Direksi dan dewan komisaris yang merugikan perseroan memenuhi unsur perbuatan melawan hukum menurut pasal 1365 KUHPerdata. Penulis senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan kasih sayang-Nya yang tiada habisnya sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “Pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris atas Kerugian Perusahaan Akibat Perbuatan Melawan Hukum (Studi Kasus) PT West Point Terminal Case)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Lampung.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut pasal 1 ayat (2) undang-undang tentang perusahaan dagang, organ perseroan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), direksi, dan dewan komisaris. Mayoritas direksi dan dewan komisaris diangkat oleh mayoritas pemegang saham sehingga operasional dan aktivitas PT WPT dikendalikan oleh Sinomart KTS Development Limited. Direksi dan komisaris yang ditunjuk PT Mas Capital Trust menggugat direksi dan dewan komisaris yang kesalahan dan kelalaiannya menimbulkan kerugian bagi PT WPT.
Keputusan tersebut menetapkan bahwa direksi dan pengurus yang ditunjuk oleh pemegang saham mayoritas telah melakukan perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige Daad) dan menghukum direksi dan pengurus yang ditunjuk oleh pemegang saham mayoritas untuk secara tanggung renteng (Hoofdelijk) membayar kompensasi yang cukup besar. Majelis hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru memutuskan untuk menguatkan dan menguatkan putusan PN Batam, sehingga direksi dan komisaris yang ditunjuk oleh pemegang saham mayoritas mengajukan upaya kasasi.
Rumusan Masalah
Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Umum Hukum Perseroan Terbatas
Pengertian Perseroan Terbatas
Yang dimaksud dengan perseroan adalah cara menentukan modal dalam badan hukum yang terdiri atas saham-saham atau saham-saham.15 Modal yang terdiri dan dibagi-bagi menjadi saham-saham, dimasukkan oleh para pemegang saham dalam statusnya sebagai anggota perseroan dengan cara menyetorkan saham tersebut kepada perseroan.16 Sedangkan yang dimaksud dengan kata terbatas berarti tanggung jawab pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. Namun demikian, hal ini tidak mengurangi kemungkinan pemegang saham bertanggung jawab sebatas harta kekayaan pribadinya, jika ia beritikad buruk memanfaatkan perusahaan untuk kepentingan pribadi, atau jika pemegang saham bertindak sebagai borgtoch kepada kreditur atas utang-utang perusahaan. 17.
Status Badan Hukum Perseroan Terbatas
Pengertian badan hukum timbul dari ajaran ilmu hukum dan berkembang melalui pendapat para ahli dan keputusan pengadilan.20. Arief Sidharta, badan hukum merupakan penyokong hak dan kewajiban berdasarkan hukum yang tidak manusiawi dan dapat digugat oleh subjek hukum lain.21 Sedangkan menurut Rochmat Soemitro, badan hukum adalah suatu badan yang dapat mempunyai sifat-sifat, hak-hak. dan kewajiban layaknya seorang individu.22. Dalam hubungan antara badan hukum dan perusahaan, terdapat akibat-akibat dari status badan hukum (badan hukum, badan hukum), yaitu: 23.
Sebagai badan hukum, suatu perusahaan dapat memiliki harta kekayaan, mengadakan perjanjian-perjanjian serta melaksanakan hak dan kewajiban atas namanya sendiri. Unsur-unsur yang menjadi ciri suatu perseroan sebagai badan hukum adalah perseroan mempunyai kekayaan tersendiri (Pasal 31(1) UUPT), mempunyai kepentingan sendiri (Pasal 98 UUPT), dan mempunyai tujuan tertentu (Pasal 15(1)(b) UUPT ). ), dan mempunyai organisasi yang tertib (Pasal 1(2) UUPT).24 Berdasarkan unsur-unsur tersebut, setidaknya ada tiga ciri yang dominan dan penting dalam perusahaan, yaitu:25.
Perusahaan Joint Venture
Organ Perseroan Terbatas
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Direksi Perseroan
Dengan kata lain pengelolaan atau pengurusan usaha perseroan dalam arti sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan perseroan dalam batas kompetensi atau kapasitas yang diberikan oleh undang-undang dan anggaran dasar.30. Namun Pasal 92 ayat (2) UUPT mengingatkan mengenai batas kewenangan dalam pelaksanaan pengurusan, yaitu kekuasaan untuk melakukan pengurusan haruslah untuk kepentingan perseroan dan harus sesuai dengan tujuan dan tujuan perseroan. tujuan menjadi. dan harus konsisten dengan kebijakan yang dianggap tepat.31. Kewajiban perwakilan adalah tugas direksi untuk mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan. 32 Jika anggota dewan direksi lebih dari satu orang, maka masing-masing anggota dewan berwenang mewakili perusahaan, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar . Kewenangan direktur untuk mewakili perusahaan tidak terbatas dan tanpa syarat, kecuali ditentukan lain dalam Companies Act, anggaran dasar atau resolusi SMV. Namun keputusan RUPS tidak. 32 Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Op. dapat bertentangan dengan ketentuan UUPT dan/atau anggaran dasar perseroan sebagaimana diatur dalam Pasal 98 ayat 1,2,3, dan 4 UUPT. Apabila tugas representasi dilakukan di pengadilan dalam jabatan sebagai berikut: 33. 1) Perseroan sebagai penggugat di pengadilan. 2) Perseroan sebagai tergugat di pengadilan. 3) Perseroan sebagai pemohon di pengadilan. 4) Perusahaan sebagai tergugat di pengadilan. 5) Perusahaan sebagai pelapor/pelapor dalam perkara pidana. 6) Perusahaan sebagai terdakwa/pihak yang diberitahukan dalam suatu perkara pidana. Tugas perwakilan di luar pengadilan adalah mewakili perusahaan dalam menandatangani kontrak, menghadap pejabat pemerintah untuk dan atas nama perusahaan, dan lain-lain. 34 Namun anggota direksi tidak selalu dinyatakan berwenang mewakili perusahaan apabila terdapat benturan kepentingan antara direksi dan anggota dewan tidak berwenang mewakili perusahaan apabila: 35. 1) ada perkara yang diajukan pengadilan antara perseroan dengan anggota direksi yang bersangkutan atau. 2) Anggota dewan yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan. Berdasarkan Pasal 99 Ayat (2) UUPT, yang berhak mewakili perseroan adalah anggota direksi lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan perseroan, atau dewan komisaris dalam hal seluruh anggotanya pengurus mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan, atau pihak lain yang ditunjuk oleh ABS dalam hal seluruh anggota direksi atau dewan komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan.
Setiap anggota pengurus bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan melakukan kesalahan atau lalai dalam melaksanakan tugasnya dalam pengurusan perseroan. Dalam hal pengurus terdiri atas dua orang atau lebih anggota pengurus, maka kewajiban-kewajiban tersebut di atas berlaku secara tanggung renteng bagi masing-masing anggota pengurus sebagaimana diatur dalam Pasal 97 ayat dan (4) UUPT.36.
Dewan Komisaris
Berdasarkan ketentuan tersebut, dewan komisaris bertugas melakukan pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi. Mengenai tugas dewan komisaris untuk “memberi nasehat” kepada direksi, UUPT tidak menjelaskan rincian tugas tersebut. Tujuan tersebut hendaknya menjadi landasan dan motivasi bagi dewan komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan dan memberikan nasihat.47.
Setiap anggota direksi wajib melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi dengan itikad baik, kehati-hatian, dan tanggung jawab demi kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, sebagaimana diatur. oleh Seni. 114. Ayat 1 dan 2 Companies Act 48. Setiap anggota direksi bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perseroan jika yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya mengendalikan perseroan.
Perbuatan Melawan Hukum
Pengertian Perbuatan Melawan Hukum
Perbuatan yang bertentangan dengan hak orang lain (pelanggaran hak orang lain) termasuk perbuatan yang dilarang dalam Pasal 1365 KUHPerdata. Hak-hak yang dilanggar adalah hak-hak seseorang yang diakui oleh undang-undang, termasuk namun tidak terbatas pada hak-hak berikut: 4) Hak atas kehormatan dan peningkatan nama. Termasuk juga dalam kategori perbuatan melawan hukum apabila perbuatan itu bertentangan dengan kewajiban hukum (right duty) pelakunya. Oleh karena itu, tidak saja bertentangan dengan hukum tertulis (kewajiban hukum), tetapi juga bertentangan dengan hak orang lain menurut hukum (statutory law).
Perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan, yang diakui masyarakat sebagai hukum tidak tertulis, juga dianggap perbuatan melawan hukum. Perbuatan yang bertentangan dengan kehati-hatian atau perlunya hubungan sosial yang baik atau disebut due care juga dianggap sebagai perbuatan melawan hukum.
Unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum
Oleh karena itu, tanggung jawab tanpa kesalahan (strict tanggung jawab) tidak termasuk tanggung jawab berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata. Pasal 1365 KUH Perdata menghendaki adanya unsur “bersalah” (schuld) dalam suatu perbuatan melawan hukum, sehingga perlu diketahui sejauh mana unsur bersalah tersebut. Suatu perbuatan dianggap oleh undang-undang mengandung unsur kesalahan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara hukum apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :. 2) Terdapat unsur kelalaian (negligence, culpa), dan. 3) Tidak ada pembenaran atau alasan pembenaran (ground of justification), seperti force majeure, pembelaan diri, kegilaan, dan sebagainya. Berbeda dengan wanprestasi yang hanya mengenal kerugian materil, maka kerugian akibat perbuatan salah selain kerugian materil, ilmu hukum juga mengenal konsep kerugian tidak berwujud yang juga akan dinilai dengan uang.
Hubungan sebab akibat antara perbuatan yang dilakukan dengan kerugian yang diderita juga menjadi syarat terjadinya perbuatan salah. Ini adalah bagian undang-undang yang paling membingungkan dan kontradiktif mengenai tindakan ilegal.
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
Penelitian hukum adalah penelitian yang mempunyai objek hukum, baik hukum sebagai suatu ilmu atau kaidah-kaidah yang bersifat dogmatis atau hukum yang berhubungan dengan tingkah laku dan kehidupan masyarakat. 57 Penelitian hukum pada hakikatnya adalah suatu kegiatan ilmiah yang bertumpu pada metode, sistematika dan berpikir tertentu. yang bertujuan untuk mempelajari suatu atau beberapa gejala hukum yang khusus dengan cara menganalisisnya, di samping itu dilakukan pengkajian secara mendalam terhadap fakta-fakta hukum untuk kemudian diupayakan penyelesaian permasalahan-permasalahan yang timbul dari gejala yang dimaksud. Dari segi metode penelitian hukum, dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
Jenis Penelitian
Tipe Penelitian
Pendekatan Masalah
Data dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengolahan Data
Klasifikasi data merupakan tahap pengumpulan data yang diperoleh dan mengelompokkannya menurut jenis dan sumbernya, sehingga diperoleh data yang objektif dan sistematis sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sistematika data adalah susunan data secara sistematis berdasarkan urutan data yang telah ditentukan dan sesuai dengan cakupan isi yang dibahas dengan tujuan untuk memudahkan analisis data.
Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Alasan dan Pertimbangan Hukum mengenai Hak Menggugat Direksi dan Dewan
Direksi dan Komisaris Memiliki Hak dan Kepentingan Menggugat Direksi dan
Pemegang Saham Minoritas Berkepentingan sebagai Penggugat Intervensi
Pemenuhan Unsur Perbuatan Melawan Hukum oleh Direksi dan Dewan
Adanya Suatu Perbuatan
Perbuatan Tersebut Melawan Hukum
Adanya Kesalahan
Adanya Kerugian
Adanya Hubungan Kausal
Tanggung Jawab Hukum atas Kerugian Perseroan akibat Perbuatan Melawan
Direksi Bertanggung Jawab atas Pengurusan Perseroan
Dewan Komisaris Bertanggung Jawab atas Pengawasan Perseroan
Direksi dan Dewan Komisaris Bertanggung Jawab secara Tanggung Renteng
PENUTUP
Para direksi dan wakil-wakil sah PT WPT yang ditunjuk oleh pemegang saham minoritas berhak dan berkepentingan untuk menggugat direksi dan direksi yang ditunjuk oleh pemegang saham mayoritas, berdasarkan Pasal 97(7) Perseroan. Bertindak dan sesuai dengan asas legitimasi persona standi in judicio. Selain itu, PT Mas Capital Trust, sebagai pemegang saham minoritas PT WPT, mempunyai kepentingan hukum sebagai penggugat intervensi terhadap direksi dan pengurus yang ditunjuk oleh pemegang saham mayoritas, berdasarkan prinsip kesetaraan yang berlaku dalam UUPM dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ketentuan Pasal 16 huruf b UUPM. Direksi dan direksi yang ditunjuk oleh pemegang saham mayoritas memenuhi unsur perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUH Perdata.
Dalam hal ini unsur sebab akibat terpenuhi atas tindakan direksi dan direksi yang dalam perbuatannya baik aktif maupun pasif melakukan kesalahan dan kelalaian yang menimbulkan kerugian bagi perseroan. Para direksi dan dewan komisaris yang ditunjuk oleh pemegang saham mayoritas bertanggung jawab secara tanggung renteng (Hoofdelijk) atas pembayaran ganti rugi atas kerugian materil yang diderita PT WPT akibat perbuatan melawan hukum.