PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di pesantren seseorang dilatih untuk bisa menghargai orang lain, hidup mandiri tanpa bergantung pada orang lain dan menjadi seseorang yang selalu bisa membantu orang lain, bukan sekedar orang yang hanya bisa meminta pertolongan. Pesantren Al Iman Bababan tergolong pesantren modern yaitu perpaduan antara pendidikan tradisional dan modernitas. Keberadaan dan kemajuan Pondok Pesantren Al Iman saat ini tidak lepas dari kedisiplinan yang terus dijaga, dipelihara, dilestarikan dan dijalankan oleh umat yang ada di dalamnya.
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk menarik penelitian lebih lanjut pada tingkat lebih lanjut dengan memfokuskan pada masalah “Penerimaan Diri Siswa Perlawanan di Pondok Pesantren Al Iman Putri Babadan Ponorogo”.
Rumusan Masalah
Terlihat dari siswa berinisial AS yang melakukan pelanggaran disiplin, ia sering terlihat menyendiri, menghindari kontak dengan teman lain, dan berdiri di antrian paling belakang setiap kali sekolah diadakan. Siswa terlihat tidak akur dengan teman-temannya maupun siswa lainnya, meskipun ia mempunyai beberapa teman yang tampak dekat, dan kesulitan berinteraksi dengan individu lain.
Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya penerimaan diri santri resisten di Pondok Pesantren Al Iman Putri Babadan Ponorogo. Untuk menganalisis cara mengatasi penolakan penerimaan diri santri di Pondok Pesantren Al Iman Putri Babadan Ponorogo.
Kegunaan Penelitian
7 lingkungan tempat tinggal Islami dan juga dapat memberikan hal positif untuk penelitian selanjutnya terkait penelitian ini.
Telaah Pustaka
Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sama-sama fokus pada deskripsi penerimaan diri dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri serta metode penelitian. Jurnal ini membahas tentang penerimaan diri orang yang mengalami sisa skizofrenia, meskipun tekanan yang dihadapi cukup besar.4. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sama-sama fokus pada deskripsi penerimaan diri serta faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri dan metode penelitian.
4 Vera Permatasari dan Witrin Gamayanti, ―Ilustrasi penerimaan diri pada penderita skizofrenia,‖ 2016 3 (n.d.).
Metodologi Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. dilihat dan diteliti berdasarkan realita yang terjadi di Pondok Pesantren Al Iman Putri Babadan Ponorogo. Observasi dalam penelitian ini dilakukan langsung di lapangan dengan melihat kehidupan sehari-hari santri di Pondok Pesantren Al Iman Putri Babadan Ponorogo. Observasi ini dilakukan agar dapat mengetahui gambaran penerimaan diri santri resistensi di Pondok Pesantren Al Iman Putri.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah terkait sejauh mana penerimaan diri santri di lingkungannya yaitu Pondok Pesantren Al Iman Putri Babadan Ponorogo.
Sistematika Pembahasan
KAJIAN TEORI
Self Acceptance
- Pengertian Self Acceptance
 - Ciri-Ciri Individu dalam Self
 - Tahapan Self Acceptance
 
Penerimaan diri erat kaitannya dengan kepribadian yang sehat dan positif, dimana individu menerima dan memahami fakta yang ada. 21 Menurut Hurlock, pakar psikologi remaja, ciri-ciri individu dalam penerimaan diri adalah sebagai berikut13. Individu yang mengharapkan perilaku sosial yang baik harus mampu melihat dirinya sebagaimana orang lain melihatnya.
Individu yang mengidentifikasi diri dengan individu lain yang mempunyai adaptasi positif akan termotivasi untuk mengembangkan perilaku positif.
Santri Resistensi
Jadi sibghah/predikat santri merupakan gelar kehormatan, karena seseorang tidak dapat diberi gelar santri karena ia hanya seorang pelajar, melainkan karena akhlaknya yang berbeda dengan orang-orang biasa disekitarnya. Hal ini didasari karena ketika mereka keluar dari pesantren, mereka bergelar santri dan para santri mempunyai akhlak dan kepribadian masing-masing.17 Penggunaan istilah santri ditujukan kepada mereka yang belajar agama di pesantren. Istilah santri selalu mempunyai konotasi memiliki Kyai.18 Santri belajar ilmu agama dari kiai dan tinggal di pesantren.
Santri adalah santri yang mempelajari ilmu agama di pondok pesantren, baik selama tinggal di pondok pesantren tersebut maupun ketika pulang ke rumah setelah menyelesaikan studinya. Santri tetap yaitu santri yang tinggal di pondok pesantren biasanya diberi tanggung jawab untuk membantu mengurus kepentingan pondok pesantren, semakin lama mereka tinggal di pondok pesantren maka semakin besar pula tanggung jawab yang mereka terima. Awalnya hanya mengajar santri junior saja yang akan diberi tanggung jawab mengajar santri senior lebih banyak.
Santri Kalong yaitu santri yang selalu pulang ke rumah setelah selesai belajarnya atau menginap di pondok pesantren pada malam hari dan pulang pada siang hari 19. Yang dimaksud dengan resistensi adalah keadaan dimana masyarakat tidak siap terhadap suatu perubahan, mungkin karena salah satu dari mereka karena mereka merasa nyaman dengan keadaan yang ada. Kejutan terhadap sesuatu yang baru menimbulkan kecurigaan bahwa hal itu akan mengganggu rutinitas mereka yang biasa.
Simbol ketakutan bahwa perubahan kecil mungkin dapat berdampak pada hal yang lebih besar, terutama ketika masyarakat tidak yakin seberapa jauh perubahan tersebut akan berlangsung. Faktor ekonomi, dimana siswa mengalami permasalahan ekonomi dalam keluarganya, akan mempengaruhi sikap di lingkungannya.
Pesantren
Keempat putri dan menantunya semuanya hadir dan berjuang di Pondok Pesantren Al Iman. Pondok Pesantren AL IMAN mengintegrasikan PQ (Physical Quotient), SQ (Spiritual Quotient), IQ (Intelligent Quotient) dan EQ (Emotional Quotient) untuk membangun pilar kemantapan iman dan kedalaman spiritual serta akhlak. Saya tidak keluar kamar karena mereka tetap meminta saya masuk pesantren.” 35.
65 menjalankan dan menyeimbangkan aturan bangun tidur hingga tidur yang baik di pondok pesantren ini.” Hasil analisis yang dilakukan peneliti mengenai penerimaan diri santri di pondok pesantren Al Iman adalah sebagai berikut. berupa penolakan terhadap permintaan orang tua untuk mendaftar di pesantren.
Di pesantren, santri diharapkan dapat membentuk dirinya menjadi individu yang baik dan tangguh. Di kediaman Islam Al Iman salah satu cara untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan adalah dengan memberikan motivasi atau dukungan. Gambaran penerimaan diri santri perlawanan di Pondok Pesantren Al Iman Putri meliputi lima tahap sebagai berikut.
Adapun saran-saran yang dapat peneliti peroleh mengenai penelitian penerimaan diri santri di Pondok Pesantren Al Iman Putri Ponorogo adalah sebagai berikut. Pengaturan diri remaja yang tinggal di pesantren modern Nurul Izzah Gresik pada tahun pertama.”
PAPARAN DATA
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al
 - Letak Geografis dan Profil Pondok
 - Visi, Misi Pondok Pesantren Al Iman
 - Keadaan Pondok Pesantren dan
 - Keadaan Santri
 - Sarana dan Prasarana
 - Tata Tertib Pondok Pesantren Al Iman . 44
 
Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al Iman Putri Berdasarkan risalah Syekh Mahmud Berdasarkan risalah Syekh Mahmud Syaltut Ulama Mesir KH. Yang juga menjadi landasan berdirinya Pondok Pesantren Al Iman adalah keimanan terhadap firman Allah SWT. Imam Bajuri dan bantuan beberapa Ustdz resmi mendirikan Pondok Pesantren Al Iman di Gandu dan Bajang Mlarak Ponorogo dengan jumlah santri sebanyak 18 orang (putra dan putri).
Pondok Pesantren Al Iman Putri terletak di Kota Ponorogo, tepat di Jl. Raya Ponorogo-Madiun KM 05 Babadan Ponorogo dengan luas tanah 6000m2, terletak di kawasan strategis mengarah langsung ke Jalan Raya Besar. Pondok Pesantren Al Iman dikepalai oleh seorang kyai, dengan ibu sebagai pelindung dan pengasuh Pondok Pesantren Al Iman, yang juga dibantu oleh menantunya dan ustdz/ustdzh yang mengabdi di Pondok Pesantren Al Iman. Tenaga pengajarnya terdiri dari alumni Pondok Pesantren Al Iman, namun ada juga beberapa ustdz/ustdzh yang berasal dari luar Pondok Pesantren.
Pendidikan di Pondok Pesantren Al Iman 100% mengikuti kurikulum Gontor, dikaitkan dengan mengikuti kurikulum Kementerian Agama dan Pendidikan Nasional, serta Kitab Kuning seperti Salafiyyah dan Tahfidz. Mahfudz Hakiem disertai latar belakang pendidikannya adalah Pondok Pesantren KMI Modern Darussalam Gontor yang semula Pondok Pesantren Al Iman didirikan pada tahun 1991 dengan jumlah santri putra/putri sebanyak 18 orang. Sedangkan Pondok Pesantren Al Iman berkembang dan berkembang pesat, hingga saat ini jumlah santri perempuan mencapai 840 dan santri laki-laki sebanyak 760 santri pada tahun 2022.
Lembaga pesantren mempunyai peraturan dan kedisiplinan yang sama dengan lembaga sekolah pada umumnya. Untuk benar-benar membentuk karakter dan perilaku yang baik pada santri diperlukan alat penunjang seperti motivator, batasan dalam tata tertib, contoh nyata dari ustdz/ustdzh, berikut beberapa tata tertib di Pondok Pesantren Al Iman Putri.
Deskripsi Data Khusus
- Gambaran Self Acceptance Santri di
 - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self
 - Bagaimana Upaya mengatasi self
 
Karena kendala yang dialami AS, ia merasa mengalami stres ringan saat pertama kali masuk pesantren. Dari awal saya tidak ingin masuk pesantren, namun ayah saya memaksa agar saya masuk pesantren. Cobalah untuk mulai beradaptasi dengan kondisi pesantren, seperti disiplin, disiplin dengan aturan, disiplin dengan waktu mulai bangun tidur hingga tidur lagi, termasuk kegiatan apa saja yang ada di pesantren.” 56.
Dalam hal seperti ini LA berusaha mengikuti setiap aturan yang ada di sini, berusaha menerima lingkungan baru di pesantren, berusaha berdamai dengan kondisi yang dialaminya di pesantren ini, berusaha belajar agar bisa mengikuti dan menyeimbangkan pelajaran di pesantren ini. LS menilai beradaptasi di pesantren tidak semudah yang ia bayangkan. Ia merasa masih kesulitan beradaptasi dengan lingkungan pesantren, kelasnya sulit dan semuanya dilakukan dengan bahasa Arab. Anak-anak akan memiliki pengetahuan yang luas terkait dengan materi yang diajarkan di pesantren ini.
96 Pritaningrum dan Hendriani, ―Penyesuaian Diri Remaja yang Tinggal di Pondok Pesantren Modern Nurul Izzah Gresik Tahun Pertama,‖ 137. Selanjutnya Tahap Penerimaan Diri Pada tahap ini LS mulai merasakan hal-hal positif yang dialaminya, seperti waktu berlalu di pesantren. Ia merasa masuk ke kediaman Islami hanya untuk orang tuanya saja, tidak ada keinginan lain baginya.
Oleh karena itu LA kurang melakukan sosialisasi, hal ini juga akan mempengaruhi pemahaman sosialnya, dan juga berdampak pada rendahnya tingkat penerimaan diri di pesantren. LS Ia merasa menikmati keadaan yang dirasakannya di pesantren ini, ia mempunyai harapan pada dirinya sendiri. Penerapan hukuman ini akan membantu santri dalam disiplin waktu dan aktivitas di lingkungan pesantren.
Pemberian motivasi atau dukungan biasanya dilakukan oleh pihak manajemen, oleh karena itu pihak manajemen mempunyai peranan penting di Pondok Pesantren Al Iman.
PEMBAHASAN
Gambaran Self Acceptance Santri di Pondok
Bagaimana Upaya mengatasi self
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang disajikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan mengenai penelitian yang dilakukan peneliti dengan judul Penerimaan Diri Santri Perlawanan di Pondok Pesantren Al Iman Putri Ponorogo, yaitu sebagai berikut.
Saran
Konseling Kelompok Berbasis Islam Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Al Ishlah Darussalam Semarang." Januari-Juni 2018 12 (n.d.): 85.