PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bertajuk Membayar Upah (Kajian Perbandingan Hukum Islam dan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003). Terdapat beberapa ketentuan mengenai upah bagi pekerja/buruh yang tidak datang bekerja dalam Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 tentang Perlindungan Tenaga Kerja tentang upah bagi pekerja/buruh yang tidak datang bekerja dalam Undang-Undang No.
Fokus Kajian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Dapat menjadi sarana menambah pengetahuan, pemahaman dan digunakan sebagai sarana khususnya dalam bidang ilmu yang diteliti, serta pengalaman bagi penulis mengenai sistem pengupahan tenaga kerja (studi banding Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 2003 Tahun 1998 tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand) sebagai ketentuan untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang ilmu yang dipraktekkan. Dapat menjadi tambahan bacaan dan referensi khususnya bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan kajian akademis terkait sistem pengupahan tenaga kerja (Studi Banding UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dan UU No. 53 Tahun 1998 tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand) bagi pemerintah . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan. Dapat memberikan gambaran dan pemahaman yang jelas mengenai sistem pengupahan tenaga kerja (studi banding UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dan UU No. 53 Tahun 1998 tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand).
Definisi Istilah
Istilah sistem yang dimaksud dalam penelitian adalah kumpulan unsur-unsur yang terpadu dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.12. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh, yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian kerja, kesepakatan bersama, atau ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan untuk pekerja/buruh. pekerja/pekerja. dan keluarganya atas pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.13. Istilah pekerja yang dimaksud dalam penelitian adalah setiap orang yang menggunakan kemampuan kerjanya untuk bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Istilah ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.14. Hal ini untuk menjamin hak-hak pekerja dan menjamin kesetaraan dan perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan permanen pekerja dan keluarganya. 12 Tahun 2011 tentang Bantuan Peraturan Perundang-undangan, yang dimaksud dengan undang-undang adalah apa yang diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama dari presiden. 16.
Metode Penelitian
Sebagaimana dikemukakan Soerjono Soekantro, penelitian normatif ini adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan hanya mengkaji bahan pustaka atau data sekunder. Pertama, pendekatan hukum (statue approach), yang dilakukan dengan menganalisis dan memahami hierarki dan prinsip-prinsip seluruh peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan hukum yang sedang diselidiki.18 Pendekatan ini bertujuan untuk membuktikan adanya investigasi upah buruh. sistem. Studi banding UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dan UU No. 53 Tahun 1998 tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand). Kedua pendekatan ini diharapkan dapat memberikan hasil analisis sebagai jawaban atas permasalahan hukum dalam penelitian ini mengenai sistem pengupahan dalam Undang-undang Indonesia No.
19 Marzuki Mahmud Peter, Peneliti Hukum, (Jakarta: Persamaan dan Perbedaan, Beserta Persamaan dan Perbedaan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dengan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1998 tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand. Materi Hukum primer adalah materi hukum yang bersifat mengikat atau bersifat peraturan, dalam hal ini yang menjadi data primer dalam peraturan perundang-undangan positif a) Undang-undang Indonesia No. 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Analisis data dilakukan setelah bahan hukum terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dengan mengolah bahan hukum primer dan sekunder yang dikumpulkan.
Sistematika Pembahasan
Kemudian memuat fokus penelitian, yang berisi daftar seluruh fokus masalah yang akan terjawab melalui proses penelitian. Dilanjutkan dengan tujuan penelitian, yaitu uraian tentang arah yang akan diambil dalam melaksanakan penelitian, yang berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Lalu ada manfaat penelitian, baik teoritis maupun praktis, yang mengandung kontribusi setelah penelitian selesai.
Bab kedua berisi tinjauan pustaka, bab ini memuat penelitian-penelitian terdahulu yang memuat berbagai temuan penelitian yang pernah dilakukan di masa lalu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Bab keempat, bab ini merupakan bab terakhir atau penutup dalam penulisan karya ilmiah yang berisi simpulan dan saran. Kesimpulan tersebut diambil dari segala sesuatu yang berkaitan dengan fokus dan tujuan penelitian, sedangkan pada akhir penelitian ini disimpulkan dengan usulan-usulan yang disampaikan kepada pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam merancang suatu peraturan yang dituangkan berdasarkan temuan penelitian, dan Kesimpulan akhir adalah hasil penelitian yang ditunjukkan kepada pemerintah untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan suatu peraturan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah skripsi ini tentang hukum Islam sedangkan skripsi ini tentang UU no. Dan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sistem penggajian menurut sistem ekonomi Islam, sedangkan penelitian penulis lebih berdasarkan pada UU No. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah skripsi ini mengkaji tentang upah dalam UU Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand dan sama-sama menggunakan metodologi literatur.
Perbezaan antara penyelidikan ini dengan penyelidikan yang dijalankan oleh pengkaji ialah ia lebih memfokuskan kepada undang-undang perlindungan buruh di Thailand, manakala fokus penulis ini adalah kepada undang-undang perbandingan no. Kajian terdahulu tertumpu kepada sistem ekonomi Islam, manakala kajian ini tertumpu kepada Undang-undang no. Penyelidikan sebelum ini tertumpu kepada Undang-undang no. 53 Tahun 1998 tentang perlindungan buruh di Thailand, manakala penyelidikan ini lebih memfokuskan kepada kajian perbandingan Undang-undang no.
Kajian Teori
- Sistem pengupahan buruh menurut undang-undang di
- Sistem pengupahan buruh menurut undang-undang
- Pengertian upah menurut hukum islam
Pengertian atau pengertian upah berbeda-beda bagi pengusaha, organisasi pekerja/serikat buruh dan pekerja itu sendiri, Menurut G. Reynoald pengertian upah adalah sebagai berikut. Bagi organisasi pekerja/buruh, upah merupakan suatu hal yang perlu dirundingkan dengan pengusaha agar dapat ditingkatkan. Menurut teori ini, upah yang dibayarkan kepada pekerja berdasarkan teori upah normal di atas hanya menguntungkan pengusaha.
Menurut teori ini, pekerja/buruh tidak perlu melakukan perlawanan seperti yang ditunjukkan oleh teori Hukum Upah Besi. Menurut teori ini, yang penting bukanlah seberapa besar upah yang diterima pekerja/pekerja, namun sejauh mana upah tersebut mampu memenuhi seluruh kebutuhan hidup pekerja/pekerja dan keluarganya. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja atau pekerja, yang ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja atau peraturan perundang-undangan.
Upah biasa adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara tunai kepada pekerja/buruh yang berhak mendapat imbalan atas pemberian jasa atau jasanya sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja. Upah layak, yaitu upah yang diterima pekerja, relatif cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup, tidak hanya kebutuhan dasar, tetapi juga kebutuhan sosial keluarganya, seperti pendidikan, asuransi, rekreasi, dan lain-lain. upah minimum adalah upah terendah yang akan dijadikan patokan oleh pengusaha untuk menentukan upah sebenarnya pekerja/buruh yang bekerja pada usahanya.
Upah yang adil adalah upah yang dianggap wajar oleh pengusaha dan pekerja/pegawai sebagai kompensasi atas jasa-jasanya terhadap perusahaan. Pekerja perempuan sakit pada hari pertama dan kedua menstruasi, sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan apa pun; Upah lembur adalah uang yang dibayarkan pengusaha kepada pekerjanya sebagai kompensasi atas kerja lembur pada hari kerja.
Sesuai dengan Pasal 32, pemberi kerja wajib membayar gaji kepada pekerja yang sedang cuti sakit sebesar gaji hari kerja selama masa libur, tetapi satu tahun tidak boleh lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja (Pasal 57). Bagi pekerja yang tidak mempunyai hak untuk membayar hari libur, pemberi kerja harus membayar gaji paling sedikit dua kali tarif per jam hari kerja, yang sesuai dengan jumlah jam kerja, atau paling sedikit dua kali lipat tarif per unit. . Pada hari kerja, menurut jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh pekerja yang dibayar berdasarkan hasil pekerjaannya, dihitung dalam satuan.
PENYAJIAN LAPORAN DAN ANALISI..S
Penyajian Laporan Penelitian
- Sistem Pengupahan Buruh dalam Undang-Undang No. 13
- Sistem Pengupahan Buruh dalam Undang-Undang No. 53
- Perbandingan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh lembur sebagaimana dimaksud pada ayat 1, wajib membayar upah lembur. Selanjutnya, pengupahan pekerja/buruh pada hari libur digunakan dalam Pasal 85 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan pada hari libur sebagaimana dimaksud pada ayat 2, wajib membayar upah lembur.
Apabila pengusaha memberikan pekerja/buruh pekerjaan pada hari libur, maka pengusaha wajib membayar upah pada hari libur tersebut, sebagaimana diatur dalam UU § 62. Kemudian pada pasal 70 disebutkan bahwa pengusaha membayar upah, uang lembur, uang hari raya, dan uang lembur. membayar pada hari libur dan menurut ketentuan berikut :. Termasuk juga upah karena tidak masuk kerja, pengusaha juga wajib membayar upah kepada pekerja/buruh sebagaimana diatur dalam pasal 88 ayat 3, dalam UU No.
PENUTUP
Kesimpulan
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di Indonesia memuat upah minimum, upah lembur, upah karena tidak masuk kerja sebagai alasan yang ditentukan dalam undang-undang. Dan tidak hanya cukup di atas upah minimum, tetapi juga mencakup berbagai upah, seperti upah tidak masuk kerja karena alasan yang ditentukan dalam undang-undang dan tidak boleh membayar upah di bawah upah minimum hingga tidak membayar. 53 Tahun 1998 tentang perlindungan tenaga kerja di Thailand yaitu upah ditentukan oleh dewan pengupahan direksi.
Dalam sistem pengupahan, tidak hanya upah minimum saja yang cukup, tetapi mencakup upah kerja lembur, upah tidak masuk kerja karena sebab-sebab yang ditentukan dalam undang-undang, dan upah hari libur untuk mencapai penghidupan yang layak. 4.075.271, ini adalah upah minimum yang ditetapkan dan Anda tidak boleh membayar upah lebih rendah dari upah tetap. Upah cuti/hari libur, upah lembur, upah tidak masuk kerja karena alasan tertentu dan cara pembayaran upah.
Saran-Saran
Sistem pengupahan dalam perspektif hukum ekonomi Islam (Studi kasus pada industri rumah tangga batu genteng Sukowono, Jember)”. Tim Muamalatku, “5 Sistem Pengupahan Paling Banyak Diterapkan di Indonesia”, Ensiklopedia Ekonomi & Muamalah.com, (3 Juli 2018).