PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ada berbagai jenis organisasi di Indonesia, salah satunya adalah organisasi nirlaba atau biasa disebut organisasi nirlaba. Hal ini dikarenakan sebagian besar dana yang diperoleh dari organisasi nirlaba berupa sumbangan dari para donatur.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Rekening tahunan Pengelola Masjid Raya Makassar disiapkan dengan batas waktu satu minggu, untuk mengumpulkan, mengarsipkan dan mengarsipkan bukti transaksi. Pengelola Masjid Raya Makassar wajib menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 saat menyusun laporan keuangan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Akuntansi
Proses akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi, mencatat, menafsirkan, dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi suatu organisasi kepada para informannya. Proses akuntansi menghasilkan laporan keuangan yang menunjukkan perincian dan jumlah aset, kewajiban, dan modal pada akhir periode akuntansi.
Prinsip Akuntansi
- Pengertian Prinsip Akuntansi
- Penggolongan Prinsip Akuntansi
Periode akuntansi (Accounting Period) adalah kegiatan perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun per periode pelaporan. Konsep ini menganggap bahwa hal-hal yang berkaitan dengan laporan keuangan harus diungkapkan secara memadai.
Pengertian Masjid
- Akuntabilitas dalam Preskpektif Barat
- Akuntabilitas dalam Prespektif Islam
Cornwall, Lucas, dan Pasteur (2000) dalam Ebrahim (2003a) berpendapat bahwa akuntabilitas adalah pertanggungjawaban kepada orang lain dan tanggung jawab kepada diri sendiri. Konsep tanggung jawab dapat disimpulkan dari perspektif Islam bahwa selain tanggung jawab terhadap sesama manusia juga harus ada tanggung jawab terhadap Allah, berdasarkan surah dalam Al-Qur'an.
Organisasi Nirlaba
Lokasi penelitian ini dilakukan di Masjid Raya Makassar yang terletak di Jalan Masjid Raya No.57, Makassar, Sulawesi Selatan. Jangka waktu pembuatan laporan keuangan pimpinan Masjid Raya Makassar adalah mingguan, kemudian melaporkan jumlah penerimaan dan pemasukan kepada jemaah secara transparan setiap hari jumat. Pihak yang membuat format laporan keuangan pimpinan Masjid Raya Makassar adalah bendahara, bagian keuangan dan bagian akuntansi.
Masjid Raya Makassar dikelola oleh sebuah yayasan, yaitu sebuah organisasi nirlaba yang bersifat nirlaba yaitu untuk kepentingan umum. Pengelola mengetahui bahwa Yayasan Masjid Raya Makassar merupakan organisasi nirlaba yang bersifat nirlaba, namun pengelola tidak mengetahui tentang PSAK No 45, pencatatan pelaporan keuangan masih sangat sederhana hanya dengan mencatat masuk dan keluar uang tunai. Laporan keuangan pimpinan Masjid Raya Makassar disusun dengan jangka waktu satu minggu, untuk menyusun, mengarsipkan bukti transaksi dan melaporkan secara transparan dengan menggunakan format penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh bendahara, bagian keuangan dan akuntansi.
Karena yayasan tersebut berskala besar, pengurus Masjidil Haram di Makassar harus diaudit oleh kantor akuntan publik untuk mengukur kualitas laporan keuangannya.
L. Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK 45
Pengelolaan Keuangan Masjid
Menurut Syarifudin (2005) dalam Adi Purnama Yusuf (2012), manajemen keuangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menggerakkan bawahannya yang bertugas di bidang keuangan untuk menggunakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan atau penganggaran, pencatatan, pengeluaran dan pertanggungjawaban. Sumber pendapatan masjid adalah sumbangan masyarakat dan jamaah dalam bentuk infak dan sedekah, yang sebagian besar diperoleh pada saat shalat Jumat. Pendapatan masjid yang diperoleh dari penerimaan berupa sumbangan masyarakat dan jemaah digunakan untuk membiayai pengeluaran masjid pada pengeluaran rutin dan non rutin.
Pengeluaran rutin berupa pembayaran listrik, PDAM, gaji pegawai dan biaya perawatan gedung dan fasilitas masjid. Pengeluaran yang dikeluarkan oleh pengurus masjid merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada jamaah karena pengeluaran tersebut digunakan untuk kepentingan jamaah sebagai bentuk pelayanan masjid dan pertanggungjawaban kepada masyarakat dan jamaah masjid. Selain mengelola penerimaan dan penggunaan uang tunai, pengelola masjid harus mencatat laporan keuangan sebagai formulir.
Namun, laporan keuangan yang disiapkan oleh pengurus masjid masih sangat sederhana yaitu berupa laporan kas, dengan empat kolom berupa keterangan, kwitansi, pengeluaran dan saldo Pengawasan pengelolaan masjid dilakukan oleh takmir masjid.
Penelitian Terdahulu
Akuntabilitas dan Pembiayaan Masjid di Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene” dengan menggunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa laporan keuangan masjid dari keduanya masih tergolong sederhana sebagai bentuk tanggung jawab dan akuntabilitas serta transparansi dari keuangan masjid yang sejatinya dilandasi kepercayaan antara pengurus dan masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Komang Gede Suriani Suan Dewi dkk (2015) dengan judul konsep “Akuntabilitas Keuangan pada Organisasi Keagamaan”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) proses pengelolaan keuangan dilakukan oleh perwakilan masing-masing gereja yaitu kementrian, dan pertanggungjawaban keuangan diteruskan ke kantor cabang di Yoyogyakarta kemudian ke Kantor Pusat di Bandung. 2) Tanggung jawab keuangan dalam pengelolaan keuangan terlaksana dengan baik karena konsep pengelolaan keuangan berbasis teologi melibatkan tenaga profesional. Akuntabilitas dan pengelolaan keuangan masjid melalui pendekatan fenomenologis (Studi Empiris di Masjid Nurusy Syifa 'Surakarta)” melalui pendekatan metode kualitatif menyebutkan dalam hasil penelitiannya bahwa praktik akuntansi yang digunakan di Masjid Nurusy Syifa adalah sangat sederhana.
Meskipun masyarakat banyak mempercayai pengurus, namun dalam praktiknya pengurus tetap bertanggung jawab (responsible) atas apa yang telah dilakukan dan terbuka (transparansi) terkait penyampaian dan pencatatan.
Kerangka Konseptual
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Penulis melakukan wawancara langsung dengan pengurus Masjid Agung Makassar mengenai profil masjid, struktur organisasi, ruang lingkup kinerja pengurus masjid dan pengelolaan keuangan masjid berdasarkan PSAK ditawarkan. Nomor 45. Masjid Raya Makassar memiliki koleksi Al-Quran berukuran besar berukuran 1 x 1,5 meter yang dipajang permanen di lantai 2 masjid. Produk Alquran berukuran besar yang dipamerkan di Masjid Raya Kota Makassar ini diresmikan oleh Pengawas Masjid Raya Makassar yang juga pendiri Bosowa Corporation, Drs.H.M.Aksa Mahmud.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas pengelolaan keuangan Masjidil Haram Makassar oleh pengurus masjid dilakukan melalui rasa tanggung jawab terhadap ummat dan Allah SWT, transparansi dana dan evaluasi kinerja pengurus kunci untuk mendukung berfungsinya pengurus masjid yang bertanggung jawab. Masjid Raya Makassar merupakan organisasi nirlaba yang juga menggunakan laporan keuangan yang berasal dari pemerintah kota untuk dipertanggungjawabkan kepada pemerintah kota juga. Dengan demikian dapat disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa laporan keuangan pengurus Masjid Raya Makassar disusun dengan jangka waktu satu minggu, mengumpulkan, mengarsipkan dan melaporkan bukti transaksi secara transparan dengan menggunakan format penerimaan kas dan dilakukan pencairan oleh bendahara, keuangan dan akuntansi.
Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Masjid Raya Makassar dalam pelaporan keuangan disusun dengan menjaga rasa tanggung jawab terhadap ummat dan Allah SWT, transparansi dana dan evaluasi kinerja pengurus kunci untuk memastikan kinerja pengurus masjid yang bertanggung jawab mendukung .
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Teknik Pengumpulan Data
Teknik dokumentasi ini dilakukan penulis untuk mengumpulkan dan mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian melalui catatan dan dokumen untuk mendapatkan data yang dapat mendukung penelitian.
Jenis dan Sumber Data
Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber yang ada dalam hal data diperoleh dari orang lain, tidak diperoleh peneliti secara langsung dari subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan yang disiapkan di masjid untuk lebih memahami bagaimana laporan keuangan dikelola oleh pengelola masjid.
Metode Analisis Data
Ini pertama kali dirancang oleh arsitek Muhammad Soebardjo setelah memenangkan kompetisi dari komisi pembangunan masjid agung. Ini pertama kali dirancang oleh arsitek Muhammad Soebardjo setelah memenangkan kompetisi dari panitia pembangunan Masjidil Haram. Menurut catatan Direktorat Masjid Raya Makassar, produk Alquran besar pertama seperti ini diserahkan kepada Presiden Republik Indonesia pada 5 Juli 1994.
Pengelola Masjid Raya Makassar mengetahui bahwa masjid tersebut merupakan organisasi nirlaba yang tidak memiliki keuntungan karena biaya masuk dan keluarnya berdasarkan infak atau sedekah dari jamaah yang kemudian digunakan untuk kepentingan masjid dan jamaah itu sendiri. Sebagai contoh dapat disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa pengurus mengetahui yayasan Masjid Raya Makassar merupakan organisasi nirlaba yang bersifat nirlaba, akan tetapi pengurus tidak mengetahui PSAK no 45 pencatatan pelaporan keuangan sangat sederhana dengan hanya mencatat kas masuk dan keluar. Kemudian jika dibandingkan dengan hasil pembahasan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas pengelolaan keuangan Masjid Raya Makassar dalam pelaporan keuangan disusun dengan menjaga rasa tanggung jawab terhadap ummat dan Allah SWT, transparansi dana, dan evaluasi fungsi pengurus yang penting untuk akuntabilitas dalam mendukung fungsi pengurus masjid.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum tempat penelitian
- Profil Masjid Raya Makassar
- Sejarah Masjid Raya Makassar
- Arsitektur Masjid Raya Makassar
- Al-qur’an Raksasa di Masjid Raya Makassar
- Struktur Pengelola Masjid Raya Makassar
- Uraian Kaerja Dalam Struktur Organisasi
Masjid Agung Makassar, dibangun di atas lahan seluas 13.912 meter persegi lapangan sepak bola Exelsior Makassar yang dihibahkan untuk pembangunan masjid. Masjid Raya kebanggaan umat Islam Makassar ini menjadi tempat pertama kali diadakannya acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada tahun 1955. Pada awal pembangunan Masjid Agung Makassar, dana yang dikeluarkan oleh K.H Ahmad Bone atau seorang ustadz Bone sebesar Rp.
Saat itu pemerintah menganjurkan agar umat Islam di sana melaksanakan salat Jumat berjamaah di Masjid Raya Makassar dan menutup semua masjid lain di Makassar. Saat itu para prajurit KNIL memberikan izin namun akhirnya menyayangkan karena masjid Raya Makassar tidak hanya digunakan untuk shalat berjamaah, tetapi juga difungsikan sebagai markas pertemuan dan kegiatan para pejuang saat itu. Masjid Raya Agung terlihat sangat megah dengan sentuhan arsitektur mediterania dan mirip dengan masjid-masjid di Timur Tengah.
Sejak Februari 2009, renovasi besar-besaran bangunan masjid dimulai dengan konsep dasar menjadikan bangunan Masjid Raya Makassar semakin kokoh, megah, indah dan modern. Kaligrafi ini bukan lagi sekedar perekat struktur, melainkan daya tarik Masjid Agung. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah melalui wawancara mendalam yang dilakukan dengan Kepala Sekretariat serta Tata Usaha dan Keuangan Masjid Raya Makassar serta dosen dan akuntan yang dilakukan di Masjid Raya Makassar dan Kampus STIE Nobel Indonesia. .Makassar. .
Pembahasan
Sebaiknya penyusunan laporan keuangan Masjid Raya Makassar masih perlu ditingkatkan dalam hal pelaporan, tidak hanya penyusunan dan pelaporan dalam waktu seminggu tetapi sebaiknya dibuat laporan keuangan yang juga bulanan dan tahunan. Akuntabilitas dan pengelolaan keuangan masjid melalui pendekatan fenomenologis (Studi Empiris di Masjid Nurusy Syifa'Surakarta). Laporan Keuangan Masjid berdasarkan Perpaduan PSAK Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba dan PSAK Nomor 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah Masjid XYZ.
Definisi dan jenis tanggung jawab. https://pebyword.wordpress.com pengertian-dan-jenis-tanggung jawab-manusia-daripada-tanggung jawab/. [on line]. diakses 21 September 2016). Pengantar Akuntansi: penjurnalan mudah dengan pendekatan siklus akuntansi, Edisi Pertama, Revisi 3 Jakarta: Rajawali Press, 2014. Untuk meningkatkan dan mengukur kinerja pengelola keuangan masjid, perlu dilakukan evaluasi pengelola masjid berdasarkan kinerjanya.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
The Ability to Reduce Accountability in Unequal Alliances: Explaining NGO Responses to Zapatista Demands.” World Development, Vol. 2014. "How Nonprofit Organizations in Libya Adopt and Use Social Media to Communicate with Society." Procedia - Social and Behavioral Sciences, Vol. Managing the Mosque Fund: Issues of Accountability and Internal Control." Procedia - Social and Behavioral Sciences, vol.