TEKNIK ANALISIS
KORELASI DAN REGRESI SEDERHANA
Dr. Drs. Marjuki, M.Pd.
Sesi 9
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Menjelaskan pengertian analisis korelasi linear sederhana
• Menjelaskan pengertian analisis regresi linear sederhana
• Melakukan analisis korelasi linear sederhana.
• Melakukan analisis regresi linear sederhana.
PENGERTIAN ANALISIS KORELASI SEDERHANA
• Teknik analisis korelasi sederhana merupakan suatu teknik analisis yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel tersebut.
• Kekuatan hubungan antara dua variabel dapat bersifat kuat atau lemah, sedangkan bentuk hubungannya dapat berupa korelasi linear positif atau korelasi linear negatif.
• Diagram tebar (scatter diagram) juga dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yakni dengan cara menggambarkan hubungan dalam bentuk grafik. Tetapi diagram tebar hanya dapat memperkirakan kecenderungan hubungan tersebut apakah korelasi linear positif, korelasi linear negatif, atau tidak memiliki korelasi linear. Diagram tebar tidak dapat menunjukkan menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel.
APT6344 STATISTIKA INFERENSIAL D4 Administrasi Perkantoran FV UNY
KEKUATAN HUBUNGAN DUA VARIABEL
• Kekuatan hubungan antara dua variabel dinyatakan dengan koefisien korelasi dan diberi simbol “r”.
• Nilai koefisian korelasi (r) selalu berada di antara -1 sampai +1 atau -1 ≤ r ≤ +1.
RUMUS KOEFISIEN KORELASI
• Koefisien korelasi sederhana disebut juga koefisien korelasi Pearson karena rumus perhitungan koefisien korelasi sederhana dikemukakan oleh Karl Pearson yaitu seorang ahli Matematika yang berasal dari Inggris.
• Rumus yang dipergunakan untuk menghitung koefisien korelasi sederhana disebut juga dengan Pearson Product Moment:
r = nΣxy−(Σx)(Σy)
{nΣx²−(Σx)²}.{nΣy)2 – (Σy)2} Dimana
n = Banyaknya pasangan data variabel X dan variabel Y Σx = Total jumlah dari variabel X
Σy = Total jumlah dari variabel Y
Σx2 = Kuadrat dari total jumlah variabel X Σy2 = Kuadrat dari total jumlah variabel Y
Σxy = Hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan variabel Y
• Interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel berdasarkan koefisien korelasi (r) 0,000 – 0,199 Hubungan sangat lemah
0,200 – 0,399 Hubungan lemah
0,400 – 0,599 Hubungan cukup kuat (sedang) 0,600 – 0,799 Hubungan kuat
0,800 – 1,000 Hubungan sangat kuat
APT6344 STATISTIKA INFERENSIAL D4 Administrasi Perkantoran FV UNY
BENTUK HUBUNGAN DUA VARIABEL
Korelasi Linear Positif
• Perubahan salah satu nilai variabel diikuti perubahan nilai variabel yang lainnya secara teratur dengan arah yang sama.
Jika nilai variabel X naik, maka variabel Y juga naik. Jika nilai variabel X mengalami turun, maka variabel Y juga turun.
• Apabila nilai koefisien korelasi mendekati +1 berarti pasangan data variabel X dan variabel Y memiliki korelasi linear positif yang kuat.
• Contoh:
- Hubungan antara biaya pengeluaran iklan (X) dan hasil penjualan (Y) - Hubungan antara penghasilan (X) dan pengeluaran konsumsi (Y) Korelasi Linear Negatif
• Perubahan salah satu nilai variabel diikuti perubahan nilai variabel yang lainnya secara teratur dengan arah yang berlawanan. Jika nilai variabel X naik, maka variabel Y turun. Jika nilai variabel X mengalami turun, maka nilai variabel Y naik.
• Apabila nilai koefisien korelasi mendekati -1 berarti pasangan data variabel X dan variabel Y memiliki korelasi linear negatif yang kuat.
• Contoh:
- Hubungan antara usia kendaraan (X) dengan tingkat harga (Y)
- Hubungan antara harga barang (X) dengan jumlah yang diminta (Y)
DIAGRAM TEBAR (SACTTER DIAGRAM)
Korelasi Linear Positif Korelasi Linear Negatif
APT6344 STATISTIKA INFERENSIAL D4 Administrasi Perkantoran FV UNY
CONTOH PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI (r)
Biaya Iklan (X) Dalam Juta Rupiah
Hasil Penjualan (Y) Dalam Juta Rupiah
XY 𝐗𝟐 𝐘𝟐
2 5 10 4 25
4 6 24 16 36
5 8 40 25 64
7 10 70 49 100
8 11 88 64 121
ƩX = 26 ƩY = 40 ƩXY = 232 ƩX2 = 158 ƩY2 = 346
• r = nΣxy−(Σx)(Σy)
{nΣx²−(Σx)²}x{nΣy2 – (Σy)²} = 5 x 232 − (26 x 40)
{(5 x 158) − (26²)} x{ 5 x 346 −(40²)} = 1160 −1040
790 − 676 x (1730 −1600) = 120
14820= 0,99
• Kesimpulan:
Nilai r = 0,99 berarti hubungan antara variabel biaya iklan (X) dan variabel hasil penjualan (Y) berkorelasi linear positif sangat kuat.
• r = nƩxy −(Ʃx)(Ʃy)
KOEFISEN DETERMINASI (KD)
• Koefisien Determinasi (KD) adalah kuadrat dari koefisien korelasi dikali 100%.
• Dari contoh kasus di atas diketahui r = 0,99 sehingga dapat dihitung koefisien determinasi KD
KD = r 2 x 100% = 0,98 x 100% = 98%.
• Berdasarkan koefisen determinasi disimpulkan bahwa 98%
variabel biaya iklan (X) berkorelasi dengan variabel hasil
penjualan (Y) dan sisanya sebesar 2% berkorelasi dengan
variabel lain.
PENGERTIAN ANALISIS REGRESI SEDERHANA
• Teknik analisis regresi sederhana adalah teknik analisis yang bertujuan untuk mengetahui atau memprediksi pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lainnya.
• Dalam analisis regresi sederhana, suatu variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent variable), sedangkan variabel yang dipengaruhi disebut variabel terikat atau (dependent variable).
• Persamaan regresi sederhana merupaka persamaan regresi dengan hanya satu variabel bebas dengan satu variabel terikat.
• Tujuan analisis regresi sederhana untuk mendapatkan pola hubungan secara matematis dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Selain itu juga untuk mengetahui besarnya perubahan variabel X terhadap variabel Y, serta untuk memprediksi variabel Y jika nilai variabel X diketahui.
• Prinsip dasar pada persamaan regresi sederhana adalah bahwa antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) memiliki hubungan sebab akibat (hubungan kausalitas), hubungan berdasarkan teori, hubungan dari hasil penelitian sebelumnya, atau dapat juga yang didasarkan dari penjelasan logika tertentu.
APT6344 STATISTIKA INFERENSIAL D4 Administrasi Perkantoran FV UNY
RUMUS REGRESI LINEAR SEDERHANA
• Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX Dimana,
Y = Variabel dependen (variabel terikat) X = Variabel independent (variabel bebas) a = Konstanta (nilai dari Y apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (pengaruh positif atau negatif)
MEMBUAT PERSAMAAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
• Menentukan koefien regresi b:
=
5 x 232 −(26 x 40)5 x 158 − 262
=
120114
= 1,05
• Menentukan kontansta a:
=
40 −(1,05 x 26)5
=
12,75
= 2,54
• Persamaan Regresi: Y = 2,54 + 1,05X
Biaya Iklan (X) Dalam Juta Rupiah
Hasil Penjualan (Y) Dalam Juta Rupiah
XY 𝐗𝟐 𝐘𝟐
2 5 10 4 25
4 6 24 16 36
5 8 40 25 64
7 10 70 49 100
8 11 88 64 121
ƩX = 26 ƩY = 40 ƩXY = 232 ƩX2 = 158 ƩY2 = 346
( )
−
= − 2
2 X
X . n
Y . X XY
. b n
n
X b
a = Y −
APT6344 STATISTIKA INFERENSIAL D4 Administrasi Perkantoran FV UNY
ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA DENGAN UJI-T
• Membuat rumusan hipotesis:
Ho = Variabel X (pengeluaran iklan) tidak mempengaruhi variabel Y (hasil penjualan) H1 = Variabel X (pengeluaran iklan) mempengaruhi variabel Y (hasil penjualan)
• Menetapkan taraf signifikansi ():
= 5% = 0,05 Untuk uji dua arah:
Jumlah variabel (k) = 2, maka derajat kebebasan (df) = banyak data – k = 5 – 2 = 3 Berdasarkan Tabel Distribusi T diperoleh nilai kritis
t
tabel = 3,182Kriteria pengambilan keputusan:
Ho Diterima jika
t
hitung< t
tabelAnalisis Regresi Sederhana dengan Uji-t
• Menentukan 𝐭
𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠: t =
r1 − r2 n −2
=
0,991 −0,98 5 −2
=
0,990,673
=
0,990,082
= 12,073
• Membandingkan 𝐭
𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠dengan 𝐭
𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥t
hitung (12,073)> t
tabel (3,182)• Mengambil keputusan:
H
oDitolak sehingga H
1Diterima
• Kesimpulan:
Variabel X (pengeluaran iklan) mempengaruhi dengan variabel Y (hasil penjualan).
Semakin besar pengeluaran iklan akan semakin besar hasil penjualan.
APT6344 STATISTIKA INFERENSIAL D4 Administrasi Perkantoran FV UNY
STUDI KASUS (LATIHAN)
Karyawan Masa Kerja Karyawan Banyaknya Barang Diproduksi
A 6 30
B 9 49
C 3 18
D 8 42
E 7 39
F 5 25
G 8 41
H 10 52
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh masa kerja karyawan terhadap banyak barang yang diproduksi oleh karyawan. Diambil sampel 8 orang karyawan. Berikut data variabel X (masa kerja karyawan) dan variabel Y (banyaknya barang diproduksi).
a. Lakukan analisis dengan menentukan koefisien korelasi dan koefisien determinasi, apakah terdapat korelasi antara variabel X dan variabel Y?