• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI latifatulkhoiriyah PENGARUH MEDI. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SKRIPSI latifatulkhoiriyah PENGARUH MEDI. pdf"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP AKHLAK MAHASISWA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) METRO

Oleh

LATIFATUL KHOIRIYAH

NPM.1290956

Jurusan: Komunikasi dan Penyiaran Islam

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Internet merupakan sesuatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat modern Indonesia. Tentu masyarakat masih mengingat bahwa sebelumnya teknologi internet hanya digunakan untuk mengirim pesan electronik melalui email dan chatting, untuk mencari informasi melalui browsing, dan searching. Namun saat ini, seiring dengan perkembangannya, internet mampu melahirkan suatu jaringan baru yang bisa dikenal dengan sebutan media sosial. Sebagaimana yang diketahui, media sosial merupakan media online dimana para penggunanya dapat ikut serta dalam mencari informasi, berkomunikasi, dan menjaring pertemanan, dengan segala fasilitas dan aplikasi yang dimiliki seperti blog, facebook, dan twitter.1

Sejak munculnya media sosial di dunia maya, semua perhatian tertuju kepadanya. Terciptanya media sosial memiliki pengaruh di sebagian besar ranah kehidupan, mulai dari anak usia sekolah, mahasiswa, bahkan orang kantoran yang terbilang dewasa pun ikut bergabung sebagai penggunannya.

Melalui internet, segala informasi dapat diketahui dan juga bisa dijadikan sebagai tempat bisnis. Perlu diketahui oleh para pengguna internet bahwa internet seperti halnya sebuah pisau, internet akan menjadi sangat fatal bagi penggunanya jika tidak mengetahui teknik pemanfaatan dan penggunaannya dengan baik dan benar.2

Akan tetapi tanpa disadari atau tidaknya, perlahan- lahan internet akan mengubah pola akhlak para penggunanya. Penyalahgunaan internet akan menyebabkan keruntuhan

1Novia ika setyani, “Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunukasi bagi Komunitas: Study

Deskriptif Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Blog Sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas

Akademi Berbagi Surakarta”, (Program Study Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta), 2013, h, 1

2Donny B.U.Usir Galau Dengan Internet Sehat.(Yogyakarta:Andi Ofset,2013),h.1 dikutip dari skripsi

(18)

akhlak pada golongan remaja khususnya dimasa kini. Internet saat ini bukan hanya penyebab keruntuhan akhlak remaja, namun juga telah mewabah pada golongan pelajar siswa, mahasiswa bahkan pekerja kantoran. Terutama pada mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro angkatan 2013. yang harus selalu dijadikan teladan kapan dan dimanapun. Ia adalah nabi Muhammad SAW, yang salah satu misi yang dibawanya adalah untuk menyempurnakan akhlak.

Firman Allah SWT

Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah AWT.4

Ayat di atas menunjukan bahwa Rasulullah, Muhammad adalah orang yang paling utama diantara orang- orang beriman. Istri- istrinya adalah ibu bagi umat muslim. Beliau utusan Allah SWT yang terakhir, sebagai penutup para nabi dan rasul, sekaligus penyempurna risalah Allah yang telah dibawa oleh para utusan sebelumnya. Beliau menerima wahyu Al- Qur‟an sebagai pentunjuk bagi umat manusia secara keseluruhan. Namun

3 M. Imam pamungkas,”ahklak muslim: Membangun Karakter Generasi Muda” (Garut:pendidikan Universitas Garut, Fakultas Pendidikan Islam Dan Keguruan Universitas Garut), vol.08; No. 01; 2014,h. 38

(19)

demikian, ia adalah manusia biasa, makan dan minum sebagaimana manusia lainnya. Maka dari itu, diserukan kepada orang- orang yang menginginkan kebahagiaan hidup di dunia dan terlebih di akhirat serta berharap ridha Allah, agar mengambil contoh teladan dari diri Rasulullah yang selalu mendapat tuntunan dari Allah SWT. 5

Dari hasil pra survey yang penulis lakukan pada 14-Desember-2015, di kampus STAIN Metro, diketahui bahwa terdapat suatu kasus tentang mengabaikan suatu mata kuliah karena terlalu fokus dengan kegiatan penjualan melalui media sosialnya. Sebut saja

pelakukanya berinisial “ C” dan dosen yang sedang mengajar berinisial “ D”. Kurang

lebihnya kejadian itu bahwa pelaku adalah mahasiswa prodi Ekonomi Syariah (Esy) yang memiliki kegiatan berbisnis online melalui media sosial. Suatu ketika si pelaku sedang berada pada salah satu mata kuliah namun, ketika mata kuliah berlangsung ada pesanan barang dari konsumen yang harus segera ia layani, secara sengaja ia membuka media sosialnya dan melayani si konsumen namun, dengan tindakannya itu secara sengaja ia tidak memperhatikan dosen yang sedang menyampaikan materinya.6

Berdasarkan hasil pemaparan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh pemakaian media sosial yang sudah sering diakses oleh para mahasiwa di STAIN Metro angkatan 2013 terhadap akhlak yang dimiliki mahasiswa tersebut

dengan judul “Pengaruh Media Sosial Terhadap Akhlak Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Metro “

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pertanyaan penelitian yang dapat di angakat adalah:

5 Ibid.

(20)

1. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap akhlak mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro ?

2. Apa pengaruh positif dan pengaruh negatif media sosial terhadap akhlak?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan masalah tersebut, adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap akhlak mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.

b. Untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif terhadap akhlak.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai Pengaruh Media Sosial terhadap Akhlak.

b. Secara praktis penelitian ini bermanfaat sebagai sumber solusi dalam menangani pengaruh media sosial bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.

D. Penelitian Relevan

(21)

dilakukan dalam bagian ini. Sehingga dapat ditentukan di mana posisi penelitian yang akan dilakukan berada.

Terdapat banyak tulisan yang mempunyai tema sama dengan yang penulis bahas, yaitu tentang pengaruh media sosial. Pada umumnya para peneliti mengarahkan penelitiannya kepada pengaruh salah satu media sosial, tidak sampai kepada bagaiamana pengaruh media sosial secara keseluruhan dari sekian banyak media sosial yang ada.

Adapun beberapa skripsi yang terkait dengan persoalan yang akan diteliti, sehingga akan terlihat jelas dari posisi mana peneliti membuat studi ilmiah. Di samping itu akan terlihat perbedaan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Berikut akan disajikan beberapa kutipan hasil penelitian yang lalu yang terkait dengan judul yang penulis ambil.

Skripsi Ika Listiyana dengan judul: “Pengaruh Media Sosial Facebook terhadap Akhlak Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura ” tahun 2013/2014.

Di dalam skripsinya, Ika Listiyana menyatakan bahwa situs jejaring facebook merupakan salah satu kemajuan IPTEK, tehadap akhlak di kalangan siswa. Dalam pemanfaatanya pun disalahgunakan sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar. Konsentrasi guru dan siswa menjadi terpecah, produktifitas kerja menurun, dan lebih parahnya lagi beberapa catatan buruk menunjukan bahwa facebook dapat menyebabkan siswa depresi, pertengkaran antara guru dengan siswa, atau pornografi.7

Penelitian yang masih dalam satu tema yang akan penulis bahas selanjutnya adalah skripsi Yayan Herdianto dengan judul “ Pengaruh Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Pola Komunikasi Interpersonal (Study Kasus MAN 2 Serang)”.

Di dalam skripsinya, Yayan Herdianto menyatakan bahwa, intensitas pengguna situs jejaring sosial pada siswa MAN 2 Serang tergolong tinggi. Hampir setiap hari siswa MAN 2 Serang mengakses situs jejaring sosial, untuk keperluan yang bermacam-macam. Adanya

7

(22)

pengaruh yang signifikan dan positif serta sangat kuat antara penggunaan situs jejaring sosial facebook terhadap pola komunikasi antar pribadi siswa MAN 2 Serang.8

Penelitian yang masih dalam satu tema adalah skripsi Risna Apriyani dengan judul:

“Pengaruh Media Sosial Facebook pada Siswa Kelas XI di Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Mu‟alimin Islamiyah Darul Abror Bekasi”.

Di dalam skipsinya, Risna Apriyani menyatakan bahwa, terdapat dua dampak pada media sosial yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif penggunaan facebook bagi siswa terhadap kehidupan sosialnya diantaranya mempermudah kegiatan belajar di luar sekolah karena dapat digunakan sebagai sarana berdiskusi dengan teman mengenai tugas-tugas sekolah, menghilangkan kepenatan, mencari dan menambah teman.

Dampak negatif penggunaan facebook bagi siswa lebih berbahaya dan perlu diantisipasi. Misalnya, menggangu jam belajar. Dari penelitian yang didapat 50% siswa mengakses facebook saat jam pelajaran. Itu dapat mengurangi daya konsentrasi siswa sehingga prestasi mereka dapat menurun. Selain itu, dampak buruk yang ditimbulkan adalah membuat siswa kurang bersosialisasi dengan lingkungan.9

Di dalam skripsi Ika listiyana, Yayan Herdianto dan Risna Apriyani nampaknya terdapat persamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan, dimana dalam penelitian ini, masing-masing peneliti ingin meneliti seputar media sosial, yang dalam hal ini masalah yang disorot adalah tentang pengaruh yang disebabkan oleh media sosial. Di samping terdapat persamaan terdapat pula perbedaan posisi yang penulis teliti dengan penelitian sebelumnya.

Skripsi Ika Listiana, Yayan Herdianto dan Risna Apriyani memposisikan penelitiannya membahas seputar permasalahan pengaruh media sosial berkaitan dengan

8

Yayan Herdianto, Pengaruh Situs Jejaring Sosial Facebook terhadap Pola Komunikasi Interpersonal (study kasus MAN 2 Serang),(Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, 2011),h. 98

9

(23)

facebook dan perkembanganya yang berobjekan siswa dan pola komunikasi interpersonal sedangkan peneliti membahas mengenai pengaruh media sosial secara keseluruhan bukan hanya memposisikan pada satu jenis media sosial dan objek kajian yang peneliti bahas mengenai pengaruh media sosial terhadap akhlak mahasiswa.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Sosial

Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, twett, atau video youtube dapat diproduksi dan dapat dilihat secara langsung oleh jutaan orang secara gratis.10

1. Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi. Berpartisipasi dalam arti seseorang akan dengan mudah berbagi informasi, menciptakan konten atau isi yang ingin disampaikan kepada orang lain, memberi

10

Zarella, The Social Media Marketing Book, (Jakarta:PT Serambi Ilmu Semesta Anggota IKAPI) ,

2010,h.2-3 dikutip dari Jurnal Komunikasi, Novia Ika Setyani,” Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana

(24)

komentar terhadap masukan yang diterimanya dan seterusnya. Semua dapat dilakukan dengan cepat dan tak terbatas.11

Menurut Antony Mayfield, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain facebook, myspace, plurk, dan twitter.12

Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tidak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia.13

2. Klasifikasi media sosial

Teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, farum internet, weblog, blog sosial, microbloging, wiki, podcast foto atau gambar , video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan suatu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial,

11

Devita Maulida Choir Uma, “Jurnal Komunikasi Media Sosial dan Perkembangan Fashion Hijab”,

(Surakarta:Sebelas Maret), 2014,h.8-9

12

Novia Ika Setyani, “Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas”, Jurnal Komunikasi, (Universitas Sebelas Maret, 2013),h. 7

13

Ramadhansyah, Pertumbuhan Sosial Media, (2012),h.8 dikutip dari Jurnal Komunikasi, Novia Ika

Setyani, “Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas”, (Universitas Sebelas Maret,

(25)

media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self disclousure)kaplan dan haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel horizons bisnis mereka diterbitkan dalam 2010.

Menurut kaplan dan haenlein ada enam jenis media sosial:

a. Proyek kolaborasi

Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove konten-konten yang ada di website ini, Contohnya Wikipedia.

b. Blog dan microblog

User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijkan pemerintah, Contohnya twitter.

c. Konten

Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten-konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain-lain, Contohnya youtube.

d. Situs jejaring sosial

Aplikasi yang mengijinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto, Contohnya facebook.

e. Virtual game world

Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata, Contohnya game online.

f. Virtual social world

Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, virtual social world lebih bebas dan lebih kearah kehidupan, contohnya second life.14

Berkenaan mengenai pemaparan diatas media sosial dapat dengan mudah sebagai media untu mengekspresikan sesuatu yang berupa informasi pribadi yang mampu berinteraksi dengan orang lain selain itu media sosial juga mampu mngreplikasikan lingkungan 3D berupa Game Online.

3. Kelebihan dan Kekurangan Media Sosial

14

Kaplan, andreas M: Michael haelein (2010) “User Of the world, unite! The challenges and opportunities of social Media”, Business Horizon 53(1): 59-68 diakses pada tanggal 28 januari 2014.

(26)

Media sosial juga memiliki banyak pengaruh, berbagai dampak media sosial memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri15

a. Kelebihan

1) Dapat menambah wawasan dalam arti ketika orang mengakses media sosial pasti akan terjalin interaksi antarorang didunia, dari situ wawasan akan bertambah. Media sosial akan dimengerti setiap orang seiring perkembangan zaman, orang akan terpicu untuk mengenal lebih maju media sosial sesuai perkembangan zaman.

2) Pemicu untuk membangun bisnis melalui media internet sehingga setiap orang bisa memiliki bisnis melalui media tersebut. Karena dengan media online, setiap orang dapat mengembangkan bisnis yang ingin dipublikasikan melalui media online tersebut.

3) Menambah pertemanan karena melalui media sosial orang tidak hanya memiliki teman yang ada di sekitar namun juga memiliki teman yang ada dimedia sosial karena terjadinya interaksi sehingga orang dapat memiliki teman di belahan bumi manapun.

4) Mampu meningkatkan kreatifitas dalam media sosial karena setiap pengembangan terbaru dapat memicu diri untuk bisa lebih, misalnya sebuah artikel yang menarik namun ada juga rasa untuk memiliki kreatifitas untuk lebih dari artikel yang menarik tersebut.

5) Membangun interaksi antarorang yang terdapat di media sosial tersebut. Dari interaksi media tersebut orang dapat saling share agar menemukan hasil dari interaksi tersebut.

15

http://fajaralif.blogspot.com/2012/11/mengenal-lebih-dalam-tentang-media.html diunduh pada 23 Januari 2016.

(27)

6) Mampu menyebarkan informasi selain melalui search engine, dimana orang bisa menyebarkan/ share berbagai macam informasi.

b. Kekurangan Media Sosial

1) Terjadinya banyak kriminilitas yang terjadi melalui media sosial. Contoh kriminalitas yang terjadi di media online yaitu penipuan dan banyak sekali yang terjadi kriminalitas selain penipuan di sosial media.

2) Terjadinya menejemen waktu yang tidak efesien ketika media sosial tersebut tidak digunakan secara maksimal, misalnya untuk digunakan sebagai nge-game online. Mungkin membuat waktu tersita tidak efektif.

3) Kecanduan dalam media online juga merupakan kekuranganya, karena kecanduan akan membahayakan diri. Contohnya tidak dapat memenej waktu dengan baik dan diri akan terus terpacu untuk berkecimpung dalam media online. Alangkah baiknya agar dapat memenejemen waktu dengan baik, dan membiasakan diri untuk mengatur jadwal dimana saatnya untuk berkecimpung di media online dan beraktifitas selain mengenai media online.

4) Menyebabkan kondisi fisik tidak baik karena tidak melakukan aktifitas yang seimbang.

4. Pengaruh Media Sosial

Media sosial memiliki beberapa pengaruh. Berikut pengaruh media sosial dalam beberapa aspek:

(28)

2) Ekonomi; new media menunjang perkembangan ekonomi melalui ecommerce atau komersial elektronik. New media sangat memungkinkan adanya ruang pemasaran dan marketing. Selain itu akses mendapatkan material atau bahan pun akan lebih luas dan mudah. Namun disisi lain internet juga dapat mengubah perilaku masyarakat.

3) Politik; internet telah memunculkan istilah baru yakni electronic democracy. Howard dalam syabiani menyampaikan bahwa internet merupakan komponen baru dalam sistim komunikasi politik. Website dapat digunakan untuk menyampaikan ide-ide dari para politikus, kepengurusan dan adanya ruang diskusi terbukadari bawah keatas dan sebaliknya dari atas ke bawah juga. Ruang diskusi inilah yang memberikan nilai demokratis dalam komunikasi politik.

4) Perubahan sosio-kultural; new media telah merubah banyak dari bentuk komunikasi yang dilakukan manusia selama ini. Perkembangan teknologi telah banyak mempengaruhi cara masyarakat dalam berkomunikasi dan ini merupakan proses mutualisme yang menciptakan jaringan sosial. Perubahan pola komunikasi ini juga dapat mempengaruhi perubahan pada pola interaksi masyarakat yang beralih dari bentuk nyata (fisik) menjadi maya (digital).16

Di sisi lain, media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Karena itulah media baru seringkali disebut sebagai media yang sangat demokratis, karena kapitalisasi media tidak berlaku lagi. Setiap orang dapat menjadi produsen dan konsumen secara bersamaan dan setiap pengguna dapat berlaku aktif di sana.17

16

Novia Ika Setyani, “Jurnal Komunikasi Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Bagi

Komunitas”, (Universitas Sebelas Maret, 2013),h. 9-10

17Elisabeth shinta/Riris Loisa,”Peran Media Sosial Facebook dalam Komunitas

Kaum Lesbi Di Kota

(29)

5. Akhlak

1. Pengertian Akhlak

Secara etimologi kata akhlak berasal dari bahasa arab “akhlak” dalam bentuk jamak,

sedang mufradnnya adalah “khuluq” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.18 Kata ini digunakan dalam Al-Qur‟an ketika Allah SWT menyatakan keagungan budi pekerti Nabi Muhammad SAW, yaitu dalam firmannya:

Qs.Al-Qalam 68:4

Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti (khuluq) yang agung.19 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akhlak sepadan dengan budi pekerti. Jika ditelusuri lebih jauh, akhlak juga sepadan dengan moral. Menurut KBBI moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Dengan demikian, akhlak berkaitan erat dengan nilai-nilai baik dan buruk yang diterima secara umum di tengah masayarakat.20

Dilihat dari sudut istilah (terminologi), para ahli berbeda pendapat, namun intinya sama yaitu tentang perilaku manusia. Pendapat-pendapat ahli tersebut dihimpun sebagai berikut:

a. Akhlak ialah ilmu tentang keutamaan yang harus dilakukan dengan cara mengikutinya sehingga jiwanya terisi dengan kebaikan, dan tentang keburukan

18

Yunahar Ilyas, kuliah akhlak, LPPI UMY, Yogyakarta,2007,h.1 dikutip dari Nur Hidayat, akhlak tasawuf, ombak,(yogyakrta:2013)h.1

19

Qs. Al-Qalam (68 ) :4

20

(30)

yang harus dihindarinya sehingga jiwanya kosong (bersih) dari segala bentuk keburukan.21

b. Akhlak ialah kebiasaan baik dan buruk. Contohnya apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik, maka disebut akhlaqul karimah dan bila perbuatan itu tidak baik disebut akhlaqul madzmumah.22

c. Akhlak ialah ilmu yang objeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik dan buruknya.23

Jadi, pada hakikatnya khuluq (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian. Dari sini tibulah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pikiran.

Dengan demikian, suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai akhlak jika memenuhi dua kriteria berikut:

a. Dilakukan berulang-ulang atau kontinu. Jika dilakukan sekali saja atau jarang-jarang maka itu tidak bisa disebut akhlak. Misalnya, jika seseorang tiba-tiba memberi hadiah kepada orang lain karena alasan tertentu maka orang tersebut tidak dapat dikatakan seorang dermawan atau berakhlak mulia.

b. Timbul dengan sendirinya, tanpa dipikir-pikir atau ditimbang-timbang karena perbuatan itu telah menjadi kebiasaan baginya. Jika suatu perbuatan dialakukan setelah dipikir-pikir dan ditimbang-timbang, apalagi karena paksaan, maka perbuatan tersebut bukanlah suatu akhlak.24

2. Sumber-sumber Ajaran Akhlak

21

Abd. Hamid Yusuf, Da’irab Al-Ma’arif, Asy-sya ib, (kairo,tt),h.936 Sebagaimana dikutip oleh M.

Yatimin Abdullah, Study Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Amzah:Jakarta), cet.I, 2007,h. 3

22

Ahmad Amin, kitab Al-akhlak, (kairo:Darul Kutub Al-Mishriyah, tt),h. 15 sebagaimana dikutip oleh M. Yatimin Abdullah, Study Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Amzah:Jakarta), cet.I, 2007,h. 3

23

Ibrahim Anis, Al-Mu’jam Al-Wasith, (Mesir:Darul Ma‟Arif,1972),h.202 sebagaimana dikutup dari

oleh M. Yatimin Abdullah, Study Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Amzah:Jakarta), cet.I, 2007,h. 3

24M. Imam Pamungkas,”Akhlak Muslim:Membangun Karakter Generasi Muda”,

(31)

Sumber ajaran akhlak ialah Al-Qur‟an dan Hadis. Tingkah laku Nabi Muhammad merupakan contoh suri teladan bagi umat manusia semua.25 Ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur‟an Qs. Al-Ahzab (33): 21 bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah SWT.26

Tentang akhlak pribadi Rasulullah dijelaskan pula oleh „Aisyah ra, diriwayatkan oleh

Imam Muslim. Dari „Aisyah ra. berkata: sesungguhnya akhlak Rasulullah itu adalah

Al-Qur’an. (HR. Muslim). Hadis Rasulullah meliputi perkataan dan tingkah laku beliau,

merupakan sumber akhlak yang kedua setelah Al-Qur‟an. Segala ucapan dan perilaku beliau senantiasa mendapat bimbingan dari Allah.

Allah berfirman dalam Qs. An-Najm (53): 3-4

nafsunya. Ucapanya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).27

Jika telah jelas bahwa Al-Qur‟an dan hadis Rasul adalah pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber akhlaqul karimah dalam ajaran islam. Al-Qur‟an dan sunnah Rasul adalah ajaran yang paling mulia

25 M. Yatimin Abdullah, Study Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta:Amzah),cet.1, 2007, h. 4

26

QS. Al-Ahzab (33): 21

27

(32)

dari segala ajaran manapun hasil renungan dan ciptaan manusia. Sehingga telah menjadi keyakinan (aqidah) Islam bahwa akal dan naluri manusia harus tunduk mengikuti petunjuk dan pengarahan Al-Qur‟an dan As-Sunnah. Dari pedoman itulah diketahui kriteria mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk. Nabi bersabda: Aku tinggalkan untukmu dua perkara, kamu tidak akan sesat selamanya jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnahku. (HR. Al-Bukhari)28

3. Macam-Macam Akhlak

Berbicara masalah akhlak maka tidak bisa lepas dari dua sifat yang selalu bertentangan tetapi selalu terjadi dan menghiasi semua perilaku manusia, yakni masalah baik dan buruk.29 Karena ini pula maka secara umum akhlak itu bisa berkategori baik (akhlaq mahmudah) dan bisa berkategori buruk (akhlaq madzmumah).

a. Akhlak Mahmudah

Perilaku manusia yang baik ditunjukkan oleh sifat dan gerak kehidupannya sehari-hari. Akhlak yang baik ialah segala tingkah laku yang terpuji (mahmudah). Tingkah laku yang membuat orang lain senang dan nyaman serta tidak merasa terganggu. Akhlak yang baik berasal dari sifat-sifat yang baik pula. Sehingga jiwa manusia dapat menghasilkan perbuatan-perbuatan lahiriah yang baik.30

Indikator akhlak baik menurut Beni Saebeni, pertama adalah perbuatan yang diperintahkan oleh ajaran Allah dan Rasulullah SAW yang termuat dalam Al-Quran dan As-Sunnah, selanjutnya perbuatan yang mendatangkan kemaslahatan dunia dan akhirat, kemudian perbuatan yang meningkatkan martabat kehidupan manusia di mata Allah dan

28 M. Yatimin Abdullah, Study Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta:Amzah),cet.1, 2007, h. 5

29H. Abuddin Nata,Akhlak Tasawuf, (Jakarta:Rajawali pers),cet II,2012,h.8

30

Menurut Abudullah Y. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Alquran. (Jakarta:

Amzah),h.38 sebagaimana dikutip oleh Achmad Asrori, Jurnal Study Keislaman”Pembentukan Akhlakul Karimah Berbasis Pemaduan Sekolah dan pesantren”,(Pasca Sarjana, IAIN Raden Intan Lampung, Vol.14, No.2

(33)

sesama manusia, dan yang terakhir adalah perbuatan yang menjadi bagian dari tujuan syariat Islam, yaitu memelihara agama Allah, akal, jiwa, keturunan, dan harta kekayaan.31

Adapun jenis-jenis akhlak mahmudah:

1) Jujur

Jujur adalah sebuah ungkapan yang sering kali kita dengar dan menjadi pembicaraan. Akan tetapi pembicaraan tersebut hanya mencakup sisi luarnya saja dan belum menyentuh makna dari jujur itu sendiri. Jujur merupakan sifat yang terpuji. Allah menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur dan menjanjikan balasan yang berlimpah bagi mereka. Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi,

“Dari Ibnu Mas‟ud RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Wajib atasmu berlaku

jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seorang hamba itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di

sisi Allah sebagai pendusta”. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkannya dan lafadh baginya).32

Allah telah menyeru kepada orang, untuk selalu bersikap jujur dalam surat Al Maidah ayat 41

31

Menurut Saebeni. B.A.2010. Ilmu Akhlak.( Bandung: Pustaka Setia), Sebagaimana dikutip oleh Rizki

Agustya Putri dalam Skripsi,”Representasi Akhlak Mahmudah Dan Mazmumah Dalam Program “Oh Ternyata”

Di Trans Tv”,(UIN Walisongo: Semarang),2015 ,h.28

32

Mahalli, M.A. 2004. Syarah Mutafaqa’ alaih bab Ibadat vol. 2. (Jakarta: Kencana), sebagaimana

dikutib oleh Rizki Aditya Putri dalam Skripsi,”Representasi Akhlak Mahmudah Dan Mazmumah Dalam

(34)

Artinya : Hari rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, Yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami telah beriman", Padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (orang-orang Yahudi itu) Amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan Amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, Maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini Maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, Maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.33

2) Sabar

Kesabaran ialah menahan diri dari apa yang tidak disukai atau tabah menerimanya dengan rela dan berserah diri.34 Sabar merupakan salah satu bagian dari akhlaqul mahmudah yang dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi masalah dunia dan agama. Tingkat kesabaran seseorang dalam menghadapi hal-hal yang menyinggung perasaan berbeda-beda. Ada yang tersinggung sedikit saja segera meluap dan ada juga yang menyinggung hatinya

(35)

Sabar mengandung tiga hal, yaitu sabar untuk meninggalkan sesuatu yang haram, sabar dalam menunaikan ibadah dan kewajiban, serta sabar dalam menerima musibah dari Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 153:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.35

Semua musibah merupakan kehendak Allah SWT. Disebutkan pula bahwa dibalik kejadian yang menimpa, pasti terdapat hikmah yang sangat agung.36

3) Ikhlas

Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Dalam arti lain, ikhlas adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan atau mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berkonsentrasi kepada Al-Khaliq

Salah satu pilar yang terpenting dalam Islam yaitu sifat ikhlas, karena ikhlas merupakan salah satu syarat untuk diterimanya ibadah kita kepada Allah. Hal ini bisa dilihat

dari hadits Abu Umamah, yaitu ketika Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam bersabda

setelah ditanya mengenai orang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian.

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah „azza wa jalla tidak menerima suatu amal, kecuali jika dikerjakan murni karena-Nya dan mengharap wajah-Nya”.37

35QS. Al-Baqarah,(1):153

36

Syamil. 2010. Al Quran Miracle The Reference. Bandung: Sygma Publishing, Sebagaimana dikutib

oleh Rizki Aditya Putri dalam Skripsi,”Representasi Akhlak Mahmudah Dan Mazmumah Dalam Program “Oh

Ternyata” Di Trans Tv”,(UIN Walisongo: Semarang),h.31

37

Rizki Agustya Putri dalam Skripsi,”Representasi Akhlak Mahmudah Dan Mazmumah Dalam

(36)

Ikhlas termasuk salah satu sifat yang sulit untuk dimiliki oleh setiap manusia, bahkan banyak dari kita yang tidak mengedepankan keikhlasan dalam beramal. Sebagian dari mereka cenderung beramal hanya untuk mendapatkan pujian atau sejenisnya. Padahal dalam kajian tauhid, keikhlasan merupakan hal yang harus dimililki seorang muslim. Oleh karenanya, sehebat apapun suatu amal bila tidak ikhlas, tidak ada apa-apanya dihadapan Allah SWT

dalam surat As Saba‟ ayat 46 yang berbunyi:

Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, Yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras.38

Amal yang sederhana saja akan menjadi luar biasa dihadapan Allah SWT bila disertai dengan ikhlas. Tidaklah heran seandainya shalat yang kita kerjakan belum terasa khusyu, atau hati selalu resah dan gelisah dan hidup tidak merasa nyaman dan bahagia, karena kunci dari itu semua belum kita dapatkan, yaitu sebuah keikhlasan.

4) Menepeti Janji

Di antara akhlak terpuji yang terdepan adalah menepati janji. Kata sebuah pepatah, janji adalah hutang, karena ia wajib di segerakan untuk dilunasi. Karena begitu pentingnya sebuah janji, maka Allah SWT. benar-benar menekankan kepada seluruh umat manusia untuk menepatinya.

38

(37)

Dalam firman Allah surat An Nahl ayat 91 yang berbunyi:

Artinya: Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.39

5) Dermawan

Dermawan, dalam pengertian harfiah adalah seseorang yang suka memberi kepada orang lain. Dermawan bisa diartikan dengan senang hati tanpa keterpaksaan memberikan sebagian harta atau sesuatu hal yang dimilikinya untuk kepentingan orang lain yang membutuhkan, sedangkan dirinya berlebihan akan sesuatu hal tersebut. Namun, di sisi lain muncul pengertian ma’rifat yang lebih luas lingkupnya, yakni secara terminologi ma’rifat adalah gerak kendali hati akan keinginan untuk memberi sesuatu pada jiwa lain, dimana disesuaikan dengan kondisi diri si penderma dan penerima secara lahiriah dan bathiniahnya.

Dermawan dapat berupa uluran tangan, sedekah. Menolong sesama, menebarkan

kebaikan, bahkan “senyuman” yang dapat membahagiakan hati orang lain. Rasulullah SAW

(38)

Dari „Adiy bin Hatim, ia berkata : Saya mendengar Nabi SAW bersabda,

“Barangsiapa diantara kalian yang mampu menjaga dirinya dari api neraka walau dengan

sedeqah separo biji kurma, hendaklah ia lakukan”. (HR. Muslim juz 2, hal. 703).40

b. Akhlak Mazmumah

Membahas sikap terpuji (Akhlak Mahmudah) pastinya tidak akan terlepas dari sikap tercela (Akhlak Mazmumah). Akhlak Mazmudah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin dari tutur kata, tingkah laku, dan sikap tidak baik. Dimana perangai atau tingkah laku tersebut mengakibatkan orang lain tidak senang.

Tingkah laku dan tutur kata yang ada pada manusia cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain disebut akhlak mazmumah. Perbuatan tersebut termasuk munkar, tingkah laku seperti ini dilarang oleh Allah, dan diwajibkan untuk menjahuinya. Sedangkan mazmumah itu sendiri adalah perilaku buruk.

Indikator buruk sendiri menurut Beni Saebani yakni pertama, perbuatan yang didorong oleh hawa nafsu yang datangnya dari setan. Kedua, perbuatan yang dimotivasi oleh ajaran ynag lebih mendatangkan kerugian diri sendiri dan orang lain. Ketiga, perbuatan yang membahayakan kehidupan di dunia dan merugikan di akhirat. Keempat, perbuatan yang menyimpang dari tujuan syariat Islam yaitu merusak agama, akal jiwa, dan harta kekayaan. Kelima, perbuatan yang menjadikan permusuhan dan kebencian. Keenam, perbuatan yang menimbulkan bencana bagi kemanusiaan. Ketujuh, perbuatan yang menjadikan kebudayaan manusia menjadi penuh dengan keserakahan dan nafsu sehat. Kedelapan, perbuatan yang melahirkan konflik, peperangan, dan dendam yang tidak berkesudahan.41

Macam-macam akhlak mazmumah antara lain:

1) Egoistis (Al- Ananiyah)

Ananiyah berasal dari kata „ana‟ yang berarti aku, „ananiyah‟ berarti keakuan. Sifat ananiyah ini biasa disebut egoistis yaitu sikap hidup yang terlalu mementingkan diri sendiri bahkan jika perlu dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Sikap ini adalah sikap

40

Rizki Aditya Putri dalam Skripsi,”Representasi Akhlak Mahmudah Dan Mazmumah Dalam Program

“Oh Ternyata” Di Trans Tv”,(UIN Walisongo: Semarang),h.33

41

Menurut Saebeni. B.A.2010. Ilmu Akhlak.( Bandung: Pustaka Setia), Sebagaimana dikutib oleh Rizki

Aditya Putri dalam Skripsi,”Representasi Akhlak Mahmudah Dan Mazmumah Dalam Program “Oh Ternyata”

(39)

tercela karena cenderung berbuat yang dapat merusak tatanan pergaulan kehidupan masyarakat.

Allah berfirman dalam surat al Mu‟minun ayat 71 yang berbunyi:

Artinya: andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.42

2) Kikir (al bukhil)

Bakhil atau kikir adalah sifat tercela yang muncul ketika manusia telah memiliki banyak harta benda. Sifat kikir ini akan muncul ketika seseorang dibayang-bayangi dengan

pemikiran‟buat apa kami menghambur-hamburkan harta yang telah kami peroleh dengan

susah payah untuk hal-hal yang tidak bisa membuat kami senang‟.

Allah telah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 37, yang berbunyi:

Menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.43

(40)

Dusta adalah mengada-ada sesuatu yang tidak ada, dengan maksud untuk merendahkan seseorang. Kadang-kadang seseorang itu sendiri yang sengaja berdusta. Dikatakannya orang lain yang menjadi pelaku, juga da kalanya secara brutal ia bertindak, yaitu mengadakan kejelekan terhadap orang yang tidak bersalah.

Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 94 yang berbunyi:

Artinya: Maka Barangsiapa mengada-adakan Dusta terhadap Allah sesudah itu, Maka merekalah orang-orang yang zalim.44

4) Berolok-olok (Al Syihriyyah)

Al Sikhriyyah adalah menghina keaiban atau kekurangan orang dengan menertawakannya memperkatainya, atau dengan meniru perbuatannya dengan isyarat. Jangan menghina atau memperolok-olok orang, boleh jadi orang tersebut lebih baik dari engkau sendiri. Orang yang selalu berolok-olok adalah orang yang berjiwa kera, senangnya hanya mengejek perbuatan orang lain.

Allah berfirman dalam surat al hujurat ayat 11, yang berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.

44

(41)

dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.45

5) Khianat (al khiyanat)

Kata khiyanat dalam Bahasa Indonesia diserap menjadi khianat yang berarti tindakan yang tidak menepati apa yang telah dijanjikan, yaitu tidak menepati janji. Sifat khianat adalah salah satu sifat orang munafiq sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga yaitu, apabila berkata ia berdusta, apabila janji ia ingkar dan apabila diberi amanah berkhianat.46

Allah berfirman dalam surat al Anfal ayat 27, yang berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.47

6) Aniaya (Adh Khulm)

Kata “adh dhulm” berasal dari fi‟il (kata kerja) “dhalama-yadhlimu” artinya “rugi,

gelap, aniaya.”dalam bahasa Indonesia aniaya bisa disebut juga zalim, yaing artinya

45

QS. Al- Hujarat,(49):11

46Mahjuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta:Kalam Mulia),Cet.I, 2010,h.23

(42)

melampau batas, keterlaluan, perbuatan yang melampaui batas yang dapat merugikan dirinya dan orang lain.48

Mengaiaya berarti menyiksa, menyakiti, dan berbagai bentuk kesewenangan

lainnya. Firman Allah dalam Qs. Al An „am ayat 21.

Artinya: Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.49

Contoh perbuatan dhalim antara lain:

1) Dhalim kepada orang lain, seperti mengumpat, mengadu domba, menfitnah, mencuri, merampok, penyiksaan, pembunuhan, dan lain-lain.

2) Majikan yang menzhalimi pembantunya.

3) Membiarkan diri sendiri tetap dlam keadaan tertentu, tanpa di ubah oleh dirinya sendiri.50

7) Sombong (al istikbar)

Sombong yaitu perilaku yang menganggap dirinya lebih baik dari yang lain sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau menutupi kekurangan dirinya, selalu merasa kaya, lebih pintar, lebih dihormati, lebih mulia, dan lebih beruntung dari orang lain.

Seperti firman Allah dalam surat al Luqman ayat 18-19, yang berbunyi,

48

Asmaran, Pengantar Study Akhlak, (Jakarta: Rajawali Pers), Cet.I, 1992,h.31

49

QS. Al-An‟am (6): 21

50

Yusuf, Z. 1993. Akhlak Tasawuf. (Semarang: Al-Husna), sebagaimana dikutib oleh Rizki Aditya

Putri dalam Skripsi,”Representasi Akhlak Mahmudah Dan Mazmumah Dalam Program “Oh Ternyata” Di Trans

(43)

Artinya: dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.51

8) Sifat Dengki

Dengki menurut bahasa (etimologi) berarti menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena sesuatu yang amat sangat kepada keburuntungan orang lain. Dengki ialah rasa benci dalam hati terhadap kenikmatan orang lain dan disertai maksud agar nikmat itu hilang atau berpindah kepadanya. Sifat dengki merupakan sifat tercela, Allah berfirman dalam surat

An Nisa‟ ayat 54 .

Artinya: Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.52

4. Tujuan Akhlak

Pada dasarnya, tujuan pokok akhlak adalah agar setiap muslim berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai atau beradat-istiadat yang baik sesuai dengan ajaran islam.

51

QS.Al-Luqman (31):18-19

52

(44)

Kalau diperhatikan, ibadah-ibadah inti dalam islam memiliki ujian pembinaan akhlak mulia.53Shalat bertujuan mencegah seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan tercela, zakat di samping bertujuan menyucikan harta juga bertujuan menyucikan diri dengan memupuk kepribadian mulia dengan cara membantu sesama, puasa bertujuan mendidik diri untuk menahan diri dari berbagai syahwat, haji bertujuan di antaranya memunculkan tenggang rasa dan kebersamaan dengan sesama.

Selain itu tujuan akhlak adalah mencapai kebahagiaan hidup umat manusia dalam kehidupannya, baik di dunia maupun di akhirat. Jika seseorang dapat menjaga kualitas

mu’amalah ma’allah dan mu’amallah ma’annas, insya allah akan memperoleh ridha-Nya.

Orang yang mendapat ridha Allah niscaya akan memperoleh jaminan kebahagiaan hidup, baik duniawi maupun ukhrawi.

Seseorang yang ber-akhlakul karimah pantang berbohong, sekalipun terhadap diri sendiri dan tidak pernah menipu apalagi menyesatkan orang lain. Orang seperti ini biasanya dapat hidup dengan tenang dan damai, memiliki pergaulan luas dan banyak relasi, serta dihargai kawan dan disegani siapapun yang mengenalnya. Ketentraman hidup orang berakhlak juga ditopang oleh perasaan optimis menghadapi kehidupan ukhrawi lantaran

mu’amalah ma’alahnya sudah sesuai dengan ketentuan Allah sehingga tidak sedikitpun

terbetik perasaan untuk “mampir” di neraka.

Ketentraman dan kebahagiaan hidup seseorang tidak berkolerasi positif dengan kekayaan, kepandaian, atau jabatan. Jika seseorang berakhlak al-karimah, terlepas apakah ia seorang yang kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau rendah, memiliki jabatan tinggi, rendah, atau tidak memiliki jabatan sama sekali, insyallah akan dapat memperoleh kebahagiaan.54

53

Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung:Pustaka Setia), 2010, h. 25

(45)

5. Manfaat Akhlak

Diantara manfaat hidup berakhlak bagi individu yang berakhlak adalah: a. Dapat menikmati ketenangan hidup.

Ketenangan dalam hidup diperoleh oleh orang yang tidak memiliki konflik batin, konflik interest. Konflik batin timbul disebabkan oleh ketidak mampuan seseorang berakrab-akrab dengan diri sendiri, dengan kemampuan diri sendiri, dengan apa yang telah dimiliki. Pusat perhatian orang berakhlak ialah pada bagaimana menjadikan dirinya bermakna, bermakna bagi keluarga, masyarakat dan bangsa serta kemanusiaan sesuai dengan nilai yang diajarkan oleh Allah Sang Pencipta. Dari segi ini orang yang berakhlak selalu bekerja keras tak kenal lelah untuk orang lain, yang dampaknya pulang kepada diri sendiri, yaitu tidak hirau terhadap kesulitan pribadinya. Secara internal orang berakhlak selalu mensyukuri nikmat Allah kepada dirinya sehingga ia merasa telah diberi banyak dan banyak memiliki. Dari itu ia selalu berfikir untuk memberi dan sama sekali tidak berfikir untuk menguasai apa yang telah dimiliki orang lain.

b. Tidak mudah terguncang oleh perubahan situasi.

(46)

itu bagi orang yang berakhlak, yang menjadi perhatian adalah bukan perubahannya, tetapi yang tidak berubah, yaitu kaidah-kaidah sunnatullah, seperti kebenaran akan jaya dan kebatilan akan runtuh, bahwa setiap kesulitan akan membawa kemudahan, bahwa kejujuran akan mendatangkan keberkahan, bahwa yang yang buruk, meski disembunyikan akan terbuka, bahwa yang baik meski sedikit akan diakui juga , bahwa merendahkan diri akan mendatangkan kemuliaan dan bahwa kesombongan akan berakhir dengan kehancuran. Bagi orang berakhlak dengan akidah tersebut diatas, ia akan memandang perubahan situasi justem dengan perspektif sunnatullah yang tidak berubah. Oleh karena itu ia tetap tenang di tengah perubahan zaman.

c. Tidak mudah tertipu oleh fatamorgana kehidupan.

(47)

tertipu oleh fatamorgana kehidupan, kepada sesuatu yang nampaknya sangat menjanjikan tetapi sebenarnya tipuan belaka.

d. Dapat menikmati hidup dalam segala keadaan.

Sudah menjadi sunnatullah bahwa hidup manusia mengalami pasang dan surut, terkadang beruntung, di lain kali merugi, terkadang disambut oleh banyak orang, di lain kali dimaki dan bahkan diusir oleh orang banyak. Bagi orang yang berakhlak, karena prinsip hidup lurus yang selalu dipegang, maka ia selalu siap menghadapi keadaan surut maupun keadaan pasang. Di waktu beruntung ia bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berbagi rasa syukurnya kepada orang lain dan tidak menghambur-hamburkan keberuntungannya. Meski keberuntungan melimpah ruah, orang berakhlak tetap hidup wajar, tidak berlebihan dan tetap menjadi dirinya. Ketika sedang mengalami surut dalam hidupnya ia sabar, tidak mengeluh dan menerima apa adanya. Meski dalam keadaan serba kekurangan secara materi, orang yang berakhlak masih tetap memiliki keindahan dalam hidupnya karena ia tetap bisa melakukan sesuatu yang bermakna. Adapun orang yang tak berakhlak ketika beruntung ia lupa daratan berfoya-foya dengan keberuntungannya, dan ketika jatuh merugi ia lupa ingatan, sedih berkepanjangan, stress dan ada yang bunuh diri.55

Allah berfirman:

Artinya: Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan

55

(48)

yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."(Q.S Al-A‟raf(7):33).56

Dengan demikian, tujuan akhlak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umumnya adalah membentuk kepribadian seorang muslim yang memiliki akhlak mulia, baik secara lahiriah maupun batiniah. Manfaat memiliki akhlak yang mulia akan membuat hati tenang dan dapat menikmati hidup dalam berbagai keadaan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.57 Penelitian ini berusaha mencari informasi langsung kepada pihak-pihak terkait secara terstruktur, dengan cara snaw ball, yaitu mencari informasi dari satu pihak kepihak lain untuk memperkuat hasil dari penelitian tentang pengaruh media sosial terhadap akhlak mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Metro.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara

56

Qs. Al-A‟raf(7):33

57 Cholid Narbuko, H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, jilid

(49)

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.58Penelitian ini mengolah data secara deskriptif, yaitu berupa hasil wawancara yang ditulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Oleh karena itu,bentuk data yang digunakan berbentuk wawancara, dokumentasi dan observasi.

B.Sumber Data

Mengenai sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok:

1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari induvidu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.59

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekam, pengambilan foto atau film. 60

Pada penelitian ini sumber data primernya diperoleh langsung melalui wawancara kepada mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro angkatan 2013 program study Ekonomi Syariah (Esy) yang berjumlah 240 mahasiswa yang terbagi menjadi 6 kelas. Penelitian ini menggunakan 10 sampel mahasiswa Ekonomi Syariah (Esy) STAIN Metro.

2. Sumber Data Sekunder

58

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, jilid X, 2012), h. 157

59

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,jilid II, 2009), h. 42

60 Lexy J. Moleong,), Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, jilid X,

(50)

Sumber data skunder adalah sumber-sumber dari bahan bacaan. Sumber sekunder terdiri dari berbagai macam, dari surat pribadi, kitab harian, notulen rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi.61 Berdasarkan pengertian di atas sumber data sekunder pada penelitian ini adalah sumber pendukung yang berupa tulisan dan penelitian yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini. Data Sekunder yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku dan internet,dan lain-lain. Terutama tentang buku-buku yang ada relevansinya dengan pembahasan ini yaitu buku7-buku mengenai pengaruh media sosial dan buku-buku pokok mengenai Akhlak.

C. Tehknik pengumpul data

1. Wawancara

Interivew atau wawancara adalah “sebagai suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua

orang atau lebih berhadapan secara fisik”.62

Dengan metode ini peneliti ingin memperoleh data tentang seberapa penting media sosial bagi aktivitas sehari-hari.

Pada dasarnya ada dua macam wawancara, yaitu: a. Wawancara Bersetruktur (Tertutup)

Wawancara bersetruktur adalah pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat daftar pertanyaan.

b. Wawancara Tak Berstruktur (Terbuka/ bebas)

61

S. Nasution, Metode Research, (Jakarta, PT. Bumi Aksara : 2006, jilid VIII) h. 143

(51)

Teknik pengumpulan data dengan wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan hanya mendasarkan pada pedoman, atau pokok-pokok, atau akan ditanyakan pada saat wawancara dilakukan.63

Berdasarkan keterangan di atas penulis akan menggunakan teknik wawancara berstruktur karena dengan menggunakan teknik tersebut akan lebih mudah karena berdasarkan menggunakan daftar pertanyaan.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu “pengumpulan data yang bersumber dari tulisan

atau dokumen”.64

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang ada, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini melalui buku-buku, brosur, internet, dan media lainnya yang berhubungan dengan pokok pembahasan.

3. Observasi

Metode observasi adalah: “metode pengumpulan data dengan pengamatan dan

pencatatan. Dalam hal ini, observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki”65. Dengan metode ini peneliti ingin memperoleh data tentang pengaruh media sosial terhadap akhlak mahasiswa IAIN Metro.

D. Tekhnik Analisis Data

Tekhnik analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari penulis.66 Penelitian ini menggunakan teknik analisa data kualitatif dengan menggunakan metode berfikir induktif. Dalam penerapannya teknik ini digunakan untuk menganalisa data tentang beberapa faktor-faktor kongkrit yang bersifat

63

Jusuf soewadji, Pengantar Metodelogi penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012),h. 154-155

64

W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Grasindo,jilid III, 2004), h. 123.

65 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998),

h. 30

(52)

khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum. Penelitian ini hanya menampilkan data-data kualitatif, maka penulis menggunakan analisa data induktif. Metode induktif adalah fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang kongkrit ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.67

Metode induktif digunakan untuk menilai fakta-fakta empiris, kemudiaan dicocokan dengan landasan yang ada. Oleh karenanya, induktif pada penelitian ini bahwa penulis akan menyampaikan serta menggambarkan suatu fakta kongkrit mengenai analisis pengaruh media sosial terhadap akhlak mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro yang kemudian akan penulis tulis pada kesimpulan umum berdasarkan teori mengenai pengaruh media sosial yang ada.

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data dan Temuan

1. Sejarah Singkat Berdirinya STAIN Metro

Keberadaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Metro tidak terlepas dari sejarah berdiriya IAIN Raden Intan di Bandar Lampung. Hal ini karena

berdirinya IAIN Raden Intan Bandar Lampung itu sendiri merupakan hasil upaya dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Yayasan Kesejahteraan Islam Lampung (YKIL) yang berdiri tahun 1961 diketuai oleh RD. Muhammad Sayyid. Dari hasil musyawarah tersebut diputuskan untuk mendirikan dua fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syariah yang kedudukannya di Tanjung Karang berada di bawah santunan Yayasan tersebut.

Pada tahun 1964 tepatnya tanggal 13 Oktober 1964 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 86/1964 mengubah status Fakultas Tarbiyah YKIL dari swasta menjadi negeri, tetapi tidak berdiri sendiri melainkan cabang Fakultas Tabiyah IAIN Raden Fatah Palembang. Pada tahun 1967 atas permintaan masyarakat Metro kepada YKIL agar dibuka Fakultas Tabiyah dan Fakultas Syariah di Metro atas persetujuan Dekan Fakultas Tabiyah IAIN Raden Fatah Palembang.

Sebelum pada tahun 1965 didirikan Fakultas Ushuludin yang berkedudukan di Tanjung Karang dengan memperhatikan Keputusan Presiden RI Nomor 27 Tahun 1963 kerena untuk ketentuan mensirikan sebuah Perguruan Tinggi yang berdiri sendiri (al-jami'ah) harus memiliki tiga fakultas sebagai persiapan berdirinya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lampung.

(54)

mulai berjalan sejak 27 Agustus 1966, yayasan ini berusaha keras menyantuni fakultas-fakultas yang ada dan berusaha untuk mengubah status fakultas tersebut dari swasta menjadi negeri.

Setelah IAIN Raden Intan Lampung resmi dubuka, maka Fakultas Tarbiyah yang semula menginduk ke IAIN Raden Fatah Palembang ditetapkan menjadi Fakultas yang berdiri sendiri, sebagai Fakultas Tabiyah IAIN Raden Intan Lampung Metro berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 188 Tahun 1966.

Tidak lama setelah perubahan nama IAIN Raden Intan Tanjung Karang manjadi Raden Intan Bandar Lampung mengikuti perubahan nama ibu kota Lampung menjadi Bandar Lampung terbitlah Surat Edaran Bimas Islam No. E.III.OT/OO/AZ/1804/1996, Tanggal 23 Agustus 1996 tentang Penataan Kelembagaan Fakultas IAIN di luar Induk menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.

Sebagai kelanjutan, maka pada tanggal 23-25 April 1997 diadakan rapat kerja para rektor dan dekan fakultas di luar induk. Pada kesempatan ini ditetapkan pula perubahan dan pengesahan fakultas di luar induk manjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) berdasarkan SK Presiden No.11 tahun 1997 tertanggal 21 Maret 1997 Masehi bertepatan dengan tanggal 12 Dzulqaidah 1417 Hijriyah, yang selanjutnya tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari Milad STAIN Jurai Siwo Metro.

(55)

mengingat STAIN ini berada di Lampung Tengah yang memiliki tradisi dan budaya "Sembilan Marga Penyibang".

Sebagai tindak lanjut dari Keppres 1997 di atas, maka pada tanggal 30 juni 1997 secara serentak diresmikan 33 STAIN dan ketuanya dijabat oleh Dekan masing-masing sebagai Pejabat Sementara Ketua.

Penataan-penataan demi penataan kelembagaan dalam STAIN Jurai Siwo Metro semakin hari semakin ditingkatkan. Sejalan dengan dinamika kehidupan kampus sejak 1997 juga dibuka jurusan baru yakni Jurusan Syariah yang saat itu hanya satu prodi yaitu Ahwalusy Syakhsiyyah pada tahun 1999. Masa ini dikenal dengan istilah passing out karena sejak tahun 1997 STAIN Metro sudah tidak berada di bawah IAIN Raden Intan lagi.

Alih status STAIN Jurai Siwo Metro ke IAIN Jurai Siwo Metro sudah diajukan sejak tahun 2010. Musyawarah alumni juga menjadi salah satu syarat administrasi alih status STAIN ke IAIN. Hal ini sudah lama dilakukan pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Syaripudin, M.Ag. dengan mengundang seluruh alumni dari semua angkatan dalam acara reuni akbar pada Sabtu, 28 Juli 2010 lalu. Perubahan status menjadi IAIN juga akan mendorong pembentukan fakultas-fakultas yang

merupakan penggabungan dari 2 jurusan dengan 8 program studi.68

2. Visi, Misi dan Tujuan STAIN Metro.

a. Visi dan Misi STAIN Jurai Siwo Metro Visi STAIN Jurai Siwo Metro:

“Menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam yang Inovatif dalam sinergi

socio-ecotechno-preneurship berlandaskan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan”. Misi STAIN Jurai Siwo Metro:

68

(56)

1) Mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2) Membangun budaya akademik yang produktif dan inivatif dalam pengelolaan sumber daya melalui kajian keislaman, modal pembelajaran dan penelitian. 3) Menumbuhkan sosio-eco-techno-preneurship sivitas akademi dalam

pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.

4) Melaksanakan sistem tatakelola managemen kelembagaan profesional dan berkeadaban yang berbasis tekno informasi.

b. Tujuan STAIN Jurai Siwo Metro

1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangjan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan. Teknologi, dan seni yang bernafaskan islam.

2) Mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bernafaskan islam dan mengupayakan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan mempekaya kebudayaan nasional.

3. Struktur organisasi STAIN Jurai Siwo Metro

Sejarah kepemimpinan STAIN Metro diantaranya: a. Drs. Zakaria Zakir tahun 1995 sampai 1999

b. Prof. Dr. H.M. Bahri Ghazali, M.A. tahun 1999 sampai 2003 c. Drs. H. Hadi Rahmat, M.A. tahun 2003 sampai 2007

d. Prof. Dr. Syaripudin Basyir, M.Ag, tahun 2007 sampai 2011

e. Prof. Dr. Edi Kusnadi, M.Pd priode 2011 sampai 2015 (mengundurkan diri), dilanjutkan Pgs. Ketua : Muhtar Hadi, S.Ag., M.Si (2013-2015)

(57)
(58)

B. Penggunaan Media Sosial oleh Mahasiswa STAIN Metro

Media sosial memang suatu hal yang wajib dimiiki oleh seorang mahasiswa, bahkan

seorang mahasiswa memiiki lebih dari satu media sosial.69 Berikut media sosial yang sering digunakan:

a. Penggunaan Media Sosial facebook

Penggunaan media sosial facebook digunakan mahasiswa Ekonimi Syariah (Esy) STAIN Metro sebagai alat komunikasi membagikan foto-foto, mengupdate status, membagikan informasi dan mencari informasi. Jumlah terbanyak yang digunakan oleh mahasiswa Ekonomi Syariah (Esy) STAIN Metro adalah medis sosial facebook.

b. Penggunaan Media Sosial Instagram

Instagram merupakan media sosial tempat berbagi foto atau video yang paling populer dikalangan mahasiswa saat ini. Pada awalnya instagram hanya tersedia di aplikasi IOS (iphone/ ipad), tapi saat ini sudah tersedia untuk bernagai OS yang lain seperti Android.

Dari hasil penelitian dua media sosial tersebutlah yang sering digunakan oleh mahasiswa Ekonomi Syariah (Esy) STAIN Metro.

Hampir seluruh mahasiswa STAIN Metro khususnya Jurusan Syariah Program Study Ekonomi Syariah (Esy) mengerti dan pengguna aktif media sosial. Tidak diragukan lagi bahwasanya media sosial sudah tidak asing lagi bagi mereka bahkan satu orang mahasiswa

69

(59)

dapat memiliki dua bahkan lebih media sosial. Ada beberapa pendapat mengenai kepemilikan media sosial di kalangan Mahasiswa STAIN Metro Prodi Ekonomi Syariah (Esy)

mengatakan bahwa media sosial sangatlah penting dan suatu keharusan untuk memilikinya.70 Dan ada pula yang berpendapat bahwa memiliki media sosial hanya untuk menyesuaikan

perkembangan zaman.71 Dan apabila tidak memiliki media sosial akan menemui kendala dalam mencari informasi.72 Dari pendapat tersebut secara tidak langsung mereka mengatakan bahwa mempunyai media sosial itu penting, hanya saja ada berbagai alasan yang mereka gunakan untuk mengungkapkannya.

Dari jumlah mahasiswa yang menjadi sample, para mahasiswa mengatakan bahwa mereka memiliki handphone untuk membuka media sosial dan membawanya kekampus. Para mahasiswa mengatakan, handphone adalah alat komunikasi yang sangat praktis dan modern sehingga mereka dapat mengakses media sosial disela-sela perkuliahan. Sejak kapan para mahasiswa dapat leluasa mengakses media sosial saat perkuliahan berlangsung. Mengingat tugas dan kewajiban mahasiswa adalah belajar demi merain cita-cita. Ada beberapa mahasiswa yang bereaksi berlebihan, seperti bingung sendiri, gelisah, bahkan merasa sepi

apabila mereka tidak membuka media sosial dan mengaksesnya satu hari saja.73 Namun ada juga mahasiswa yang menanggapinya biasa saja.74 Selain itu mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Metro memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mencari data.

70

Wawancara dengan Mega Purnamasari mahasiwa Esy STAIN pada 23 November 2016 pukul 13.15 Wib

71

Wawancara dengan Augustono mahasiswa Esy STAIN pada 20 November 2016 72

Wawancara dengan Siti Rohani mahasiswa Esy STAIN pada 25 November 2016 73

Wawancara dengan Anita Sari mahasiwa Esy STAIN pada 24 November 2016 74

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan ketentuan pengujian moderasi diketahui bahwa nilai signifikansi antara interaksi antara variabel moderasi (intensitas mengakses sosial media) dan variabel bebas

1) Pendidikan, pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan lebih luas tertuma penghayatan akan arti pentingnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang pentingnya media internal dalam suatu organisasi serta mengetahui

1) Pendidikan, pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan lebih luas tertuma penghayatan akan arti pentingnya

Jadi, permainan merupakan media yang tepat digunakan untuk peserta didik dalam menambah wawasan dan pengetahuan mereka secara tidak sadar, melalui media permainan ini akan

Peneliti dapat menambah wawasan berkaitan dengan pengaruh penerapan media pembelajaran interaktif berbasis blog terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. semakin banyak membaca, semakin banyak manfaat yang diperoleh. Ilmu akan bertambah, bahasa makin baik, dan wawasan makin

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa modal kerja yang digunakan untuk menyalurkan kredit ini diharapkan akan bertambah dalam arti kredit yang disalurkan ini akan