• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003

Dalam dokumen sistem pengupahan buruh (studi komparatif (Halaman 128-139)

BAB III PENYAJIAN LAPORAN DAN ANALISI..S

A. Penyajian Laporan Penelitian

3. Perbandingan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003

Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand a. Upah Minimum

Upah minimum dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia adalah berdasarkan pada wilayah provinsi atau kabupaten/ kota dan berdasarkan pada sektor pada wilayah provinsi atau kabupaten kota.

Sedangkan upah minimum dalam Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja adalah

berdasarkan pada provinsi kota saja dan setiap provinsi kota itu upah minimum tidak sama semua tergantung dengan perekonomian setiap tempat provinsi kota masing-masing.

Dapat diteliti upah minimum ini adalah upah yang paling rendah yang tentukan dalam undang-undang dan tidak boleh bayar upah lebih rendah pada upah minimum karena untuk mencapai hidup yang layak.

b. Upah Hari Cuti atau Libur

Dan selanjutnya ada upah hari cuti atau hari libur. Disini sama-sama ada upah hari cuti rasional atau hari cuti resmi. Dan juga dilarang tidak boleh melakukan pekerjaan pada hari cuti atau hari libur yang resmi, tetapi Ini dapat dibedakan antara Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia dan Undang- Undang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand, upah hari cuti atau hari libur salah satu dalam Negara Indonesia ini ada cuti hari raya bagi orang yang beragama Islam yang berada di Indonesia, sedangkan dalam Undang-Undang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailang tidak terapkan bahwa cuti atau libur pada hari raya dan dalam kalender juga tidak diterapkan juga berarti cuti atau libur hari raya bagi orang yang beragama Islam ini tidak dianggap cuti atau libur rasional, maka bagi orang yang beragama islam belum melindungi hak cuti tersebut,

kalau mau dilibur harus diminta izin untuk diliburkan pada hari tersebut.

c. Membayar Upah Ketika Tidak Masuk Kerja

Membayar upah ketika tidak masuk kerja sebagaimana yang diterapkan dalam pasal 93 ayat (2) undang-undang ketenagakerjaan yaitu pengusaha wajib membayar upah apabila:

1. Pekerja/ buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;

2. Pekerja/buruh perempuan sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan suatu pekerjaan;

3. Pekerja/ buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/ buruh menikah, menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya, istri melahirkan atau keguguran kandungan, suami atau istri atau anak atau menantu atau orang tua atau martua atau anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia;

4. Pekerja/ buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalan kewajiban terhadap Negara;

5. Pekerja/ buruh tidak dapat melakukan pekerjaan karena menjalankan ibadah yang diperintahkan agama;

6. Pekerja atau buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak memperkerjakanya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari pengusaha;

7. Pekerja/ buruh melaksanakan hak istirahat;

8. Pekerja/ buruh melaksanakan tugas serikat pekerjaan/

serikat buruh atas persetujuan pengusaha; dan

9. Pekerja/ buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.

Dan membayar upah ketika tidak masuk kerja sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja adalah sebagai berikut:

1. Majikan bayar upah kepada karyawan sama dengan hari kerja pada hari libur yaitu: (pasal 56)

a. Liburan minggu kecuali untuk karyawan yang menerima upah harian, jam atau berdasarkan pekerjaan dengan menghitung dalam satuan.(pasal 56 ayat 1)

b. Liburan tradisional. (pasal 56 ayat 2) c. Liburan tahunan. (pasal 56 ayat 3)

2. Pemberi kerja harus membayar upah kepada pekerja yang cuti sakit sesuai dengan pasal 32 sama dengan tingkat

upah pada hari kerja selama hari cuti tetapi satu tahun tidak boleh melebihi 30 (tiga puluh) hari kerja. (pasal 57) 3. Dalam hal karyawan menggunakan cuti untuk sterilisasi

berdasarkan pasal 33, majikan juga harus membayar upah kepada karyawan pada hari itu.

4. Majikan harus membayar upah kepada karyawan pada saat cuti untuk dinas militer berdasarkan pasal 35 sama dengan upah pada hari kerja selama hari cuti, tetapi tidak lebih dari 60 (enam puluh) hari. (pasal 58)

5. Majikan harus membayar upah kepada pekerja perempuan pada hari melahirkan sama dengan upah pada hari kerja selama cuti tetapi tidak lebih dari 45 (empat puluh lima) hari. (pasal 59)

6. Dalam hal pemberi kerja memperbolehkan karyawan untuk bekerja lembur pada hari kerja, majikan harus membayar upah lembur kepada karyawan dengan tarif tidak kurang dari satu setengah dari tingkat upah per jam pada hari kerja sesuai dengan jumlah jam yang dibuat atau tidak kurang dari satu setengah dari tingkat upah per unit pada hari kerja sesuai dengan jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan untuk karyawan yang dibayar sesuai dengan pekerjaan, dihitung dalam satuan. (pasal 61)

7. Dalam hal pemberi kerja memberi karyawan untuk bekerja pada hari libur sesuai dengan pasal 28, pasal 29 atau pasal 30, majikan harus membayar upah pekerjaan liburan kepada karyawan dengan berikut: (pasal 62)

a. Untuk karyawan yang memiliki hak untuk menerima upah pada hari libur, pemberi kerja harus membayar lebih dari upah tidak kurang dari satu kali tingkat upah per jam pada hari kerja sesuai dengan jumlah jam yang dibuat atau tidak kurang dari satu kali tingkat upah perunit pada hari kerja sesuai dengan jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan untuk karyawan yang dibayar sesuai dengan pekerjaan, dihitung dalam satuan. (pasal 62 ayat 1)

b. Untuk karyawan yang tidak memiliki hak untuk menerima upah pada hari libur, pemberi kerja harus membayar upah setidaknya dua kali tingkat upah per jam pada hari kerja sesuai dengan jumlah jam yang dibuat atau tidak kurang dari dua kali tingkat upah per unit. Pada hari kerja sesuai dengan jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan untuk karyawan yang dibayar sesuai dengan pekerjaan, dihitung dalam satuan.

(pasal 62 ayat 2)

Demikian yang dijelaskan diatas bahwa bisa disimpulkan dan diteliti, membayar upah ketika tidak masuk kerja yang ditentukan dalam kedua undang-undang tersebut disini menyakan sama-sama harus membayar upah walau dalam kondisi tidak melakukan pekerjaan tetapi dengan alasan yang ditentukan dalam undang-undang saja.

Dan ada beberapa perbedaan antaranya dua-dua undang- undang ini yaitu dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja dalam pasal 33 menyatakan harus membayar upah ketika pekerja tidak masuk kerja karena sterilisasi tetapi dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan kusus pada pengupahan tidak diterapkan pada hal itu.

d. Upah Lembur

Upah kerja lembur disini berarti bekerja melebihi waktu kerja maupun sebelum mulai kerja atau setelah waktu kerja, pemberi kerja harus membayar upah kerja lembur, tetapi harus ada persetujui yang dinyatakan dalam pasal 78 ayat (1) Undang- Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia yaitu:

1. harus adanya persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan 2. waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3

(tiga) jam dalam satu (1) hari dan 14 (empat belas) jam dalam satu minggu.

Dalam pasal 63 Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand adalah pemberi kerja memberi pekerja lembur pada hari libur, majikan harus membayar upah lembur karyawan dengan tidak kurang dari tiga kali tingkat upah perjam pada hari kerja sesuai dengan jumlah jam atau kurangn atau tiga kali tingkat upah per unit pada hari kerja sesuai dengan jumlah pekerjaan yang dilakukan untuk karyawan yang dibayar sesuai dengan pekerjaan, dihitung dalam satuan.

Yang sebagaimana yang dijelaskan diatas dapat di simpulkan bahwa upah kerja lembur harus di persetujui pekerja dulu sebelum melakukan kerja lembur dan harus diberi upah sesuai yang ditetapkan dalam undang-undang dan upah harus kali lipat dari pada upah bisasa karena melebihi waktu kerja normal.

e. Upah Ketika Berhalagan

Sedangkan dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan diterapkan pasal 81 ayat (1) bahwa harus membayar upah ketika tidak masuk kerja bagi perempuan dalam masa haid karena sakit pada hari pertama dan pada hari kedua, pasal 93 ayat (2) huruf e bahwa pekerja melakukan ibadah yang

diperintah agamanya, tetapi dalam Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja Tidak di terapkan pada hal yang tersebut.

f. Cara Pembayaran Upah

Cara pembayaran upah dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dan Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand ini sama semua baik bayar secara upah ditempat pekerjaan atau dikantor kerja atau lewat bank atau selain ini tetapi harus ada persetujui dengan kedua belah pihak dan membayar untuk perjam, harian, mingguan atau bulanan. Dua-dua undang- undang ini sama.

Semua yang dijelaskan diatas bisa di buat kesimpulan bahwa undang-undang yang berada di Negara Indonesia dan undang- undang Negara Thailand itu, sama-sama mesyesuaikan dengan masyarakat masing-masing Negara tetapi ada beberapa yang masih kurang sedikit bagi undang-undang Negara Thailand belum melindungi kusus bagi masyarakat yang beragama Islam yang berada di Negara Thailand.

Tabel 3.1

Persamaan dan Perbedaan Analisis Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dan Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan

Tenaga Kerja di Thailand

No Tentang Persamaan Perbedaan

1. Upah minimum - Upah minimum dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dan Undang- Undang No. 53 Tahun

1998 Tentang

Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand sama- sama berwujukan kepada hidup yang layak dan tidak boleh membayar upah lebih rendah dari upah minimum

- Upah minimum dalam Undang- Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia adalah berdasarkan pada wilayah provinsi atau kabupaten/ kota dan berdasarkan pada sektor pada wilayah provinsi atau kabupaten kota - upah minimum dalam Undang-

Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja adalah berdasarkan pada provinsi kota saja dan setiap provinsi kota itu upah minimum tidak sama tergantung dengan perekonomian setiap tempat provinsi kota masing-masing 2. Upah hari cuti atau

libur

- sama-sama ada upah hari cuti rasional atau hari cuti resmi. Dan juga dilarang tidak boleh melakukan pekerjaan pada hari cuti atau hari libur yang resmi

- upah hari cuti atau hari libur dalam negara Indonesia ini ada cuti hari raya bagi orang yang beragama islam yang berada di Indonesia,

- tetapi tidak ada dalam undang- undang perlindungan tenaga kerja di Thailang tidak terapkan bahwa cuti atau libur pada hari raya dan dalam kalender juga tidak diterapkan juga kalau mau dilibur harus diminta izin untuk diliburkan pada hari tersebut 3. Upah tidak masuk

kerja

- sakit

- menjalankan kewajiban terhadap negara

- melaksana hak istirahat - perempuan melahirkan

Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia

- menikah, menikahkan, mengkhitankan, membabtiskan anaknya, keguguran kandungan, suami/istri/anak/menantu/orang tua/ martua/ anggota dalam satu rumah meninggal dunia

- menjalankan ibadah yang diperintahkan agama

- melaksana tugas serikat

- melaksanakan tugaspendidikan dari perusahaan

undang-undang no 53 tahun 1998 tentang perlindungan tenaga kerja di Thailand

- sterilisasi 4. Upah ketika

berhalangan

undang-undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan diterapkan pasal 81 ayat (1)

- bahwa harus membayar upah ketika tidak masuk kerja bagi perempuan dalam masa haid karena sakit pada hari pertama dan pada hari kedua

5. Upah lembur - harus setujui kedua belah pihak sebelum melakukan kerja lembur

- kerja lembur baik sebelum memulai kerja atau sesudah kerja

6. Cara pembayaran upah

- Bayar upah ditempat pekerjaan

- dikantor kerja - lewat bank

- atau selain ini tetapi harus ada persetujui dengan kedua belah pihak

- dan membayar untuk perjam, harian, mingguan atau bulanan mingguan atau bulanan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sistem Pengupahan Buruh Dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia meliputi upah minimum, upah kerja lembur, upah tidak masuk kerja sebagai alasan yang ditentukan dalam undang-undang tersebut. Dan bukan hanya cukup atas minimum saja tetapi tercankup berbagai upah seperti upah tidak masuk kerja dengan alasan yang ditentukan dalam undang-undang dan tidak boleh membayar upah lebih rendah dari upah minimum

2. Sistem Pengupahan Buruh Dalam Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan tenaga kerja di Thailand yaitu upah yang ditetapkan oleh dewan direksi upah. Dalam sistem pengunpahan bukan sekedar cukup saja atas upah minimum saja, tetapi termasuk upah kerja lembur, upah tidak masuk kerja karena alasan yang ditentukan dalam undang-undang tersebut dan upah pada hari libur untuk mencapai hidup layak.

3. Perbandingan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketengakerjaan di Indonesia dan Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand

 Besaran upah minimum di Indonesia, upah minimum yang paling banyak adalah RP. 3,940,972 dan yang paling sedikit adalah RP.

1,570,922 perbulan dan besaran upah minimum di Thailand, upah minimum yang paling banyak adalah THB. 380 perhari manurut mata uang di Indonesia adalah RP. 145,545 kalau dihitung perbulan jatuh jumlah THB. 9,900 menurut mata uang di Indonesia adalah RP. 4,366,362 dan upah minimum yang paling sedikit adalah THB. 308 menurut mata uang di Indonesia adalah RP.

135,832 perhari kalau di hitung perbulan jatuh jumlah THB. 9,240 menurut mata uang di Indonesia adalah RP. 4,075,271, ini adalah jumlah upah minimum yang sudah ditentukan dan tidak boleh membayar upah lebih rendah pada upah yang sudah di tetapkan.

 Upah hari cuti/ libur, upah lembur, upah tidak masuk kerja dengan alasan yang sudah ditentukan dan cara pembayaran upah. Ini sama- sama menetapkan dan ditentukan dalam kedua Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia dan Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand.

B. Saran-Saran

Bagi sistem pengupahan dalam undang-undang harus merata dan adil, saran adalah yang beragama Islam yang berada di Negara Thailand itu masih belum memenuhikan hak, ini bukan saja masalah perlindungan tetapi juga masalah hak dan kewajiban dalam Negara Thailand maka harus perkembangan lagi bagi agama Islam.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Abdul khakim, 2006. Aspek Hukum Pengupahan. Bandung: PT Cinta Aditya Bakti.

_________. 2008. Pengupahan dalam Perspektif Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Berdasar UU No,. 13 Tahun 2003. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Amiruddin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Prersada.

Dedi Soemardi, 1997, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta, Indhillco.

Dahlan Abdul Azis, 1996. Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid II Cet.1; Jakarta: PT Ichtiar BaruVan Hoeve.

Edytus Adius, 2008. Hak Karyawan Atas Gaji dan Pedoman Menghitung. Jakarta:

Forum Sahabat.

Haraha Isnai,2015. Dkk, Hadist-Hadist Ekonomi. Jakarta: Kencana.

Lubis Suhrawardi K, 2003. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafik.

Lalu Husni, 2003. Pengantar Hokum Ketenagakerjaan Indonesia Edisi Revisi.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Mardani, 2012. Fiqh Ekonomi Syariah (Fiqh Muamalah), Jakarta: Kencana.

Peter Mahmud Marzuki, 2005. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana.

Rachmat Syafe’i, 2001. Fiqih Muamalah. bandung: Pustaka Setia.

Soekanto Soerjono, Penelitian Normative Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sohari Sahrani, Ru’fah Abdullah, 2011. Fikih Muamalah. Bogor: penerbit Ghalia Indonesia.

Soimin Soedaryo, 2014. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. jakarta: Sinar Grafika.

Syafi’i Rahmat, 2001. Fiqih Muamalah. Bandung : Pustaka Setia.

Tim penyusunan Isnstitut Agama Islam Negeri Jember (IAIN) Jember. 2017.

Pedoman Penulis Karya Ilmiah. Jember : IAIN Jember Press.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed.

3-Cet. 4. Jakarta: Balai Pustaka

Zaeni Asyhadie, 2008. Hukum Kerja (Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja). Jakarta: Rajawali Pers.

_______. 2007. Hukum Kerja Kerja (Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja), Jakarta: PT RajaGrafindo persada.

สุณี เบญจรงค์กิจ. 2522. ค่าจ้างและทฤษฎีค่าจ้าง เล่ม 1. กรุงเทพฯ: อรุณการพิมพ์

วิจิตรา (ฟุ้งลัดดา) วิเชียรชม, 2561. กฎหมายแรงงาน. กรุงเทพฯ: บริษัท ส านักพิมพ์ วิญญูชน จ ากัด.

ศาสตราจารย์สุดาศิริ วศวงศ์, ดร. ปานทิพย์ พฤกษาชลวิทย์. 2014. ค าอธิบายกฎหมายเกี่ยวกับการคุ้มครองแรงงาน.

กรุงเทพมหานครฯ: ซ. แพร่งนรา แขวงศาลเจ้าพ่อเสือ เขตพระนคร (หลังกระทรวงกลาโหม)

ฝ่ายวิชาการ ชมรมลูกพ่อขุนประยุกต์. sheet LAW 4004 (LA 404, LW 401) สรุปฉบับพิเศษ กฎหมาย แรงงานและการประกันสังคม

SKRIPSI/ JURNAL :

Ermatita, “Jurnal Sistem Informasi (JSI)”, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan, 1 April 2016.

M.Ilzham, 2014. “Sistem Pemgupahan dalam Perspektif Huukum Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Home Industri Batu Piring Sukowono Jember)”. Jember:

IAIN Jember.

Mohamma Wildan Azmi, 2014. “Pemberian Upah (Studi Komparatif Hukum Islam dan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan)”. Yogyakarta : UIN Sunan Kali Jaga.

Murtadho Ridwan, Standar Upah Pekerja Menurut Sistem Ekonomi Islam, 2 Desember 2013

Utihatli Furosatun, 2006. “Studi Komparatif Upah Menurut Sistm Eekonomi Islam dan Konvensional”. Yogyakarta : UIN Sunan Kali Jaga.

ปาลิน ตั้งสุณาวรรณ, 2007. ค่าจ้าง. วิทยานิพนธ์ปริญญามหาลัยบัณฑิต คณะนิติศาสตร์. กรุงเทพฯ:

มหาวิทยาลัยธรรมศาสตร์.

ธีระ หงส์เจริญ, 1981. ค่าจ้างตามกฎหมายแรงงาน. วิทยานิพนธ์ปริญญามหาลัยบัณฑิต คณะนิติศาสตร์. กรุงเทพฯ:

จุฬาลงกรณ์มหาวิทยาลัย.

REGULASI :

Undang-undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2011 Tentang Pembantuan Perundang- Undangan.

Undang-Undang No. 53 Tahun 1997 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja.

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Surat Edaran Tenaga Kerja No. SE-07/MEN/1990 Tentang Pengelompokan Upah.

PERMENAKERTRANS No. 13 Tahun 2003 Tentang Kompanen Hidup Layak Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan

กรมสวัสดิการและคุ้มครองแรงงาน. 2545. รายงานผลส ารวจค่าจ้าง รายได้ และชั่วโมงการท างาน พ. ศ. 2545.

กรุงเทพฯ : กระทรวงแรงงาน.

INTERNET/ ENSIKLOPEDI :

http://www.elfhs.ssru.ac.th/benjaporn_ya/pluginfile.php/379/course/summary/ก า ร บริหารตอบแทน.pdf. (20 november 2018)

http://www.ocsc.go.th/compensation. ส านักงานคณะกรรมการข้าราชการพลเรือน ( ส านักงาน ก.พ.).

ระบบค่าตอบแทน. (20 november 2018)

Muamalatku team, “5 sistem upah di indonesia yang paling sering diterapkan”, Ensiklopedi Ekonomi & Muamalah.com, (july 3, 2018)

Buruh (Studi Komparatif Undang- Undang No.

13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerj aan di

Indonesia dan Undang- Undang No.

53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand)

han Undang-

Undang No.

13 Tahun 2003 Tentang Ketenagaker jaan di Indonesia 2. Upah

Menurut Undang- Undang No.

53 Tahun 1998 Tentang perlindunga n tenaga kerja di Thailand

b.

c. Komponen upah d. Ketentuan

mengenai

pembayaran upah e. Sistemupah

a. Pengertian upah b. Jenis-jenis upah dibayar sebayar kompensasi c. Komponen

kompensasi d. Sistem upah e. Ketentuan

pembayaran upah

a.

Undang Indonesia No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagaker jaan

b. Undang- Undang Thailand No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindunga n Tenaga Kerja 2. Sekunder

a. Buku ilmiah b. Kamus

hukum c. Jurnal d. Internet e. Ensilkopedia

yaitu Penitian hukum normative atau penelitian kepustakaan 2. untuk pendekatan

penelitian yang digunakan yaitu pendekatan perundang- undangan, pendekatan konseptua dan pendekatan perbandingan 3. untuk metode

pengumpulan data yang digunakan yaitu peraturan perundang- undangan, study kepustaka (study dokumen)

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Indonesia ?

2. Bagaimana Sistem Pengupahan Buruh dalam Undang-Undang No. 53 Tahun 1998 Tentang Perlindungan tenaga kerja di Thailand ?

3. Bagaimana Perbandingan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketengakerjaan di Indonesia dan Undang- Undang No. 53 Tahun

1998 Tentang

Perlindungan Tenaga Kerja di Thailand?

Dalam dokumen sistem pengupahan buruh (studi komparatif (Halaman 128-139)