Pendidikan (Sekolah Inpres) Pada Masa Orde Baru: Studi Kasus di Kecamatan Lubuk Basung 1979-1994. repository.unp.ac.id. http://repository.unp.ac.id/36939/

Riska, R., & Hudaidah, H. (2021). Sistem Pendidikan di Indonesia Pada Masa Portugis dan Belanda. Edukatif:

Jurnal Ilmu Pendidikan, Query date: 2023-06-12 14:39:54.

https://www.edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/470

Sadulloh, U., & Setiasih, O. (2009). Landasan Historis Pendidikan. Dalam Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan …, Query date: 2023-06-12 14:49:40.

Safei, H., & Hudaidah, H. (2020). Sistem Pendidikan Umum Pada Masa Orde Baru (1968-1998). Jurnal Humanitas, Query date: 2023-05-08 14:47:17. https://core.ac.uk/download/pdf/478494167.pdf

(9)

Siregar, R., Kato, I., Sari, I., Subakti, H., Halim, N., & ... (2021). Dasar-Dasar Pendidikan. Query date: 2023-06-12 15:21:37.

Sulindawati, N. (2018). Analisis Unsur-Unsur Pendidikan Masa Lalu Sebagai Dasar Penentuan Arah Kebijakan Pembelajaran Pada Era Globalisasi. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, Query date: 2023-06-12 14:25:18.

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIIS/article/view/14363

Referensi

Dokumen terkait

Pada masa kemerdekaan RRI sendiri berfungsi sebagai alat propaganda kemerdekaan, pada masa orde lama sampai orde baru RRI berfungsi sebagai alat untuk menyuarakan program-program

Pesantren dan Madrasah dalam Politik Pendidikan Pada Masa Orde Baru Sejak pemerintahan orde baru yang ditandai dengan ditumpasnya pemberontakan yang dilakukan oleh G-30

pembangunan nasional pada masa orde baru dengan tujuan terciptanya.. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

Pada masa ini pesantren dan madrasah berkembang dengan pesat, bahkan pada masa Orde Lama muncul lembaga pendidikan Islam baru yang tidak ada sebelumnya antara lain Pendidikan

Angka melek huruf merupakan cerminan dari kualitas pendidikan masyarakat, semakin besar jumlah masyarakat yang melek huruf maka semakin mudah informasi tersampaikan,

Pada masa kemerdekaan RRI sendiri berfungsi sebagai alat propaganda kemerdekaan, pada masa orde lama sampai orde baru RRI berfungsi sebagai alat untuk menyuarakan program-program

Hasil ini menyatakan variabel- variabel independen yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu angkatan kerja, angka melek huruf serta angka putus sekolah, memiliki

1) Peserta didik menyusun bahan paparan tentang landasan politik luar negeri politik luar negeri pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan masa Reformasi... 2) Peserta didik