PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teoritis
- Manajemen Pengelolaan Zakat
- Kesejahteraan Masyarakat
- Zakat
Sedangkan Burhan Bugin berpendapat bahwa masyarakat adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu wilayah tertentu. Rukun zakat meliputi orang yang menerima zakat, harta yang dizakati, dan orang yang berhak menerima zakat. Sebab di dalam harta milik orang kaya, masih terdapat hak orang miskin dan orang miskin yang wajib mengeluarkan zakat. 26.
Orang yang berhak menerima zakat Ada 8 kelompok yang meliputi orang-orang yang berhak menerima zakat. Allah telah memberikan jaminan yang menjelaskan rincian orang-orang yang berhak menerima zakat. Sesungguhnya Zakat diberikan kepada (orang miskin saja) yaitu mereka yang tidak dapat memperoleh tingkat ekonomi yang mampu mencukupinya (orang miskin), yaitu mereka yang tidak dapat memperoleh apa pun yang dapat mencukupinya. mereka (pengelola zakat) adalah orang-orang yang tugasnya mengumpulkan zakat, yang menyalurkannya, juru tulisnya, dan orang-orang yang memungutnya (mualaf yang yakin dari hatinya) sehingga mau masuk Islam atau menguatkan keislamannya. , atau agar masyarakat mau masuk Islam, semacam itu, atau agar melindungi umat Islam. Jadi, menurut pendapat yang sah (dan untuk) memerdekakan (hamba), yaitu hamba-hamba yang berstatus mukatab (orang yang terlilit utang), orang-orang yang terlilit utang, dengan syarat ia terlilit utang.
Sunnah telah memberikan penjelasan bahwa syarat orang yang menerima zakat antara lain: Petugas yang mengambil dan mengumpulkan zakat adalah amil. Imam al-Qurtubi menyatakan bahwa zakat amil adalah orang-orang yang ditugasi (diutus oleh imam/pemerintah) untuk mengambil, menulis, menghitung dan mencatat zakat yang diambil dari muzaki untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.36. Amil Zakat adalah orang-orang yang ditunjuk oleh negara untuk mengurus urusan zakat, meliputi penghimpun, penitipan, satpam, penulis dan penghitung, yang bertugas menghitung berapa jumlah zakat yang wajib dan kepada siapa akan disalurkan.37.
Gharim adalah orang yang berhutang uang untuk tujuan selain maksiat dan tidak mampu membayarnya. Memberikan prioritas kepada masyarakat yang paling tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar ekonominya dan yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu metode yang memusatkan perhatian pada gambaran atau pemetaan situasi dan kondisi yang terjadi di lokasi penelitian, setelah itu data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan konsep pengelolaan/manajemen, perencanaan, pendistribusian, pemanfaatan dan lain sebagainya. . Pemilihan metode penelitian ini didasarkan pada tujuan akhir penelitian: memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana Sistem Pengelolaan Zakat (BAZNAS) meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Enrekang. Metode penelitian yang digunakan peneliti meliputi beberapa hal yaitu jenis penelitian, lokasi penelitian, fokus penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.40.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Fokus Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini berbentuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menafsirkan penelitian melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pimpinan, staf dan masyarakat kantor BAZNAS Kabupaten Enrekang. Dimana pemangku kepentingan tersebut diperoleh dari Pengurus BAZNAS Kabupaten Enrekang seperti Wakil Ketua Satu (Pengumpul), Wakil Ketua Dua (Distribusi dan Pemanfaatan) dan Wakil Ketua Empat (Sumber Daya Manusia). Peneliti menggunakan metode wawancara dalam mengumpulkan data, sehingga sumber datanya berasal dari responden yaitu orang-orang yang menyikapi dan menjawab pertanyaan penelitian, baik tertulis maupun lisan.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari metode observasi penelitian penerapan sistem pengelolaan zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terhadap pendistribusian zakat di kalangan masyarakat Kabupaten Enrekang menunjukkan bahwa peneliti memperoleh data dan informasi yang jelas dan konkrit tentang bagaimana cara pengelolaan zakat di kalangan masyarakat Kabupaten Enrekang. proses pengelolaan dan proses penyaluran zakat dari muzakki (anggota zakat) sampai ke tangan mustahik (penerima zakat). Wawancara merupakan komunikasi antara dua orang yang mempunyai informasi penting mengenai suatu objek. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.44 Dalam wawancara, pernyataan dan jawaban diberikan secara lisan. Dalam melakukan wawancara, pewawancara diharapkan mampu menyampaikan pertanyaan dengan jelas sehingga responden menjawab pertanyaan yang diajukan dan mencatat dengan benar semua informasi yang diperlukan. Karena tujuan utama wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang valid (sah), maka perlu diperhatikan teknik-teknik wawancara yang baik, seperti: memperkenalkan diri, menyampaikan maksud wawancara, menciptakan suasana hubungan baik, santai, nyaman. 45 Tujuan melakukan wawancara sebagaimana dikemukakan oleh Guba dan Lincoln adalah sebagai berikut.
Memverifikasi, memodifikasi dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain (informan) Memverifikasi, memodifikasi dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai member check.46. Dokumentasi Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan melihat dokumen-dokumen tertulis yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Metode dokumentasi yang dimaksud dalam hal ini adalah dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari para pengusaha muslim lokal atau terkait sehingga dapat membantu dalam pengumpulan data berupa dokumen-dokumen penting terkait Sistem Pengelolaan Zakat (BAZNAS) untuk meningkatkan kesejahteraan warga Enrekang. komunitas kabupaten.
Pengelolaan dan Teknik Analisis Data
Survei dapat menganalisis seluruh data yang dikumpulkan di lapangan dengan menggunakan teknik ini dan mengelola data tersebut serta menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh serta memberikan gambaran mengenai lokasi survei. Pada hakikatnya analisis data adalah proses memilah-milah suatu rangkaian data dan mengorganisasikannya ke dalam pola-pola, kategori-kategori dalam suatu urutan yang mendasarinya, sehingga dapat ditemukan tema dan rumusan kerja yang sesuai dengan yang disarankan oleh data tersebut. Pekerjaan analisis data dalam hal pengorganisasian, pemilahan, pengelompokan, pengkodean dan pengkategorian data yang dikumpulkan dari catatan lapangan, gambar atau foto dan dokumen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sistem Manajemen Pengelolaan Zakat (BAZNAS)
48Ilham Kadir, Pengurus BAZNAS selaku Wakil Ketua Empat Sumber Daya Mamusia Kabupaten Enrekang, Wawancara oleh Peneliti Baznas Kabupaten Enrekang, 23 Desember 2019. Maka dalam penyelenggaraan Kabupaten Enrekang diperlukan sosialisasi dengan bantuan berbagai media dari cara konvensional seperti ceramah di mesjid dan tempat keramaian hingga metode modern seperti penggunaan media cetak atau media online hingga media sosial seperti facebook, twitter, whatsapp dan lain sebagainya. 49Ilham Kadir, Pengurus BAZNAS selaku Wakil Ketua Empat Sumber Daya Mamusia Kabupaten Enrekang, Wawancara oleh Peneliti Baznas Kabupaten Enrekang, 23 Desember 2019.
Dari wawancara diatas dapat digambarkan bahwa yang termasuk dalam rencana asnaf, BAZNAS Kabupaten Enrekang mampu mengatasi kendala-kendala yang muncul dalam proses pengelolaan zakat, memiliki kriteria sebagai pengelola sebagaimana yang dianjurkan dalam ajaran Islam, seperti sebagai . bagaimana seharusnya dia menjadi seorang muslim, handal, jujur, terampil dalam bekerja. Salam sejahtera dan mempunyai ilmu yang cukup. BAZNAS Kabupaten Enrekang mempunyai jadwal rapat setiap hari Rabu dan di tempat tersebut pengurus BAZNAS Kabupaten Enrekang menjelaskan hasil kinerja di seluruh bidang meliputi pendistribusian/pemanfaatan, pengumpulan, pelaporan keuangan dan sumber daya manusia (SDM) serta akan melaporkan setiap kondisinya. 50 Baharudding, Pengurus BAZNAS selaku Wakil Ketua Satu Koleksi Kabupaten Enrekang, Wawancara oleh Peneliti Baznas Kabupaten Enrekang, 09 Januari 2020.
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa hal ini diperlukan dalam hubungan kerja yang normal, baik dan kekeluargaan. Dalam konteks ini pengarahan mempunyai fungsi memotivasi, yaitu dapat digambarkan bahwa RKAT (rencana kerja anggaran tahunan) harus ada pada saat pelaksanaan setiap program yang dilaksanakan BAZNAS. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diuraikan bahwa standar pengawasan terdiri dari dua hal, yaitu pertama mengoptimalkan fungsi dewan pengawas, dan kedua melakukan transparansi. Setiap kegiatan BAZNAS harus dipublikasikan agar masyarakat mengetahui cara pendaftaran yang benar.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pemanfaatan zakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat BAZNAS Kabupaten Enrekang merupakan aspek terpenting untuk mencapai tujuan zakat. Pengelolaan zakat BAZNAS Kabupaten Enrekang mengalami kemajuan yang baik dengan diterbitkannya peraturan perundang-undangan sehingga pengelolaan zakat dapat berjalan lebih efisien. Aktivasi kegiatan menggerakkan pelaksana untuk melaksanakan setiap kegiatan yang telah direncanakan dan dipersiapkan secara matang berdasarkan hasil rapat BAZNAS Kabupaten Enrekang.
Pengawasan sendiri merupakan suatu bentuk pemeriksaan untuk mengetahui apakah pengelolaan zakat BAZNAS di Kabupaten Enrekang sudah berjalan efektif sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh ketua BAZNAS. Memperhatikan keseluruhan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai sistem pengelolaan zakat (BAZNAS) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kabupaten Enrekang sebagai berikut. Pengelolaan pengelolaan zakat BAZNAS Kabupaten Enrekang menunjukkan bahwa pengelolaan zakat ditinjau dari pemanfaatan zakat oleh BAZNAS Enrekang sudah berjalan dan manfaatnya sudah dirasakan, namun penelitian ini belum bisa menunjukkan keberhasilan peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan tidak diukur.
Keberadaan dana zakat produktif yang dilaksanakan BAZNAS Kabupaten Enrekang sudah setara dengan pemberdayaan ekonomi mustahiq (penerima zakat). Bagaimana sistem perencanaan yang digunakan BAZNAS Kabupaten Enrekang dalam menghimpun dan menyalurkan dana zakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Enerakang? Pengawasan seperti apa yang dilakukan Baznas dalam menghimpun dan menyalurkan dana zakat di Kabupaten Enrekang?
PENUTUP
Saran
Bagi BAZNAS Kabupaten Enrekang bantuan berupa modal usaha harus dibeli dalam bentuk alat/barang, bukan diberikan dalam bentuk uang, agar uang tersebut tidak dibelanjakan untuk kebutuhan konsumen, BAZNAS Enrekang harus mengutamakan mustahiq yang baru memulai usahanya dengan menyediakan dana yang besar untuk pengelolaan perusahaan yang lebih besar. Sedangkan pendanaan bagi mustahiq yang telah mempunyai usaha dapat dialokasikan dalam jumlah kecil atau besar sesuai kebijakan lembaga, BAZNAS Enrekang harus melakukan pengawasan dan pendampingan secara terus menerus untuk mengurangi kebangkrutan dan menggunakan bantuan sesuai kebutuhan usaha agar permodalan yang diberikan benar-benar sebagaimana mestinya. , dan sosialisasi zakat perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih memahami makna zakat. Dari hasil wawancara di atas terlihat bahwa rencana BAZNAS untuk menang setiap tahunnya adalah terkait dengan program-program yang berkaitan dengan isu penghimpunan saat ini, masyarakat saat ini belum mengetahui apa sebenarnya BAZNAS itu, sehingga kami akan menyatakan pelaksanaan yang baru. pegawai negri Sipil. bahwa gaji PNS turun 2,5% setiap bulannya.
Optimalisasi Zakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pra Sejahtera (Studi Pada Masyarakat Binaan Lazis Wahdah Di Kota Makassar). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Kota Makassar). 2017. Pengelolaan Mal Zakat Menuju Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Kabupaten Basna Sidrap). Universitas Islam Alauddin Negreri Kabupaten Sidrap Makassar). Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif Model Spradley / Kajian Etnografi, https://anannur.wordpress.com analisis data dalam-kualitatif-research-spradley-ethnography-studies/, (05 Januari 2017).