• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis Obat Antihistamin

N/A
N/A
Taufik Rizkiana

Academic year: 2024

Membagikan "Sintesis Obat Antihistamin"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sintesis Obat Antihistamin

NAMA : TAUFIK RIZKIANA

NPM : 2021001064

(2)

Histamin

Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh, zat ini yang berperan dalam munculnya reaksi alergi dan anafilaksis.

Histamin memiliki fungsi yaitu memainkan peran penting dalam respons peradangan tubuh. Efek

dari histamin tergantung pada reseptor mana yang diikatnya.

(3)

Reseptor histamin

Reseptor Histamin H1

Reseptor ini ditemukan di jaringan otot, endotelium, dan sistem syaraf pusat. Bila histamin berikatan dengan reseptor ini, maka akan mengakibatkan vasodilasi, bronkokonstriksi, nyeri, gatal pada kulit. Reseptor ini adalah reseptor histamin yang paling bertanggungjawab terhadap gejala alergi.

Reseptor Histamin H2

Ditemukan di sel-sel parietal. Kinerjanya adalah meningkatkan sekresi asam lambung.

Reseptor Histamin H3

Bila aktif, maka akan menyebabkan penurunan penglepasan neurotransmitter, seperti histamin, asetilkolin, norepinefrin, dan serotonin.

Reseptor Histamin H4

Paling banyak terdapat di sel basofil dan sumsum tulang. Juga ditemukan di kelenjar timus, usus halus, limfa, dan usus besar. Perannya sampai saat ini belum banyak diketahui.

(4)

Antihistamin

Antihistamin (antihistamine) adalah kelompok obat yang umumnya digunakan untuk mengobati gejala reaksi alergi, seperti biduran, mata merah, hidung gatal, dan bersin-bersin.

Obat ini membantu mengobati gejala alergi yang disebabkan oleh tingginya

kadar histamin, yakni zat kimia yang dibuat sistem kekebalan saat tubuh

terpapar pemicu alergi atau alergen.

(5)

Terdapat dua kelas obat antihistamin, yaitu antagonis reseptor H-1 dan antagonis reseptor H-2.

Keduanya sama-sama menghambat histamin, tapi ada perbedaan pada reseptor yang dihambat.

•Antagonis reseptor H-1: berikatan dengan reseptor H-1, umumnya digunakan untuk mengatasi

alergi dan rinitis alergi.

•Antagonis reseptor H-1: berikatan dengan reseptor H-2, mengobati gangguan saluran

pencernaan bagian atas akibat asam lambung yang berlebihan.

(6)

Antagonis reseptor H1 adalah kelas obat yang menghambat aksi histamin pada reseptor H1 Contoh : CTM, Difenhidramin, Meclizine, dan Prometazin

Antagonis reseptor H2 adalah kelas obat yang menghambat aksi histamin pada reseptor H2

Contoh : Simetidine, Famotidine, Ranitidine, dan Nizatidine

(7)

Promethazine hydrochloride

(8)

Menggunakan Iodium sebagai katalis untuk reaksi, dan kemudian menggunakan radiasi gelombang

mikro untuk memanaskan reaksi antara difenilamin dan belerang. Aktivasi elektron mempersingkat

waktu reaksi reaksi, meningkatkan efisiensi, dan mencapai hasil yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Yetti Kusniar: Manisfestasi Reaksi alergi Terhadap Obat-obatan Pada Tindakan Bedah Mulut, 2003... Yetti Kusniar: Manisfestasi Reaksi alergi Terhadap Obat-obatan Pada Tindakan

Oleh karena reaksi obat yang tidak diinginkan atau efek samping dapat diidentifikasi secara tidak tepat sebagai suatu alergi, penting untuk menanyakan pasien jenis reaksi

Erupsi obat alergi adalah reaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi akibat pemberian atau pemakaian jenis obat-obatan tertentu yang

antihistaminikum$ tetapi setelah ditemukannya jenis reseptor khusus pada antihistaminikum$ tetapi setelah ditemukannya jenis reseptor khusus pada tahun %&'$ yang

Berdasarkan pemaparan tersebut, muncul pemikiran untuk melakukan penelitian tentang sintesis turunan obat dengan senyawa penuntun natrium diklofenak melalui reaksi

Penisilin merupakan obat yang paling sering menyebabkan alergi. Untuk pasien dengan alergi penisilin, pengobatan yang terbaik terbatas pada agen non-penisilin. Karbapenem

Reaksi alergi obat adalah reaksi simpang obat melalui mekanisme reaksi imunologi.Diperkirakan sekitar 6-10% dari reaksi simpang obat merupakan reaksi alergi obat.Reaksi alergi obat

Alergi obat adalah reaksi alergi dimana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan abnormal terhadap obat- obatan tertentu yang dikonsumsi oleh seseorang.. Pada tahun 2014,