Sintesis Obat Antihistamin
NAMA : TAUFIK RIZKIANA
NPM : 2021001064
Histamin
Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh, zat ini yang berperan dalam munculnya reaksi alergi dan anafilaksis.
Histamin memiliki fungsi yaitu memainkan peran penting dalam respons peradangan tubuh. Efek
dari histamin tergantung pada reseptor mana yang diikatnya.
Reseptor histamin
Reseptor Histamin H1
Reseptor ini ditemukan di jaringan otot, endotelium, dan sistem syaraf pusat. Bila histamin berikatan dengan reseptor ini, maka akan mengakibatkan vasodilasi, bronkokonstriksi, nyeri, gatal pada kulit. Reseptor ini adalah reseptor histamin yang paling bertanggungjawab terhadap gejala alergi.
Reseptor Histamin H2
Ditemukan di sel-sel parietal. Kinerjanya adalah meningkatkan sekresi asam lambung.
Reseptor Histamin H3
Bila aktif, maka akan menyebabkan penurunan penglepasan neurotransmitter, seperti histamin, asetilkolin, norepinefrin, dan serotonin.
Reseptor Histamin H4
Paling banyak terdapat di sel basofil dan sumsum tulang. Juga ditemukan di kelenjar timus, usus halus, limfa, dan usus besar. Perannya sampai saat ini belum banyak diketahui.
Antihistamin
Antihistamin (antihistamine) adalah kelompok obat yang umumnya digunakan untuk mengobati gejala reaksi alergi, seperti biduran, mata merah, hidung gatal, dan bersin-bersin.
Obat ini membantu mengobati gejala alergi yang disebabkan oleh tingginya
kadar histamin, yakni zat kimia yang dibuat sistem kekebalan saat tubuh
terpapar pemicu alergi atau alergen.
Terdapat dua kelas obat antihistamin, yaitu antagonis reseptor H-1 dan antagonis reseptor H-2.
Keduanya sama-sama menghambat histamin, tapi ada perbedaan pada reseptor yang dihambat.
•Antagonis reseptor H-1: berikatan dengan reseptor H-1, umumnya digunakan untuk mengatasi
alergi dan rinitis alergi.
•Antagonis reseptor H-1: berikatan dengan reseptor H-2, mengobati gangguan saluran