Keunggulan kliring di Bank Tabungan Negara KC Jember adalah biayanya murah, hanya Rp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara kliring, pelaksanaan kliring pada saat penyerahan, pengembalian dan juga penolakan, untuk mendeskripsikan sistem pengendalian intern kliring pada Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Jember. Bank Tabungan Negara tidak hanya memberikan layanan, namun juga menawarkan berbagai produk tabungan dan kredit konsumsi yang masing-masing memiliki keunggulan.
Pada tanggal 5 Juni 2016, PT Bank Tabungan Negara dianugerahi predikat bank nasional terbaik dalam pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan perbankan. Alasan Bank Tabungan Negara dijadikan subjek penelitian ini adalah karena tingkat pertumbuhan yang sangat baik yang dicapai oleh Bank Tabungan Negara. Dan salah satu misi Bank Tabungan Negara adalah menjaga kepentingan masyarakat dan lingkungan hidup, masyarakat sangat mempercayai pelayanannya kepada Bank Tabungan Negara.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada Bank Tabungan Negara dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN OUTPUT INTERNAL PADA BANK TABUNGAN NEGARA KC JEMBER”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan mengenai kliring dan sistem pengendalian intern pada Bank Tabungan Negara (BTN) KC Jember.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Fokus Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Definisi Istilah
- Sistematika Pembahasan
Pengendalian internal, suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, dirancang untuk membantu suatu organisasi mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Sistem pengendalian internal merupakan struktur organisasi, metode dan ukuran yang diselaraskan untuk menjaga aset organisasi, mengendalikan keakuratan dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
Wulan Anggraeni Zega (2007) berjudul Evaluasi Hukum Penyelenggaraan Kliring Sebagai Pengawas Aliran Giro pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Kisaran. 3 Wulan Anggraeni Zega, Tinjauan Hukum Penyelenggaraan Kliring Sebagai Pengawas Aliran Giro pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Kisaran, (Medan, Universitas Sumatera Utara, 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara pelaksanaan Kliring dan RTGS pada kantor Bank Rakyat Indonesia Surakarta.
Tata Cara Penyelenggaraan Kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS) pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jendral Sudirman Surakarta” adalah : 1. 7 Tito Ashari Arianto, Tata Cara Penyelenggaraan Kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS) pada Bank Rakyat Indonesia Jendral Sudirman Cabang Surakarta, (Surakarta, Universitas Sebelas Maret 2011. 3 Wulan Anggraeni Zega, Penyidikan Yudisial Penyelenggaraan Kliring Sebagai Pengawas Alur Pembayaran Giro pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Kisaran (2007).
Dari penelitian ini terlihat bahwa prosedur pelaksanaan kliring yang dilakukan telah sesuai dengan sistem dan mekanisme SKNBI serta telah dilaksanakan dengan baik. Tata Cara Penerapan Gross Clearing and Settlement (RTGS) Real Time pada Bank Rakyat Indonesia Dega Jendral Sudirman Surakarta."
Kajian Teori
- Sistem Pengendalian Internal
- Kliring
Pengendalian umum adalah pengendalian terhadap seluruh aktivitas pemrosesan data komputer, termasuk pembagian tanggung jawab dan fungsi pemrosesan data. Tuanakotta, Auditing berbasis ISA: Standar Internasional tentang Audit (Jakarta: Salemba. Empat lingkungan pemrosesan data elektronik, di mana fungsi otoritas dan fungsi akuntansi disertakan dalam program komputer, harus berbagi fungsi berikut. Dalam lingkungan pemrosesan data elektronik, fungsi desain sistem dan program harus terpisah dari fungsi operasional fasilitas pengolahan data.a) Prosedur review dan persetujuan sistem baru.. b) Prosedur pengujian program c) Prosedur perubahan program d) Dokumentasi.
Fasilitas pengolahan data mencakup empat bidang utama yaitu operasi konversi data, pengoperasian komputer, perpustakaan dan fungsi kontrol. Fungsi pengenalan dibagi menjadi dua (2): .. fungsi pengawasan internal dan juga fungsi pengawasan eksternal. Memantau tahapan pengolahan data mulai dari saat diterima dari pengguna hingga saat informasi dikirimkan kepada pengguna. Sedangkan fungsi pengawasan eksternal: dilaksanakan dengan cara yang berbeda-beda, namun pada dasarnya bertujuan untuk melakukan pengendalian secara mandiri terhadap pelaksanaan fungsi departemen pengolahan data elektronik.
Melakukan pengambilan sampel sistematis terhadap keluaran Departemen Pengolahan Data Elektronik untuk menentukan apakah sistem yang digunakan berfungsi sesuai desain. Aktivitas pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang memastikan bahwa instruksi dan arahan manajemen dilaksanakan. Pemantauan memberikan umpan balik kepada manajemen mengenai apakah sistem pengendalian internal dirancang untuk mengatasi risiko.
Bank peserta kliring disebut peserta kliring dan merupakan bank yang telah mendapat izin dari Bank Indonesia. Nota debet yang akan ditagih harus terlebih dahulu dikonfirmasi atau ada perjanjiannya agar bank penerima nota debet mengetahui keberadaan nota debet tersebut. Bank-bank yang mempunyai keterkaitan secara ekonomi biasanya termasuk dalam wilayah kliring tertentu.
Berdasarkan peserta kliring penyerahan dan saldo kliring pengembalian, dibuatlah neraca kliring yang memuat hasil kliring. Jika jumlah hak menerima tagihan lebih besar dari jumlah kewajiban pembayaran, maka bank memenangkan kliring. Meskipun tingkat bunganya lebih tinggi daripada bunga pinjaman biasa, bank kliring ini biasanya melakukannya. Setelah mendapat izin dari bank sentral, bank yang bersangkutan wajib mengumumkan di surat kabar yang mempunyai pembaca terbanyak di wilayah tersebut.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi Penelitian
Subyek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Analisis Data
Keabsahan Data
Tahap-tahap Penelitian
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Gambaran Obyek Penelitian
PENUTUP
Kesimpulan
Dan prosesnya juga berurutan, dimulai dari pemrosesan dari kasir, kemudian pemrosesan ke bagian pemrosesan transaksi untuk pemasukan, persetujuan, pencetakan, lalu transfer ke BI. Bank Tabungan Negara Kc Jember melakukan serah terima setelah semuanya diproses mulai dari mesin kasir hingga Proses Transaksi dan selanjutnya dibawa ke BI. Saat itu, BTN sudah bisa hengkang. Dokumen yang digunakan BTN Kc Jember adalah cek, bilyet giro, nota debet, dan nota kredit.
Setelah melalui proses dari jaga bank, mereka kembali ke bank masing-masing dan kembali lagi ke jaga untuk melihat dokumen yang ditolak. Dalam proses pengembalian ini, setelah bank kembali ke BI dan ternyata dokumennya ditolak, maka akan dikembalikan kepada nasabah yang bersangkutan. Mengenai penolakan disini terdapat beberapa penolakan di Bank Tabungan Negara KC Jember, biasanya kebanyakan prangko hilang dan dana tidak mencukupi.
BTN KC Jember untuk sistem pengendalian intern sudah menerapkannya dan seluruh komponennya telah digunakan, karena jika tidak digunakan merupakan indikasi penipuan atau penyalahgunaan wewenang dan pihak manajemen tidak akan setuju jika SPI tidak digunakan.
Saran
Bank Tabungan Negara KC Jember hendaknya selalu menginformasikan kepada nasabah mengenai permasalahan yang timbul dalam proses kliring dan juga memperluas jaringannya agar semakin banyak nasabah yang menginginkan transaksi jasa kliring. Tindakan apa yang dilakukan bank jika terjadi kendala dalam proses transaksi kliring?