Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Diskon Biaya Perawatan Rumah Sakit Deli Menggunakan Metode TOPSIS
Didi Suprayogi, Muhammad Syahrizal
Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Indonesia Email: [email protected]
Submitted 08-06-2020; Accepted 16-08-2020; Published 31-08-2020 Abstrak
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem berbasis komputer yang berfungsi untuk pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model-model untuk menyelesaikan permasalahan tak terstruktur dan semi terstruktur di dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Rumah Sakit Deli Medan merupakan salah satu rumah sakit yang menawarkan jasa kesehatan yang berkualitas disertai dengan harga yang bersaing. Harga yang ditawarkan RSU Deli medan sesuai dengan kulitas pelayangan yang diberikan sehingga ppengguna jasa kesehatan rumah sakit ini medapakt suatu kepuasan . hal ini tampak dari jumlah pasien yang semankin meninggkat setiap tahunnya Techniqu e for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut
Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, RSU Deli , Metode Topsis.
Abstract
Decision support system is a computer-based system that functions for decision making by utilizing data and models to solve unstructured and semi-structured problems within a company or organization. Deli Medan Hospital is one hospital that offers quality health services accompanied by competitive prices. The price offered by Deli Medan Hospital is in accordance with the quality of delivery provided so that the use of this hospital's health services is always a satisfaction. this can be seen from the number of patients who are still increasing every year Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) is one of the multicriteria decision making methods first introduced by Yoon and Hwang (1981). TOPSIS uses the principle that the chosen alternative must have the closest distance from the positive ideal solution and the farthest from the negative ideal solution from a geometric point of view using Euclidean distan ce to determine the relative proximity of an alternative to the optimal solution. Positive ideal solutions are defined as the sum o f all the best values that can be achieved for each attribute, while the negative-ideal solution consists of all the worst values achieved for each attribute.
Keywords: Decision Support System, Deli RSU, Topsis Method.
1. PENDAHULUAN
Sistem pendukung keputusan menurut Keen dan Scoot Morton merupakan pasangan dari intelektual dari sumber daya manusia dengan kemampuan komputer untuk memperbaiki keputusan yaitu, sistem pendukung keputusan komputer bagi pembuat manajemen yang menghadapi masalah semi tersrtuktur Gory dan Scoot Morton, mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai kumpulan prosedur basis model untuk memproses data dan keputusan guna membantu manajer dalam mebuat keputusan. Dikatakan bahwa supaya sukses sistem harus sederaha, sehat, mudah dikendalikan, adaptif, lengkap dalam persoalan penting dan mudah untuk didokumentasikan. Secara implisit definsi ini mengamsusikan bahwa sistem berbasis pada komputer dan memberikan kemampuan memecahkkan masalah pemakai[1].
Rumah Sakit Deli Medan merupakan salah satu rumah sakit yang menawarkan jasa kesehatan yang berkualitas disertai dengan harga yang bersaing. Harga yang ditawarkan RSU Deli medan sesuai dengan kulitas pelayangan yang diberikan sehingga ppengguna jasa kesehatan rumah sakit ini medapakt suatu kepuasan . hal ini tampak dari jumlah pasien yang semankin meninggkat setiap tahunnya.
Biaya Perawatan adalah pengorbanan sumber ekonomi yang dihitung dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah cost atau biaya dapat dinyatakan sebagai kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau masa yang akan dating.
RSU Deli dialam memberi program pemotongan biaya perawatan terhadap pasien , selama ini rumah sakit deli masih bersifat tertutup tidak semua pasien mendapatkan potongan biaya dan masalah yang sering didapati bahwasanya terkadang pasien yang seharusnya pasien mendapatkan potongantidak mendapatkan potongan dan pasien yang seharusnya tidak medapatkan potongan tetapi mendapatkan potongan, dikeranakan sebagaian pasien ada memiliki familinya yang berkerja di rumah sakit deli tersebut, sehingga potongan biaya yang sediakan oleh RSU Deli tidak tepat sasaran dikarena masih adanya (korupsi) nepotisme baik itu teman, keluarga maupun saudara semarga.
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) adalah salah satu metode pengambilankeputusan multikriteria yang pertama kalidiperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilihharus mempunyai jarak terdekat dari solusi idealpositif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudutpandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif darisuatu alternatif dengan solusi optimal. Solusi idealpositif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilaiterbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut,sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh nilaiterburuk yang dicapai untuk setiap atribut[2]–[4].
2. METODE PENELITIAN
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah / komunikasi untuk kondisi masalah yang terstruktur maupun tidak terstruktur yang mempunyai peran dalam membantu pemecahan masalah dan tidak satupun yang mengetahui bagaimana keputusan yang seharusnya dibuat[5], [6].
2.2 Metode Topsis (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution)
TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut[7], [8].
TOPSIS mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif. Berdasarkan perbandingan terhadap jarak relatifnya, susunan prioritas alternatif bisa dicapai. Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan[9]–[11].
Langkah-Langkah perhitungan Metode TOPSIS adalah sebagai berikut :
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil penilaian dalam metode TOPSIS adalah : 1. Membangun normalized decision matrix
Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean length of a vector adalah:
𝑟𝑖𝑗= 𝑥𝑖𝑗
√∑𝑚𝑖=1𝑥𝑖𝑗2
(1) 2. Membangun weighted normalized decision matrix
Dengan bobot W= (w1, w2,...,wn), maka normalisasi bobot matriks V adalah:
𝑉 = [
𝑤1𝑟11𝑤2𝑟12 … 𝑤𝑛𝑟1𝑛
𝑤1𝑟21
𝑤1𝑚1 𝑤2𝑟𝑚2 … 𝑤𝑛𝑟𝑚𝑛
] (2)
3. Menentukan solusi ideal dan solusi ideal negatif.
Solusi ideal dinotasikan A*, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A- :
𝐴∗= {(max 𝑣𝑖𝑗|𝑗 € 𝐽), (min 𝑣𝑖𝑗|𝑗 € 𝐽′), 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑚} = {𝑣1∗, 𝑣2∗, … , 𝑣𝑛∗} (3) 𝐴−= {(min 𝑣𝑖𝑗|𝑗 € 𝐽), (max 𝑣𝑖𝑗|𝑗 € 𝐽′), 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑚} = {𝑣1−, 𝑣2−, … , 𝑣𝑛−} (4) Dimana: 𝐽 = {𝑗 = 1,2,3, … , 𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑗 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 𝑐𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎}
𝐽′ = {𝑗 = 1,2,3, … , 𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑗 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑐𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎}
4. Menghitung separasi
Si*adalah jarak (dalam pandangan Euclidean) alternatif dari solusi ideal didefinisikan sebagai:
𝑆𝑖∗=√∑𝑛𝑗=1(𝑣𝑖𝑗−𝑣𝑖𝑗), 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖=1,2,3…,𝑚 (5)
Dan jarak terhadap solusi negatif-ideal didefinisikan sebagai:
𝑆
𝑖−=√∑𝑛𝑗=1(𝑣𝑖𝑗−𝑣𝑗−)2, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖=1,2,3…,𝑚 (6)
5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal 𝐶𝑖∗ = 𝑆𝑖−
𝑆𝑖∗+𝑆𝑖−, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 < 𝐶𝑖∗< 1 𝑑𝑎𝑛 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑚 (7) 6. Merangking Alternatif
Alternatif dapat dirangking berdasarkan urutan Ci*. Maka dari itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak terpendek terhadap solusi ideal dan berjarak terjauh dengan solusi negatif-ideal.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengalaman yang muncul pada saat dilakukan penentuan pemotongan biaya pada pasien kurang mampu yang dilakukan pada periode sebelumnya memberikan pelajaran berguna untuk memperbaiki keadaan penentuan pemotong biaya pada pasien kurang mampu selanjutnya dengan pelayanan lebih baik lagi. Kritik dan saran yang diterima pihak rumah sakit dari proses penentuan pemotongan baiaya terhadap pasien kurang mapu dapat dijadikan bahan analisa masalah untuk dijadikan bahan referensi pemecahan masalah yang terjadi. Masalah yang timbul dapat dikategorikan kedalam masalah sarana penunjang dan kesalahan manusia (human error).
Rumah Sakit Umum Deli adalah salah satu rumah sakit swasta di Kota Medan yang terletak di daerah pemukiman padat penduduk tidak terlepas dari salah satu fungsinya yaitu menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.Rumah Sakit Umum Deli ingin memberikan bantuan secara sukarela kepada masyarakat yang kurang mampu.Dimana pihak rumah sakit memberikan potongan biaya kepada pasien.Dalam memberikan potongan biaya, RSU Deli melakukannya secara mandiri dilingkungan RSU Deli. Hal yang tersulit dalam menentukan pilihan kepada siapa potongan biaya akan diberikan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak RSU Deli, adapun syarat atau kriteria penilaian yang digunakan dalam menentukan apakah pasien layak mendapat potongan harga adalah sebagai berikut :
1. Foto copy Surat Keterangan Kerja 2. Foto copy Kartu Keluarga 3. Foto copy Slip Gaji
4. Foto copy Surat Keterangan Domisili 4.2 Analisa Dengan Metode TOPSIS
Pada proses pentuan potongan biaya pada pasien kuranng mampu dibutuhkansistem yang dapat membantu dalam membuat suatu keputusan. Penilaian terhadap kriteria-kriteria yang ada dilakukan dengan model penilaian yang bersifat kuantitatif. salah satu metode perhitungan kuantitatif tersebut adalah metode Topsis (Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution).
Adapun langkah-langkah metode ini adalah:
1. Menentukan kriteria pasien kurang mampu yang akan medapat potongan biaya. Dimana, kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam pentuan potongan biaya pada pasien kuranng mampu adalah berdasarkan pekerjaan, jumlah tanggungan, penghahasilan, dan jenis penyakit.
Tabel 1. Rating Kecocokan Setiap Alternatif Pada Setiap Kriteria
No Kode Alternatif Pekerjaan Jumlah Tanggungan Penghasilan Jenis Penyakit Kepemilikan rumah
1 A1 Buruh 1 orang <2000.0000 Sedang Ngontrak
2 A2 pengangguran 3 orang <2000.0000 Berat Numpang
3 A3 Buruh 2 orang <2000.0000 Ringan ngontrak
4 A4 buruh 1 orang <2000.0000 Sedang ngontrak
5 A5 pengangguran 4 orang <2000.0000 Berat numpang
6 A6 Buruh 1 orang <2000.0000 Ringan ngontrak
7 A7 Pengangguran 2 orang <2000.0000 Berat numpang
8 A8 Buruh 5 orang <2000.0000 Berat ngontrak
9 A9 Penganguran 1 orang <2000.0000 Ringan numpang
10 A10 Pengangguran 3 orang <2000.0000 Sedang Numpang
Bobot preferensi untuk setiap kriteria (C1, C2, C3, C4) = (3, 4, 3, 5, 3).
Keterangan : Nilai bobot preferensi untuk pekerjaan bernilai 3
Nilai bobot preferensi untuk Jumlah tanggunganbernilai 4 Nilai bobot preferensi untukjumlah penghasilan 3 Nilai bobot preferensi untuk jenis penyakit bernilai 5 Nilai bobotpreferensiuntukkepemilikan rumah bernilai 3 Menentukan grade dari masing-masing alternative terhadap criteria
Tabel 2. Rating Kecocokan Setiap Alternatif Pada Setiap Kriteria
No Alternatif C1 C2 C3 Jenis Penyakit (C4) Kepemilikan rumah (C5)
1 A1 4 3 5 4 4
2 A2 5 5 5 5 5
3 A3 4 4 5 3 4
4 A4 5 3 5 4 4
5 A5 5 5 5 5 5
6 A6 4 3 5 3 4
7 A7 5 4 5 5 5
8 A8 4 5 5 5 4
9 A9 5 3 5 3 5
10 A10 5 5 5 4 5 2. Membuat Matrik Keputusan Ternormalisasi
𝑟𝑖𝑗 = 𝑥𝑖𝑗
√∑m𝑖=𝑗xij2
a. Mencari Nilai Kriteria Pekerjaan(C1)
𝑋1 = √42+ 52+ 42+ 52+ 52+ 42+ 52+ 42+ 52+ 52=14,628 𝑅11 =X11
X1 = 4
14,628= 0,273 𝑅21 =𝑋21
X1 = 5
14,628= 0,341 𝑅31 =𝑋31
X1 = 4
14,628= 0,273 𝑅41 =𝑋41
X1 = 5
14,628= 0,341 𝑅51 =𝑋51
X1 = 5
14,628= 0,341 𝑅61 =𝑋61
X1 = 4
14,628= 0,273 𝑅71 =𝑋71
X1 = 5
14,628= 0,341 𝑅81 =𝑋81
X1 = 4
14,628= 0,273 𝑅91 =𝑋91
X1 = 5
14,628= 0,341 𝑅101 =𝑋101
X1 = 5
14,628= 0,341
Tabel 3. Hasil perhitungan Matriks keputusan ternormalisasi
b. Hitung Matriks Yij
yij = wi.rij (menghitung bobot ternormalisasi) w = bobot preferensi (3, 4, 3, 5, 3)
yij =
y11= (3)(0,2734) =0,8202 y12= (4)(0,2314) =0,8536 y13= (3)(0,3162 ) =0,9486 y14= (5)(0,2948) =1,474 y15= (4)(0,2793) =0,8379
Tabel 4. Hasil perhitungan Matriks keputusan ternormalisasi
No. Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
1. A1 0,2734 0,2314 0,3162 0,2948 0,2793 2. A2 0,3418 0,8357 0,3162 0,3686 0,3492 3. A3 0,2734 0,3086 0,3162 0,4029 0,2793 4 A4 0,3418 0,2314 0,3162 0,2211 0,2793 5 A5 0,3418 0,8357 0,3162 0,3686 0,3493 6 A6 0,2734 0,2314 0,3162 0,2211 0,2793 7 A7 0,3418 0,3086 0,3162 0,3686 0,3492 8 A8 0,2734 0,8357 0,3162 0,3686 0,2793 9 A9 0,3418 0,2314 0,3162 0,2211 0,3492 10 A10 0,3418 0,8357 0,3162 0,3686 0,3492
No. Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
1. A1 0,8202 0,8536 0,9486 1,474 0,8379
2. A2 1,0254 3,3428 0,9486 1,843 1,0476
3. A3 0,8202 1.2344 0,9486 1,055 0,8379
4 A4 1,0254 0,8536 0,9486 1,055 0,8379
5 A5 1,0254 3,3428 0,9486 1,843 1,0476
6 A6 0,8202 0,8536 0,9486 1,055 0,8379
7 A7 1,0254 1.2344 0,9486 1,843 1,0476
8 A8 0,8202 3,3428 0,9486 1,843 0,8379
9 A9 1,0254 0,8536 0,9486 1,055 1,0476
a. Mencari y max dan y min :
y1+= max(0,8202; 1,0254; 0,8202; 1,0254; 1,0254; 0,8202; 1,0254; 00,8202; 1,0254; 1,0254)= 1,0254 A+= {1,0254; 3,3428; 0,9486; 2,0145; 1,0476}
y1−= max(0,8202; 1,0254; 0,8202; 1,0254; 1,0254; 0,8202; 1,0254; 0,8202; 1,0254; 1,0254)= 0,8202 A−= (0,8202; 0,8536; 0,9486; 1,474; 0,8379)
b. Di+= √∑ (yinj=i +− yij)2jarak alternatif Ai dengan solusi ideal positif.
𝐷1+ = √(0,8202 − 1,0254)2+(0,8536 − 3,3428)2+(0,9486 − 0,9486)2+ (1,474 − 2,0145)2+(0,8379 − 1,0476)2=2,564 𝐷2+ = √(1,0254 − 1,0254)2+(3,3428 − 3,3428)2+(0,9486 − 0,9486)2+
(1,843 − 2,0145)2+(1,0476 − 1,0476)2=0.1715 c. Di−= √∑n𝑗=𝑖(yijj − yi−)2jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif.
𝐷1+ = √(0,8202 − 0,8202)2+(0,8536 − 0,8536)2+(0,9486 − 0,9486)2+ (1,474 − 1,474)2+(0,8379 − 0,8379)2=0
𝐷2+ = √(1,0254 − 0,8202)2+(3,3428 − 0,8536)2+(0,9486 − 0,9486)2+ (1,843 − 1,474)2+(1,0476 − 0,8379)2=2.5334 4. Hitung Nilai Vi Tiap Alternatif
𝑉𝑖 = Di−
Di−+ Di+ menentukan nilai preferensi terhadap setiap alternatif.
𝑉1 = 0
𝑉2 = 2,5334
2,5334 + 0.1715= 0,9439
Tabel 5. Perangkingan
No. Alternatif Total Nilai
1. A1 0,9439
2. A5
3. A8
4 A10
5 A3
6 A4
7 A2
8 A7
9 A9
10 A6
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa sampel (A6) yaitu Bapak Mustafa yang memiliki nilai indeks TOPSIS terkecil yaitu 0,1349, sehingga dalam penelitian ini pasien yaitu pak Mustafa (A6) menepati peringkat yang terkecil dalam dalam perangkingan menggunakan metode TOPSIS.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari implementasi dan pengujian Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Diskon Biaya Perawatan Rumah Sakit Deli Menggunakan Metode Topsis, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Untuk menentukan diskon biaya perawatan rumah sakit deli berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
2. Sistem dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik dalam menentukan diskon biaya perawatan rumah sakit deli dengan mengimplementasikan Metode Topsis karena langkah-langkah penyelesaiannya cukup sederhana.
REFERENCES
[1] Efraim Turban and Jay E. Aronson, Decision Support System and Intelligent Systems. 2001.
[2] T. Limbong et al., Sistem Pendukung Keputusan: Metode & Implementasi. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.
10 A10 1,0254 3,3428 0,9486 1,843 1,0476
[3] S. Kusumadewi, S. Hartati, A. Harjoko, and Retantyo Wardoyo, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM). 2006.
[4] Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. 2007.
[5] D. Nofriansyah, Multi Criteria Decision Making. Yogyakarta: Deepublish, 2017.
[6] D. Nofriansyah and S. Defit, Multi Criteria Decision Making (MCDM) pada Sistem Pendukung Keputusan. 2018.
[7] G. Ginting, Fadlina, Mesran, A. P. U. Siahaan, and R. Rahim, “Technical Approach of TOPSIS in Decision Making,” Int. J. Recent Trends Eng. Res., vol. 3, no. 8, pp. 58–64, 2017.
[8] Jasri, D. Siregar, and R. Rahim, “Decision Support System Best Employee Assessments with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution,” Int. J. Recent TRENDS Eng. Res., vol. 3, no. 3, pp. 6–17, 2017.
[9] K. D. Maisari, D. Andreswari, and R. Efendi, “Implementasi Metode TOPSIS dengan Pembobotan Entropy untuk Penentuan Calon Penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) APBD Kota Bengkulu( Studi Kasus : SMAN 8 Kota Bengkulu ),” J. Rekursif, vol. 5, no. 2, pp. 179–194, 2017.
[10] Y. Zai, M. Mesran, B. Nadeak, and I. Saputra, “PENERAPAN TECHNIQUE FOR ORDERS PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) UNTUK KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA CALON NASABAH (Studi Kasus : PT. SS Finance),” MEDIA Inform. BUDIDARMA, vol. 1, no. 1, Feb. 2017.
[11] A. A. Chamid and A. C. Murti, “Kombinasi Metode Ahp Dan Topsis Pada Sistem Pendukung Keputusan,” Pros. SNATIF Ke-4, pp.
115–119, 2017.