• Tidak ada hasil yang ditemukan

semua yang telah memberi semangat dan berjuang bersamaku, terimakasih yang sebanyak-banyaknya atas doa dan kasih sayangnya selama ini. Pencapaianku sampai hari

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "semua yang telah memberi semangat dan berjuang bersamaku, terimakasih yang sebanyak-banyaknya atas doa dan kasih sayangnya selama ini. Pencapaianku sampai hari "

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan prinsip bagi hasil usaha ternak sapi dengan sistem ribut di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan sumber keilmuan khususnya di bidang ekonomi syariah yang berkaitan dengan penerapan prinsip bagi hasil dalam peternakan sapi untuk meningkatkan pendapatan melalui sistem hudomus di desa Darmasari. , Kecamatan Sikur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pelaku usaha ternak sapi dengan sistem ribut sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek bagi hasil yang sesuai dengan syariat Islam, sehingga rukun dan syarat sahnya dapat terpenuhi dalam pelaksanaannya. bagi hasil sesuai dengan tuntunan agama Islam. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram, tentunya diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pengambil kebijakan, dan mahasiswa dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan kelembagaan kedepannya.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada pemeliharaan sapi di Desa Darmasari dengan sistem kikir untuk meningkatkan pendapatan. Alasan dipilihnya lokasi ini sebagai lokasi penelitian karena ketersediaan lahan di lokasi ini memungkinkan untuk pengembangan atau budidaya hewan ternak seperti sapi. Selain itu, sebagian besar masyarakat Desa Darmasari adalah petani dan/atau buruh tani yang biasa melakukan usaha sampingan sebagai peternak.

Telaah Pustaka

Untuk lebih jelasnya, data pendidikan peternak dan pemilik modal di Desa Darmasari dapat dilihat di bawah ini. Catatan : Data pendidikan terakhir bagi pengurus dan pemilik modal bagi pelaku usaha peternakan dengan bagi hasil menggunakan sound system di desa Darmasari. Namun pembangunan kandang ternak di Desa Darmasari biasanya menjadi tanggung jawab pemilik modal.

Penerapan prinsip bagi hasil peternakan sapi di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur dapat dikatakan termasuk dalam akad mudharabah.

Kerangka Teoretik

  • Bagi Hasil (Mudharabah)
  • Pengertian Usaha Pertanian
  • Pengertian Pendapata
  • Definisi Sistem Gaduh

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang didasarkan pada pengumpulan data dan dukungan data empiris berdasarkan fakta dan realita yang terjadi di lapangan. Dengan adanya pihak yang terjun langsung ke lokasi penelitian dapat membantu pengumpulan data yang lebih akurat. 40 Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian dengan mengumpulkan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode tersebut dapat membantu peneliti untuk mengumpulkan informasi tentang peternakan sapi dengan sistem gaduh di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur.

Moleong, Edisi Revisi Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h.2) Data kuantitatif adalah data yang disajikan oleh peneliti yang diukur atau dihitung secara langsung berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dalam angka atau angka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 44 Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh sumber data dari artikel, jurnal, internet, dan tesis sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Untuk mendapatkan informasi atau data yang akurat dan relevan, peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Studi pustaka adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca beberapa buku, literatur, jurnal, referensi yang berkaitan dengan judul skripsi yang akan diteliti. Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara sistematis yang diperoleh atau diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dengan membuat struktur data dalam pola, kategori, menemukan apa yang penting dan apa yang telah dipelajari, dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain. .

Oleh karena itu, data yang terkumpul didiskusikan, ditafsirkan dan disusun secara deduktif sehingga dapat diberikan gambaran yang akurat tentang apa yang terjadi. Triangulasi adalah teknik verifikasi keabsahan data atau keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data itu untuk keperluan verifikasi atau sebagai pembanding dari data yang terkumpul.

Sistematika Pembahasan

  • Profil Desa Darmasari
  • Sistem Pemerintahan Desa Darmasari
  • Kehidupan Sosial Ekonomi Desa Darmasari dan Agama

Desa Darmasari merupakan salah satu fraksi desa Suradadi Timur ketiga setelah desa Montong Baan dan Semaya yang telah dihuni masyarakat secara turun-temurun, turun-temurun selama ratusan tahun. Berdasarkan program Bupati Lombok Timur mengenai pemekaran wilayah kabupaten menjadi dua yaitu Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Selatan (KLS), salah satu syaratnya adalah dengan membagi desa yang ada agar dapat memenuhi standar jumlah desa di Kabupaten Lombok Timur. sebuah pembagian distrik. Desa Persiapan Darma Sari merupakan bagian dari Pemekaran Desa yang diresmikan pada tanggal 15 November 2010 sebagai desa persiapan oleh Bupati Lombok Timur dan pada bulan Juni 2011 menjadi Desa akhir karena Kantor Desa sudah mencapai 90% selesai. Berdasarkan hasil musyawarah para tokoh di wilayah desa Darmasari untuk membentuk nama desa, maka disepakati nama desa hasil pemekaran desa Semaja menjadi desa Darmasari, karena dikutip dari arti kata, yaitu: a ) Dalam bahasa.

Darmasari dapat diartikan sebagai intisari dari kebijakan penyelenggaraan pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan norma agama, adat istiadat, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Desa Darmasari berasal dari desa Semaya dengan luas 635,2 ha dengan jumlah penduduk 10.000 jiwa yang terdiri dari enam Kekadusan yaitu. Desa Darmasari terdiri dari 3 dusun yaitu Desa Langer Timur, Desa Long Sorok Selatan dan Desa Long Sorok Utara. Luas desa Darmasari saat ini 326 Ha dengan jumlah penduduk 5.966 jiwa yang terdiri dari 1.698 Kepala Keluarga (KK). Kepadatan penduduk 210 jiwa/km².55.

Desa Darmasari dipimpin oleh kepala desa, sekretaris desa dan dibantu oleh beberapa dinas yang dipimpin oleh masing-masing kepala bidang. Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah wilayah tersebut di atas, dari tahun ke tahun memiliki jumlah penduduk yang terus bertambah, seiring dengan jumlah kelahiran yang tidak seimbang dengan kemajuan, disamping adanya pendatang. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang tercatat pada tahun 2018 di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur sebanyak 1.698 kepala keluarga (KK) dari 5.803 jiwa yang terdiri dari kepadatan penduduk 210 jiwa/Km².57 Lebih jelasnya pada tabel di bawah ini: .

Dengan jumlah penduduk tersebut di atas, Desa Darmasari yang wilayahnya didominasi oleh persawahan dan perkebunan, secara pasti menunjukkan bahwa perekonomian masyarakatnya bertumpu pada pertanian dan perkebunan. Sarana Ibadah Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018 No Nama Dusun, Masjid, Mushola.

Bentuk Pola Bagi Hasil Sistem Gaduh di Desa Darmasari

  • Kontrak Bagi Hasil Sistem Gaduh di Desa Darmasari
  • Bentuk Kerjasama Sistem Gaduh di Desa Darmasari
  • Resiko Bagi Hasil Dengan Sistem Gaduh

Salah satu solusi bagi pemilik modal dan peternak adalah dengan menjalankan usaha peternakan yang riuh. Sistem bagi hasil purna jual asusila adalah pengaturan yang dilakukan jika sapi yang dibeli berjenis kelamin jantan untuk tujuan penggemukan, jual beli sapi atau dibawa ke pasar ternak dalam jangka waktu yang telah disepakati. Sistem asusila bagi hasil beranak pinak merupakan sistem yang dilakukan dengan cara membeli calon sapi betina.

Sistem bagi hasil yang ribut setelah penjualan adalah kesepakatan yang dilakukan jika sapi yang dibeli berjenis kelamin jantan untuk digemukkan dalam jangka waktu yang telah disepakati. beli dan jual sapi atau bawa ke pasar ternak. Dari hasil penjualan itu dihitung modal pokok yang harus dikembalikan kepada pemilik modal, kemudian keuntungan dibagi dua.61. Pelaksanaan penggembalaan sapi di desa Darmasari pada dasarnya memiliki hubungan yang erat antara pemilik dan pemelihara sapi, yaitu hubungan antara teman, kerabat dan keluarga. Dalam perjanjian yang dibuat di Desa Darmasari, pemilik modal wajib menyediakan modal untuk memulai kerjasama.

65Pak Ridwan (pemilik modal), wawancara, di desa Darmasari, 2 September 2019. 3) Bagi hasil Risiko dengan sistem yang bising. Data sampel pada tabel di atas menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat sebagai buruh tani untuk memulai usaha ternak gaduh rata-rata Rp 900.000 per hari atau 2 bulan dan tunjangan kerja rata-rata Rp 60.000 per hari. Dalam pemaparan ini peneliti memfokuskan pada sistem bagi hasil setelah penjualan sapi jantan yang digemukkan.

Hal ini peneliti lakukan untuk menghindari kesalahan data, karena sistem ribut hasil pedet dari sapi betina membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun untuk mendapatkan sebagian dari hasil usaha. Seperti halnya dalam pembagian keuntungan usaha ternak yang dijalankan di desa Darmasari, terdapat kesepakatan antara pemilik modal dan pengelola bahwa jika terjadi penjualan dan ada keuntungan maka keuntungan akan dibagi dua. atau bagian pemilik modal dan 50% bagian pengelola ternak. Kondisi pendapatan warga Desa Darmasari sebelum menjalankan sistem ribut jauh dari cukup untuk menghidupi keluarganya.

Dapat dijadikan sebagai rencana tindak lanjut untuk mengembangkan sistem ribut dengan prinsip mudharrobah, agar peneliti dapat lebih akrab dengan masyarakat setempat, sehingga peneliti dapat mengetahui lebih jauh tentang kerjasama bagi hasil yang sesuai dengan Hukum Islam.

Penerapan Prinsip Bagi Hasil Usaha Peternakan Sapi dengan

Secara teoritis sistem bagi hasil ini terbagi menjadi dua bentuk yaitu mudharabah dan musyarakah atau syirkah. Mudharabah adalah akad antara pemilik modal (harta) dengan pengelola modal dengan syarat keuntungan yang diperoleh dibagi dua 67 Sedangkan musyarakah atau syirkah menurut Syafi'i Antonio dalam bukunya yang berjudul Bank Syari'ah dari Teori ke Prakteknya, mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu pekerjaan tertentu dimana masing-masing pihak menyumbangkan dana amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan dibagi sesuai dengan kesepakatan.68. Dalam usaha bagi hasil peternak di Desa Darmasari menurut peneliti sistem bagi hasil usaha ini mengusung konsep akad mudharabah karena dalam pelaksanaannya sesuai dengan teori mudharabah yaitu pemilik modal atau shahibul maal memberikan Dana 100% kepada pengelola dana atau mudharib yaitu dalam bentuk sapi.

Pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahib al-amal), sedangkan pihak kedua bertindak sebagai kontraktor (mudharib). Di sini, kedua belah pihak harus secara sukarela setuju untuk mengadakan akad mudharabah. Rasio keuntungan inilah yang akan mencegah perselisihan antara kedua belah pihak mengenai pembagian keuntungan.

Dalam hal ini kedua belah pihak ikut serta dalam pembelian ternak sesuai dengan keinginan kedua belah pihak. Nisbah bagi hasil biasanya didasarkan atas kesepakatan antara kedua belah pihak dalam akad, nisbah tersebut dinyatakan sebagai persentase antara kedua belah pihak dan tidak dinyatakan dalam nilai nominal rupiah yang tetap. Harga beli sapi tersebut adalah Rp. Setelah Bpk. Ali beternak setahun lebih, sapi itu dijual seharga Rp.

Pemerintah khususnya pemerintah desa Darmasari harus berperan aktif dalam melindungi masyarakat khususnya keamanan terhadap. Riska Sumarti, “Praktek Bagi Hasil Sapi Ngadas Antara Pemilik dan Pengasuh di Desa Langko Kecamatan Lingkar Perspektif Ekonomi Islam”, UIN Mataram, 2017.

PENUTUP

Saran

Yeni Rahmawati, “Tinjauan Fiqh Muamalah tentang Praktek Mendayung Sapi Pada Masyarakat Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan”, tesis Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, 2017.

Referensi

Dokumen terkait