• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

A. Sejarah Ringkas

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang agroindustri yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) beralamat di Jalan Letjen Suprapto No. 2 Medan, Provinsi Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan perkebunan di Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak jaman Belanda. Awalnya keberadaan perkebunan ini merupakan milik maskapai Belanda yang dinasionalisasikan pada tahun 1959 dan selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah telah mengalami beberapa kali perubahan organisasi sebelum akhirnya menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).

Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), adalah sebagai berikut:

1. Tahun 1959 (Tahap Nasionalisasi)

Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti NVA HVA (Namblodse Venotschaaf Handels Vereeniging Amsterdam) dan NV RCMA (Namblodse Venotschaaf Rubber Cultur Maatschappij Amsterdam) pada tahun 1959 dinasionalisasikan oleh pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan Milik Pemerintah atas

(2)

2. Tahun 1967 (Tahap Regrouping I)

Pada tahun 1967 s/d 1968, pemerintah selanjutnya melakukan

regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka

Tanaman, PPN Karet dan PPN Serat.

3. Tahun 1968 (Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan)

Dengan Keppres No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang ada di Sumut dan Aceh di-regrouping ulang menjadi PNP I s.d IX.

4. Tahun 1971 (Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan)

Dengan dasar Peraturan Pemerintah tahun 1971 dan 1972, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT Perkebunan I s.d IX (Persero). Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1971 dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1971 dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1972.

5. Tahun 1996 (Tahap Peleburan menjadi PTPN)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di Indonesia di regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I s.d XIV dan PT Perkebunan Nusantara IV dibentuk

(3)

berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Perkebunan Nusantara IV. Sedangkan Proyek Pengembangan PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII yang ada di luar Sumatera Utara diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing provinsi.

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01.Tahun 1996 dan tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 9675/1996 serta telah didaftarkan pada kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun Nomor 001/BH.2.15/1996 tanggal 16 September 1996 dan telah diperbaharui dengan No. 07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001.

Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo, S.H. tanggal 26 September 2002, tentang tempat kedudukan Kantor Pusat (Bah Jambi Kabupaten

(4)

Prioritas dan 550.000 lembar saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 975.000 lembar saham). Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20652.HT.01.04 Tahun 2002, tanggal 23 Oktober 2002.

Tahun 2008 telah dilakukan Perubahan Anggran Dasar, perubahan berdasarkan Akta No. 11 dari Notaris Sri Ismiyati, S.H., tanggal 4 Agustus 2008 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan telah mendapatkan Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-60615.AH.01.02 Tahun 2008, tanggal 10 September 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

Adapun visi, misi dan tujuan dari PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan ialah:

1. Visi

Visi dari PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan adalah “Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi ”.

2. Misi

i. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

(5)

ii. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh dan karet.

iii. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir, dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan.

3. Maksud dan Tujuan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Adapun maksud dan tujuan dari PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, yaitu :

1. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintahan dalam pembangunan nasional di bidang ekonomi khususnya pembangunan di bidang pertanian sub sektor perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. 2. Melaksanakan kegiatan usaha antara lain:

 Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan lain yang berhubungan dengan budidaya tanaman tersebut.

 Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

(6)

 Pengembangan usaha dibidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis.

 Mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian, baik secara sendiri maupun bersama dengan badan lainnya sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Sumber PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

Makna dari logo PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, yaitu bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/buah yang mendekati bentuk tumbuhan dan digambarkan dengan tiga pelepah diatas serta dua pelepah di bawah. Tiga pelepah di atas mempunyai arti dua unit perkebunan, yaitu perkebunan kelapa sawit dan perkebunan teh yang menjadi satu. Kemudian dua pelepah di bawah selanjutnya memiliki arti sebuah “wadah”, maksudnya wadah tersebut merupakan tempat mengolah dua unit perkebunan diatasnya. Sedangkan untuk empat bidang

(7)

lengkungan yang terletak paling bawah mempunyai arti suatu landasan yang menunjang kedua unit diatasnya. Lengkungan mengarah ke kanan dan ke kiri yang berarti PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan industri hulu dan industri hilir dan juga arah pengembangan/pemasaran empat bidang ini dianalogikan sebagai angka empat dari PT Perkebunan Nusantara IV maka disebut PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).

Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis lurus menuju/memusat ke satu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengenai warna yang ada pada logo, menggambarkan lambang dan unsur etis yaitu warna hijau bersifat sejuk, dingin dan keyakinan. Sedangkan warna Jingga bersifat panas, semangat dan berani.

Hijau pada empat bidang lengkung mengacu pada sifat sejuk dalam kerukunan kerja antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban timbal balik, tangan dingin serta keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin segar bagi keuntungan perusahaan dan kesejahteraan karyawan, jernih dalam pola pikir dan keyakinan dalam hasil kerja. Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah adalah semangat membara untuk mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar dari para pesaing produk perusahaan yang ada di pasaran. Dengan tangan dingin serta keyakinan dan semangat kerja sama maka keberhasilan akan tercapai karena Karunia dan Rahmat dari Tuhan

(8)

Yang Maha Esa. Semua berasal dari satu titik, yaitu Sang Maha Pencipta maka kita patut untuk mensyukurinya.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan seluruh kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan badan organisasi yaitu :

1. Dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Dapat memperlihatkan gambaran perkerjaan dan hubungan-hubungan yang ada didalam perusahaan. Dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan dalam suatu perusahaan.

3. Dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan dalam suatu pekerjaan.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 156/KMK.016/1994, Direktur dibantu oleh 4 orang yaitu : Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, dan Direktur SDM dan Umum. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat

(9)

oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk jangka waktu 5 tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11 dan 16 dari Anggaran Dasar Perseroan.

Untuk itu dalam penulisan tugas akhir ini, Penulis menampilkan struktur organisasi secara keseluruhan, adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2

Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan Sumber PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

C. Job Description

Di dalam Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), sumber wewenang berasal dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

(10)

dan kemudian didelegasikan kepada Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris mendelegasikan kepada Direktur terkait yaitu : Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur Perencanaan dan Pengembangan dan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum. Berikut ini adalah uraian tugas direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan yang dapat dilihat sebagai berikut :

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. RUPS dalam kegiatannya mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Merupakan forum utama dimana para pemegang saham dapat menggunakan hak otoritasnya pada manajemen perseroan.

b. Forum ini juga merupakan otoritas tertinggi dimana sejumlah resolusi penting diputuskan dan disarankan untuk kemudian menjadi kebijakan resmi perusahaan. c. Forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) memiliki kekuasaan untuk memilih komisaris dan direksi.

(11)

d. Menentukan jumlah kompensasi para komisaris dan direksi serta menilai kinerja perseroan selama beberapa tahun finansial melalui sejumlah evaluasi dan memutuskan pengguna keuntungan perusahaan.

2. Dewan Komisaris

Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukanpengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada direksi. Dewan Komisaris dalam kegiatannya mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan direksi dalam melaksanakan kepengurusan perseroan serta memberi nasihat kepada direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut komisaris harus patuh kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan dan Keputusan RUPS.

c. Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan dan usaha perseroan dan bertanggung jawab kepada perseroan yang dalam hal ini diwakili oleh RUPS.

(12)

d. Para anggota komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri setiap saat berhak memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa atau memastikan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan direksi.

e. Jika dianggap perlu, komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban perseroan.

f. Para anggota komisaris berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal kepada direksi dan direksi wajib memberikan penjelasan.

g. Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota direksi dan jika mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendasar bagi perseroan.

h. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan itu.

(13)

i. Dalam waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara itu, komisaris diwajibkan untuk memanggil RUPS yang akan memutuskan apakah anggota direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya. Sedangkan yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir dan membela diri.

j. Jika RUPS tidak menindaklanjutkan keputusan tersebut maka dalam waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara itu, pemberhentian sementara dianggap gagal. 3. Dewan Direksi

Direksi bertugas memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepengurusan perseroan sesuai dengan kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun diluar pengadilan tentang segala kejadian tentang pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan, anggaran dasar dan Keputusan RUPS. Dalam melaksanakan tugasnya direksi memiliki wewenang, antara lain menetapkan kebijakan kepengurusan perusahaan. Namun direksi juga memiliki kewajiban yaitu mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiataan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan usahanya.

(14)

Masing-masing anggota direksi memiliki tugas yang lebih spesifik, adapun tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :

A. Direktur Utama

- Direktur Utama dalam dalam kegiatannya mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

- Melaksanakan proses manajemen transformasi dalam rangka terwujudnya Sustainable Value dan Sustainble Growth.

- Membangun pembangunan sarana dan prasarana teknologi informasi secara efektif.

- Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).

- Melaksanakan seluruh peraturan yang berlaku terhadap operasional perusahaan dalam rangka memenuhi kepatuhan (etika bisnis dan kerja).

- Mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan pada RUPS.

- Mengelola perusahaan sesuai dengan prinsip manajemen yang selaras.

- Menetapkan Anggaran Belanja Tahunan dan Program Kerja Bulanan.

- Direktur Utama dalam menjalankan tugasnya sehari-hari dibantu oleh Engineering Director, Agricultur Director, dan Finance serta

(15)

- Menyampaikan laporan pertanggungjawaban dan segala aspek kehidupan perusahaan kepada dewan komisaris.

Direktur Utama dalam melaksanakan tugasnya, juga dibantu oleh beberapa direktur, yaitu :

1. Direktur Produksi

Direktur Produksi dalam kegiatannya mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

- Menetapkan upaya strategi dan kebijakan bidang produksi serta mengevaluasi pelaksanaannya.

- Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis bidang produksi untuk mewujudkan Best Practices.

- Mengendalikan biaya produksi serta investasi sarana/prasarana produksi pada tingkat efektif dan efisien.

- Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional di bidang produksi.

- Mengimplementasikan dan meninjau pelaksanaan Sistem Penilaian Kerja (SPK) bagi SDM Bidang Produksi.

- Melaksanakan seluruh program strategi inisiatif Total Quality

Management (TQM) dan Quest For Innovation (QFI).

2. Direktur Keuangan

Direktur keuangan dalam kegiatannya mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

(16)

- Menetapkan upaya strategi dan kebijakan bidang Keuangan/Akuntansi/Pemasaran serta mengevaluasi pemasarannya.

- Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (Work

System) bidang Keuangan/Akuntansi/Pemasaran untuk

mewujudkan The Best Total Cost.

- Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan.

- Mengimplementasikan dan meninjau pelaksanaan Assets

Management secara kesinambungan untuk menghindari erosi

kapital.

- Pengendalian dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan Activity Based Costing (ABC) dengan sarana harga pokok FOB ≤ 78% dari nilai penjualan.

- Memelihara Cash Reserve Requirement sebesar dua bulan kebutuhan dana operasional.

- Menyediakan sumber dana bagi pengembangan perusahaan dan kebun masyarakat disekitar unit kerja.

- Mengimplementasikan dan meninjau pelaksanaan Sistem Penilaian Kerja (SPK) bagi SDM Keuangan/Akuntansi/ Pemasaran.

- Melaksanakan seluruh program strategi inisiatif Digital

(17)

- Melaksanakan seluruh program inisiatif Strategic Aliance

Comprehensive Program (SACP) dan Customer Relationship Management (CRM).

3. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha dalam kegiatannya mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

- Menetapkan upaya strategi dan kebijakan Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha serta mengevaluasi pelaksanaannya. - Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis bidang

Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pemasok.

- Mengembangkan dan membina hubungan dengan mitra bisnis serta mitra aliansi.

- Mengimplementasikan dan meninjau pelaksanaan sistem Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

- Menghimpun dan mensiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market intelegene).

- Mengimplementasikan dan meninjau pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat lingkungan sekitar unit kerja melalui program KKPA, PUKK dan CD.

- Menginformasikan kebutuhan pasar secara kesinambungan kepada Direktur Produksi.

(18)

- Membangun sistem aliansi dalam pengembangan portopolio bisnis dan diverifikasi usaha.

- Mengendalikan biaya Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha pada tingkat yang efektif dan efisien.

- Mengimplementasikan dan meninjau pelaksanaan Sistem Penilaian Kerja (SPK) dari SDM Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

- Melaksanakan seluruh program strategi inisiatif Strategic

Alliance Comprehensive Program (SACP) dan Customer Relationship Management (CRM).

4. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum

Direktur SDM dan Umum dalam kegiatannya mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

- Menerapkan upaya strategi dan kewajiban SDM dan Umum serta mengevaluasi pelaksanaannya.

- Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis bidang umum untuk mewujudkan keamanan lingkungan kerja dan pemenuhan aspek legalitas.

- Mengimplementasikan dan meninjau pelaksanaan dan pelatihan yang didasarkan atas hasil Mapping Personil dan kompetensi profil jabatan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

(19)

- Mengembangkan sistem pelaksanaan pelayanan kesehatan serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

- Mengendalikan biaya pembinaan SDM dan Umum secara efektif dan efisien.

- Mengimplementasikan dan meninjau pelaksanaan Sistem Penilaian Kerja (SPK) bagi SDM dan Umum.

- Melaksanakan keseluruhan program strategi inisiatif

Competence Based Human Resources Management (CBHRM).

D. Jaringan Usaha

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan mengelola dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh, yang mana memiliki 27 unit usaha kebun kelapa sawit yang dilengkapi dengan sarana pengolahannya berupa 15 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS), 1 unit pabrik pengolahan inti sawit, 3 unit pabrik pengembangan inti kelapa sawit, 3 unit usaha kebun teh yang dilengkapi dengan sarana pengolahannya berupa 2 pabrik teh, 1 unit kebun plasma, 1 unit Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 rumah sakit yaitu Rumah Sakit Laras, Rumah Sakit Balimbingan dan Rumah Sakit Pabatu, yang seluruhnya kebunnya terdapat di sembilan kabupaten dan kota yaitu Kota Medan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Badagai, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Mandailing Natal.

(20)

E. Kinerja Terkini

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang merupakan bagian dari PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, bertujuan memberdayakan dan mengembangkan potensi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan memanfaatkan dana BUMN.

Total penyaluran dana pinjaman kepada mitra binaan sampai dengan Triwulan I/2014 belum terealisasi dan akumulasi penyaluran sampai dengan tahuan 2014 sebesar Rp 118.003.530.024,- dan penyaluran

bantuan bina lingkungan sampai dengan Triwulan I/2014 sebesar Rp 2.408.865.000,- dan akumulasi penyaluran sampai dengan tahun 2014

sebesar Rp 101.968.032.786,-.

Tabel 2.1

Realisasi Akumulasi Penyaluran Program Kemitraan sampai dengan Tahun 2013 dan Tahun 2014

Berdasarkan Sektor Usaha Mitra Binaan

Sumber : Laporan Triwulan I 2014 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

1 2 3 4 5 6=2+4 7=3+5

Sektor Usaha Industri 723 12. 564.053.390 0 0 723 12. 564.053.390

Sektor Usaha Perdagangan 2.943 50.644.847.950 0 0 2.943 50.644.847.950

Sektor Usaha Pertanian 348 4.436.564.550 0 0 348 4.436.564.550

Sektor Usaha Peternakan 344 5.389.859.266 0 0 344 5.389.859.266

Sektor Usaha Perkebunan 338 8.309.430.729 0 0 338 8.309.430.729

Sektor Usaha Perikanan 437 74.572.777.807 0 0 437 74.572.777.807

Sektor Usaha Jasa 1.469 24.345.301.118 0 0 1.469 24.345.301.118

Sektor Usaha Lainnya 263 4.856.195.214 0 0 263 4.856.195.214

Dana Pembinaan Kemitraan 18.814.977.439 673.438.980 19.488.416.419

Jumlah 6.865 136.818.507.463 0 673.438.980 6.865 137.491.946.443

Sektor Usaha Mitra Binaan

Realisasi s.d Triwulan I/2014 Jumlah Unit MB Rp Realisasi s.d Tahun 2014 Jumlah Unit MB Rp Rp Jumlah Unit MB Realisasi s.d Tahun 2013

(21)

F. Rencana Usaha

Untuk mencapai Rencana Kerja Anggaran (RKA) pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun 2014 sebelum RUPS, maka bagian PKBL membuat gambaran singkat Rencana Kerja Program

Kemitraan pada tahun 2014 yaitu, dana disalurkan sebesar Rp 9.900.000.000,-, unit mitra binaan sebanyak 330 unit mitra, dan

wilayah penyaluran Provinsi Sumatera Utara dengan komposisi 85% di sekitar wilayah kerja BUMN Pembina dan 15% di luar wilayah kerja BUMN Pembina.

Adapun strategi penyaluran dan pembinaan mitra binaan ialah : 1. Melaksanakan penyaluran Program Kemitraan yang efektif dan

efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku;

2. Mengingkatkan hubungan komunikasi dengan stakeholder; 3. Melaksanakan pembinaan secara terus-menerus kepada mitra

binaan;

4. Mengikutsertakan produk unggulan mitra binaan dalam pameran dalam dan luar negeri;

5. Mengutamakan cluster mitra binaan;

6. Menyalurkan pinjaman berdasarkan proporsi luas areal unit usaha kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam novel Shi ga futari wo wakatsu made, utopianya p enyakit aneh menjangkiti Yurie Yonehara, yang hanya bisa hidup dengan menghisap nyawa orang lain dan Ninjoo :

Berdasarkan latar belakangnya yang telah dijelaskan bahwa walaupun Tari Tradisional ini sampai sekarang masih bisa dipelajari di Sekolah-Sekolah maupun sanggar seni tetapi

Hasil analisis sampel air laut Teluk Gorontalo dicatat sebagai Ci kemudian dibandingkan dengan standar baku mutu [10], yang dicatat sebagai Lij, sehingga dapat

Bantalan merupakan elemen mesin yang mampu menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak- baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan panjang

Kami kuatir mereka akan semakin tertinggal dengan pengelola ZIS dan wakaf besar dan bahkan dengan pemain baru yang muncul dengan konsep digital, yang cukup sukses pendekatannya

Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian

Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan alat ukur psikologi di berbagai setting. Jumlah pertemuan : 1

Dalam skripsi ini yang berjudul: PENGARUH TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN VARIABEL MODERASI TATA KELOLA PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada