1. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi
Pembuatan keputusan dan sistem informasi saling terkait dalam konteks pengelolaan informasi dan pengambilan keputusan di berbagai organisasi. Sistem informasi adalah
kerangka kerja yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan menyajikan informasi yang relevan kepada para pengambil keputusan.
a. Nilai bisnis pengambilan keputusan
Nilai bisnis pembuatan keputusan dapat meningkat dengan adanya berbagai faktor yang dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan di suatu organisasi. Di bawah ini, saya akan menjelaskan beberapa faktor yang dapat meningkatkan nilai bisnis pembuatan keputusan:
1) Akses ke Informasi yang Lebih Baik: Dengan sistem informasi yang canggih, organisasi dapat mengumpulkan, menyimpan, dan mengakses data dan informasi dengan lebih mudah. Ini memungkinkan para pengambil keputusan untuk memiliki akses yang lebih baik ke data yang relevan dan akurat.
2) Analisis Data yang Lebih Cepat: Teknologi seperti analisis data real-time dan big data analytics memungkinkan organisasi untuk menganalisis data dengan lebih cepat. Hal ini memungkinkan para pengambil keputusan untuk merespons perubahan pasar atau situasi secara lebih efisien.
3) Automatisasi Proses Keputusan: Sistem otomatisasi keputusan (Decision Automation Systems) dapat memungkinkan organisasi untuk mengotomatisasi beberapa keputusan operasional. Hal ini dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
4) Prediksi yang Lebih Akurat: Dengan menggunakan analisis prediktif dan machine learning, organisasi dapat membuat prediksi yang lebih akurat tentang tren, permintaan pelanggan, dan banyak aspek bisnis lainnya. Ini memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas.
5) Integrasi Data dan Proses: Integrasi sistem informasi dengan berbagai aspek bisnis, seperti manajemen rantai pasokan, produksi, dan penjualan, dapat meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara departemen yang
berbeda. Ini dapat memperbaiki efisiensi dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
6) Respons yang Cepat terhadap Perubahan: Kemampuan untuk merespons perubahan pasar atau lingkungan bisnis dengan cepat adalah kunci dalam meningkatkan nilai bisnis pembuatan keputusan. Sistem informasi yang baik dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi perubahan tersebut dan mengambil tindakan yang diperlukan.
7) Pengurangan Risiko: Dengan bantuan analisis risiko dan simulasi, organisasi dapat mengidentifikasi potensi risiko dan dampak keputusan sebelum mereka diimplementasikan. Ini dapat membantu dalam mengurangi risiko bisnis.
Semua faktor di atas dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pengambilan keputusan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai bisnis suatu organisasi.
b. Jenis Keputusan
Dalam konteks Sistem Informasi Manajemen (SIM), berbagai jenis keputusan yang dibuat dalam organisasi dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat organisasi dan sumber daya informasi yang digunakan. Berikut beberapa jenis keputusan dalam SIM:
1) Keputusan Strategis: Keputusan strategis dalam SIM berkaitan dengan perencanaan jangka panjang dan arah organisasi. Mereka menggunakan informasi yang luas dan seringkali berdasarkan analisis data historis.
Contohnya adalah keputusan tentang ekspansi ke pasar baru, alokasi sumber daya jangka panjang, atau pengembangan strategi bisnis.
2) Tidak terstruktur: pembuat keputusan harus memberikan penilaian, evaluasi, dan wawasan untuk memecahkan masalah
3) Tersusun: berulang dan rutin, melibatkan prosedur yang pasti untuk menanganinya sehingga mereka tidak harus diperlakukan setiap kali seperti baru
4) Semi terstruktur: Hanya bagian dari masalah yang telah jelas jawaban yang diberikan oleh prosedur yang diterima
c. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian langkah yang diikuti oleh para pengambil keputusan dalam sebuah organisasi ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah, mengidentifikasi peluang, atau merencanakan tindakan. Proses ini dapat bervariasi dalam kompleksitas, tergantung pada jenis keputusan dan tingkat organisasi. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pembuatan keputusan dalam SIM:
1) Tahap Intelijen: Tahap ini melibatkan pengumpulan informasi dan pemahaman masalah yang dihadapi. Pada tahap ini, organisasi mencari, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang perlu dipecahkan atau perbaiki.
2) Tahap Desain: Setelah masalah diidentifikasi, tahap desain mengharuskan organisasi untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi berbagai solusi potensial untuk masalah tersebut. Ini melibatkan pengembangan rencana atau konsep yang dapat membantu mengatasi masalah.
3) Tahap Pilihan: Di tahap ini, organisasi harus memilih antara alternatif solusi yang telah diidentifikasi pada tahap desain. Ini melibatkan evaluasi dan perbandingan solusi-solusi tersebut untuk menentukan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.
4) Tahap Implementasi: Setelah solusi terpilih, tahap implementasi melibatkan tindakan nyata untuk menjalankan rencana dan solusi yang
telah dipilih. Organisasi harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan solusi tersebut, mengkoordinasikan sumber daya, dan memastikan solusi berfungsi dengan baik dalam konteks yang sesungguhnya.
d. Manajer dan Pengambilan Keputusan
Manajer dan pengambilan keputusan adalah dua aspek penting dalam dunia bisnis yang berperan kunci dalam mengelola organisasi dan mencapai tujuan bisnis.
Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata:
1) Manajer harus mengambil sejumlah besar keputusan dalam berbagai situasi. Keputusan dapat berkaitan dengan pengembangan strategi, alokasi sumber daya, manajemen proyek, pemasaran, keuangan, dan lain- lain.
2) Pengambilan keputusan dalam dunia nyata seringkali melibatkan keterbatasan sumber daya, risiko, dan ketidakpastian. Manajer harus menimbang faktor-faktor ini ketika membuat keputusan.
3) Keputusan yang diambil oleh manajer harus mencerminkan tujuan dan visi organisasi serta mempertimbangkan dampak jangka panjang.
4) Manajer seringkali mengambil keputusan dengan mengandalkan data dan informasi yang tersedia, serta berdasarkan pengalaman, intuisi, dan penilaian situasi.
5) Keputusan manajer dapat mempengaruhi kinerja organisasi, produktivitas karyawan, hubungan pelanggan, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting untuk membuat keputusan yang baik dan berinformasi.
6) Pengambilan keputusan dalam dunia nyata seringkali merupakan proses yang kompleks dan beragam, dan manajer harus memadukan berbagai faktor, termasuk informasi yang tersedia, pemahaman tentang situasi, dan pertimbangan etika dan dampak sosial. Kemampuan manajer untuk
membuat keputusan yang baik dan efektif adalah kunci dalam mencapai kesuksesan organisasi.
Pengambilan keputusan dalam manajemen dapat berbeda berdasarkan tingkat manajer yang terlibat. Berikut adalah karakteristik pengambilan keputusan pada tiga tingkatan manajer yang telah Anda sebutkan:
1) Manajer Senior:
Membuat banyak keputusan yang tidak terstruktur: Manajer senior seringkali harus menghadapi keputusan strategis yang kompleks dan tidak memiliki panduan yang jelas. Contohnya adalah keputusan apakah perusahaan boleh memasuki pasar baru, yang melibatkan banyak variabel dan dampak jangka panjang.
2) Manajer Menengah:
Membuat keputusan yang lebih terstruktur: Manajer menengah seringkali berurusan dengan masalah yang lebih terstruktur, tetapi bisa mencakup komponen yang lebih kompleks. Contohnya, mengapa laporan menunjukkan penurunan di suatu wilayah seperti Minneapolis?
Keputusan ini mencakup analisis data dan investigasi, tetapi masih termasuk dalam kerangka kerja yang lebih terstruktur.
3) Manajer Operasional (Pangkat dan Arsip Karyawan):
Membuat keputusan yang lebih terstruktur: Manajer operasional, seperti supervisor dan karyawan tingkat bawah, umumnya menghadapi keputusan yang lebih operasional dan terstruktur. Misalnya, menentukan apakah pelanggan memenuhi kriteria kredit adalah keputusan yang cenderung memiliki panduan dan prosedur yang jelas untuk diikuti.
Setiap tingkatan manajer memiliki tanggung jawab dan lingkup keputusan yang berbeda, yang mempengaruhi tingkat struktur keputusan yang harus mereka hadapi. Manajer senior berfokus pada keputusan strategis dan tidak terstruktur, manajer menengah berada di tengah antara keputusan strategis dan operasional,
sementara manajer operasional terlibat dalam keputusan operasional yang lebih terstruktur.
e. Pengambilan Keputusan Otomatis Kecepatan Tinggi
Pengambilan keputusan otomatis kecepatan tinggi adalah proses di mana keputusan diambil oleh sistem komputer atau perangkat lunak dalam waktu sangat cepat. Keputusan-keputusan ini seringkali terjadi dalam hitungan detik atau lebih cepat, dan mereka biasanya didasarkan pada algoritma, pemrograman, dan analisis data yang canggih. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang pengambilan keputusan otomatis kecepatan tinggi:
1) Kecepatan Eksekusi:
Pengambilan keputusan otomatis kecepatan tinggi dilakukan dengan sangat cepat dan efisien. Ini memungkinkan respons instan terhadap peristiwa atau situasi tertentu.
2) Algoritma dan Pemrograman:
Sistem yang mendukung pengambilan keputusan otomatis kecepatan tinggi umumnya menggunakan algoritma yang dirancang untuk memproses data dan informasi secara efisien. Pemrograman canggih memungkinkan sistem untuk merespons dengan akurat dan cepat.
3) Analisis Data Real-Time:
Keputusan otomatis kecepatan tinggi sering memanfaatkan analisis data real-time. Data yang terus-menerus diambil dari berbagai sumber, dan sistem dapat merespons dalam hitungan detik saat data baru tiba.
4) Contoh Penerapan:
Contoh pengambilan keputusan otomatis kecepatan tinggi termasuk dalam perdagangan saham, di mana sistem komputer dapat melakukan perdagangan dalam waktu kurang dari satu detik berdasarkan analisis pasar yang cepat. Di bidang kendaraan otonom, mobil mandiri dapat
membuat keputusan real-time untuk menghindari tabrakan atau menavigasi lalu lintas.
5) Keamanan dan Dampak Etis:
Meskipun pengambilan keputusan otomatis kecepatan tinggi dapat memberikan banyak keuntungan, penting untuk mempertimbangkan masalah keamanan dan etika. Sistem harus dirancang dengan cermat untuk meminimalkan risiko kesalahan dan perlu mempertimbangkan konsekuensi etis dari keputusan yang diambil.
6) Integrasi dengan Kecerdasan Buatan:
Banyak aplikasi pengambilan keputusan otomatis kecepatan tinggi dikombinasikan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kemampuan analisis dan respons sistem.
Pengambilan keputusan otomatis kecepatan tinggi dapat ditemukan di berbagai sektor, termasuk keuangan, manufaktur, transportasi, dan teknologi informasi. Ini memungkinkan organisasi dan sistem untuk merespons dengan cepat terhadap situasi yang dinamis dan mengoptimalkan proses secara efisien.
2. Kecerdasan Bisnis dalam Perusahaan
Kecerdasan bisnis (business intelligence) merujuk pada proses pengumpulan, analisis, penyajian, dan penggunaan data bisnis untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perusahaan. Tujuan utama kecerdasan bisnis adalah untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang kinerja organisasi dan membantu perusahaan dalam mengoptimalkan operasi, meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan bisnis.
a. Intelejen Bisnis
Intelligence Bisnis (Business Intelligence atau BI) adalah komponen kunci dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang berfokus pada pengumpulan, analisis, penyajian, dan pemanfaatan data dan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam konteks SIM, intelligence bisnis berperan
penting dalam menyediakan wawasan dan analisis yang relevan bagi manajer dan pemimpin organisasi.
Peran intelejen bisnis:
- pengumpulan data - integrasi data - analisis data
- penyajian informasi - monitoring kinerja - perencanaan strategis
- penghematan waktu dan biaya
b. Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis dalam konteks kecerdasan bisnis (business intelligence) mengacu pada berbagai faktor, variabel, dan elemen eksternal yang memengaruhi operasi dan kinerja suatu perusahaan. Memahami lingkungan bisnis adalah kunci dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan merancang strategi yang efektif.
Enam elemen dalam lingkungan intelijen bisnis adalah:
- Data dari Lingkungan Bisnis: Elemen ini mencakup semua sumber data yang diperlukan untuk analisis bisnis. Data ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk data internal dan eksternal perusahaan, serta data pasar dan kompetitor.
- Infrastruktur Intelijen Bisnis: Infrastruktur ini meliputi teknologi dan sistem yang mendukung pengumpulan, penyimpanan, dan pengelolaan data. Ini termasuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk memproses dan mengintegrasikan data.
- Perangkat Analisis Bisnis: Elemen ini melibatkan perangkat dan alat analisis yang digunakan untuk mengurai dan memahami data. Ini termasuk berbagai algoritma analisis, teknik statistik, dan perangkat lunak analisis bisnis.
- Pengguna dan Metode Manajerial: Pengguna adalah individu atau tim yang menggunakan intelijen bisnis untuk mengambil keputusan. Metode manajerial mencakup proses dan strategi yang digunakan untuk memanfaatkan data dan hasil analisis.
- Platform Pengiriman (MIS, DSS, ESS): Platform pengiriman mencakup sistem informasi manajemen (MIS), sistem pendukung pengambilan keputusan (DSS), dan sistem dukungan eksekutif (ESS) yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan analisis kepada pengguna pada tingkat yang sesuai.
- Antarmuka Pengguna: Ini adalah antarmuka yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan intelijen bisnis. Antarmuka pengguna harus dirancang dengan baik agar pengguna dapat dengan mudah mengakses data, menjalankan analisis, dan mengambil keputusan.
Berikut adalah beberapa komponen lingkungan bisnis yang relevan dalam kecerdasan bisnis dalam perusahaan:
- pasar dan persaingan - sosial dan demografi - ekonomi dan teknologi - politik
- budaya dan nilai masyarakat
c. Kecerdasan Bisnis dan Kemampuan Analitik
Kemampuan intelijen dan analitik bisnis adalah kunci dalam menyediakan informasi real-time yang akurat kepada pengambil keputusan. Fungsi utama sistem Business Intelligence (BI) melibatkan berbagai alat dan fitur untuk mencapai tujuan ini.
Berikut adalah enam fungsi utama sistem BI:
- Laporan Produksi: Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk menghasilkan laporan standar yang berisi data yang relevan dan dipresentasikan dalam
format yang mudah dimengerti. Laporan produksi membantu pengambil keputusan dalam memahami situasi saat ini dan memonitor kinerja bisnis.
- Laporan yang Diparameterisasi: Laporan ini dapat disesuaikan dengan memasukkan parameter tertentu. Pengguna dapat mengatur filter dan variabel yang berbeda untuk melihat data yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan mereka. Ini memberikan fleksibilitas dalam menjelajahi data.
- Dasbor/Kartu Skor: Dasbor atau kartu skor adalah tampilan ringkas yang menyajikan informasi kunci dalam bentuk grafis. Ini membantu pengambil keputusan untuk dengan cepat melihat tren, metrik, dan hasil kunci tanpa perlu menggali data secara mendalam.
- Pembuatan Kueri/Pencarian/Laporan Ad Hoc: Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk membuat kueri atau laporan ad hoc, yang merupakan laporan yang dibuat sesuai dengan pertanyaan atau kebutuhan yang spesifik.
Ini memungkinkan analisis lebih mendalam dan respons cepat terhadap perubahan situasi.
- Telusuri: Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi data lebih dalam dengan menyelidiki hubungan dan pola yang mungkin tidak terlihat pada pandangan pertama. Ini membantu dalam analisis data yang lebih mendalam.
- Prakiraan, Skenario, Model: Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan prakiraan masa depan, merancang skenario berdasarkan data yang ada, dan membangun model untuk simulasi. Ini membantu pengambil keputusan dalam perencanaan strategis dan pengambilan keputusan yang kompleks.
Semua fungsi ini bekerja bersama-sama untuk mendukung pengambil keputusan dalam memahami data, menganalisis situasi, dan merumuskan kebijakan atau tindakan yang sesuai untuk mencapai tujuan bisnis.
d. Strategi Manajemen Pengembangan Kemampuan BI dan BA
Strategi manajemen pengembangan kemampuan Business Intelligence (BI) dan Business Analytics (BA) adalah pendekatan yang digunakan oleh organisasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan BI dan BA dalam operasi bisnis mereka. Kedua konsep ini berfokus pada penggunaan data dan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.
Strategi manajemen untuk pengembangan kemampuan Business Intelligence (BI) dan Business Analytics (BA) dapat memengaruhi bagaimana perusahaan mendekati implementasi dan penggunaan teknologi. Dua strategi utama yang sering diadopsi adalah sebagai berikut:
1) Solusi Terintegrasi Satu Atap:
- Dalam strategi ini, perusahaan mencoba untuk memperoleh solusi lengkap dari satu vendor tunggal. Ini mencakup perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk bekerja secara optimal bersama.
- Keuntungan dari pendekatan ini adalah integrasi yang lebih mudah dan kerja sama antara berbagai komponen sistem. Ini dapat mengurangi kompleksitas dalam manajemen teknologi.
- Namun, satu kelemahan adalah bahwa perusahaan menjadi bergantung pada satu vendor, yang dapat menciptakan ketergantungan dan biaya yang signifikan jika perusahaan ingin beralih ke vendor lain di masa depan.
2) Berbagai Solusi Terbaik:
- Dalam strategi ini, perusahaan memilih solusi terbaik untuk setiap komponen BI atau BA dari berbagai vendor. Ini mungkin termasuk memilih perangkat keras terbaik, perangkat lunak analisis terbaik, dan alat pelaporan terbaik yang tersedia di pasar.
- Keuntungan dari pendekatan ini adalah fleksibilitas dan kemandirian yang lebih besar. Perusahaan dapat memilih komponen terbaik yang
sesuai dengan kebutuhan mereka, dan tidak terbatas oleh satu vendor.
- Namun, tantangan dari pendekatan ini adalah integrasi antara berbagai solusi yang berbeda. Ini dapat memerlukan upaya lebih besar dan mungkin membutuhkan kerja sama antara berbagai tim dan vendor yang berbeda.
3. Konstituen Intelejen Bisnis
Konstituen (atau pemangku kepentingan) dalam konteks kecerdasan bisnis (business intelligence) adalah individu atau kelompok yang memiliki peran dan kepentingan dalam penggunaan informasi bisnis dan proses pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
a. Dukungan keputusan manajemen operasional dan menengah
Dukungan keputusan manajemen operasional dan menengah adalah konsep yang merujuk pada penggunaan sistem informasi, data, dan alat analitik untuk membantu manajer tingkat operasional dan menengah dalam mengambil keputusan sehari-hari yang berkaitan dengan operasi dan proses bisnis. Ini bertujuan untuk memperbaiki efisiensi dan produktivitas organisasi di tingkat taktis dan operasional. Dukungan keputusan manajemen operasional dan menengah membantu organisasi dalam mengelola proses operasional dengan lebih efisien, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk atau layanan.
Dengan alat yang tepat dan akses ke data relevan, manajer di tingkat ini dapat membuat keputusan yang lebih baik dan berorientasi pada pencapaian tujuan organisasi.
b. Dukungan keputusan untuk manajemen senior
Konstituen Intelijen Bisnis yang terkait dengan dukungan keputusan untuk manajemen senior adalah sangat penting dalam pengambilan keputusan strategis di tingkat puncak perusahaan. Dukungan keputusan untuk manajemen senior bertujuan untuk membantu para eksekutif fokus pada informasi kinerja
yang kunci dan relevan untuk memandu strategi bisnis perusahaan. Salah satu metode yang digunakan adalah Balanced Scorecard atau kartu skor seimbang, yang membantu mengukur hasil perusahaan dalam empat dimensi utama:
1) Keuangan: Ini melibatkan pengukuran kinerja keuangan perusahaan, seperti pendapatan, laba bersih, dan return on investment. Ini mencerminkan sehatnya keuangan perusahaan.
2) Proses Bisnis: Melibatkan evaluasi proses bisnis perusahaan untuk memastikan efisiensi, produktivitas, dan perbaikan berkelanjutan. Fokus pada proses bisnis membantu mengidentifikasi potensi efisiensi.
3) Pelanggan: Memantau dan mengukur kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah faktor kunci dalam pertumbuhan bisnis.
4) Pembelajaran & Pertumbuhan: Ini melibatkan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas organisasi. Ini mencakup pelatihan karyawan, inovasi, dan pertumbuhan jangka panjang.
c. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok
Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support System atau GDSS) adalah salah satu konstituen intelijen bisnis yang dirancang untuk membantu kelompok dalam menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur atau pengambilan keputusan kelompok. Berikut beberapa poin penting terkait dengan GDSS:
1) Sistem Interaktif: GDSS adalah sistem interaktif yang memungkinkan anggota kelompok bekerja sama dalam penyelesaian masalah atau pengambilan keputusan. Sistem ini membantu memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar anggota kelompok.
2) Perangkat Khusus: GDSS biasanya memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak khusus. Ini dapat mencakup proyektor overhead, layar
tampilan besar, dan perangkat lunak untuk mengumpulkan, memberi peringkat, dan mengedit ide serta tanggapan peserta.
3) Mungkin Memerlukan Fasilitator dan Staf: Untuk memastikan bahwa GDSS berjalan dengan baik, mungkin diperlukan seorang fasilitator atau staf yang mengoperasikan sistem dan memandu kelompok dalam proses pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah.
4) Peningkatan Ukuran Rapat dan Produktivitas: GDSS memungkinkan untuk rapat dengan jumlah peserta yang lebih besar daripada yang mungkin diatasi dalam diskusi tatap muka. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan masalah atau membuat keputusan.
5) Suasana Kolaboratif dan Anonimitas: GDSS membantu menciptakan suasana kolaboratif yang mendukung berbagi ide dan perspektif. Selain itu, biasanya GDSS memberikan tingkat anonimitas yang memungkinkan anggota kelompok lebih bebas berpendapat tanpa rasa takut.
6) Metode Terstruktur: GDSS menggunakan metode terstruktur untuk mengorganisir dan mengevaluasi ide. Ini memungkinkan kelompok untuk mengikuti langkah-langkah proses pengambilan keputusan yang sistematis.