LK-2. Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab
Nama Mapel Matematika
Tempat Pelaksanaan SMPN 5 Pagelaran
Waktu Pelaksanaan Jum’at, 08 Desember 2023 Nama Mahasiswa Yusup Baehaki,S.Pd.
Nama Guru Pamong Asima Pane, M.Pd.
Nama Dosen Dwi Antari Wijayanti, M.Pd.
I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran
Topik yang diajarakan pada praktik pengalaman lapangan adalah Mata Pelajaran Matematika dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Adapun tujuan pembelajaran ini adalah Peserta didik mampu menjelaskan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan menyelesaikannya dengan menggunakan metode eliminasi. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua variable (SPLDV) dengan menggunakan metode eliminasi. Pada praktik pengalaman lapangan kali ini setelah melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, hingga menetapkan solusi dari permasalahan yang dipilih dengan melakukan inovasi menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Model Problem Based Learning (PBL) dipilih menjadi inovasi dalam pembelajaran karena selama ini model yang digunakan saat pembelajaran masih monoton dan membuat peserta didik menjadi tidak aktif dalam pembelajaran. Model ini memiliki kelebihan membantu pendidik memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajaran otonom dan mandiri. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tentunya dapat membiasakan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik sangat berguna bagi kehidupan nyata dimana kehidupan penuh tantangan yang akan datang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia.
II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran
Terdapat beberapa hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran berlangsung setelah penerapan setelah menerapkan metode inovasi seperti ini memotivasi peserta didik untuk mendalami materi pelajaran dengan cara yang lebih mendalam. Mereka harus mencari solusi untuk masalah yang kompleks, yang memungkinkan mereka untuk memahami konsep dengan lebih baik, peserta didik belajar untuk mengevaluasi informasi, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan solusi yang masuk akal, berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun keterampilan sosial.
Mereka belajar bekerjasama sebagai Tim untuk mencapai tujuan bersama, peserta didik mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, yang dapat diterapkan dalam berbagai kontek dan mata pelajaran. Hal ini terjadi karena inovasi dalam pembelajaran memiliki potensi
untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, mendalam, dan relevan bagi peserta didik. Hal-hal baik ini berkontribusi pada perkembangan peserta didik sebagai pembelajar yang komprehensif dan mempersiapkan mereka untuk tantangan dalam kehidupan nyata. Kemudian hal baik bagi seorang pendidik adalah pendidik dapat berperan sebagai fasilitator pembelajaran, membimbing peserta didik dalam menyelidiki topik tertentu, mengarahkan diskusi kelompok, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan demikian pendidik dapat berperan sebagai penggerak utama dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang menantang dan mendukung perkembangan holistik peserta didik. Manfaat dari model PBL ini kemudian akan membuat Pendidikan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan luar sekolah.
III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
Pendidik dan peserta didik memiliki hambatan terhadap perubahan dalam metode pembelajaran yang mereka kenal, mereka sudah merasa nyaman dengan cara tradisional dan merasa takut atau enggan untuk mencoba inovasi, mengukur efektivitas inovasi dan memberikan umpan balik yang sesuai kepada pendidik dan peserta didik adalah tantangan yang signifikan. Evaluasi harus mencakup pengukuran hasil pembelajaran dan dampak inovasi. Mereka merasa bahwa metode yang mereka ketahui sudah cukup efektif. Oleh karena itu dalam pendalaman materi penting untuk memahami perasaan peserta didik terhadap perubahan dan menjelaskan manfaat inovasi yang diusulkan. Memahami bahwa mengukur dampak inovasi pada pemahaman materi dapat memerlukan pengembangan instrument evaluasi yang sesuai. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mengintegrasikan inovasi dengan materi yang diajarkan dalam kemampuan mengukur kemajuan peserta didik.
IV. Solusi Pemecahan Masalah
Pendidik dapat menjelaskan tentang cara menggunakan inovasi, menjelaskan manfaatnya dan memberikan dukungan teknis jika diperlukan. Mengembangkan instrumen evaluasi yang sesuai dengan inovasi yang diusulkan dan materi yang diajarkan. Umpan balik yang diberikan harus membantu pendidik untuk memahami dampak inovasi. Pengembangan instrument evaluasi yang sesuai membantu dalam mengukur dampak inovasi pada pemahaman materi. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan untuk perbaikan lebih lanjut dalam proses pendalaman materi.
Dengan pelatihan yang baik, pendidik dan peserta didik dapat melihat bagaimana inovasi dapat membantu mereka mendalami materi dengan lebih baik.
V. Rencana Tindak Lanjut
Memastikan bahwa inovasi terintegrasi dengan baik dalam kurikulum dan materi yang diajarkan. Perencanaan yang matang dan koordinasi antar pendidik dan tenaga kependidikan dapat membantu mencapai tujuan ini. Perencanaan yang matang memastikan bahwa inovasi tidak mengganggu alur pembelajaran materi yang mendalam. Sebaliknya, inovasi dapat mendukung pemahaman materi dengan lebih baik.
Daftar Pustaka
Sudjana, N. (2015). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo.
Ati, T.P., & Setiawan, Y. (2020). Efektivitas problem based learning-problem solving terhadap kemampuan berfikir kritis dalam pembelajaran.
Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI. S. (2020). Strategi Pembelajaran Problem Based Learning.
Cianjur, 16 Desember 2023
Dibuat oleh Disetujui oleh
Yusup Baehaki, S.Pd Asima Pane, M.Pd